[ BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! ]
Jangan lupa follow sebelum membaca!
•
•
Anatari Renavold, seorang gadis modern di abad 21 yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Harus mati ketika menjalankan misi nya karena menyerahkan diri kepada musuh untuk menjaga rekan nya tetap hidup.
Alih-alih mati takdir justru berkata lain, dia diberi kesempatan hidup dengan terlempar ke zaman kerajaan.
Akankah anatari dapat melanjutkan hidupnya di zaman itu? Kisah apa yang akan terjadi di kehidupan barunya? Ayo saksikan perjalanan Anatari di kisah Permaisuri Kaisar
Jangan lupa like dan komen yaaa^^
See you readers
Pict : pinterest
Edit by me
________________________
⚠️WARNING⚠️
Cerita ini bukanlah cerita yang mengusung secara resmi pada kerajaan Cina atau negara manapun. ini murni karangan author, jadi jika ada sistem, adat dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kerajaan biasanya harap dimengerti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kakama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5 — Keluarga
Semua yang ada disini terlihat asing, Ana merasa sepertinya dia sedang bermimpi. Tempat ini bukan seperti tempat yang ada pada zaman nya. Dimana dia berada?
" Putri anda benar-benar tidak mengingat apa-apa?" seorang wanita dengan pakaian sederhana terlihat sangat iba saat melihat Ana.
" Siapa kau?" bukan menjawab pertanyaan nya, Ana justru berbalik memberikan pertanyaan padanya.
" Aku adalah--"
" Dia adalah pelayan pribadimu, Dayang Yuan. Dia yg akan melayani semua kebutuhan mu disini." Tidak, itu bukan suara dari wanita tadi. Itu suara asing dari seseorang yang baru saja memasuki kamar Ana.
Yuan yang melihat kedatangan Ratu, Raja, dan para pangeran langsung memberikan hormat dan berpindah posisi sedikit menjauhi Ana.
" Ratu, Raja, Pangeran" Yuan memberikan hormatnya.
" Kau sudah sadar Putriku?" Ratu mencoba mendekati Ana dengan duduk di sampingnya.
" Putrimu? " Ana memundurkan tubuhnya sedikit menjauh.
" Maafkan aku Ratu, tapi sepertinya kau salah orang, aku sudah tidak memiliki orang tua dan tempat tinggalku bukan disini. Jika kalian mengizinkan, aku akan kembali ke tempatku" ucapnya dengan tegas dan lugas.
Raja, Ratu, dan para Pangeran saling memandang satu sama lain. Kali ini Raja mencoba mendekati Ana, hal yang sama Ana lakukan, yaitu menjauhkan badan nya. Melihat hal itu Raja sedikit terkekeh.
" Baiklah, sekarang katakan padaku dimana tempat tinggalmu?" Raja bertanya dengan nada seperti sedang bercanda.
" Maafkan aku, tapi dimana aku berada?"
" Kau berada dikerajaan ku, Kerajaan Wang di Barat"
DEG!
Kerajaan? Tidak ada kerajaan selama 20 tahun dia hidup, apakah ini lelucon?
" Kerajaan Wang? Apa nama daerah nya?"
" Daerah? Apa maksudmu?"
Manusia mana yang tidak mengerti daerah?! OH GOD! Hal macam apa ini. Batin Ana.
" Maksudku dimana Kerajaan ini terletak, jika kau menyebutkan Barat, itu artinya ada wilayah lain. Apa nama keseluruhan dari wilayah ini"
" Ah aku mengerti. Kau berada di Daratan Qun Ji."
" Qun-qun ji?" daerah mana yang bernama aneh seperti ini? Sepertinya Ana benar-benar sedang bemimpi.
" Benar"
" Tahun berapa ini"
" Ini adalah tahun merak"
" Merak?! Yang benar saja!"
" Ada apa? Kau terlihat kebingungan Putriku?"
Ana menyentuh keningnya yang serasa berdenyut. Oh Tuhan dimana dia berada saat ini. Dia menanyakan hal-hal tadi dengan seorang Raja, tapi mengapa dia tidak mengerti sama sekali apa maksud Raja itu. Daratan Qun Ji? Tahun Merak? Yang benar saja! Mana ada wilayah seperti itu dizaman modern seperti ini. Atau mungkin! --- tidak, tidak, dia terlempar ke zaman kuno? Dia bertransmigrasi? Tidak mungkin ini pasti hanya lelucon atau mungkin sebuah pertunjukan drama.
