Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Malam itu, Celine baru tiba di sebuah apartemen yang telah dia sewa. Pandangan matanya terlihat sayu, dari awal menikah sampai saat ini telah banyak luka yang Julian torehkan dihatinya.
Bahkan sepertinya Julian sangat bahagia dengan keputusan Celine yang memutuskan ingin berpisah dengannya. Celine sangat yakin Julian pasti melihatnya ketika mobil Julian sedang berjalan melewati halte bus, tapi Julian memilih untuk mengabaikannya. Pria itu benar-benar tak berperasaan.
Beep...
Beep...
Beep...
Ponsel Celine tiba-tiba berdering. Dia mendapatkan sebuah pesan dari kuasa hukumnya.
[Nona, saya sudah mempersiapkan semua berkas-berkas pengurusan gugat cerai. Apakah anda yakin dengan keputusan anda?]
Celine menghembuskan nafas dengan pelan. Kemudian dia segera membalas pesan tersebut.
[Iya, saya sudah yakin dengan keputusan saya. Tolong urus proses perceraian saya dengan Julian mulai besok.]
Setelah membalas pesan tersebut, Celine pun menghela nafas dengan panjang. Besok dia harus memberanikan diri bicara jujur kepada ayahnya bahwa sebenarnya dia sudah tidak tinggal satu rumah dengan Julian. Dan dia ingin menggugat cerai Julian.
Saat ini Celine sedang berdiri di balkon kamar, sambil memperhatikan hingar bingarnya kota Jakarta. Sebuah kota yang dipenuhi dengan gedung pencakar langit, dan banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya.
Kemudian Celine memejamkan matanya, perlahan-lahan air matanya menetes, mengingat kenangan saat dulu Julian telah menolongnya ketika dia hampir tertabrak mobil.
Saat itu Celine sangat sedih dikarenakan dia sangat merindukan mendiang ibunya. Walaupun kala itu Liora masih bersikap baik, tapi Celine merasakan perhatian ayahnya mulai berkurang. Dia sering melihat ayahnya sedang berkumpul bersama dengan ibu tirinya dan Liora, tanpa melibatkannya.
Mungkin karena banyak pikiran, membuat Celine tidak fokus saat menyebrangi jalan, sehingga dia hampir saja tertabrak mobil.
Beruntung ada Julian yang dengan sigap menolongnya, membuat Celine jatuh cinta pada pandangan pertama kepada pria itu.
Cinta Celine kepada Julian sangat tulus, tapi ternyata dibalas dengan perlakuannya yang sangat menyakitkan. Bahkan dia tidak tahu bagaimana cara menyembuhkan luka dihatinya. Dia harus melupakan semua kenangan yang pernah dia lalui bersama dengan Julian. Menguburnya dalam-dalam.
Beep...
Beep...
Beep...
Celine segera menghapus air matanya saat mendengar ponselnya berdering. Dia mengerutkan keningnya ketika dia melihat ada nama Julian terpampang di layar ponselnya.
Untuk apa Julian menelponnya malam-malam begini?
Sebenarnya Celine enggan untuk mengangkat panggilan telepon dari pria yang sudah menyakitinya itu. Sehingga dia sengaja tidak mengangkat panggilan telepon dari Julian. Tapi ketika dia teringat bahwa besok dia akan menggugat cerai, dia pun memutuskan untuk mengangkatnya.
"Hallo!"
Tak lama kemudian terdengar suara Julian. "Celine..."
BRAAAK!
Celine sangat kaget ketika mendengar suara dentuman yang sangat keras saat dia mengangkat panggilan telepon dari Julian.
"Hallo Julian..."
Namun, dia tidak mendengar suara Julian menyahut panggilannya. Yang terdengar olehnya adalah suara gesekkan sebuah mobil seakan-akan ada mobil besar yang sedang menyeret mobil yang berukuran lebih kecil.
Hal tersebut membuat Celine sangat panik. Dia segera berlari masuk ke dalam untuk menelpon kantor polisi melalui telepon rumah.
"Hallo, kantor polisi. Ini dengan Celine Buana. Sepertinya suami saya mengalami kecelakaan, tapi saya tidak tahu dimana tempat kejadiannya. Tolong lacak nomor ini 08xxxxxxxx."
"Baik, Nona Celine. Kami akan segera melakukan pelacakan dan menuju ke lokasi."
Setelah itu, Celine segera menempelkan kembali ponsel pada telinganya, karena dia belum menutup panggilan telepon dengan Julian. Perasaan cemas, takut, risau, dan khawatir bercampur menjadi satu di dalam hatinya.
"Hallo! Julian, kamu baik-baik saja, kan?"
Suasana diseberang sana begitu hening, membuat Celine semakin gelisah. Dia mencoba beberapa kali memanggil pria itu.
"Julian!"
"Julian, kamu bisa mendengar suaraku?"
Namun bukan jawaban dari Julian yang Celine dengar, melainkan sebuah ledakan yang sangat dahsyat.
DUAAARR!
Celine nampak mematung, hatinya sangat terguncang saat mendengar suara ledakan mobil, membuat ponsel yang berada dalam genggamannya terjatuh.
Tetap 💪💪
Masih penuh dengan kebimbangan dan keragu-raguan...
Penakut dia 😂✌...
Ngga segantle saat dia baku han tam di atas ring tinju 🤸♀️...
Jangan sampai salah langkah, pikirkan dengan baik...
Haruskah dengan menerima cinta Liora?
Bagaimana jika Celine cemburu dan mulai membencimu /Sob/...
Jangan buat dia terluka untuk yang kedua kali...
Tidak adakah cara lain yang lebih efektif dari itu 🤔...
Atau justru itu jalan terbaik untuk masuk dalam kehidupan Liora agar bisa mengetahui semua rencana dan kelicikan dia...
Sekaligus untuk mengetahui dan memancing perasaan Celine yang sesungguhnya padamu Jul...
Begitukah maumu....
Coba bangun dulu Ra tidurmu tengkurap itu...
Mimpi2 yang hadir pun jadi ngga karuan 😫..
Mana mungkin bisa melupakan dalam sekejap keindahan syurga dunia jika kamu sudah pernah merasakannya /Sob/...
Itu namanya ketagihan bin kecanduan 😂...
Salah siapa dianggurin, ada kesempatan reka ulang adegan koq malah disia-siakan...