NovelToon NovelToon
Painter/Killer

Painter/Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah sejarah / Perperangan / Mata-mata/Agen / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berbakat bernama Palette. Ia terlahir sebagai pelukis yang luar biasa. Kemampuan istimewanya menyeretnya masuk ke dalam masalah hidup yang jauh lebih pelik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tangan Kayu

Terdengar suara perempuan menangis pelan,

              Suara tangis itu membuat Jack terbangun. Jack masih terbaring lemas di atas tempat tidur rumah sakit.

              Jack melihat ada seorang perempuan memakai baju suster yang duduk di bibir tempat tidurnya.

              Jack mengenali wanita cantik itu,

              Dia adalah Helen Bottomheart salah seorang perawat yang bekerja di rumah sakit ini. Dan dia kenal baik dengan Jack.

              “Helen”,

              Jack memanggil nama Helen.

              Helen yang sedang meratap pilu tergugah begitu mengetahui Jack sudah tersadar.

              “Jack”,

              “Apa yang terjadi denganmu?”,

              “Helen”,

              Meski telah bangun Jack masih belum bisa berkomunikasi dengan baik.

              Setelah tiba di rumah sakit Jack sudah tidur selama dua hari dua malam.

              Jack tersenyum ketika ia bisa melihat Helen. Sebaliknya Helen begitu bersedih melihat kondisi Jack sekarang.

              Setelah kembali menemukan kesadarannya Jack menceritakan kisahnya selama perang berlangsung kepada Helen. Demikian juga dengan Helen yang bercerita tentang situasi Potrait selama masa perang.

              Tapi tetap saja Jack Palette menyembunyikan rahasia kekuatan istimewanya. Jack menutupinya dengan sedikit kebohongan.

              Ada satu cerita yang membuat Jack tercengang ketika mendengar penuturan Helen. Bahwa nama Jack Palette telah diberitakan sebagai prajurit yang gugur setelah satu tahun lebih pecah perang.

              Beberapa saat kemudian giliran Jack yang menangis sesenggukan karena kenyataan yang diungkap oleh Helen.

              “Bagaimana dengan ibuku?”,

              “Apakah sekarang dia juga berada di sini?”, tanya Jack kepada Helen.

              “Maafkan aku Jack”,

              “Susan tidak selamat”, jawab Helen.

              Ibu Jack telah meninggal dunia. Ia gugur bersama orang-orang Potrait yang lain yang nasibnya kurang beruntung pada saat perang berkecamuk.

              Kabar duka ini membuat Jack tidak henti-hentinya bersedih. Dari sekian banyak orang di ruangan tempat Jack dirawat, Jack lah yang paling sering menangis.

              Bagaimana pun juga Jack masih lah anak-anak ketika ia pergi meninggalkan rumah untuk bergabung menjadi seorang soldier.

Pada akhirnya Jack tidak bisa menepati janjinya untuk pulang kepangkuan ibunya.

*

              Selama beberapa hari Jack dirawat di rumah sakit untuk memulihkan kebugarannya.

              Helen membantu Jack dengan memberikan sebuah tangan palsu yang terbuat dari kayu.

              Sepasang telapak tangan yang bisa dipasang dengan cara diikatkan pada pergelangan tangan Jack.

              Meski jari-jarinya tidak bisa digerakkan. Dengan memakai tangan kayu itu Jack akan tampil lebih percaya diri.

              Selama di rumah sakit Helen lah yang sering menemani dan merawat Jack.

              “Tidak usah Helen”,

              “Aku masih membutuhkannya”,

              Jack menolak ketika Helen ingin mencukur habis semua bulu yang tumbuh lebat di pipi dan dagunya. Jack meminta Helen untuk merapikannya saja. Begitu juga dengan rambut panjang Jack yang enggan untuk dipotong.

              Setelah merasa kesehatannya telah membaik dan Jack telah siap. Jack berpamitan kepada Helen, ada sesuatu yang harus Jack kerjakan.

              “Aku akan pergi untuk sementara waktu”,

              “Ada sebuah urusan yang menungguku untuk aku selesaikan”, ucap Jack.

              “Apakah kamu akan kembali ke Potrait Jack?”, tanya Helen.

              “Tentu saja”,

              “Aku akan pulang karena Potrait adalah rumahku”, jawab Jack.

              “Helen”,

              “Apakah kamu akan menunggu ku?”, tanya Jack.

              “Tergantung berapa lama kamu pergi Jack”, jawab Helen.

*

              Jack pergi meninggalkan Potrait dan Helen untuk sementara waktu.

              Jack berjanji kepada Helen bahwa ia akan pulang ke Potrait ketika urusannya sudah selesai.

              Sebelum bepergian jauh Jack terlebih dahulu mengunjungi sebuah tempat yang berada di dekat perbatasan kota Potrait.

              Di sana ada sebuah sekolah khusus untuk anak perempuan. Sebuah sekolah asrama putri.

              Bersyukur lah tempat itu sama sekali tidak tersentuh oleh kekerasan selama masa perang kemarin. Di sana ada seseorang yang Jack sangat ingin segera temui.

              Jack sengaja menunggu sampai kondisinya baik sebelum pergi untuk menemui seseorang yang sangat dikasihinya itu.

              Satu-satunya Palette yang masih ada selain Jack, Eliana.

1
🤯
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!