NovelToon NovelToon
Tragedi Bachelor Party

Tragedi Bachelor Party

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Hamil di luar nikah
Popularitas:14.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noah Arrayan

Area Dewasa, 21+

Loli tidak menyangka bahwa nasip buruk akan menimpa nya. Ia harus hancur di tangan calon kakak iparnya sendiri.

Menjelang pernikahannya, teman-teman Marcell mengadakan Bachelor Party untuknya. Namun Marcell tidak menyangka bahwa malam itu adalah awal dari segala kerumitan dalam hidupnya. Akibat obat perangsang yang teman-temannya berikan membuat Marcell melakukan hal yang paling bejat. Merenggut kesucian Loli sang calon adik ipar.

Tatapan penuh luka dari gadis yang meringkuk memegang erat selimutnya terus menghantui Marcell. Ia harus memilih dua hal tersulit dalam hidupnya. Melanjutkan pernikahan dan lari dari tanggung jawab atau melepaskan gadis yang dicintainya untuk sebuah pertanggung jawaban.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noah Arrayan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lima Belas

"Pulang bareng kakak" Ucap Marcell setelah selesai menyuapi Loli sampai makanan nya habis tak bersisah. Pria itu merasa sangat lega karena Loli tak menolak makanan yang ia sodorkan, malah Loli terlihat lahap.

"Aku pulang bareng Sania" Tolak Loli. Otaknya terus memerangi keinginan hati yang ia rasa mulai tak masuk akal.

"Boleh, tapi jangan salahkan kakak kalo kakak kasih tau kak Nala juga mama dan papa tentang kejadian satu bulan yang lalu" Loli menatap tak percaya pada Marcell yang kini tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya ia memiliki alasan untuk mendekati Loli. Marcell berencana meluluhkan hati Loli dengan cara ini meski harus diawali dengan mengancam nya.

"Aku mau minum air putih, abis makan nggak enak kalo minum jus alpukat, hausnya nggak ilang" ucap Loli dengan nada kesalnya. Marcell tersenyum senang itu artinya Loli tak lagi menolak. Ia mengambil air putih kemasan yang masih terletak di meja Sania, tadi ia lupa membawanya.

"Habisin" Ucap Marcell sambil menyerahkan botol air mineral pada gadis itu. Loli langsung menenggak minuman itu hingga tersisah setengah nya tanpa mengucapkan apapun sebelumnya.

"Aku mau pulang sekarang" ucap Loli masih dengan mode kesalnya.

"Nggak nungguin Sania dulu?"

"Emang Sania belum selesai makan nya?"

"Belum, tuh lihat" Marcell menunjuk pada Sania yang masih menyantap makanan nya. Sesekali gadis itu menoleh pada Loli dan mencebik kesal.

"San masih lama? aku capek banget pengen tidur" Tanya Loli setengah berteriak. Ia tak peduli jika ada pengunjung yang mengejeknya. Ia sengaja ingin mempermalukan Marcell.

"Belom, dikit lagi. Dasar sapi, abis makan langsung tidur" Gerutu Sania.

"Please buruan San aku beneran capek banget" Keluh Loli.

"Kita pulang duluan aja ya?" Marcell merasa iba, sepertinya Loli benar-benar butuh istirahat.

"Tapi kasihan Sania" Lirih Loli sembari kembali menatap ke arah Sahabatnya.

Loli kemudian menelungkup kan kepalanya ke meja dengan menjadikan lengan sebagai penyangga nya. Marcell memberanikan diri mengusap rambut gadis itu, di luar dugaan ternyata Loli tak menolak. Loli hanya diam saja mendapat usapan lembut Marcell di kepalanya.

Loli merasakan kenyamanan yang tak ia dapatkan setelah kejadian pemerkosaan itu. Karena rasa nyaman yang Marcell ciptakan, kantuk semakin menyerang nya.

Untung saja tidak berapa lama Sania telah selesai dan mengajak Loli pulang. Setelah Marcell membayar mereka berjalan ke luar menuju parkiran.

Terlihat jelas wajah lelah Loli dengan mata sayu menandakan ia benar-benar mengantuk. Sudut bibir Marcell terangkat, Loli ternyata sangat manis.

"San, Loli kakak yang antar. Kami nggak usah repot nganterin" Ucap Marcell setelah mereka tiba di parkiran.

"Oke kak" Jawab Sania sambil mengangkat ibu jarinya serta mengedipkan matanya dengan ceria khas anak remaja. Marcell tersenyum getir, dulu Loli juga ceria seperti Sania. Sayang keceriaan itu kini harus terenggut paksa.

"Bye Loli, hati-hati" Loli dan Sania berpelukan sebelum keduanya berpisah.

Marcell membukakan pintu mobilnya untuk Loli. "Aku duduk di belakang aja" Ucap Loli tak bergerak dari posisinya.

"Enggak, kakak bukan sopir" Tolak Marcell tegas.

"Kak Marcell kenapa ngeselin banget sekarang" ucap gadis itu lirih.

"Karena kamu berontak terus sama kakak, Kalo kamu nurut kakak juga nggak akan maksa kayak gini" Marcell melembutkan suaranya.

"Aku menolak juga bukan tanpa alasan kak, permintaan kakak menyulitkan aku. Kakak nggak berusaha buat ngerti perasaan aku. Kita harus membangun jarak, karena kondisi sekarang berbeda dengan dulu. Aku butuh waktu untuk kembali bersikap normal layaknya adik ipar pada kakak iparnya. Kenapa kakak keras kepala banget nggak mencoba memahami posisi aku" Marcell tau semua yang Loli katakan benar adanya, ia bukan tak mencoba untuk mengerti. Namun ia berada pada kebimbangan semua tampak abu-abu sekarang, Marcell tak kunjung menemukan jalan mana yang paling tepat untuk ia tempuh.

