Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 7
Pandangan Senja tertuju pada sosok Hazel yang sedang berdiri sambil bermain ponsel di salah satu kursi yang ada di atap sekolah.
Begitu juga dengan Hazel yang langsung menoleh ke arah Senja. Suasana menjadi lebih canggung. Senja kemudian melangkahkan kakinya perlahan sambil menutupi bekas siraman jus yang sudah mulai mengering, mendekati Hazel.
Dikeluarkan jaket dari dalam tasnya dan disodorkan pada Hazel.
"Ini jaketnya" Ucap Senja sembari menunduk.
Hazel berdiri dari tempat duduknya dan mengambil jaket yang ada di tangan Senja dan kemudian memakaikan jaket itu pada Senja.
"Sepertinya kamu masih membutuhkan jaket ini" Ucap Hazel sembari menutup tubuh Senja menggunakan jaket.
Hikksss.. Hiksss.. Hiksss..
Senja tiba-tiba menangis.
"Sebenarnya.. Apa salahku pada kalian? Mengapa orang sepertiku begitu hina di mata kalian." Ucap Senja sembari menangis.
Hazel hanya bisa terdiam karena dia sendiri tidak dapat menjawab pertanyaan itu.
"Aku tidak membutuhkan ini." Ucap Senja sembari membuka jaket itu dan mengembalikannya pada Hazel. Sembari menghapus air matanya.
"Bodohh Senja. Kenapa kamu menangis di depan dia? " Senja mengutuki dirinya dalam hati.
"Dan aku hanya ingin memberitahumu, kalau aku akan bertahan sampai akhir di sekolah ini." Ucap Senja sembari berlalu dari hadapan Hazel.
Hazel terdiam. Kemudian tanpa berpikir panjang, Hazel mengejar Senja yang sudah tiba di tangga sekolah. Dia menarik tangan Senja.
"Setidaknya tutuplah bajumu agar kamu tidak dilihat banyak orang. Aku tidak pernah ikut campur dalam masalah kalian. Aku bersama mereka. Tapi aku tidak pernah bertindak apapun" Jelas Hazel dengan sedikit kecewa.
Kemudian dia pergi dahulu meninggalkan Senja.
"Lagi-lagi dia bersikap seperti itu. Kenapa? " Gumam Senja sendiri.
Akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan jaket itu. Setidaknya untuk menutupi noda di bajunya.
Senja berjalan keluar dari sekolah dan lagi-lagi sial. Ban sepedanya ternyata telah dikempeskan lagi. Dengan terpaksa, dia mendorongnya perlahan.
"Ahhhhhh... Nasibku sial sekali"
Saat sedang berjalan sambil mendorong sepedanya, tiba-tiba seseorang menghampirinya dengan mobil.
"Kamu lagi ya? " Ternyata lagi-lagi itu Angga.
"Kamu baru pulang? Kenapa sepeda kamu?"
"Ban sepeda saya kempes kak. "
"Ck ck ck ck. Ternyata lebih parah dari yang aku kira"
Senja diam memikirkan arti dari pernyataan Angga.
"Ayo naik. Aku antar." Angga turun dari mobil dan langsung mengambil sepeda milik Senja.
"Ng.. Ngga usah kak."
"Ayolah Senja. Ini sudah mau maghrib loh"
"Baiklah Kak. Terimakasih." Senja mengucapkan terimakasih.
Keduanya kemudian melaju dengan menggunakan mobil milik Angga.
Dari tempat lain, lagi-lagi Hazel memperhatikan itu. Dia sendiri tidak menyangka Senja akan menangis seperti itu di hadapannya. Dan bodohnya lagi, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia merasa seperti seorang pengecut.
"Itu kan cowok yang tadi pagi. Apa hubungan mereka ya?" Gumam Hazel penasaran.
.
"Jadi di sini ya kamu tinggal?" Tanya Angga saat mereka tiba di salah satu gang tempat Senja tinggal.
"Ia kak. Makasih ya udah nganter aku"
"Its Ok."
Angga segera turun dan membantu Senja menurunkan sepedanya kemudian pergi.
.
.
DI KANTOR PUSAT GALASKY Corp.
Terlihat Elena sedang bersama dengan Presdir di dalam sebuah ruangan.
"Elena, mengapa kamu begitu khawatir? Kamu tenang saja. Papa akan menepati kesepakatan yang sudah kita buat" Jelas Presdir
"Maafkan saya Presdir. Saya bertindak ceroboh"
Elena mengaku salah.
"Hanya karena kamu mengetahui aku bertemu dengan Hazel, kamu membatalkan meeting sepenting itu? Bagaimana kamu akan bertanggungjawab? "
"Sa.. Saya sedang memperbaikinya Presdir." Ucap Elena.
Elena mengaku salah karena kepanikannya, dia meninggalkan meeting penting.
"Seharusnya kamu bisa belajar dari sekarang, bahwa cepat atau lambat, Hazel akan masuk ke dunia kita. Dan dia mungkin akan selamanya hidup berdampingan dengan itu"
"Saya mengerti Presdir. Saya hanya khawatir, Hazel akan sedikit terkejut jika suatu hari nanti dia mengetahui bahwa dia akan menjadi pempimpin mafia."
