NovelToon NovelToon
Only U

Only U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Murid Genius / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Chicklit
Popularitas:774
Nilai: 5
Nama Author: Yenni Dea

Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Bell pulang sekolah sudah berbunyi,seluruh siswa berdesakan keluar. Tak jarang pula ada beberapa siswa yang berlarian ingin cepat cepat pulang. Maklumlah, berlama lama di sekolah memang membuat beberapa siswa bosan.

Begitu pula dengan Salma. Gadis cantik itu buru buru membereskan alat tulisnya dan segera keluar kelas. Namun saat hendak beranjak, Kenzie memanggilnya membuat Salma harus berhenti.

"Ya, ada apa Ken?"tanya Salma pada Kenzie.

"Gue anter pulang yuk"tawar Kenzie.

"Sorry Ken, gue udah pesen ojek online"tolak Salma halus.

"Cancel ajalah, bareng gue aja, sekalian gue jemput mama gue, dia ada di rumah loe"ujar Kenzie.

"Sorry Ken, tapi gue nggak langsung pulang, gue ada perlu soalnya"sahut Salma tak memberi tahu Kenzie alasannya.

"Gue duluan ya"pamit Salma segera berlalu meninggalkan Kenzie.

Kenzie mendengus kesal saat Salma menolaknya pulang bareng. Tapi apa boleh buat, Kenzie tak mau membuat Salma tidak nyaman dengannya. Jadi Kenzie hanya bisa diam saat Salma menolak ajakannya.

Sebenarnya bisa saja seharian tadi Kenzie mendekati Salma. Mumpung Nathan tidak masuk sekolah. Namun Kenzie tak mau melakukan itu agar Salma tidak merasa risih dengan dirinya.

.

Sampai di depan gerbang sekolah, terlihat tukang ojek online yang di pesan Salma sudah berada di sana. Dengan segera Salma menghampiri sang ojek dan memberi tahukan tujuannya.

Setelah hampir 20 menitan, akhirnya Salma sampai di depan rumah Nathan. Salma segera turun dan membayar ongkos ojek itu.

"Makasih ya pak"ucapnya pada sang ojol.

Setelah sang ojol pergi, Salma mendekati gerbang besi nan tinggi itu. Salma menengok kedalam pos satpam. Namun tak ada siapapun di sana.

"Pak Yono kemana ya"gumam Salma.

Salma melihat gembok pintu yang tergantung di sana.

"Kok nggak di kunci"lagi lagi Salma bergumam.

Tanpa pikir panjang, akhirnya Salma memutuskan untuk masuk. Salma berjalan di halaman rumah yang luas itu hingga sampailah di depan pintu.

Salma menekan bell pintu. Satu kali. Dua kali. Tiga kali. Namun tak ada respon apapun.

"Nathan kemana sihh"gerutu Salma.

"Bi Nem juga kemana lagi nggak bukain pintu"kesal Salma.

Salma mencari cari keberadaan sang pemilik rumah. Namun dapat Salma lihat rumahnya yang terlihat begitu sepi.

"Apa pada pergi ya"tebak Salma.

Tak ingin menyerah, Salma mencoba mengguncang gagang pintu itu. Dan..

Ceklek

Ternyata pintu itu pun tak di kunci juga. Salma pun masuk ke rumah besar nan mewah itu. Perlahan Salma menapaki lantai hingga sampai lah di depan kamar Nathan.

Ingat ya, Salma sudah sering juga main ke rumah Nathan. Jadi Salma tau letak kamar Nathan.

"Nath, loe di dalem"ujar Salma dari luar kamar Nathan.

"Nath, ini gue Salma"teriak Salma namun tak ada jawaban.

Merasa tak ada jawaban, lagi lagi Salma mencoba mengguncang gagang pintu kamar Nathan. Dan..

Yahh, Salma berhasil membukanya.

