Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Belanja Bareng Mertua
Hari ini Hana dan mertua nya akan pergi belanja, karena memang ini hari libur Hana. Hana masuk kampus hanya empat kali dalam seminggu, ia hanya kuliah senin sampai Kamis.
Mertuanya masih aktif bekerja walaupun usianya sudah tidak muda lagi. Karena ia sangat mencintai profesinya, mertua Hana ternyata seorang Dokter, Hana tahunya baru-baru ini. Itu yang membuat Hana semakin akrab dengan mertuanya, beliau bekerja di sebuah rumah sakit swasta yang cukup terkenal di ibukota.
Kebetulan Hari ini tidak ada jadwal masuk beliau, sehingga mereka memutuskan untuk pergi belanja bareng untuk pertama kalinya. Mereka akan pergi belanja di salah satu Mall yang terkenal di Jakarta.
Mereka di hantar oleh mang Ujang, sebenarnya jarak dari rumah ke Mall tidak terlalu jauh, tapi karena macet perjalanan yang seharusnya hanya tiga puluh menit molor menjadi satu jam.
Selama perjalanan mereka tak henti bercerita dan bercanda. Hana memang sangat beruntung karena mertuanya sangat menyayanginya, karena beliau sudah menganggap Hana seperti putrinya sendiri. Ia memang sangat menyukai Hana, pribadi Hana yang pekerjaan keras hampir sama dengan dirinya ketika masih muda.
Ia langsung jatuh cinta kepada Hana saat pertama kali bik Santi bercerita tentang keponakannya. Sebelum bik Santi memutuskan berhenti bekerja karena ia ingin keponakannya yang akan menggantikan ia bekerja. Ia tidak ingin keponakannya berhenti kuliah, karena itu ia memohon kepada majikannya itu untuk menerima Hana bekerja dan mengijinkan Hana tetap kuliah sambil bekerja.
Perjodohan antara Hana dan Aditya sebenarnya memang sudah di rencanakan oleh Mama Aditya dan Bibinya. Selama beberapa hari bekerja dengan nya Mama Aditya semakin yakin untuk menikahkah mereka berdua. Ia pergunakan momen Hana untuk ijin kuliah ia pergunakan sebagai alat perjodohan mereka.
***
Mereka turun di depan Mall, Hana masuk Mall dengan menggandeng tanga mertuanya. Mereka mengunjungi beberapa toko pakaian dan perhiasan yang terkenal. Mertua Hana memaksa Hana untuk memilih pakaian, tas, dan sepatu, tapi dengan halus ia menolaknya.
Ketika di toko Perhiasan mertuanya kembali memaksanya untuk memilih perhiasan, dan Lagi-lagi Hana menolak keinginan mertuanya
" Kali ini kamu tidak bisa menolak mama Han, tegas mertuanya.
" Tapi ma...
" Tak ada tapi-tapi, mama sangat sedih kalau kamu menolak pemberian mama, jelas mertuanya sedih.
Dan akhirnya Hana tidak bisa menolak lagi, ia tidak ingin membuat mertuanya kecewa.
Terakhir mereka pergi belanja untuk kebutuhan rumah, mereka terlihat asyik memilih barang belanja. Mereka selesai belanja hampir waktu makan siang karena itu mereka memutuskan makan dulu,
"Han kita cari makan di restoran di sekitar Mall ini aja ya?, ajak mertuanya. kita ajak Adit sekalian ya.
" Terserah mama aja, jawab Hana lembut.
" Baiklah mama menelpon Aditya dulu,
"*Hallo ma. ada apa?. mama sudah selesai belanja nya?
*"Sudah, karena itu mama ingin mengajak kamu makan siang sekalian.
" Baik ma, mama belanja di mana?
"Di Mall xx.
" Ok, insya Allah tiga puluh menit lagi Adit sampai, tolong mama kirim nama restoran nya ke WA Adit.
Hana dan mertuanya memilih restoran masakan Jepang. Mereka menunggu Aditya, sebelumnya Hana sudah mengirimkan nama restorannya. Tak lama menunggu Aditya datang bersama Aldo, sebelum duduk ia mencium kening mama dan istrinya. Mama Aditya tersenyum manis melihat perlakuan anaknya kepada menantunya karena ia perhatikan sepertinya Aditya mulai menerima keberadaan Hana sebagai istrinya. Aldo hanya diam mengamati tingkah Aditya, memang akhir - akhir ini dia sering melihat Aditya berprilaku begitu manis kepada istrinya.