Raja yang melihat Ana menggelengkan kepalanya tadi sedikit khawatir.
" Shi'er apa kau sakit?"
Ana menoleh kearah Raja dan tiba-tiba cahaya putih menusuk kedalam matanya membuatnya sontak memejamkan mata. Dia tidak bisa melihat apapun, Ana mencoba untuk berteriak tapi suaranya tidak keluar sama sekali.
Saat matanya berhasil terbuka dia sudah tidak berada di tempat sebelumnya, ruangan itu berwarna putih polos, tidak ada apapun disana, ruangan nya sangatlah luas. Ana bahkan tidak bisa melihat dimana batas dinding ruangan itu.
" Dimana ini?"
Ana mencoba melihat ke sekelilingnya, namun tidak ada siapapun. Dia sendiri, benar-benar sendiri diruangan luas dan senyap ini.
" Anatari Renavold!" suara itu menggema ke seluruh ruangan, namun tidak ada siapapun.
" Siapa kau? Tunjukkan dirimu!" Teriaknya.
" Aku yang menciptakanmu Ana"
Tubuhnya meremang. Menciptakan? Apakah ini Tuhan? Dia sudah mati? Apakah ini ruangan penentuan dimana ia akan ditentukan memasuki neraka atau surga?
Tanpa berpikir lama, setelah mendengar suara itu dia langsung bersimpuh seolah pasrah dengan apa yang terjadi.
" Apakah aku sudah mati?" Tanyanya sambil melihat ke atas. Walaupun Ana tidak tahu dimana suara tadi berasal, namun jika dia yang menciptakan nya itu berarti dia adalah Tuhan. Dan tuhan berada diatas. Pikirnya.
" Ya. Kau sudah mati dikehidupanmu sebagai Anatari."
Ana mengerutkan keningnya kebingungan. " Apa maksudnya?"
" Aku mengembalikanmu ke dunia asalmu, anakku. Alasan kau tidak memiliki orangtua dikehidupan mu sebagai Ana adalah karna orangtuamu ada disini. Mereka adalah keluarga aslimu. Kau berasal dari sini, aku membawamu hanya untuk menjaga dan mempersiapkan dirimu untuk takdir yang akan kau hadapi sesungguhnya."
" Takdir? Takdir apa yang kau maksud ?"
" Kehidupanmu sebagai Anatari telah selesai. Mulai saat ini jalanilah kehidupanmu sebagai Wang Xiao Shi, dan kembalilah pada keluargamu"
" Aku- aku tidak mengerti? Dewi? Apa maksud semua ini, aku tidak—AKKHHHHH!!"
Kepalanya terasa sangat sakit, ini seperti ditusuk-tusuk. Pandangan nya mulai kabur, badan nya mulai lemas. Dan tiba-tiba dia melihat sesuatu. Dia melihat seorang wanita telah melahirkan seorang bayi perempuan, bayi itu terlihat sangat lucu. Tapi tunggu! Itu adalah Ratu! Dan disampingnya adalah Raja Wang!
Ana mencoba melihat ke arah bayi itu, ada hal yang membuatnya terkejut. Bayi perempuan itu memiliki tanda sayap di lengan nya, sayap itu sama seperti yang dia miliki selama ini.
" Raja, apa kau sudah memiliki nama untuknya?" tanya sang Ratu.
" Tentu Ratuku, dia adalah Wang Xiao Shi."
DEG!! Dadanya terasa sangat sesak sekarang. Ana mencoba menekan dadanya yang terasa sesak. Perasaan apa ini? Dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Ana mencoba melihat ke arah dimana dia melihat bayi tadi, namun sekarang keadaan nya sudah berganti. Bayi tadi kini nampak sedikit lebih besar dan dia sedang berusaha untuk merangkak.
Kilasan demi kilasan dia lihat dengan sangat jelas. Bagaimana dia besar sebagai putri Wang. Bagaimana akhirnya dia tenggelam dan menghilang, bagaimana dia bisa ditemukan oleh Tuan Rodrigo, bagaimana dia tumbuh besar di abad ke-21, dan bagaimana dia bisa kembali kesini karna keputusan nya menyerahkan dirinya pada Henry.
Itu semua terlihat jelas, semuanya sangat jelas. Sampai akhirnya Ana mengerti bahwa bayi yang dia lihat tadi adalah dirinya. Dia memanglah anak dari Raja dan Ratu Wang. Dia dilahirkan disini, dan mereka adalah keluarganya. Ya, akhirnya dia mengerti semuanya.
