NovelToon NovelToon
Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Diam-Diam Cinta / Iblis / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kutukan
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia yang dikuasai oleh kultivasi dan roh pelindung, seorang putri lahir dengan kutukan mematikan—sentuhannya membawa kehancuran. Dibuang oleh keluarganya dan dikhianati tunangannya yang memilih saudara perempuannya, ia hidup dalam keterasingan, tanpa harapan.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan pria misterius yang tidak terpengaruh oleh kutukannya. Dengan bantuannya, ia mulai membangkitkan kekuatan sejatinya, menyempurnakan kultivasi yang selama ini terhalang, dan membangkitkan roh pelindungnya, **Serigala Bulan Biru**.

Namun, dunia tidak akan membiarkannya bangkit begitu saja. Penghinaan, kecemburuan, dan konspirasi semakin menjeratnya. Tunangan yang dulu membuangnya mulai menyesali keputusannya, sementara sekte-sekte kuat melihatnya sebagai ancaman.

Di tengah pengkhianatan dan perang antar kekuatan besar, hanya satu hal yang pasti: **Pria itu akan selalu berada di sisinya, bahkan jika ia harus menghancurkan dunia hanya untuknya**.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Langkah Selanjutnya

Xiaolin duduk dengan tenang di samping Li Xingyu, mencoba menenangkan pikirannya. Proses menetralkan kutukan yang sedang dijalani terasa sangat lambat, seolah-olah waktu berjalan lebih lama dari biasanya. Namun, ada perubahan kecil yang bisa dirasakannya. Terkadang, kutukan itu menanggapi upaya mereka, berusaha menghalangi setiap langkah yang diambil.

Li Xingyu tetap diam, memimpin dengan penuh ketenangan, setiap gerakannya seperti membuka jalan yang tersembunyi. "Ingat, Xiaolin," katanya, suaranya lembut tapi penuh otoritas, "kutukan ini bukan hanya sebuah kekuatan yang menghancurkan. Itu juga bagian dari dirimu, sebuah manifestasi dari ketakutan dan kesedihanmu yang terdalam. Itu akan berusaha untuk tetap ada, karena itu adalah bagian dari jiwa yang terluka."

Xiaolin menelan ludah, merasa sesak di dadanya. "Aku... aku tidak ingin hidup seperti ini. Tidak ada yang bisa mendekatiku tanpa berisiko. Setiap kali aku mencoba, seseorang selalu terluka..."

Li Xingyu menatapnya dengan lembut. "Kutukan ini berasal dari rasa terperangkap dalam kesendirian dan penderitaan. Itu ingin kamu percaya bahwa kamu tidak bisa berhubungan dengan siapa pun. Tapi itu tidak benar, Xiaolin. Jika kita bisa melangkah lebih jauh, kamu akan menemukan bahwa ada jalan untuk kebebasan."

Xiaolin memejamkan matanya sejenak, merasakan setiap kata yang diucapkan Li Xingyu meresap ke dalam dirinya. Ada kenyamanan dalam suara pria itu, seolah memberi sebuah jaring perlindungan di tengah gelapnya kutukan yang selama ini menjeratnya.

"Namun, kita harus lebih berhati-hati," lanjut Li Xingyu. "Setiap lapisan kutukan ini tidak hanya terkait dengan kekuatan spiritualmu, tetapi juga dengan emosi yang terkunci dalam jiwamu. Ketika kita membersihkan lapisan-lapisan ini, kita akan menghadapi kenangan-kenangan lama yang mungkin tidak ingin kamu ingat."

Xiaolin mengangguk pelan. Dia tahu itu bukan hanya tentang mengalahkan kutukan ini. Ini juga tentang menghadapi masa lalunya, menghadapi diri sendiri yang selama ini dipenuhi ketakutan dan trauma.

"Fokus pada pernapasanmu," Li Xingyu melanjutkan, "biarkan tubuhmu rileks. Kita akan mulai dengan membersihkan energi negatif yang berhubungan dengan ketakutan. Setiap kali kutukan itu meresap, kamu harus belajar untuk melepaskannya."

Xiaolin menarik napas dalam-dalam, mencoba mengikuti instruksi Li Xingyu. Namun, saat pernapasannya mulai lebih teratur, sebuah rasa dingin mulai merayap ke seluruh tubuhnya, seperti ada sesuatu yang menekan dari dalam. Kutukan itu mulai merespons.

Li Xingyu merasakan perubahan itu. "Jangan panik," katanya dengan suara tenang, "itu adalah reaksi dari kutukan. Itu mencoba menahan kita. Terus fokus pada pernapasanmu, dan biarkan energi spiritualmu meresap perlahan."

Xiaolin merasakan suhu tubuhnya naik, sensasi panas yang mengalir di sepanjang lengannya. Untuk pertama kalinya, kutukan itu terasa sedikit berbeda. Seolah-olah ada bagian dari dirinya yang mulai melawan kutukan itu, mencoba untuk membuka jalan yang terhalang.

"Bagus," kata Li Xingyu, "kamu mulai melawan ketakutan itu. Sekarang, perlahan-lahan, lepaskan semua rasa sakit dan ketakutan yang kamu rasakan. Fokuskan energi spiritualmu pada titik-titik terkunci dalam tubuhmu."

Xiaolin merasa semakin kuat. Semakin lama dia berusaha, semakin besar dorongan dalam dirinya untuk mengatasi kutukan ini. Dia bisa merasakan kekuatan spiritualnya mulai mengalir kembali, meskipun sangat perlahan.

Namun, pada saat itu, sebuah suara tiba-tiba terdengar dari luar.

"Li Xingyu, kita harus segera pergi. Waktunya hampir habis."

Li Xingyu membuka matanya, memandang Xiaolin dengan penuh perhatian. "Kita harus berhenti sejenak. Jangan khawatir, kita akan melanjutkan ini lagi setelah kita mengatasi ancaman luar."

Xiaolin merasa bingung, tetapi menahan diri. "Apa yang terjadi?"

Li Xingyu berdiri, matanya menyipit ke arah pintu. "Ada sesuatu yang tidak beres. Kita harus waspada."

Xiaolin mengangguk dan berdiri perlahan. Dia merasa ada sesuatu yang datang, sesuatu yang lebih besar dari kutukan yang selama ini mengikatnya.

1
Sie
Terima kasih kak othor, semangat ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!