NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Cinta Suamimu

Akan Kurebut Cinta Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:107k
Nilai: 5
Nama Author: Yunita Yanti

✅ Cerita ini mengisahkan konflik rumah tangga penuh drama.
✅ Bagi yang belum cukup umur apalagi masih bau kencur, silahkan mundur dengan teratur!

****

Kegetiran senantiasa menyertai perjalanan hidup seorang wanita bernama Mayuri Akhila.
Menyandang status janda di usia yang masih terbilang muda, membawa Yuri ke dalam banyak masalah.

Karena status itu pulalah, dia diusir warga di lingkungan tempat tinggalnya dan dituduh sebagai perempuan penggoda suami orang. Namun, pengusiran itu justru mempertemukan Yuri dengan seorang pria beristri yaitu Pandu Manggala.

Dekat dengan Pandu, membuat Yuri merasa menemukan kenyamanan dan diam-diam menaruh hati terhadap pria yang juga selalu memberi perhatian istimewa terhadapnya tersebut.

Mungkinkah Yuri dan Pandu bisa bersatu?
Haruskah Yuri menjadi seorang pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunita Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 15. Kesalahpahaman

"Apa-apaan kalian berdua?!" Tamara berteriak penuh kemarahan. Yang disaksikan oleh kedua matanya saat itu, benar-benar menyulut emosi dalam jiwanya. Kesal, curiga, kecewa dan cemburu bercampur aduk dalam benaknya.

"Ooowhh ... jadi begini kelakuan kalian selama aku tidak di rumah?" tuding Tamara dengan kedua tangan berkacak di pinggang dan menatap tajam ke arah suami dan baby sitter-nya.

Pandu dan Yuri juga sangat terkejut, mereka sama sekali tidak menyangka Tamara tiba-tiba sudah berdiri di hadapan mereka.

"Ma-ma-maaf, Bu Tamara. Yang barusan terjadi, tidak seperti yang Ibu pikirkan. Saya dan Pak Pandu tidak melakukan apa-apa. Tadi saya terjatuh dan tidak sengaja menindih Pak Pandu yang sedang duduk di sofa." Yuri bergegas beranjak dari sofa dan menjauh dari Pandu.

"Haaah! Tidak usah pura-pura kamu, Yuri! Aku sudah tahu dari dulu kamu memang perempuan penggoda. Dan kau juga sudah menggoda suamiku! Dasar janda tidak tahu malu, perempuan murahan!" umpat Tamara berang.

Plaakk!

Hati Tamara sudah sangat panas. Sambil terus mencaci maki dengan kata-kata kasar, tangannya juga sangat ringan terangkat dan menapar keras pipi Yuri.

"Aaww!" Yuri menyentuh pipinya yang terasa perih akibat tamparan tangan Tamara. Sambil mengikis jarak dan menjauhi Tamara yang terlihat sangat marah terhadapnya. Air mata tak tertahankan menetes membasahi pipinya, kata-kata cacian dari Tamara membuat hatinya sangat perih bagai tertusuk sembilu tajam.

"Hentikan, Tamara! Yuri tidak seperti yang kamu tuduhkan. Dia sama sekali tidak ada menggodaku. Ini hanya salah paham!" pekik Pandu membela Yuri.

"Salah paham kau bilang, Mas?" Tamara mengalihkan pandangannya ke arah Pandu dan menatap suaminya itu juga dengan sorot mata penuh kemarahan.

"Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalian berdua sedang bermesraan disini, dan kau bilang aku salah paham, Mas?" seringai Tamara dengan ujung jari telunjuk dia arahkan tepat ke wajah Pandu.

"Kamu salah, Tamara. Tadi itu, tanpa sengaja Yuri terjatuh dan menindihku," terang Pandu. Dia kemudian menceritakan semua hal yang terjadi sebelum istrinya itu pulang dan berusaha memberi pengertian agar Tamara tidak salah paham terhadap dirinya dan juga Yuri.

"Kau lihat sendiri, Tamara ... kakiku keseleo dan bengkak. Bahkan tangga itu juga masih ada di ruangan ini," pungkas Pandu. Sembari menunjuk tangga lipat yang masih ada di ruamngan itu, Pandu berusaha membela diri serta mengakhiri ceritanya. Dia berharap Tamara bisa memahami kejadian yang sebenarnya dan tidak salah paham lagi terhadap dirinya.

"Aaah, omong kosong! Itu semua hanya alasan kamu untuk membela diri saja kan, Mas? Kalian berdua sama saja! Sama-sama memalukan! Beraninya kalian bermain api di belakangku!" hujat Tamara lagi. Terbakar cemburu dan termakan hasutan kawan-kawannya tentang Yuri, membuat akal sehatnya tidak mampu berfikir jernih dan tetap tidak bisa percaya dengan semua penjelasan suaminya.

Tamara menatap Pandu dan Yuri bergantian, kobaran api kemarahan dan kebencian terlihat nyalang di sorot matanya.

"Yuri ... sekarang juga kamu pergi dari rumahku! Aku tidak sudi melihat wajah kotormu itu lagi disini!"