Lutut Ana terasa lemas, dia terduduk ke bawah sambil memegangi dadanya yang semakin sesak. Ibu? Akhirnya dia memiliki seorang ibu? Ana memejamkan matanya menahan sesak di dada.
Tubuh lemas itu serasa bergoyang, bergoyang sangat keras. Juga terdengar suara yang memanggil-manggil dirinya. Bukan, bukan Ana. Melainkan Shi'er. Ya, suara itu sangat jelas memanggilnya Shi'er.
" Ibu?" Gumamnya.
Lalu semua terasa gelap, jiwanya serasa tertarik kedalam suatu tempat. Dan saat tersadar, Ana sudah kembali keruangan dimana dia bangun tadi. Ratu itu menggoyang-goyangkan tubuh Ana.
" Shi'er! Apa yang terjadi denganmu?"
Saat Ana terlihat sadar, Ratu menangkup wajahnya dan melihat nya dengan seksama.
" Apakah kau melamun? Apakah ada yang sakit? Apakah kepalamu terasa pusing? Kumohon jawab aku!" nadanya terdengar sangat khawatir. Hati Ana tidak bisa melihatnya seperti ini.
" Ibu" satu kata yang diucapkan Ana mampu membuat wanita tadi terdiam.
" Apa katamu?"
" Ibu. Maafkan aku, aku mengingatnya sekarang" tanpa berbasa-basi Ana langsung memeluknya. Dia sudah mendambakan hal ini sejak lama, memiliki seorang ibu dan memeluknya seperti bayi.
Ratu merasa senang dengan kenyataan bahwa putrinya sudah mengingatnya sekarang. Mendengar apa yang tabib katakan bahwa putrinya kehilangan ingatan nya itu sedikit menghancurkan nya. Tapi sekarang? Lihatlah. Putrinya bahkan memeluknya, dia mengingatnya.
Ratu kembali menangkup wajah putrinya, dan melihatnya dengan bahagia. Lalu mereka kembali berpelukan. Melihat hal itu Raja merasa tidak dianggap.
" Ekhem! Ekhem!"
Ana melonggarkan sedikit pelukan nya dan melihat ke arah sang Raja.
" Ayah. Kau tidak ingin memelukku?" Tanya Ana dengan suara khas orang menangis.
Hati raja menghangat, dan tentu saja dia langsung mendekat dan bergabung dengan Ratu untuk memeluk putrinya bersamaan. Putrinya sudah kembali, putri mereka yang hilang sudah kembali. Ini adalah sebuah Anugrah.
" Apa kalian akan menikmatinya sendiri? Lalu, bagaimana dengan kami?!" kali ini pangeran Yan yang berbicara. Seolah tersadar Raja dan Ratu melepaskan pelukan mereka lalu merentangkan sebelah tangan nya ke arah putra-putrnya. Sedangkan satu tangan lainnya masih merangkul Ana.
" Kemarilah Putraku!" Ajak Raja.
" Kakak!"
Ini pertama kalinya setelah sekian lama mereka dipanggil kaka oleh adik bungsunya. Ketiga kakanya tersenyum, dan akhirnya bergabung dalam pelukan hangat yang sudah lama tidak mereka rasakan. Raja dan Ratu merasa sangat bahagia. Kini, anggota keluarganya kembali lengkap. Tidak akan ada yang bersedih mulai sekarang. Mereka akan bahagia seperti sebelumnya, dan mereka akan selalu bersama. Pelukan itu memberikan efek positive bagi sekitarnya, bahkan para pelayan dan pengawal pun merasa sedih namun juga bahagia. Keluarga kerajaan kini terlihat sangat bahagia, dan itu juga membuat mereka bahagia.
Semua orang berharap kebahagiaan ini akan seterusnya. Karna tidak ada kebahagiaan yang sangat sempurna kecuali kebahagiaan bersama keluarga. Kerajaan Wang diberkati, putri mereka telah kembali, dan bersamaan dengan itu dia juga membawa kebahagiaan bagi seluruh rakyat Wang.
Peristiwa ini tidak akan terlupakan, dan akan teringat sampai kapanpun.
Selamat datang kembali, Putri Kerajaan Wang, Wang Xiao Shi!
Semoga hidupmu selalu diberkati!
|
|
|
|
|
bersambung.....
kagak paham g, emang si Yanran cwok ya, trus mreka guy
isa ae lo thor