NovelToon NovelToon
RATU PENGUASA SELURUH DIMENSI

RATU PENGUASA SELURUH DIMENSI

Status: tamat
Genre:Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ana Adiliya

Anaya Alexander adalah seorang Profesor muda yang hebat diabad 31 karena kepintaran nya yang diatas rata² Anaya sudah menjadi profesor diusia nya yang begitu muda yaitu 18 tahun, tidak hanya menjadi seorang profesor Anaya juga seorang ahli bela diri dan multi talenta. Anaya juga mengerti tentang hal-hal berbau racun ataupun obat tradisional maupun modern.

Anaya saat ini sedang melakukan sebuah penelitian yaitu sebuah pintu penghubung antar dimensi, apakah penelitian Anaya berhasil?, langsung simak saja cerita nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 15

Mo Zu An langsung keluar menuju gerbang bersama para tetua yang mengikuti rapat tadi, namun saat sampai tidak ada seorang gadis yang penjaga ucap tadi disitu hanya ada beberapa pelayan yang sedang berlalu lalang mengerjakan tugas mereka.

"Apakah kau berbohong" tanya nya pada penjaga tadi.

"Tidak pemimpin, tidakkah anda melihat tadi teman saya dibawa beberapa murid klan" sanggah nya. Sedangkan Mo Zu An nampak berfikir, ia memang melihat beberapa murid klan Mo membawa penjaga gerbang yang tengah pingsan.

Mo Zu An melihat lihat sekitar dan melihat seorang pelayan yang sedang bekerja menyapu halaman di dekat gerbang.

"Kau kemarilah" perintah nya, pelayan itu dengan segera mendekat ke arahnya.

"Salam pemimpin" ucap pelayan, dan diangguki oleh Mo Zu An

"Apakah kau melihat gadis yang penjaga itu maksud" tanya Mo Zu An.

"Apakah yang pemimpin maksud seorang gadis yang memaksa masuk tadi" tanya pelayan itu dan diangguki oleh Mo Zu An.

"Saya melihat nya berjalan ke arah paviliun Nona muda mo Zuya pemimpin"

Mo Zu An yang mendengar itu langsung bergegas ke paviliun putri nya, diikuti para tetua dibelakangnya bahkan penjaga tadi juga masih mengikutinya.

Saat sampai mereka langsung masuk ke dalam paviliun dan melihat seorang gadis cantik yang tengah meminum teh dengan santai.

"Siapa kau" tanya Mo Zu An.

"Apakah ayah sudah tidak mengenaliku lagi" tanya nya cemberut. Sedangkan Mo Zu An sedang memikirkan maksud ucapan dari gadis kecil yang cantik didepannya itu.

"Apakah kau Xia'er" tanya nya ragu, dan dijawab anggukan oleh Mo Da Xia.

"Memangnya siapa lagi putri ayah selain aku, huh" ucapnya kesal dan memanyunkan bibirnya yang malah membuat nya terlihat menggemaskan, sedangkan para tetua yang melihat nya nampak menahan diri untuk tidak mencubit pipi gembul nya itu, kecuali satu orang yang hanya menatap nya sinis.

"Putriku, ayah sangat merindukanmu" ucap Mo Zu An yang langsung memeluk Mo Da Xia erat.

"Cih, ternyata yang melakukan kekacauan adalah seorang sampah, dasar gadis tidak berguna" ucap tetua pertama yang memang sudah tidak tahan untuk tidak menghina Mo Da Xia.

Mo Zu An yang mendengar hinaan pada putrinya langsung melepaskan pelukannya, tangan nya mengepal erat, bahkan wajah nya sudah merah padam.

"Ayah tenanglah" ucap Mo Da Xia bertelepati ketika ia melihat ayah nya begitu marah.

Mo Zu An langsung melihat ke arah Mo Da Xia dengan tatapan terkejut karena telepati bukan sembarang orang yang bisa mempelajarinya. Namun Mo Da Xia pura pura tidak melihatnya sehingga membuat nya hanya menghela nafas dengan kelakuan putrinya.

