Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Leo menerima dan membaca dengan seksama kehidupan mereka mulai dari Aisyah sampai keluarga Dirga.
" Jadi Aisyah ini bukan putri kandung tuan Adrian?" tanya Leo.
" Iya dia putri saudara saya, ibunya meninggal saat melahirkannya, ayahnya menyusul saat dia masih kecil." Jawab Adrian.
Leo kembali membaca laporan tersebut, tapi mukanya menjadi merah dan dingin.
" Kurang ajar, ternyata keluarga Prayoga itu sangat busuk, Jim, jelaskan ke mereka keluarga yang bagaimana besan mereka ini!" perintah Leo pada Jimy, dia sudah berusaha menahan emosinya yang siap meledak, mungkin saat ini kalau di sana ada Dirga, sudah habis peluda bangsat itu.
" Begini tuan, memang tujuan tuan Arman menikahkan Dirga pada putri tuan itu adalah ide yang mulia, sebagai seorang ayah, dia ingin yang terbaik untuk putranya, tapi kenyataannya, si Dirga sudah cinta mati pada wanita yang bernama Oliv, sedangkan Dona mertua dari nona Aisyah punya selingkuhan berondong pula, yang tak lain adalah suami sah dari Oliv ,kekasih Dirga, kedua orang itu hanya menginginkan harta mereka saja, tapi Dirga yang cinta buta pada kekasihnya, malah membuat Istrinya menderita, saat ini warisan tuan Arman, akan di wariskan pada nona Aisyah seluruhnya, bisa saja mereka akan melakukan hal yang lebih buruk lagi pada nona Aisyah, sebelum wasiat itu di sahkan. Jimy menerangkan semuanya pada keluarga Ais.
" Dan satu lagi, tuan Arman meninggal karena serangan jantung, dia menyaksikan sendiri istrinya bergumul panas, dengan berondong itu sehari sebelum acara pernikahan nona Ais, tapi beliau merahasiakan pada siapapun, dan mencoba terus bertahan, tapi akhirnya setelah acara selesai beliau makin drop mendengar laporan bahwa berondong itu adalah suami dari Kekasih putranya." imbuh Jimy.
" Astagfirullah Arman, miris sekali nasibmu, dan maaf man, aku sebagai seorang ayah yang menyayangi putrinya, tidak akan membiarkan putrinya menderita." ucap Adrian
Di Ranjang pasien, terjadi pergerakan Aisyah mulai membuka matanya.
" Di mana sa ya?" kata Ais.
" Sayang, kamu di rumah sakit, ini bunda nak." Kata Leni, dia menggenggam tangan Aisyah dengan erat, sementara Adrian dan Putri segera berlari mendekati ranjang tersebut.
" Ais, hik hik, kamu sudah sadar dik." tangis putri, dia memeluk Aisyah.
" Mbak Putri, kenapa bisa ada di sini? bukannya mau bulan madu?" Aisyah malah menanyakan perihal bulan madu Putri.
" mbak sudah pulang, lalu kenapa kamu ada di sini, bukannya bulan madu seperti mbak." kata Aisyah.
" ne nek." Aisyah menanyakan Nurma.
" Nenek Nurma pulang, beliau harus istirahat, beliau yang sudah membawamu kemari nak
" Ucap Leni
" Bunda, boleh Ais pulang ke ru mah bunda dan Ayah?" tanya Ais lemah.
" Tentu saja nak, rumah ayah selalu terbuka untuk anak anaknya, tapi kamu harus sebuh dulu, jangan berfikir macam macam dulu ya." pinta Adrian.
" Oh iya, itu nak leo, cucu nenek Nurma, dia yang sudah menjaga kamu dan menghubungi Kami semua." Leni meminta Leo untuk mendekat.
" Hai nona jumpa lagi kita." sapa Leo lembut.
"Tu tuan Yang tadi pagi kan, hehe, terima kasih." jawab Ais.
" Bun Haus, dan kepala Ais kok berat?" Ais meminta Air pada Leni, dari dulu dia anak yang manja pada bundanya.
Leni segera mengambilkan Air sementara Adrian Menaikkan posisi ranjang tersebut hingga Ais bisa bersandar.
