NovelToon NovelToon
Hijrah di Jalan Allah

Hijrah di Jalan Allah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Berbaikan / Romansa-Percintaan bebas / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:203.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: WidiaWati

"Punya mata nggak?" mengabaikan permintaan maafnya, orang itu malah membentak. Ia menatap Rahma benci. "Kalo punya tuh dipake baik-baik, jangan asal nabrak aja." Pemuda berwajah rupawan itu mendengkus keras, kesal tentunya. "Dasar aneh," ucapnya lagi.



Ridho Ahmad Wibowo dari awal sekolah sangat tidak suka dengan gadis bernama Rahma. Bahkan tak segan-segan membully walaupun gadis itu tidak salah apa-apa.



Namun, takdir berkata lain dimasa depan ia malah menikahi gadis itu dengan perjuangan yang tak mudah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WidiaWati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Sinta

"Kalian semua balik ke rumah kalian masing-masing, biar gue sama Tito yang jagain Ridho di sini," perintah Indra pada teman-temannya dan akhirnya mereka pulang ke rumahnya masing-masing.

Ke esokan harinya.....

"Gimana, apakah kalian udah mendapatkan pendonor buat pasien?" tanya sang dokter yang menangani Ridho.

"Belum Dok," jawab Indra sambil melirik ke arah brankar tempat Ridho terbaring.

"Usahakan cepat menemukan pendonornya, jika tidak pasien akan kehilangan nyawanya," ucap Sang Dokter itu.

"Baik dok kami akan usahakan," sahut Indra dengan wajah terlihat sedih.

Indra mendekati brankar tempat Ridho terbaring, ia memperhatikan sekujur tubuh Ridho yang terdapat luka di kepala, dan tubuhnya juga terdapat banyak luka di sana.

Tak terasa air mata Indra menetes melihat wajah tenang sahabatnya itu dengan mata yang terpejam. Sahabatnya itu terlihat sangat berbeda kali ini, wajah menyebalkannya seakan-akan hilang begitu saja bagi Indra.

Wajahnya yang sangat pucat tidak menghilangkan sedikit ketampanan pemuda itu.

Teringat kembali oleh Indra di saat mereka melakukan ke konyolan bersama, membuat onar bersama, dan tertawa bersama, membuat Indra tak henti-hentinya menangisi keadaan sahabatnya itu.

"Lo harus bertahan Bro, gue tau lo orang yang kuat," ucap Indra sembari menghapus air matanya yang sedari tadi jatuh.

"Udah lo jangan nangis, ketua kita pasti akan baik-baik aja kok. Kita doain aja mudah-mudahan kita cepat mendapatkan pendonor buat ketua kita," ujar Tito menenangkan Indra yang menangis sambil mengusap-usap pundaknya.

Di sekolah

Rahma yang sekarang berada di kelas merasa heran kenapa Ridho dan Indra nggak masuk hari ini. Tapi Ridho kan memang sering sekali nggak masuk karna malas belajar bergitu pikirnya.

"Eh Sin liat nih deh." Rani memperlihatkan layar ponselnya pada Sinta yang ada postingan Indra di sana.

"Indra mau cari pedonor darah? Golongan darah yang dia cari O negatif?Sama dong dengan golongan darah gue. Cari pendonor buat siapa dia?" ujar Sinta yang terlihat penasaran.

"Buat keluarganya mungkin. Lo nggak mau bantu donorin darah lo buat orang itu?" tanya Rani.

"Ogah banget, nolongin orang yang nggak penting."

"Ya elah Sin masa lo nggak mau nolongin. Lagian lumayan juga dapat uang 100 juta," seru Rani sambil memainkan pulpen yang ada di tangannya.

"Buat apa juga uang 100 juta? Emangnya lo pikir gue miskin. Gue nggak butuh uang segitu, lagian papi gue lebih dari itu dia mampu kasih ke gue," jawab Sinta dengan sombongnya.

"Idih sombong bener.. Miskin ntar baru tau rasa lo." Batin Rani dan karna jam istirahat mereka pun pergi ke kantin.

Rahma yang mendengar perbincangan dua orang itu jadi ikut penasaran buat siapa pendonor darah itu? Tapi mungkin juga untuk keluarga Indra, pikirnya.