Mo Da Xia melihat ke arah tetua pertama dengan tatapan tajam nya, dan mengeluarkan 0,05 persen aura membunuh nya, membuat tetua pertama merinding takut namun ia berusaha terlihat biasa saja walau keringat mulai bercucuran membasahi wajahnya.

"Apakah benar anda seorang tetua pertama di klan ini, mengapa seorang tetua tidak mempunyai sopan santun sama sekali, huh" sarkas Mo Da Xia.

"Beraninya seorang gadis tak berguna seperti mu mengajariku sopan santun" teriak tetua pertama dengan muka yang merah padam.

"Dan beraninya anda meneriaki saya bahkan menghina saya yang mana saya adalah Nona muda disini" balas nya tajam membuat tetua pertama langsung terdiam bahkan tetua yang lain menatap nya tidak percaya.

"Meskipun kau adalah Nona muda disini tetap saja kau hanya gadis tidak berguna" ucap tetua pertama lagi setelah keterdiaman nya tadi.

Mo Da Xia yang mendengar itu langsung menyeret tetua pertama seperti tidak ada beban sama sekali. Sedangkan Mo Zu An dan para tetua lainnya terus mengikuti kemana Mo Da Xia membawa tetua pertama pergi.

"Hei apa yang kau lakukan hah" teriak tetua pertama karena semua orang yang mereka lalui terus menerus menatap ke arah mereka, namun Mo Da Xia tidak perduli dan tetap menyeret tetua pertama.

Mo Da Xia membawa tetua pertama ke arena yang biasa dilakukan untuk pertandingan di klan Mo. Para murid dan keluarga klan Mo yang melihat itu langsung berkerumun disekitar arena pertandingan melihat apa yang sedang terjadi.

"Mari kita buktikan siapa yang sampah dan tidak berguna disini" ucap Mo Da Xia setelah melepaskan tetua pertama.

"Apa yang akan kau lakukan putriku" tanya Mo Zu An.

"Saya menantang tetua pertama untuk melakukan pertandingan hidup dan mati disini" ucapnya dengan tatapan yang tajam ia bahkan meningkat kan sedikit aura membunuh nya, membuat hawa disekitar semakin mencekam dibuat nya.

"Hahaha apakah kau yakin, kau hanyalah sampah tak berguna, dan kau berani menantang ku untuk pertandingan hidup dan mati, apakah kau tidak sayang dengan nyawamu" ucap nya mencemooh Mo Da Xia, membuat orang orang yang menonton juga ikut mencemooh Mo Da Xia.

"Apakah anda takut sehingga sedari tadi anda hanya membual saja" sinis Mo Da Xia.

Tetua pertama yang mendengar itu langsung menarik pedang yang ia simpan dibalik jubahnya dan langsung menyerangnya, Mo Da Xia yang melihat itu pun langsung mengeluarkan pedang nya yang berwarna merah darah yang memiliki aura yang sangat besar dan langsung menyerang balik tetua pertama.

Tetua pertama yang merasakan tekanan dari pedang Mo Da Xia merasa takut, namun ia tidak bisa membatalkan pertandingan ini karena tentu saja akan membuat reputasi nya hancur.

Mo Da Xia menggunakan pedang nya dengan sangat lincah bahkan melebihi seorang ahli pedang dari klan Mo, serangan dari Mo Da Xia sangat cepat dan akurat, tidak ada celah untuk tetua pertama melawannya.

Tetua pertama terus menerus didesak oleh Mo Da Xia sehingga membuat nya kewalahan, sedangkan Mo Da Xia tidak membiarkan tetua pertama mendapat kesempatan sedikit pun untuk melawan.

Crashhhh.... suara pedang Mo Da Xia kepala tetua pertama hanya dengan satu kedipan mata, sehingga membuat semua orang terbelalak terkejut. Mereka mengira Mo Da Xia lah yang akan kalah, namun sekarang yang mereka lihat justru sebaliknya, bahkan kemampuan Mo Da Xia sangat hebat dalam berpedang.

