Sarah Maulina di anggap pembawa sial dalam keluarganya.
Karena sewaktu melahirkan Sarah Ibunya Meninggal dunia.
Membuat dia harus dibenci oleh papa kandung dan kakaknya sendiri.
Tak sampai disitu, Sarah juga tidak di akui keberadaanya oleh keluarganya,
Suatu hari gadis berusia 25 tahun itu Harus Ter usir dari rumahnya sendiri.
Di sinilah perjuangan sarah berjuang untuk hidup dan bertahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya, simak kisah Berikut,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ardhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 Sampai di rumah
Setelah merasa puas menangis, mereka berdua memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, Tampak bik ijah tengah menelpon seseorang dari seberang telpon percakapannya begitu singkat dan bik ijah mengakhirinya, entah siapa yang di telponnya entahlah.
beberapa menit kemudian setelah bik ijah menelpon tadi datanglah sebuah mobil jazz bewarna hitam berhenti tepat di depan mereka lalu turun menghampiri mereka berdua. ternyata yang datang itu adalah pak ujang, rupanya bik ijah tadi menelpon pak ujang untuk menjemput mereka berdua di sana. pak ujang mempersilahkan mereka berdua masuk ke dalam mobil. mereka masuk kedalam mobil setelah itu mobil bergerak melaju membelah jalan raya melewati pepohonan yang berjejer di sisi samping kiri dan kanan jalanan, tidak ada lagi percakapan di antara mereka bertiga malam itu, hanya di hiasi dengan keheningan dan kebisuan, Pak ujang sendiri adalah sopir pribadinya papa, dia sudah lama bekerja dengannya sudah hampir 25 tahun, setara dengan usia Sarah saat ini, Ya, Pak ujang bekerja sewaktu sarah baru saja di lahirkan
dialah orang yang kedua setelah bik ijah , dia satu satunya sebagai sopir pribadi papa yang mengetahui identitas sarah sudah tau kehidupan Sarah bagaimana, dia juga merasa prihatin kepadaku diliriknya kaca di tengah mobil melihat Aku dan bik Ijah, dia tidak berani bertanya tanya kepada kami apa yang sudah terjadi dengan kami berdua, dia memilih untuk diam.
Tak terasa mobil sudah sampai di Mansion Papa, setelah berhasil melakukan klakson berkali kali, tampak pak satpam tergopoh gopoh berlari membukakan pintu gerbang yang menjulang tinggi itu untuk kami, mobil terparkir di garasi mewah milik papa, Aku dan bik ijah turun dari mobil dan kembali menutup pintu mobil itu kembali, kemudian di susul oleh pak turun dari mobil.
Aku dan bik Ijah melangkah masuk ke dalam mansion papa , ternyata kepulangan kami berdua sudah di sambut oleh papa dan juga kak karina, saat kami berdua sudah memasuki ruang tamu itu, papa dan kak karina menoleh ke arah kami berdua. aku maupun bik ijah diam terpaku di tempat, tidak tau harus berbicara apa lagi, kami berdua sudah berjanji untuk tidak menangis lagi setelah sampai di mansion papa.
"Eeheem" papa berdehem membuyarkan pikiran kami berdua, aku dan bik ijah saling berpengan tangan saling menggenggam memberikan kekuatan satu sama lain.
"Sarah!, Kemasi barang barang mu malam ini juga". Titah sang papa dengan datar.
"Tapi Pa". singkat ku
"Tidak ada tapi tapian".Sahutnya cepat
"Pa, apa papa tega sama aku, malam malam gini aku harus kemana, dan harus tidur di mana, setidaknya berikan lah aku untuk malam ini beristirahat di rumah ini pa, Sarah mohon pa, izinkan untuk malam ini aja". jelasku oanjang lebar.
tampaknya papa sedang mempertimbangkan usulan ku tadi.
"Pa, gak ada salahnya kita izinin dia tidur malam ini di sini". Potong karina membenarkan ucapan sarah.
kemudian papa menatapku intens dari ujung kaki sampai ke kepala..
"Baiklah hanya untuk malam ini, kau boleh istirahat, Jika pagi besok kau belum meninggalkan mansion ku ini, Aku sendiri yang akan menyeret mu kekuar. Setelah mengucapkan itu ia berlalu bersma kak karina dan meninggalkan aku dan bik ijah berdua d ruang tamu.
"Terima kasih pa". Ucapku sedikit berteriak melihat papa yang semakin menjauh.
Aku dan bik ijah berpandangan tersenyum bahagia, setidaknya aku bisa istirahat untuk malam ini.
Bersambung
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan komentar, like, komen, dan vote, kalian buat Author.
Terima kasih atas dukungannya dan waktunya 🙏🙏