NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Kaisar Legenda

Kelahiran Kembali Kaisar Legenda

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Tamat / Supernatural / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:8M
Nilai: 4.3
Nama Author: syila hasna

Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.

Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.

Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.

Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.

Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15. Hukuman yang Ditetapkan

Seo Xiqin yang melihat pergerakan Seo Wan'er yang mencoba mencari bantuan untuk lepas dari perdebatan mereka pun mulai menyerang kembali tanpa henti.

"Apa maksud ucapan Saudari? Xiqin tida pernah membenci Saudari justru Xiqin sangat menyayangi Saudari Wan'er. Lihatlah, Xiqin telah membuatkan hadiah ini khusus untuk Saudari. Apakah Saudari tidak percaya? Apakah Saudari tidak menyukai hadiah dari Xiqin? Xiqin tau jika hadiah ini tidaklah mahal bahkan tidak sebanding dengan semua barang-barang yang dimiliki Saudari tapi Xiqin membuatnya sendiri dengan penuh cinta." ucap Seo Xiqin dengan ekspresi wajah yang berpura-pura polos sambil memperlihatkan sebuah hadiah yang ternyata dibelinya di pasar dengan harga satu perak.

"Atau apakah nyawan Xiqin tidak lebih penting daripada nyawa Bibi Sun?" tanya Seo Xiqin dengan nada rendah sambil menangia dengan sangat keras hingga membuat semua pelayan yang ada di dekat danau merasa iba.

"Bu-bukan begitu... A-aku..." ucap Seo Wan'er yang terhenti karena tidak bisa mengatakan apapun lagi karena semua yang dikatakan Seo Xiqin adalah benar.

Seo Hong yang berdiri diam melihat perdebatan antara kedua putrinya merasakan sakit kepala yang sangat hebat hingga akhirnya memutuskan hal yang membuat Seo Wan'er tidak terima hingga dihukum.

"Hentikan!" teriak Seo Hong dengan nada tinggi sambil melihat ke arah Seo Xiqin dan Seo Wan'er secara bersamaan.

"Kalian berdua adalah Putri Sah dari Kediaman Keluarga Seo. Apakah kalian tidak malu berdebat di depan semua pelayan? Aku tidak mau melihat masalah ini lagi." ucap Seo Hong sambil memperlihatkan wajah yang sangat lelah sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Kalian berdua adalah pelayan pribadi Xiqin bukan?" tanya Seo Hong kepada Sui'er dan Luo'er dengan tatapan mata yang tajam tapi tidak membuat keduanya merasakan rasa takut sama sekali.

"Benar, Tuan Besar." ucap Sui'er dan Luo'er secara bersamaan dengan suara yang lantang sambil bersujud di hadapan Seo Hong sambil menundukkan kepala.

"Bawa Nona kalian kembali ke halamannya dan bantu dia mengeringkan tubuhnya. Tabib akan segera datang untuk memeriksa keadaannya." ucap Seo Hong dengan nada bicara yang tegas dan ekspresi wajah yang marah.

"Benar, Tuan Besar." ucap Sui'er dan Luo'er secara bersamaan dengan suara yang lantang di hadapan Seo Hong sambil menundukkan kepala berpura-pura patuh padahal keduanya menjulurkan lidah saat bersujud hingga ke tanah.

Seo Xiqin yang mendengar perkataan Seo Hong merasa sangat cemas dan menggertakkan giginya hingga menggenggam tangannya dengan sangat erat karena perasaan yang kesal.

"Apakah ular tua itu akan lolos? Tidak! Aku tidak terima. Dia harus mati. Aku ingin Seo Wan'er merasakan rasanya kehilangan orang yang berharga baginya satu per satu." ucap Seo Xiqin dalam hati dengan tatapan mata yang penuh amarah yang tidak diperlihatkannya pada siapapun bahkan Jia Ling yang memperhatikan sikap Seo Xiqin pun tidak dapat menemukan celah.

