Nicole Mary Wijaya adalah gadis yang sangat cantik dan genius selain itu Nicole anak dari pengusaha terkaya di negara itu dan banyak gadis dan wanita sangat iri dengan keberuntungan Nicole.
Banyak pria yang ingin melamarnya tapi Nicole selalu menolaknya dengan alasan dirinya masih suka belajar. Hingga suatu ketika dirinya dijodohkan oleh ayahnya membuat Nicole kabur dari mansion.
Sahabatnya yang sangat iri dengan Nicole menjebaknya. Apakah usahanya berhasil? Adakah pria yang bisa membuat hati Nicole membuka hatinya?
Ikuti yuk novelku yang ke 39
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
"Uhuk ... Uhuk .... Uhuk ...."
Nicole tiba-tiba terbatuk-batuk sambil mengeluarkan air dari mulutnya namun matanya masih setia memejamkan matanya.
Raka kembali memberikan nafas bantuan hingga beberapa saat kemudian Nicole kembali terbatuk-batuk sambil kembali mengeluarkan air dari mulutnya.
Perlahan Nicole membuka matanya dan menatap Raka dengan tatapan sendu sedangkan Raka memeluk Nicole sam bil bernafas lega.
"Kamu membuatku sangat kuatir," ucap Raka.
"Kenapa menolongku?" Tanya Nicole lirih tanpa menjawab ucapan dan pelukan Raka.
"Karena aku sangat mencintaimu dan aku tidak bisa hidup tanpamu," ucap Raka dengan jujur.
"Bagaimana dengan Anabelle?" Tanya Nicole yang masih tidak mau membalas pelukan dan tidak memperdulikan ucapan Raka.
Raka perlahan melepaskan pelukannya kemudian menatap mata indah Nicole sambil tersenyum.
"Kamu cemburu? Tanya Raka menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.
Nicole hanya memalingkan wajahnya ke arah samping sebentar kemudian menatap ke arah Raka.
"Kalau kak Raka lebih mencintai Anabelle lupakanlah aku dan anggap saja kita tidak saling kenal," ucap Nicole dengan tubuh masih menggigil.
Raka yang melihat tubuh Nicole menggigil membuat Raka menggendong Nicole ala bridal style menuju ke arah ranjang.
Sebenarnya ketika melihat tubuh polos Nicole membuat Raka ingin memakan Nicole tapi mengingat Nicole kedinginan dan hampir saja kehilangan nyawa membuat Raka berusaha menahan hasratnya.
Dengan perlahan Raka meletakkan tubuh polos Nicole kemudian menyelimutinya. Setelah selesai Raka mengambil ponselnya untuk di letakkan di atas meja dekat ranjang kemudian melepaskan pakaiannya satu persatu hingga menyisakan boxer nya membuat Nicole memalingkan wajahnya.
"Anabelle itu dulu mantan kekasihku tapi aku dan dia sudah lama putus," ucap Raka sambil duduk di sisi ranjang.
"Kenapa putus?" Tanya Nicole penasaran.
"Dia selingkuh dengan rival bisnisku karena itulah aku memutuskannya," jawab Raka.
"Tapi tadi dia bilang ..." Ucap Nicole menggantungkan kalimatnya.
"Kamu jangan percaya dengan apa yang dikatakannya karena itu semua tidak benar." Jawab Raka yang mengerti kalimat selanjutnya.
"Aku ingin kak Raka jujur padaku, apakah sama wanita lain kak Raka pernah melakukan sama seperti yang kita lakukan kemarin malam?" Tanya Nicole penasaran sekaligus dirinya takut jika ternyata Raka juga melakukannya terhadap Anabelle.
"Jujur, Kakak melakukan hubungan suami istri pertama kalinya hanya denganmu dan tidak ada wanita lain selain itu kamulah satu-satunya wanita yang aku sentuh dan aku cintai seumur hidup." ucap Raka dengan nada tegas dan jujur.
Nicole menatap mata Raka dan tidak ada kebohongan di matanya membuat Nicole tersenyum bahagia.
"Jujur aku sangat senang karena orang yang aku cintai cemburu, jika ada wanita lain dekat denganku," ucap Raka sambil mencolek hidung Nicole.
"Siapa yang cemburu?" Tanya Nicole berbohong.
" Kalau tidak cemburu kenapa ingin bunuh diri?" Tanya Raka.
"Siapa yang bunuh diri? Aku tadi ketiduran dan tahu-tahu tidak ingat apa yang terjadi." sangkal Nicole.
"Berarti aku salah dong, kalau begitu aku akan hubungi Anabelle untuk datang ke sini," ucap Raka berbohong sambil mengambil ponsel nya di atas meja dekat ranjang.
"Lebih baik Kak Raka jangan bertemu Anabelle di sini lebih baik di luar sana dan jangan pernah temui aku lagi," ucap Nicole dengan nada cemburu.
Selesai mengatakannya Nicole menyembunyikan wajahnya dengan menggunakan selimutnya untuk menutupi kesedihannya.
"Cemburu ya?" Tanya Raka dengan suara menggoda.
Hening