Sedangkan Mo Da Xia hanya menampilkan raut wajah datar tanpa bersalah sedikitpun, Mo Da Xia turun dari arena pertandingan pedangnya sudah ia masukkan kembali ke dalam kalung dimensi.

Namun baru beberapa langkah Mo Da Xia menuruni arena pertandingan, teriakan seorang gadis membuat nya berhenti.

"Berani nya kau membunuh ayah ku gadis ******" teriak gadis itu marah

Mo Da Xia ke arah gadis yang meneriaki nya itu.

"Itulah sebabnya ketika ada orang yang berani menyinggung ku" ucap Mo Da Xia dengan senyuman manis nya.

"Aku akan membunuhmu" teriak gadis itu lalu menyerang Mo Da Xia, namun belum sempat ia menyerang badannya sudah terlempar jauh dan membentur tanah dengan keras.

"akhhh" pekik nya menahan sakit.

"Berhentilah bersikap bodoh kakak sepupu, simpan lah tenagamu untuk pertandingan besok" ucap Mo Da Xia, ya gadis yang berteriak tadi adalah Mo Lan Lan anak dari tetua pertama.

Setelah itu Mo Da Xia langsung melangkah pergi kembali ke paviliun nya meninggalkan Mo Lan Lan yang masih terdiam dengan tatapan benci yang terpancar dimatanya.

"Kau lihat saja besok aku akan membunuhmu, aku harus mencari cara untuk mengalahkan nya" gumam nya lalu berdiri dan pergi dari situ.

Sedangkan kerumunan yang mendengar Mo Da Xia membunuh tetua pertama karena telah menyinggung nya pun mulai berfikir agar tidak menyinggung Mo Da Xia lagi karena tidak ingin berakhir sama dengan tetua pertama.

Sedangkan Mo Da Xia saat ini sudah berada di paviliun nya dan langsung membersihkan dirinya, setelah itu Mo Da Xia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya dan langsung masuk ke alam mimpi nya.

.

Segini dulu yahhh, lanjut besok lagi, babaiiiii

.

1
VIONA EKAPUTRIHASIBUAN
klo ga niat buat novel ga ush buat
中村造也: Tau apa km tentang sy? Dri awal emg niat tpi bnyk bgt yg menyamakan dn yg lainnya, sya cape ya demi keamanan mental mending ga saya lanjutin lgi. Km yg ga pernah buat novel ngapain komen dn gatau cape nya gmna mending gaush komen
total 1 replies
#ayu.kurniaa_
.
mommy lala
suka...
KEMALASARI ACHMAD
Luar biasa
Mary 1283
ingin manfaatin xia mimpi pengeran zhixing kalau bukan takdir benang merah!!!!?
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
tidak ada yg tidak mungkin paman iblis
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
masih penuh dgn teka teki
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
keberuntungan dan lainnya ada di tangan author /Chuckle/
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
seneng bgt liat ayah nya sangat menyayangi anaknya, walaupun keadaannya lemah
Qilla
sek sek Thor sebenernya Xie zuya Iki sopo seh?
Qilla
lha apa diruang dimensinya gag ada belati?
Nani Susilawati
waw cocok banget pisual nya
Diah Susanti
murid murid klan xie 🤨🤨🤨🤨
Diah Susanti
xie zuya iku sopo?
Purwanto Purwanto
👍👍
MARQUES
PADAHAL LAGI SERUNYA CERITA NYA MALAH DI BUAT GANTUNG JADI G SERU AUTHOR. KALAU BIKIN CERITA SAMPAI TUNTAS JANGAN MENGANTUNG GITU BANYAK PENONTON KECEWA GINI 🙏
MARQUES
naif sekali da xian
Ananda jaka Ideatama
kereeeen aku sangat suka genre seperti ini
lanjut thor
Althea Bella
semangat thor
sinta nurnaeni
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!