NovelToon NovelToon
Dipaksa Kawin Kontrak

Dipaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Kaila tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis hanya dalam semalam. Seorang perempuan sederhana yang mendambakan kehidupan tenang, mendadak harus menghadapi kenyataan pahit ketika tanpa sengaja terlibat dalam sebuah insiden dengan Arya, seorang CEO sukses yang telah beristri. Demi menutupi skandal yang mengancam reputasi, mereka dipaksa untuk menjalin pernikahan kontrak—tanpa cinta, tanpa masa depan, hanya ikatan sementara.

Namun waktu perlahan mengubah segalanya. Di balik sikap dingin dan penuh perhitungan, Arya mulai menunjukkan perhatian yang tulus. Benih-benih perasaan tumbuh di antara keduanya, meski mereka sadar bahwa hubungan ini dibayangi oleh kenyataan pahit: Arya telah memiliki istri. Sang istri, yang tak rela posisinya digantikan, terus berusaha untuk menyingkirkan kaila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Langit pagi masih kelabu saat Kaila berdiri di halte kecil, memeluk tubuhnya yang menggigil meski matahari sudah tinggi. Gaun yang semalam ia kenakan sudah terlipat rapi di dalam kantung plastik laundry yang ia dekap erat, seakan benda itu satu-satunya yang masih tersisa dari dirinya.

Ia bahkan tidak ingat bagaimana bisa keluar dari hotel. Kakinya bergerak otomatis, pikirannya kosong, hanya suara pintu kamar yang tadi di tutup dengan kencang oleh Laras.

"Aku bukan siapa-siapa…" bisiknya pada dirinya sendiri, nyaris tanpa suara.

Saat angkot berhenti di depannya, ia naik tanpa berkata apa-apa. Duduk di pojok, membenamkan wajah ke jendela buram yang dipenuhi debu dan stiker usang. Pikirannya masih mengambang antara ingin melupakan, dan rasa takut akan apa yang terjadi selanjutnya.

Sampai ia tiba di rumah.

Ayahnya masih tertidur di dipan tua, dengan botol kosong terguling di bawah kursi. Suara dengkuran rendahnya membuat Kaila mendesah lega,setidaknya belum ada yang berubah di sini.

Ia masuk ke kamar, menutup pintu perlahan, lalu menjatuhkan diri di lantai. Tangannya mencari ponsel di dalam tas.

Satu notifikasi pesan masuk.

Dari nomor tak dikenal.

"Kamu baik-baik saja?"

— Arya Satya

Jantungnya berdegup kencang.

Belum sempat ia membalas, layar ponselnya berubah. Notifikasi dari media sosial bermunculan.

Judul-judul berita selebriti mulai naik:

"CEO Muda Tolak Wawancara Mendadak, Ada Siapa di Kamar Hotel Arya Satya?"

"Terlihat Gugup, CEO Satya Group Diisukan Skandal dengan Wanita Misterius."

Di foto yang menyertai artikel, terlihat Arya berdiri di lorong hotel. Tak jauh di belakangnya meski kabur dan tak fokus ada sosok perempuan yang sangat Kaila kenali: dirinya sendiri, dengan rambut terurai dan seprai putih membungkus tubuh.

Ponselnya nyaris terjatuh.

Dunia mulai runtuh, dan ia belum tahu bagaimana cara menyelamatkan dirinya.

.....

Di lantai tertinggi kantor Satya Group, ruangan kerja Arya tampak seperti biasa rapi, dingin, nyaris tanpa nyawa. Dinding kaca besar memperlihatkan pemandangan kota yang ramai, tapi pikirannya sama sekali tidak berada di sana.

Ia duduk di balik meja besar dengan tumpukan dokumen yang belum tersentuh. Jasnya masih terlipat di sandaran kursi, dasi sudah ia lepas. Tangan kanannya memegang ponsel, menatap layar kosong dengan tatapan tak terbaca.

Berita itu sudah menyebar.

Laras sudah mengonfirmasi bahwa wartawan dari Majalah Bisnis Sukses membocorkan keterangan kepada media hiburan. Tidak menyebut nama, memang. Tapi foto itu cukup membuat siapa pun yang kenal Kaila mulai bertanya-tanya.

“Arya?” suara Laras dari interkom terdengar hati-hati. “Ibu Nayla minta bertemu. Sekarang.”

Arya memejamkan mata sejenak. Istrinya.

Ia tahu pertemuan itu akan datang cepat atau lambat. Tapi untuk kali ini, dia benar-benar tidak ingin bertemu siapa pun.

“Bilang aku rapat,” jawabnya singkat.

“Tapi, Pak...”

“Laras. Bilang aku tidak bisa ditemui ! ”

Hening sejenak, lalu interkom mati. Arya menghela napas panjang dan akhirnya membuka galeri pesan.

Ada satu pesan terkirim yang belum dibalas.

 "Kamu baik-baik saja?"

Pesan yang Arya kirim kepada Kaila hanya terbaca tanpa berbalas.

Ia mengetik ulang. Lalu menghapus. Mengetik lagi. Lalu menatap kosong ke luar jendela.