Di rumah sakit

Seorang pemuda dengan celana jeans warna hitam yang ada sobekan di lutut, dan baju kaos berwarna biru. Kini, masih berada di rumah sakit bersama seorang temannya yang duduk di sofa ruangan rumah sakit itu.

Pemuda itu tak lain ialah Indra, ia terlihat sangat gelisah berhubung sampai sekarang ia belum juga mendapatkan pendonor darah buat sahabat yang terbaring di brankar. Ia mondar-mandir sedari tadi karna takut kejadian buruk akan terjadi pada sahabatnya itu.

"Lo kenapa sih? Dari tadi mondar-mandir mulu, pusing gue liat lo," ujar Tito yang merasa pusing melihat tingkah temannya itu.

Mendengar ucapan temannya, Indra memilih mendudukan tubuhnya di samping Tito.

"Gimana gue nggak mondar-mandir coba. Sampai sekarang, kita belum dapat juga pendonor buat Ridho," ucapnya, sembari beranjak dari samping kiri Tito beranjak duduk ke samping kanan Tito. Terus balik lagi ke kiri dan kembali lagi ke kanan. Begitu lah yang ia lakukan berulang-ulang kali.

Tito pun menggeleng-geleng heran melihat tingkahnya yang sangat aneh menurutnya.

"Dari pada lo gelisah kayak gini mendingan lo pulang deh. Biar gue aja yang jagain Ridho sendiri. Pas nyampe di rumah lo mandi biar muka lo nggak kusut kayak gini!!" seru Tito yang semakin pusing melihat Indra temannya itu.

"Yaudah deh gue pulang, lo juga pulang lah! Suruh Dino sama Fiko ke sini, jam segini mungkin mereka udah pulang sekolah," ujar Indra seraya melihat jam yang menunjukkan pukul 15.15.

Di saat percakapan mereka Dino dan Fiko pun datang.

"Idiih panjang umur mereka, baru aja di omongin udah di sini aja mereka," ucap Tito melirik kearah pintu ruangan itu yang udah ada Dino dan Fiko di sana.

"Kebetulan kalian berdua ke sini, kalian jagain Ridho ya!! Gue sama Tito mau pulang dulu sekalian mandi," seru Indra pada temannya itu.

"Oh yaudah, kalian berdua pulang aja, biar gue sama Fiko yang jagain ketua kita," sahut Dino yang di iringi anggukan tanda setuju oleh Fiko.

"Gue pulang dulu, jagain Ridho baik-baik jangan tinggalin dia sendirian di ruangan." Indra keluar dari ruangan itu dan di susul oleh Tito di belakang.

"Siap bos," ucap Dino dan Fiko berbarengan.

"Kasian bener hidup lo bro, jadi sedih gue liat lo kayak gini." Dino pun mulai mengeluarkan tangis kayak bayinya.

"Eh kenapa lo malah mewek gini sih. Dari pada lo nangis kayak gini mendingan lo berdoa deh. Pusing gue denger lo nangis kayak bayi gini." Fiko menutup telinganya mendengar tangisan ala bayi Dino.

Di perjalanan pulang Indra pun melihat Rahma di jalan dekat rumah gadis itu. Indra memberhentikan motornya di dekat Rahma.

" Rahma," panggilnya.

Gadis itu menoleh ke asal suara, "Indra? Kamu habis dari mana? kok tadi nggak masuk kelas?" Tanya gadis itu.

"Gue dari rumah sakit, semalam Ridho Kecelakaan akibat balap motor liar," jawab Indra dengan wajah lesu

"Apa? Ridho Kecelakaan? Sekarang gimana keadaannya? Dia baik-baik aja kan?" tanya Rahma yang terlihat khawatir dengan keadaan Ridho.

"Dia kehilangan banyak darah, golongan darahnya O negatif. Golongan darah itu juga sangat langka. Stok darah di rumah sakit sudah habis dan sampai sekarang gue belum nemuin pendonor buat dia."

"Kamu coba minta tolong sama Sinta deh, kalo nggak salah aku denger tadi golongan darahnya O negatif juga."

"Kamu berenan, Sinta golongan darah O negatif?" tanya Indra antusias yang di jawab anggukan oleh gadis itu.

"Yaudah kalo gitu gue hubungin Sinta sekarang ya," sambung Indra lagi.

Indra merogoh saku celana nya, mengeluarkan ponselnya dan menelpon Sinta saat itu juga.