"Bibi Sun yang telah mendorong Tuannya ke dalam Danau dan bahkan membuatnya Tuannya menderita bahkan hampir kehilangan nyawanya akan dihukum pukul punggung sebanyak lima puluh kali." ucap Seo Hong dengan nada tegas dan suara yang tinggi serta ekspresi wajah yang marah.

"Apa? Tidak! Ayah, Wan'er mohon ampunilah Bibi Sun. Jika Bibi Sun menerima pukulan itu, Wan'er khawatir jika Bibi Sun akan... akan..." ucap Wan'er yang terputus karena tidak bisa mengatakan kata selanjutnnya dengan percaya diri sambil memohon di bawah kaki Seo Hong yang akhirnya membuat Seo Hong semakin marah.

"Wan'er dimana harga dirimu sebagai Putri Sah? Apakah pantas bagimu memohon ampun untuk seorang pelayan yang melakukan kejahatan mencelakai Tuannya?" ucap Seo Hong dengan nada kasar sambil menarik kakinya dengan paksa hingga membuat Seo Wan'er terjatuh.

"Penjaga cepat bawa pelayan tua ini ke tempat hukuman dan segera laksanakan hukumannya!" ucap Seo Hong dengan nada memerintah dan suara yang keras.

"Tidak! Tuan mohon ampuni hamba. Hamba tidak akan berani lagi Tuan. Hamba mohon Tuan ampuni hamba!" teriak Bibi Sun dengan sangat keras sambil menangis saat ditarik dengan paksa oleh Penjaga Keluarga Seo.

Seo Wan'er yang melihat Bibi Sun ditarik paksa mencoba menghentikan penjaga tapi dihalangi oleh Nyonya Seo.

"Plak!" suara tamparan di wajah Seo Wan'er.

"Sadarlah! Apakah kau mau menerima hukuman yang sama karena telah membuat ayahmu marah dengan sikapmu ini?" terika Nyonya Seo dengan nada keras sambil membelai pipi Seo Wan'er yang baru saja ditamparnya dengan sangat keras.

Jia Ling yang melihat semua kejadian itu hanya tersenyum puas di balik kipasnya.

"Tidak sia-sia aku pergi kemari. Ternyata terjadi pertunjukan yang sangat menarik. Rumah Kediaman Keluarga Seo ternyata sangat hidup!" ucap Jia Ling dalam hati.

Jia Ling yang merasa jika pertunjukan bagus telah berakhir pun meminta izin untuk kembali dan masalah yang mereka bicarakan sebelumnya akan dibahas lain waktu.

"Paman Hong sepertinya membutuhkan waktu untuk istirahat. Jia Ling akan kembali beberapa hari lagi dan menanyakan masalah yang tadi kita bahas." ucap Jia Ling dengan hormat sambil memberikan salam perpisahan kepada Seo Hong.

"Baiklah. Antar Tuan Muda Jia keluar!" perintah Seo Hong kepada Pelayan dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dijelaskan.

Tak butuh waktu lama, Jia Ling segera di antar keluar oleh Pelayan menuju kereta kudanya tanpa ditemani Seo Wan'er yang telah berlari masuk ke dalam kamarnya.

Seo Xiqin yang mendengar pernyataan dari Seo Hong merasa sangat senang lalu kembali ke halamannya bersama Sui'er dan Luo'er.

"Tamat sudah riwayatmu Bibi Sun kali ini!" ucap Seo Xiqin dalam hati sambil tersenyum puas dan sorot mata yang dingin serta tajam.

"Akhirnya kita berhasil juga." ucap Sui'er dengan nada spontan dan ekspresi wajah yang bahagia.

Seo Xiqin yang mendengar pernyataan Sui'er segera menegur dan memerahinya hingga membuat Sui'er memancungkan mulutnya ke depan beberapa cm.