Kepalanya dipenuhi pertanyaan. Siapa Kaila sebenarnya? Mengapa wajah itu terus muncul di pikiranku? Mengapa aku merasa bersalah, padahal aku tak pernah merasa bersalah sebelumnya?

Ponselnya bergetar. Kali ini dari pengacara pribadinya.

“Ada perkembangan?” Arya bertanya tanpa basa-basi.

“Ya. Kami sedang melacak siapa yang menyebarkan foto dari koridor hotel. Tapi satu hal lagi, Pak…”

“Apa?”

“Beberapa saham perusahaan mulai goyah. Investor mempertanyakan citra Anda. Dewan Direksi meminta penjelasan.”

Arya terdiam. Matanya memejam pelan. Akhirnya ia bicara dengan dingin dan mantap.

“Siapkan dokumen kontrak. Pernikahan sementara. Aku akan menjadikan perempuan itu sebagai istri kedua ku, Nama perempuan itu, Kaila Salsa.”

....

Kaila tak bergeming. Ia sadar kini dirinya sedang berada dalam bahaya, apalagi jika media sampai tahu siapa sosok nya,maka Kaila tak akan aman lagi.

Pesan dari Arya yang teralihkan oleh berita di ponsel nya kini Kaila buka kembali.

Kaila mengerutkan alis. Tangannya gemetar sedikit saat menatap tulisan itu. beberapa jam yang lalu pria ini meninggalkannya dalam situasi memalukan, memberi cek seolah dirinya barang, lalu bersikap seakan semuanya bisa diselesaikan dengan uang.

Dan sekarang... pesan ini?

Ia tak langsung membalas. Jarinya hanya melayang di atas keyboard virtual.

Setelah beberapa menit berpikir, ia mengetik satu kata:

" Untuk apa kamu peduli?"

Tapi ia tak pernah menekan “kirim”. Tak ada keberanian walau Kaila tengah dalam amarah nya.

Kaila melemparkan ponsel nya ke sembarang arah, lalu memejamkan mata nya berharap semua ini hanyalah mimpi buruk di siang bolong.

.....

Suara ketukan keras menggema di tengah sore yang tenang.

Rudi, yang sedang duduk di kursi reyot sambil menyalakan rokok, mengernyit kesal. Ia menengok ke pintu yang bergoyang sedikit akibat hentakan itu.

“Siapa lagi sore-sore begini ? ” gumamnya sambil berjalan malas membuka pintu.

Begitu daun pintu terbuka, langkah Rudi terhenti.

Seorang pria berdiri tegap di ambang pintu, pria itu berperawakan tinggi dan tampan, jas hitam mahal yang terlalu mencolok untuk lingkungan sekelas gang sempit itu. Tatapannya tajam, bibirnya kaku. Hidungnya sedikit bergerak karena bau asap rokok yang menyengat.

"Ada yang bisa saya bantu?" Rudi menyipitkan mata curiga.

"Aku mencari Kaila Salsa," jawab pria itu datar.

"Dia tidur." Rudi menyilangkan tangan di dada.

"Kamu siapa?" tanya Rudi.

"Arya Satya."

Nama itu terdengar seperti dentuman bagi Rudi. Bahkan ia, yang jarang menyentuh berita atau televisi, tahu nama itu ,CEO muda Satya Group. Rudi tak langsung menjawab, hanya menatap pria itu dari atas sampai bawah dengan ekspresi keras.

“Apa urusanmu dengan anak saya?” suaranya tajam, sedikit mengancam.

Arya tak menjawab langsung. Ia menatap mata Rudi sejenak, lalu berkata dingin, “Itu urusan antara saya dan dia. Saya tidak datang untuk membuat keributan.”

Rudi memijit pelipisnya, lalu menyingkir sedikit. “Masuklah, tapi awasi sikapmu. Kaila bukan perempuan sembarangan.”

Arya masuk tanpa sepatah kata pun. Langkah sepatunya bergema lembut di lantai ubin kusam rumah itu. Matanya menyapu sekeliling dinding lembab, perabot tua, dan sepatu Kaila yang tergeletak di pojok ruangan.

Rudi menunjuk ke kamar di sisi kiri. “Dia di dalam. Tapi jangan macam-macam. Aku dengar satu hal saja yang nyakitin dia, kau bakal tahu artinya dihantam preman tua.”

Arya tak merespons. Ia hanya mengangguk sekali, kemudian berdiri di depan pintu kamar Kaila.

Beberapa detik ia diam di sana. Tangannya terangkat, ragu. Sejenak, ekspresinya berubah. Lalu ia kembali dingin.

Tok. Tok.

“Kaila.”

Tak ada jawaban. Hanya suara napas lembut dari dalam.

Tok. Tok.

“Kaila, bangun. Kita perlu bicara.” Arya meninggikan suara nya.

1
R 💤
jangan mau kaila,
R 💤
hadir Thor 👋🏻
R 💤: siap Thor 👋🏻
Dini Nuraeni: Thanks dah mampir dan jadi yang pertama mengomentari 🥹🫶
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!