Arabella seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama bibi nya yang jahat dan serakah.
Ara di jual oleh bibi nya kepada bos Mafia yang terkenal sangat kejam dan juga sadis.
bagai manakan nasip ara selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
serlin mengeleng tak percaya.
" nggak mungkin kamu pasti bohong, Kamu sendiri yang bilang padaku, kalau dia itu pelayanmu. Ayolah Albert Kumohon.. Aku merindukan malam-malam yang panjang bersamamu" ucap selin yang kembali mendekati Albert.
jari-jarinya yang lentik itu menyentuh wajah Albert dengan lembut, sesaat Albert memajangkan matanya menikmati sentuhan itu. namun senyum Ara tiba-tiba saja melintas, hingga ia kembali menyingkirkan tangan itu, bahkan tubuh serlin terdorong karena tepisan keras mantan kekasihnya itu.
tak menyerah, serlin kembali mendekati Albert yang dulu sangat mencintainya, meski pria itu terkenal kejam tapi jika sudah bersamanya ia akan menjadi pribadi yang lembut Serta perhatian.
" tatap aku! " ucap serlin dengan keras.
Namun tidak di gubris oleh Albert, kini pria itu malah sibuk dengan laptopnya.
" Aku tidak yakin kau sudah melupakanku Albert, kita sudah bersama selama 3 tahun, banyak hal yang sudah kita habiskan berdua" ucap serlin yang mencoba mengalihkan perhatian Albert padanya.
Albert pun menoleh.
"Kau hanya masa laluku" ucapnya tegas.
" katakan lagi Albert, katakan sebagai menatap mataku" ucap serlin dengan suara kerasnya.
Albert pun berdiri kini ia dan serlin saling berhadapan dengan jarak beberapa senti saja.
wajah cantik ini merupakan wajah yang dulu selalu ia rindukan, sosok yang selalu ingin Ia bahagiakan, sosok yang menghianatinya hingga mengubahnya menjadi seperti sekarang, Ia tak percaya lagi dengan yang namanya cinta dan semenjak saat itulah ia berubah menjadi Albert yang selalu mempermainkan banyak wanita.
" Kenapa kau diam? katakan Albert, katakan jika kau tidak mencintaiku lagi"pekik serlin semakin keras.
Albert menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Aku tidak mencintaimu. jadi pergilah dari sini dan jangan pernah menginjakkan kakimu di tempat ini lagi. Jika kau berani melakukan itu, Aku tidak akan segan mematahkan kakimu itu"
buliran bening pun terjatuh dari sudut mata serlin, Ia pun mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. tanpa berkata apapun lagi ia melangkah keluar dari ruangan Albert.
" Aku tidak percaya kalau wanita itu adalah istrinya, lihat saja aku akan memastikannya sendiri" gumam serlin.
Serlin melajukan mobilnya dengan kencang menuju kediaman Albert Yang Dulu sering ia kunjungi. beberapa pengawal masih mengingatnya, terbukti dengan beberapa orang di antara mereka yang membungkuk dan menyapa wanita itu dengan ramah.
" Tuhan tidak sedang ada di rumah Nana" ucap salah satu penjaga.
" Aku tahu itu, aku sudah menemuinya di showroom" ucap serlin yang langsung melangkah masuk ke dalam Mansion milik Albert , lalu ia duduk di ruang tengah dengan di ikuti oleh salah dua pengawal tadi.
" panggilkan wanita yang menemani Albert ke pesta semalam, katakan padanya jika aku ingin bertemu dengannya"
kedua pengawal itu saling lempar pandang.
" maksud nona, nona Ara? "
" entahlah Aku tidak tahu namanya, Kenapa kalian memanggilnya dengan sebutan nona? Bukankah dia sudah menikah dengan Tuhan kalian? seharusnya kalian memanggilnya nyonya" ucap serlin penuh selidik.
" betul nona, tapi Tuan hanya menganggapnya sebagai seorang budak, bantuan juga melarang kami untuk memanggilnya dengan sebutan nyonya" tutur salah satu pengawal terus terang, karena memang Albert melarang para bawahannya memperlakukan Aras sebagai seorang nyonya, mereka semua harus memperlakukan arah selayaknya pelayan yang ada di
mansion itu.
Sontak serlin langsung tersenyum senang.
