NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Saudara palsu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra Deanova

"Ibumu pembunuh!"teriak Amanda.Dadanya bergemuruh.Emosinya berkobar-kobar melihat sang putri kecilnya kini meregang nyawa karena ulah mertuanya.

"Kamu mengatakan ibuku seorang pembunuh?Dia itu mertuamu!Yang berarti ibumu juga Amanda!"teriak Richard tak mau kalah.Ia tak mau ibunya dituduh sebagai pelenyap nyawa putrinya.

Amanda,seorang istri yang harus mencari nafkah karena suaminya , Richard tak mau bekerja setelah dipecat dari tempatnya bekerja.Ia harus mengasuh putrinya yang masih berusia dua bulan,namun tanpa sepengetahuan Amanda,ibu mertuanya memberikan makanan yang belum boleh dikonsumsi oleh bayi , hingga sang anak meninggal dunia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?Ikuti terus yuk kisah mereka🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 11

Masih dengan pov Amanda ya..

Ibu langsung berdiri diikuti oleh mas richard dan kedua adiknya."Awas kamu Amanda!"sentak ibu.

"Awas bagaimana?Hah!Kamu mau mengancam putriku??"teriak mama.Ibu mertuaku memalingkan wajahnya dan langsung beranjak keluar dari rumah lalu masuk ke dalam mobil.

"Loh , mobilmu"ucap mama.

"Udah ngga apa-apa ma.Biarin aja"jawabku.Ku biarkan mas richard membawa mobilku pergi.Aku kembali masuk ke rumah dengan mama.Takkan ku biarkan mereka menang kali ini.Mereka itu manusia yang sangat licik.

Karena hari masih pagi,aku memilih untuk ke makam Aini.Aku berharap,semoga aku lekas ikhlas dan menerima kejadian ini.Sebagai seorang ibu,tentu aku sangat merindukan sosok putriku.Tapi aku tak boleh diam saja.Hidupku harus terus berlanjut.Setelah selesai di makam aini,aku mencoba untuk ke rumah lamaku.Tak ada mobil di depan rumah

"Kan mama udah bilang,mereka nggak akan mungkin pulang ke rumah ini lagi.Mereka jelas nggak akan mau tinggal di rumah kosong seperti ini."ucap mama saat kami berdua memasuki rumah.

Rumah ini penuh dengan kenangan bersama Aini,sampai kapanpun aku tak akan melepaskan rumah ini untuk siapapun.

Saat aku sedang melihat-lihat kamarku,ku dengar suara mama memanggilku."Sayang,ayo kita pulang"ajak mama padaku.Sebenarnya aku belum puas mengobati rinduku di rumah ini,namun hari sudah semakin sore,mau tak mau aku harus pulang.

Setelah aku masuk ke dalam mobil,ponselku berdering."Lihat dulu dek,siapa tahu penting"ucap bang rangga padaku.Aku pun mengangkat panggilan tersebut,tertera nama ibu mertuaku.Ah,rasanya malas sekali untuk mengangkat panggilan darinya.Hingga tak lama kemudian setelah nada panggilan berakhir,notifikasi lain dari aplikasi sosial media muncul.

Ibu sedang melakukan siaran langsung.Rupanya dia sedang menjadi pembicara di sebuah acara seminar.Pembahasan ibu mertuaku masih mengenai pemberian makan dini pada anak bayi.Dan dengan bangganya,ia mengatakan kalau pemberian itu berbahaya karena terjadi pads cucunya sendiri.

Dan yang lebih mengejutkan lagi,ia mengatakan jika akulah yang menyebabkan kematian cucunya karena tak mendengarkan nasihatnya.Dasar ular berkepala dua.Marah,sudah jelas aku marah besar.Fitnah itu ia tujukan kepadaku,namun sayangnya aku belum mempunyai bukti yang cukup atas fitnah tersebut.

Mereka pasti akan memutarbalikkan fakta.Membuat seolah-olah akulah yang salah.Mama yang melihat pun terlihat sangat marah."Kita ke tempat mereka sekarang.Lihat saja,akan ku beri pelajaran pada manusia manipulatif itu.."ucap mama.Aku dan bang rangga pun mengangguk setuju.

"Tapi kenapa mereka belum dibawa polisi ya?"tanya mama sedikit heran.

"Laporan tidak dilanjutkan ma,karena mas richard selaku ayahnya aini tidak mau melanjutkan kasusnya"jawabku sambil terus menonton siaran langsung ibu mertuaku.

"Lho , tapi kan kamu yang melapor.Kenapa richard bisa batalin kasusnya?"tanya mama lagi.

"Kan mas richard ayahnya aini ma,dia meminta menyelesaikan secara kekeluargaan dan otomatis kasus dihentikan"jawabku.

Mama menghela nafas dalam-dalam."Ya kalau gitu,kita pakai cara lain saja".

"Aku memang akan melakukan itu ma"

Mobil kami sampai di sebuah gedung serbaguna,tempat ibu mertuaku melakukan seminar.Mas richard dan kedua saudara iparku terkejut melihat kedatanganku,terlebih ibu yang sedang berada di atas panggung.

Kami duduk di kursi yang kosong.Ibu sempat gugup melihatku,namun dia tetap melanjutkan materinya.Hingga tiba sesi tanya jawab.Aku langsung mengangkat tanganku.

"Menantuku,kamu tak perlu ikut bertanya"ucap ibu sambil tersenyum kaku.Semua yang ada di aula tersebut menatapku.

"Perlu Bu.Agar tak ada lagi kejadian yang seperti menimpa anakku"jawabku tenang.

"Aku hanya akan bertanya mengenai bagaimana cara memberitahu mertua agar anak jangan diberi makan saat usia dini"ucapku dengan nada sedikit berteriak.

Aku dipaksa untuk keluar dari gedung,sepertinya teman-teman ibu takut jika acara ini kacau karena aku bertanya.Baiklah.Sepertinya ada yang mereka sembunyikan.Acara pun menjadi lebih kacau lagi saat mama berteriak.

"Heh!Kamu kan yang memberikan pisang untuk cucuku!"ucapan mama membuat orang yang ada di sana berbisik-bisik.Namun ibu tetap tenang di tempat duduknya.

"Dia itu benar-benar orang yang tak tahu malu"tukas mama kesal.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!