"Hallo Sin, lo harus ke rumah sakit sekarang. Ridho lagi di rumah sakit, dia butuh donor darah," ucap Indra.

"Apa Ridho di rumah sakit? Ya udah gue ke sana sekarang," sahut Sinta di seberang.

"Gue mau ke rumah sakit sekarang, lo mau ikut nggak?" tanya Indra pada Rahma yang masih mematung di sana.

"Yaudah aku ikut, kamu duluan aja nanti aku nyusul di belakang naik angkot."

"Oke, kalo gitu." Indra menghidupkan motornya dan pergi ke rumah sakit lagi.

Di rumah sakit

"Gue akan donorin darah gue buat Ridho asal." Sinta diam sejenak.

" Asal apa?" Tanya Indra.

"Asal cewek aneh ini mau jauhin Ridho," sambung Sinta sambil menunjuk ke arah Rahma.

"Nggak ada permintaan yang lain apa? Lo minta yang lain aja jangan suruh Rahma jauhin Ridho," saut Indra yang terlihat kesal.

"Oke, kalo nggak mau gue juga nggak mau donorin darah buat Ridho, dan permisi gue pulang dulu," ujar Sinta dan hendak berlalu pergi dari sana.

"Baiklah aku akan jauhin Ridho," ucap Rahma dengan berat hati.

"Oke gue pegang kata-kata lo," ujar Sinta dengan senyum penuh kemenangan.

"Rahma,kenapa lo turutin ucapan Sinta begitu aja. Lo nggak perlu jauhin Ridho, gue akan cari pendonor yang lain buat Ridho." Indra terlihat semakin kesal atas ucapan Rahma.

"Nggak apa-apa lagian emang seharusnya aku jauhin Ridho," jawab Rahma sedih.

"Lo nggak tau aja Rahma kalo Ridho itu sebenarnya suka sama lo, dia akan lebih makin tersiksa kalo lo jauhin dia nanti." Batin Indra

"Syukurlah kalian mendapatkan pendonor tepat waktu, sebentar lagi pasien akan siuman," ucap Sang Dokter yang menangani Ridho.

"Syukurlah, terima kasih banyak dok," saut Indra yang terlihat lega

"Sama-sama, kalo begitu saya permisi dulu," pamit Sang Dokter dan meninggalkan ruangan itu.

"Ngapain lo masih di sini, sana lo pulang," usir Sinta pada Rahma yang masih berdiri menatap Ridho yang terbaring.

"Lo apa-apaan sih Sin, biarin Rahma di sini dulu," saut Indra yang masih kesal sama Sinta.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman-teman....

1
Surya Hermawan
Luar biasa
Surya Hermawan
Lumayan
ahmad fauzi
Luar biasa
Kota bengkulu
kok ibu asuh mengatakan Sama anak asuhnya manggil yang lebih tua dengan langsung nama ya ...
Kota bengkulu
kalau melihat visualnya kok cantikan Sinta daripada Rahma , apalagi sinta di pasangi jilbab, Rahma itu kaya terlalu gembul pipinya heee
Yulay Yuli
Emang Toiletnya ga dipake??? muso sampe malem 🙈
Yulay Yuli
Jakarta Utara hadir😄
Kota bengkulu
memang ada ya wanita lebih cantik dari pada gak pake jilbab perasan kalau pake jilbab malah lebih cantik
ahmad fauzi
super 👍
Lepasin Aja
dh mulai insaf kali
Lepasin Aja
bagus
Susi Susilawati
Luar biasa
idaman
awal yang bagus...lanjut dulu ya
karenina
kurang suka sama sifatnya Rahma..
sujinah
jangan lama2 up nya thor
sujinah
jangan lama2 upnya ya thor
sujinah
dikitnyaa
kosongsatu30
Iya kak, insya allah aku usahain
Terimakasih telah membaca😇
sujinah
paling tidak seminggu 2 kali lah up,jangan terlalu lama thor.aku selalu menanti up selanjutnya
AU CHANN ᵗⁱᵉᶜᵏ ( ͡° ͜ʖ ͡°)❣︎
Semangat ya kak! Aku pgn banget buat novel tpi gk punya smangat :( Hehe.. Lanjutt
AwanMendung26: Halo, kak. Mampir di cerita aku juga, yuk! Barangkali kakak suka. Judulnya Wafa dan Hijabnya. 🌻🌻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!