Tanpa basa-basi, Tamara menarik tangan Yuri dan menyeretnya menuju ke kamarnya.

"Lepaskan saya, Bu. Saya tidak pernah tercela seperti yang Bu Tamara tuduhkan," rengek Yuri tak mampu melawan cengkraman tangan Tamara yang menariknya dengan kasar.

"Sekarang bereskan semua barang-barangmu dan cepat pergi dari sini!"

Tamara menghempaskan tubuh Yuri ke permukaan lantai kamarnya.

"Dulu ... saya datang ke rumah ini tanpa membawa apapun. Kalau Ibu memang ingin saya pergi dari sini, saya akan pergi juga tanpa membawa apapun," ucap Yuri pasrah. Sambil berusaha bangun dari lantai itu, perlahan dia mengusap air mata yang masih menetes membasahi pipinya.

"Bagus!" Tamara mencebikkan bibirnya mendengar perkataan Yuri.

"Kalau begitu, sekarang tunggu apa lagi?! Ayo, cepat pergi dari sini! Aku muak melihat wajahmu yang menjijikkan itu!" pekik Tamara semakin jengah.

Sambil menundukkan wajahnya, Yuri berjalan keluar dari kamar itu melewati Tamara yang masih terus menatapnya sinis penuh kebencian.

"Tunggu, Yuri! Kamu tidak usah pergi dari sini!" pekik Pandu ketika Yuri melewati ruang tamu dimana Pandu masih duduk disana. Akibat kakinya yang masih mengalami cedera, dia kesusahan bergerak. Meski dengan tertatih dia berusaha bangun dan mendekat ke arah Yuri yang terus berjalan menuju pintu keluar rumahnya tanpa sedikitpun ingin bertegur sapa lagi dengan Pandu.

"Yuri ku mohon jangan pergi. Kalau kamu tidak ada, siapa yang akan menjaga Chia?" cegah Pandu lagi.

"Maaf saya harus pergi, Pak. Kehadiran saya di rumah ini sudah membuat ketenangan Pak Pandu dengan Bu Tamara terusik." Tanpa menoleh ke arah Pandu, Yuri tetap berjalan hingga di ambang pintu.

"Untuk apa kau melarangnya pergi, Mas? Apa kau masih ingin melanjutkan semua yang masih tertunda di antara kalian?" hardik Tamara dengan suara nyaring. Melihat Pandu berusaha mencegah Yuri pergi, hatinya semakin disesakkan oleh kemarahan.

"Apa salah Yuri, Tamara? Kenapa kau harus mengusirnya, hah?!" Pandu balas membentak dan menatap istrinya kesal.

"Antara aku dan dia tidak terjadi apa-apa. Yang tadi terjadi hanya sebuah kecelakaan yang tidak disengaja!" Pandu kembali mencoba menjelaskan kesalahpahaman itu kepada istrinya.

"Oowh begitu rupanya, Mas? Baik! Ok, Mas! Kalau kamu tidak ingin Yuri pergi dari sini, biar aku yang akan meninggalkan rumah ini!" balas Tamara memberi tantangan dan semakin marah karena Pandu terkesan lebih membela Yuri daripada mendukungnya.

"Apa maksud kamu berkata seperti itu, Tamara?" Pandu mendengus dan menatap tajam mata Tamara yang juga menatapnya sinis.

Tidak ingin mendengar pertengkaran kedua majikannya itu lebih lama, Yuri bergegas keluar dari rumah itu dan menutup pintu.

"Yuri ... jangan pergi!"

Meski Yuri masih bisa mendengar Pandu berteriak melarangnya pergi, tetapi dia tetap melangkah meninggalkan rumah yang sudah lebih dari enam bulan menjadi pernaungan ternyaman baginya itu.

Tanpa tujuan yang pasti, Yuri terus berjalan menerobos gelapnya malam.

"Maafkan saya, Pak Pandu. Demi ketenangan rumah tangga kalian aku memang sebaiknya pergi dari rumah itu." Yuri menggumam seraya berusaha menelan tangisnya. Diusir dan dihina karena statusnya adalah seorang janda pelakor, untuk kesekian kalinya kembali dia rasakan. Walau tidak tahu akan pergi kemana, dia tetap meyakinkan hatinya untuk tetap kuat dan mampu bertahan.

Tanpa mampu berbuat apa-apa, Pandu duduk membeku di sofa ruang tamu. Kemarahan Tamara dan keadaan kakinya yang masih mengalami keseleo, membuatnya tidak dapat berbuat apa-apa.

"Kamu benar-benar keterlaluan, Tamara. Tidak seharusnya kamu mengusir Yuri. Dia tidak punya siapapun di kota ini. Apa kamu lupa, kalau kita juga berhutang budi terhadapnya? Dia yang sudah menolong persalinanmu malam itu!" sungut Pandu sangat kesal terhadap Tamara yang juga masih berdiri bersedekap menunjukkan kemarahan yang masih memenuhi jiwanya.