Aditya duduk di sebelah istrinya dan mamanya duduk bersebelahan dengan Aldo. Mereka segera memesan makanan nya. Tak lama menunggu pesana mereka datang. Mereka makan dengan sesekali mengobral.
Tiba-tiba mereka di kejutkan dengan teriak seorang wanita yang menghampiri meja mereka,
"Kak Adit, Kakak makan di sini juga? tanya Karin sambil duduk di dekat kursi di samping meja Aditya.
" Eehhh, ada tante juga! seru nya sambil menghampiri mama Aditya dan mencium pipi nya kemudian ia kembali ke tempat duduknya.
Hana hanya memandang heran wanita itu karena ia tidak mengenalinya, tapi hanya sebentar ia kembali melanjutkan makannya.
"Tante pa kabar?, tanya Karin kepada mama Aditya manja.
" Alhamdulillah, sehat, kamu bagaimana?, kata mama Aditya balik bertanya.
"Juga baik tante, jawab Karin.
Karin terkejut melihat seorang wanita yang duduk di sebelah Aditya. Penampilannya sederhana, wajahnya hanya di poles dengan make up tipis tapi aura cantiknya mampu mempesona bagi yang memandangnya. Karin akui kalau dia kekasih Aditya ia harus berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan hati Aditya.
"Wanita ini siapa Kak Adit? tanya Karin penasaran.
Aditya hanya diam tidak mengacuhkan pertanyaan Karin.
" Kak Adit apakah dia...
"Dia bukan siapa-siapa!, Jawab Aditya mulai emosi.
Mendengar jawaban Aditya, Hana merasa seperti ada benda besar yang menghantam dadanya, sakit sekali. Ingin rasanya ia menangis tapi ia berusaha bersikap biasa.
Mama Aditya dan Aldo ikut terkejut mendengar jawaban Aditya, sejenak mereka menghentikan makannya dan menatap Aditya dan Hana bergantian. Kemudian melanjutkan makannya. Mama Aditya merasa sangat kecewa dengan sikap Aditya. Tapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Karin sangat bahagia mendengar jawaban Aditya, tapi ia tidak percaya begitu saja dengan ucapan Aditya, Ia akan mencari tahu sendiri apa hubungannya aditya dengan wanita itu.
***
Aditya duduk di ranjang sambil memainkan HPnya, Setelah mematikan lampu Hana berjalan ke ranjang dengan lesu dan berbaring di sebelah suaminya, melihat istrinya yang tidak bersemangat Aditya meletakkan HPnya, Aditya menarik dagu istri sehingga wajah mereka berhadapan. Aditya mencium lembut bibir istrinya, tidak mendapat respon dari istrinya Aditya melepaskan ciumannya.
"Kamu kenapa?, tanya Aditya sambil mengusap-usap bibirnya istrinya dengan jarinya.
" Gak papa mas, jawab Hana pelan. Aku kangen sama ibu.
" Bagaimana kalau weekend depan kita mengunjungi ibumu, kita menikah hampir tiga bulan tapi kita belum pernah sekali pun mengunjungi ibumu.
"Mas beneran?, tanya Hana dengan mata berbinar.
Aditya menganggukan kepala sambil tersenyum.
" Makasih ya mas, ucap Hana sambil memeluk suaminya. Aditya membalas pelukan istrinya dengan hangat.
"Sekarang ayo kita tidur, istirahatlah nanti kamu sakit.
Aditya tidur dengan memeluk tubuh istrinya dari belakang, ia tak tahu kenapa akhir-akhir ini ia sangat nyaman kalau tidur sambil memeluk istrinya.
" Mas... aku bingung dengan sikap mu mas, kadang kau membuat hatiku terluka dengan sikapmu. Kadang aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini karena sikap manismu kenapa ku. Apakah aku sudah jatuh cinta padamu mas?, tapi aku sangat takut jika ini memang perasaan cinta, aku takut cinta ku tak ada tempat di hati mu mas, bathin Hana.
.
.
.
.
Bersambung.