" jadi wanita yang disebut seorang istri itu diperlakukan sebagai pelayan,hemm Apa itu artinya Albert tidak mencintai wanita itu? karena jika dia mencintai wanita itu dia tidak mungkin melakukan hal seperti ini" gimana serlin dalam hati.
sebagai orang yang pernah menjalani hubungan yang cukup lama dengan Albert, tentu saja serlin sangat Tahu betul Bagaimana perilakuan lembut dari seorang Albert pada wanita yang dicintainya.
" cepat panggilkan arah ke sini, Aku ingin bertemu dengannya"
" baik Nana" ucap salah satu pengawal yang langsung bergegas menuju dapur menemui Ara.
Serlin mengedarkan pandangannya ke sekeliling, tidak ada yang berubah dari mansion itu, semua furniture mewah masih sama dengan 3 tahun yang lalu.
tak lama Ara pun datang menemui Serlin.
" wanita ini? Bukankah wanita ini yang mengobrol bersama Tuhan semalam?" gumam ara dalam hati.
Serlin tersenyum tipis, ia bangkit dari duduknya lalu mengulurkan tangannya ke pada Ara.
" perkenalkan namaku serlin"
Ara menggunakan lalu menjabat uluran tangan serlin.
" aku Arabella "jawabnya tersenyum ramah.
lalu keduanya pun duduk di sebuah sofa saling berhadapan.
" Apa kau tahu siapa aku?" tanya serlin sambil menelisik penampilan Ara.
" Bukankah nona ini, wanita yang bersama tuan semalam?"
" kau benar sekali Ara' aku merupakan wanita yang dulu pernah menjalani hubungan dengan suamimu,ya kami menjalani hubungan sangat lama"
" Albert sangat mencintaiku, dia bahkan juga selalu memanjakanku, dia selalu menuruti semua keinginanku, Selain itu dia juga selalu bisa memuaskan ku di atas ranjang"ucap serlin sambil terkekeh geli.
" Apakah Nona seorang muslim?"
Serlin mengguk.
" ya aku seorang muslim, Kenapa kau menanyakan soal itu?"
Ara menghela nafasnya mencoba untuk tetap tenang saat rasa sakit menggerogoti hatinya itu.
" Jika seperti itu, Nona pasti tahu jika dalam agama kita, kita dilarang untuk membuka dan menyebarluaskan aib orang lain, bahkan aib kita sendiri. dan Nona baru saja membuka aib orang lain dan aib Nona sendiri" ucap Ara dengan tenang.
" Hei Apa kau Tengah menceramahiku?" ucap serlin merasa kesal.
" seharusnya kau terima kasih padaku Ara, karena aku kau jadi tahu bagaimana kelakuan buruk suamimu itu" ucap serlin lagi.
" Maaf Nana, bukan maksudku untuk menceramahimu, hanya saja sebagai sesama muslim hendaknya kita saling mengingatkan dalam hal kebaikan. lagi pula yang Nona katakan hanyalah masa lalu, Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini begitupun suamiku, dan aku yakin, dia pasti bisa berubah menjadi suami yang baik.
Serlin bangkit dari duduknya sembari bertepuk tangan.
" kau benar-benar istri yang luar biasa, meski Albert hanya menganggapmu sebagai seorang budak, kau masih saja membelanya, asal kau tahu Ara, Albert tidak mencintaimu"
" karena Jika dia mencintaimu, dia tidak akan mungkin memperlakukanmu layaknya seorang budak! dan asal kau tahu, saat dia bersamaku dulu dia bahkan tidak akan segan-segan menampar mulut-mulut para pengawalnya yang berani berbicara denganku di depannya, dia juga tidak akan segan mematahkan tangan para pelayan yang ada di mention ini hanya karena ingin menjabat tanganku"
" sedangkan kau? kau benar-benar menyedihkan Ara, karena suamimu itu justru melarang para pengawal yang ada di Mansion ini untuk memanggilmu nyonya harusnya kamu itu mikir! Albert hanyalah menggapmu seorang budak, jika aku jadi kamu, sebaiknya kau pergi jauh dari mansion ini ucap serlin panjang lebar.
setelah mengatakan itu serlin langsung menyambar tasnya yang ia letakkan di atas meja kemudian ia melangkah keluar meninggalkan Ara yang membeku.
.
.
.