"Jaga ucapanmu saat kau ada di luar, jika tidak maka kepalamu bisa melayang!" ucap Seo Xiqin dengan nada kritis dam sorot mata yang tajam sambil melirik ke arah Sui'er.

"Maafkan hamba Nona." ucap Sui'er dengan nada rendah sambil menundukkan kepala dengan lesu.

"Sui'er, Sui'er, Sui'er! Padahal dirinya baru saja melihat akibat yang terjadi jika kau melakukan kesalahan meskipun hanya sedikit di dalam Kediaman seorang Bangsawan!" ucap Luo'er dalam hati sambil menggelengkan kepalanya merasa sangat gagal mengajarkan sikap dewasa kepada Sui'er.

Luo'er yang merupakan seorang yatim piatu yang pernah hidup kelaparan dan selalu menerima penyiksaan sangat mengenal sistem kerja hidup di dunia bahwa orang yang memiliki Kekuatan baik kekuatan kultivasi maupun kekuatan latar belakang akan selalu dihormati di Daratan ini.

Seo Xiqin yang merasa kasihan kepada Sui'er tidak nksa melalukan apapun dan memilih diam.

"Maafkan aku Sui'er. Aku melakukan ini semua demi kebaikanmu sendiri karenanya kau harus bisa mencerna dan menerima kenyataan." ucap Seo Xiqin dalam hati sambil melirik ke arah Sui'er yang neesedih dengan tatapan kasihan sambil terus berjalan menuju kediamanannya.

#Bersamnbung#

Jangan lupa tekan Love, Like dan Komennya ya..

Terima kasih..

1
Duajie
mengulang detail kronologi kejadian yg sudah dilaporkan You.......! ini sungguh membosankan....!
membacanya cukup sampai disini....
Duajie
nggak juga sampe segitunyaaa...!?🙈
Duajie
menara tinggi keatas..... jurang yg dalam ke bawah.....!
(memang begitu😛)
Duajie
Syilahh Hasnahhh.... tidak semua fantasi anda bisa diterima pembaca tanpa anda tuangkan dalam tulisan...
justeru alur jadi bajing luncatt...😅😜👌
Duajie
seduh - menyeduh = menuangkan air panas ke bahan dalam wadah....
sendu = sikap yg terbawa dalam kesedihan.
senduh = ?????!
Duajie
ceritranya maunya heboh.... tapi nyatanya justru meracau lebih kayak orang demam tinggi....😴
belum lagi bbrp kata yg tidak tepat sesuai kebutuhan kalimat dan ....
+ langkah = gerakan kaki saat berjalan.
+ langka = sesuatu yg jarang/sulit dicari.
+ kesiann mantan guru bahasanya......!!
Dudun Ferduzi
terlalu banyak alur cerita, banyak hal yg tidak penting harus di ceritakan disini
Dudun Ferduzi
terlalu banyak hal yg tidak perlu diungkapkan
Dudun Ferduzi
jalan ceritanya ko agak berputar2 dan banyak diulang
Dudun Ferduzi
sekarang novel ini iklannya mulai banyak sekali
Tongam
syapa mc nya.
Duajie
bersilahhh.....?
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
Duajie
lebaynya kok makin menjadi jadi..?
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
Duajie
lebay banget, gak lucu ahhh...!🙊🙈🙈🙈🙈
Duajie
nah ini lagiiii......
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
Duajie
karakter otornya:bila membaca dibbrp bgn karyanya seperti ini:
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
Duajie
di kalimat sebelumnya 3 permpok sudah di eksekusi bahkan jiwanya pun dihancurkan, kemudian kalimat berikutnya ini mulai dari awal proses ekskusi tadi......?
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂
Duajie
Jia Ling kok lebih ke karakter perempuan yak?
Duajie
berapa bab harus si main caracter menghilang dari peredaran?/Doubt/
Duajie
ceritra pendukung alur yg terlalu bertele tele , + aksi pura pura yg gagal tegang malah jadi menjemukan...!🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!