Kini Jimy bisa melihat dengan jelas Gadis atau istri orang yang di sukai bosnya tersebut.
" pantesan bos rela jadi pebinor, emang cantik begini, meski dalam keadaan sakit dan pucat, aura kecantikannya tidak berubah." batin Jimy.
Leo yang peka dengan gerak gerik Jimy memukul kepalanya. " Aduh bos KDRT ini." keluh Jimy.
" makanya otak lo jangan ngeres." Ucap Leo.
Mereka pada menoleh ke arah Jimy yang masih mengusap kepalanya.
" Ada apa nak Jimy?" tanya Adrian.
" Tidak apa apa tuan." jawab Jimy salah tingkah, dia menarik mundur tangan Leo.
" lo pulang tidak, jangan kentara kalau lo suka dia, baru juga kenal." bisik Jimy.
" pulang, kita pamit dulu yuk." ajak Leo. Leo mendekati Aisyah dan berpamitan.
" ehm, maaf nona, tuan nyonya, berhubung keluarga nona Aisyah sudah datang dan anda juga sudah sadar, saya permisi pulang dulu, dan mengabarkan ke nenek kalau anda sudah sadar nona." Pamit Leo pada semuanya.
"Terima kasih tuan, atas bantuan anda dan nenek Nurma, tolong sampaikan maaf dan terima kasih saya pada beliau."kata Aisyah pada Leo.
Akhirnya Leo dan Jimy keluar dari kamar inap tersebut.
" Bos apa rencana lo selanjutnya?" tanya Jimy.
" keinginan gue untuk memisahkan dia dari suaminya makin bertambah, biarlah gue di cap sebagai pebinor, tapi kalau tujuan gue terlaksana, itu kebanggaan tersendiri buat gue."Jawab Leo.
" pebinor kok bangga." Sindir Jimy.
"Biarin daripada gue dan Arjun merana." jawab Leo.
" Trus bagaimana kalau dia jadi trauma terhadap pria bos, seperti bos, yang selalu berfikiran kalau semua wanita sama seperti ibu anda.?" Jimy memastikan.
"Dia beda Jim, hati gue berkata lain, dan pasti akan ada jalan di mana gue bisa mendapatkan dia." jawab leo optimis.
"Oke oke, tuan bucin, dan ini bisa di sebut juga jatuh cinta pada pandangan pertama, cinta turun dari mata lalu turun ke hati, tapi lo tidak bos, cinta datang dari Arjun naik ke hati." ejek Jimy.
" sialan Lo, dasar asisten tidak ada akhlak." Leo memukul punggung Jimy cukup keras hingga dia mengaduh.
" uhuk uhuk, lo juga bos jahat." Jawab Jimy tidak mau kalah.
" Makanya jangan usil, mana ada asisten ngelunjak seperti ini." jawab Leo.
" Tapi gue profesional ,rajin dan bisa diandalkan bos, meski agak ngelunjak, daripada tegang terus, buat stress lebih baik kita bercanda, senam mulut di sela sela kesibukan kita." kata Jimy , masih dengan gayanya tersebut.
Bos dan asisten tersebut terus melangkah keluar menuju ke tempat mobil mereka di parkir.
" Bos gue doakan semoga Aisyah masih perawan, dan ferrari merah lo buat gue." Ucap Jimy.
" Jangan yang merah yang lainnya, itu mobil yang berjasa dia yang mempertemukan gue dengan bidadari gue." Leo juga melarang Ferrari merahnya.
" oke lah kalau gitu Lamborghini putih lo aja deh." pasrah Jimy.
" Oke boys, kalau gue bisa dapat Jackpout itu , berarti memang Dirga yang bego, di beri yang ori malah maunya yang second, haha." Leo tertawa menertawakan Dirga yang menyianyiakan sebuah berlian demi sampah.
" Sebentar lagi pria itu pasti akan hancur, kita tidak perlu turun tangan dulu Jim, lihat saja apa yang akan terjadi." Kata Leo lagi.
" Benar bos, biar jadi gembel sekalian." Jimy menambahkan.
lanjutttt