Salma membuka lebar pintu itu. Dan betapa terkejutnya Salma melihat kamar Nathan yang begitu berantakan. Buku bertebaran di lantai, bahkan ada pecahan vas bunga di sana, juga kaleng kaleng minuman bekas berserakan di sana.

Namun yang membuat Salma lebih terkejut, terlihat Nathan terbaring di ranjang dengan tubuh yang tertutup rapat oleh selimut. Salma pun mendekat ke arah Nathan.

"Nath, loe nggak apa apa kan?"tanya Salma namun tak ada jawaban dari Nathan.

Tangan Salma terangkat menyentuh dahi Nathan. Dan betapa terkejutnya Salma karena suhu badan Nathan sangat panas.

"Ya Tuhan, Nath, loe sakit"panik Salma.

"Nath? Nathan?"panggil Salma.

"Hemm"gumam Nathan.

"Ya ampun Nath, bentar, gue ambilin kompresan dulu ya"ujar Salma.

Dengan segera Salma ke dapur mengambil baskom berisi air hangat dan membawanya ke kamar Nathan. Sampai di kamar, Salma mencari handuk kecil untuk mengompres dahi Nathan.Tangan Salma dengan telaten menempelkan kompres di dahi Nathan.

"Loe pasti belum makan ya, gue pesenin makan dulu ya"ujar Salma yang tak dapat jawaban dari Nathan.

Salma segera mengotak atik ponselnya untuk memesan makanan. Sambil menunggu makanan sampai, Salma berinisiatif membereskan kamar Nathan yang berantakan itu.

Perlahan Salma merapikan buku juga membereskan sampah sampah itu. Bahkan tangan Salma pun terluka saat membersihkan pecahan vas di sana. Namun Salma menghiraukannya karena baginya saat ini yang terpenting adalah Nathan.

Selesai membersihkan kamar, ternyata sang pengantar makanan juga sudah sampai. Salma pun turun ke bawah mengambil makanannya dan mulai menyajikannya untuk di bawa ke kamar Nathan.

"Nath, bangun dulu yuk makan dulu"ucap Salma membangunkan Nathan.

Dengan perlahan Nathan membuka mata. Kepalanya yang sangat pusing juga suhu badannya yang panas membuat Nathan kesusahan.

"Pelan pelan"ujar Salma membantu Nathan bangun dan bersandar di sandaran ranjang.

"Makan dulu ya"ucap Salma.

Perlahan Salma mulai menyuapi Nathan. Nathan pun menerima suapan. Namun baru beberapa suap Nathan sudah menolak.

"Udah Sal"ucap Nathan.

"Dikit lagi ya, biar cepat sembuh"bujuk Salma.

"Udah kenyang Sal, kalau di paksa ntar malah muntah"tolak Nathan.

Salma pun mengangguk pasrah.

"Minum obat dulu ya"ucap Salma.

Salma memberikan obat penurun panas pada Nathan. Dan Nathan pun menerimanya dan segera meminumnya.

"Istirahat lagi ya, gue balikin ini dulu"ucap Salma seraya membereskan bekas makan Nathan.

Nathan pun menatap Salma yang keluar kamarnya dengan senyum kecil di bibir manisnya yang terlihat pucat itu.

"Kok nggak istirahat? kenapa? mau apa lagi?"tanya Salma saat melihat Nathan masih dalam posisi yang sama.

"Nggak ada, cuma mau bilang makasih"sahut Nathan lemas.

"Nggak usah bilang makasih, kita kan teman"ujar Salma tersenyum.

Nathan pun ikut tersenyum kecil. Namun siapa yang tau ternyata di balik senyum Nathan, ada sedikit rasa kecewa saat Salma hanya menganggapnya seorang teman.

TBC

1
Santy Maria
kok kenzie mulu thor
Santy Maria
apa itu TBC thor
Santy Maria
gue thor bukan gur
Santy Maria
lo aja thor jangan pake loe
ngak bagussss
Yenni
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!