"Janda penggoda itu tidak pantas ada di rumah ini, Mas. Dia hanya akan membawa malapetaka bagi rumah tangga kita. Buktinya ... hari ini kita ribut juga karena dia! Untung saja dia sudah pergi dari sini!" balas Tamara tetap tidak mau mendengar perkataan suaminya.

1
Giyeem Endut
suruh sadar posisi di thor😂
Simply Yunita: Nah betul tuh Kak...
selain komen, sekalian tinggalkan jempolnya juga dong, siapa tahu bisa menambah semangat authornya bisa menulis lagi ❤❤
total 1 replies
Giyeem Endut
pemandangan sejuk y thor
Simply Yunita: semriwing sih tepatnya 😅😅
total 1 replies
Giyeem Endut
sisca,,, suka kamu
Simply Yunita: Berpura² bodoh juga diperlukan untuk menjadi lebih pintar Kak 🤣
total 1 replies
Giyeem Endut
hanya author yg bisa menjodohkan pandu dan yuri🤣
Simply Yunita: Hmm ... bisa gak ya? 🤔🤔💜
total 1 replies
Giyeem Endut
tamara jd kayak janda yg kehausan, padahal yg janda si yuri🤣
Simply Yunita: rumput tetangga emang kadang terlihat lebih hijau sih Kak 😁😁
total 1 replies
Giyeem Endut
hati" y yuri, lanjut thor
Herli Yati
rasa kan yuri kebodohan mu 😁
Simply Yunita: Padahal aslinya di prank sama Pandu 😁😁
total 1 replies
Safa Almira
wow
Oma Umi
lanjuuuttt....
ratna fury soraya
bagus beud storynya
Simply Yunita: terima kasih kakak 🙏
jangan lupa juga mampir di karyaku yg sudah tamat
Deburan Gairah Sang Segara
dan yang ongoing
Janda Bolong Tak Lagi Trending
kedua cerita itu alurnya dijamin nagih 🙏🙏
total 1 replies
Ana Susana
,👍
Diana Susanti
happy new year kak love you full 😚😚😚😚😍😍😍😍😍and happy family
Diana Susanti: 😍😍😍😍😍😚😚😚🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Simply Yunita: ❤❤❤❤❤🌹
total 4 replies
Pemenang YAWW 9 😴🤕
kok aku tersedak Thor ... selamat berkarya othor terbaikku 🤣😂🤭
Simply Yunita: happy new year 2023 🥰❤❤
total 1 replies
Pemenang YAWW 9 😴🤕
padahal aku sangat tergiur, kamu bisa bekerja secara online membantu nona Sisca, Yuri. jaman sudah canggih, jadi jangan mempersulit langkah mu 😬😬🤧
Pemenang YAWW 9 😴🤕
aku diet masih gempal, 😤😤😥

kamu terlalu Sisca 😂😂😂
Pemenang YAWW 9 😴🤕: itu enak 🤣🤣🤣 aku suka 🤣🤣🤣😂😂😂
Simply Yunita: aku biar kata miskin ttp seneng sedot es boba 🤣🤣🤣🤣🙏🙏
total 4 replies
Diana Susanti
nanti kalau kamu kerja punya pembantu,,pandu tergoda,,rugi kamu Yuri,,kenapa lah dah susah susah ndapati pandu dr Tamara
Simply Yunita: betul kak... jgn sampai tergoda lg untuk yg kedua kalinya. kucing kalau disodori ikan pasti langsung di hap lah 🤣🤣
total 1 replies
Diana Susanti
tapi bg aku utk apa Tamara harus berada di rumah yg membuatnya sakit,,,dia seperti itu siapa penyebabnya siapa dan apa,,,maka sudah aku komentari jng memasukkan wanita atau pria ke dalam rumah kita atas naka pertolongan atau balas budi karena suatu saat kita suami atau istri akan berubah sifat dan perlakuan nya,,,, CONTOH NYA AKU,,,,,,,,,,,,AKU DULU MEMASUKKAN ADIK IPAR LAKI LAKI IKUT SAMA AKU BIAR DIA BISA KERJA SEMUANYA BERUBAH DR KEUANGAN DAN SEGALA MACAMNYA LEBIH BAIK BANTU DIA SAJA JNG MASUK KE DFALAM RT KITA RUNYAM,,, JANGAN KAN ORANG LAIN SAUDARA AJA TEGA BISA CEMBURU SAMA KITA KOK NYATA LOH
Pemenang YAWW 9 😴🤕
pandu sok bijak. padahal bisa aja kamu nafkahi Tamara. walaupun dia pernah melakukan kesalahan, tapi setidaknya di maafkan, dan di nafkahi pandu. bagaimanapun Tamara itu ibu dari chia.

dahlah ... selamat buat pandu dan Yuri.

chia udah besar ketemu sama mama tamara ya nak. apapun ibu mu, dia tetap ibumu 😑😑🤭🤭
Pemenang YAWW 9 😴🤕
kok aku nangis😭😭😭

kasihan melihat Tamara, semoga dia akan bahagia bersama kehidupan yang lain. selamat jalan Tamara 🥲🤧
Don't Ask Myname
cepat laporkan aja penjahat itu ke polisi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!