"Mengapa? Dulunya kamu juga seperti itu. Saya percaya, Hazel memiliki darah milik kedua orangtua kandungnya. Darah seorang mafia yang pernah ditakuti banyak orang. Kenyataan itu akan terungkap Elena. Itu adalah takdir miliknya. Bersiaplah" Presdir kemudian beranjak dan pergi meninggalkan Elena yang terdiam tanpa kata.
"Benar yang papa bilang. Cepat atau lambat, Hazel akan mengetahui semuanya. Aku harus benar-benar mempersiapkan diriku sampai saat itu tiba. Arrgggghhhh.... " Gumam Elena kecil sembari membuang tubuhnya ke sofa dan menutup mata perlahan.
.
.
DI SEKOLAH ..
"Baik anak-anak, sebelum pelajaran ini Bapak selesaikan. Ada satu penyampaian penting. Minggu depan, akan diadakan Malam Keakraban sekaligus Pelepasan, sehingga Sekolah ini memutuskan untuk mengadakan kegiatan yang dilakukan setiap tahun. Camping selama 2 hari 3 malam di salah satu tempat latihan militer milik Galasky corp. Kegiatan ini bermaksud untuk mempererat hubungan para murid, sekaligus persiapan perpisahan dengan kakak kelas kalian yang akan mengikuti Ujian Akhir beberapa bulan lagi. Untuk informasi lanjutan, kalian bisa mengeceknya di Page Internet Sekolah kita." Sekian penyampaian ini dan selamat beristirahat.
Satu per satu murid mulai sibuk membicarakan kegiatan yang dilangsungkan setahun sekali.
Kegiatan paling keren yang selalu diadakan oleh Sekolah itu, yang tidak akan ditemukan di Sekolah lain.
"Yaaahhh. Akhirnya. Bisa juga merasakan Event yang selama ini hanya bisa kudengar" Ucap salah satu murid.
"Hazel, kamu ikut? " Tanya Virgin.
"Emm. Kayaknya aku ngga ikut. Ngga tertarik juga." Hazel menjawab datar.
"Yaaaa... Ngga seru dong" Sambung Dimas.
"Kamu ikut kan Dim? " Tanya Boby.
"Iyalah. Kan bisa sekian cari pacar di sana. Hehe"
"Kalo kamu ngga ikut aku juga ngga ikut ah" Celetuk Virgin dengan muka bete.
Senja yang mendengar percakapan mereka, juga mulai ikut memikirkan tentang kegiatan itu.
Dia pernah mndengarnya, namun dia juga belum tahu apa dia bisa tinggal saja atau diwajibkan untuk ikut.
"Huufffttt" Menarik napas dalam hati.
Dia kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kantin. Hari ini dia tidak sempat sarapan dan dia mulai merasa lapar.
Seperti biasa, dia selalu duduk sendiri. Berita tentang pembuliannya sudah tersebar luas dan hal tersebut membuat dia dijauhi.
Saat sedang makan,
"Ehh. Bisa pindah ngga? "Tanya seseorang tiba-tiba saat Senja sedang makan.
" Iya. Pindah dong. Tempat lain udah penuh semua." Sambung salah seorang lain.
Keempat murid perempuan itu, seperti sedang berniat mengerjai Senja.
Senja kemudian mengangkat kepala dan melihat keadaan sekitar. Dilihatnya ada tempat kosong lain. Tidak ingin mencari keributan, dia segera bangun sambil membawa makanannya. Saat ingin melangkah, seorang murid lain sengaja menyenggol kakinya dan Senja hampir saja terjatuh.
Seseorang dengan sigap menangkap Senja. Terlambat sedikit saja, Senja akan jatuh dengan makanannya.
"Ka Angga" Senja shock.
Anak-anak yang berniat membuat malu Senja hanya bisa terdiam terpaku. Rupanya Angga datang ke kantin bersama beberapa temannya. Tiara, Kenji, Bastian dan Cleo.
"Eh lo sengaja ya?!! " Tiara menunjuk ke arah anak yang ingin mencelakai Tiara.
"Ng... Ngga ko kak" Sangkalnya.
"Jelas- jelas lo dorong ya. " Tiara kesal.
"Ck ck ck ck. Adik kelas sekarang pada jago ngeubuli ya" Lanjut Tiara semakin kesal.
"Pergi sana kalian. Ganggu ketenangan aja lo. Mau buat sensasi ya?"Sambung Cleo.
Dengan ketakutan, mereka segera pergi meninggalkan tempat itu.
" Hai. Kamu ngga apa-apa? " Tanya Tiara lembut.
"A.. Aku ngga apa-apa kak. Makasih ya" Jawab Senja gugup.
"Ayo makan bareng kita aja. Kamu ngga punya teman kan? " Kenji kemudian menarik tangan Senja untuk duduk bersama.
Senja balik ke Angga dan Angga menanggapi dengan senyuman. Begitulah akhirnya Angga semakin dekat dengan Senja.
"Lagi-lagi ka Angga menyelamatkan aku" Senja bergumam di dalam hati.
.
.
BERSAMBUNG...
Semangat berkarya yaa... 💕
dikasih space kak