"Udah? kalo udah sekarang masuk" Marcell sengaja bersikap seolah tak peduli pada keluhan Loli.

Benar saja gadis itu menghembuskan nafas lelah dan mau tidak mau masuk ke dalam mobil Marcell.

Loli menyandarkan kepalanya pada kursi dan memejamkan mata yang mulai terasa berat. Bau mobil membuat perutnya kembali bergejolak. Loli berusaha menahan agar tidak muntah dengan mencoba untuk tidur.

Marcell menatap wajah Loli sebelum menghidupkan mobil.

"Adek mau tidur?" Loli tak menggubris meski ia mendengar pertanyaan Marcell. Ia juga hanya diam saja saat Marcell kembali mengusap kepalanya.

Marcell mulai menjalankan mobilnya karena Loli tak merespon pertanyaan nya, ia membawa mobilnya dengan pelan. Nalurinya mengatakan bahwa ia harus berhati-hati seolah begitu takut akan membuat Loli terluka. Cukup sekali ia membawa Loli tenggelam pada permasalahan pelik yang menghancurkan mereka.

Marcell menatap heran pada Loli yang tiba-tiba mengangkat tangan memberi kode pada Marcell agar berhenti sementara tangan nya satu lagi menutup mulutnya dengan mata setengah terpejam.

Setelah Marcell menghentikan mobilnya Loli segera membuka pintu mobil dan melompat cepat keluar dari sana.

Loli memuntahkan isi perutnya, rasa mual begitu menyiksa diri Loli.

"Kamu kenapa dek?" Marcell memijat tengkuk Loli. Pria itu menyusul turun karena merasa khawatir pada kondisi calon adik ipar nya itu. Marcell sungguh iba melihat Loli yang terus saja muntah meski gadis itu sudah lemas. Air mata Loli mengaliri wajahnya.

Setelah berhasil mengeluarkan semua isi perutnya Loli mengelap bibir dan wajahnya dengan baju yang ia pakai. Ia sudah tak peduli Marcell akan jijik padanya. Gadis itu merasa tubuhnya lemas seperti tak bertulang, hingga membiarkan tubuhnya melorot karena tau Marcell tak akan membiarkan nya jatuh.

"Dek kita ke rumah sakit ya?" Ucap Marcell yang semakin panik melihat wajah Loli yang telah berubah seputih kertas. Loli tak menjawab, hanya menatap sayu pada Marcell. Ia merasa tak sanggup untuk sekedar menganggukkan atau menggelengkan kepalanya. Terserah pada Marcell akan melakukan apa karena ia merasa sudah tak berdaya.

Marcell menggendong tubuh Loli ke dalam mobilnya lalu berlari ke sisi kemudi.

"Dek bertahan yah, kita segera ke rumah sakit" Loli dapat merasakan kekhawatiran yang tergambar pada suara Marcell.

Marcell terpaksa membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera tiba di rumah sakit melihat kondisi Loli yang begitu lemah.

Sebuah bayangan tiba-tiba melintas di benak Marcell. Pria itu tersentak ketika menyadari sesuatu, menyulut rasa panik yang memenuhi hatinya.

'Ya Tuhan aku ikut apapun yang Engkau kehendaki. Kuatkan kami menerima semua ketentuan Mu" Bisik Marcell. Ia berusaha untuk tenang agar tidak membuat semuanya menjadi kacau, terlebih di hadapan Loli. Ia tak boleh menunjukkan kepanikan pada gadis kecil itu.

Sekuat apapun Marcell berusaha tenang, pria itu tetap tak bisa mencegah matanya yang mulai berkaca-kaca. Dadanya terasa begitu sesak, ia tak mengerti apa yang ia rasakan kini, semua terasa campur aduk.

🍁🍁🍁

1
Daryanti
aku suka novel ini, kalau ada apa2 lngsung bicara dg pasangan
Musrifa Ifa
pas lagi hujan2 gini😁😁😁
Krismonita Sembiring
ademmmm nyaaa 😌
Misdi Jaseng
y3
Safa Almira
seru
Santimehasari Nst
Luar biasa
Sasha
dih marsel memuakkan bener
❤ning🍀⃝⃟💙🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Luar biasa
Sasha
authornya ga adil ih, masa semuamuanya loli, kasihan nala
Sasha
dih authornya ga adil banged dah sama nala, jadi kasihan
Bulan Xenzia
koo gak Sampek end si Thor
Fikri Haikal
kalau dari sifat & sikap Marcel itu suamiku jg sama ky Marcel..tp klu dr segi finansial y jauh..tp aku beruntung dpt suami yg wlu g kaya materi tp kaya akan cinta &kasih..
Sarie Darmansyah
izin mampir thor🤭
Ce Habibah
Luar biasa
UpTome'
Di bikin gagal move on Sama novel ini ...hwaaa😭 baca utk yg ke-4 kali ny dan gk bosen🫰🏻
rinny
AQ sudah baca karya ini berulang ulang tapi pas di part ini selalu buat kesel sama kelakuan teman teman mascell
Intan Intan
Luar biasa
Sandisalbiah
luar biasa.. makasih atas karya yg begitu menghibur..tetap semangat thor....!!!
Sandisalbiah
udah mau benjol tp baru ngungkapin cita, itu pun harus di ingatkan dulu.. 🤦‍♀🤦‍♀..
Sandisalbiah
nama baby nya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!