Galih Pratama, ya, namanya Galih. Galih adalah seorang tuan muda dari keluarga kaya dan terkenal pintar. Galih dibangga-banggakan oleh keluarganya, terutama ayahnya. Hal ini membuat kakak dan adik Galih sakit hati dan memfitnah Galih, hingga ia diusir dari rumahnya.
Bagaimana perjalanan galih selanjutnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
wenggoro
Malam pun tiba, setelah melaksanakan kewajibanya. galih dan anjas sedang santai di ruang tamu.
"Jas, by one mlbb yok." ajak galih
"Ayo bang, yang kalah di apain." tanya anjas
"Yang kalah mukanya di kasih ini." ucap galih sambil mengeluarkan tepung terigu dari sakunya. Anjas menelan ludahnya.
"Berani kaga?"
"Be..berani lah, ayo."
Mereka bermain bersama sama, beberapa menit kemudian game selesai dengan di menangkan Oleh anjas, nampak muka galih sudah belepotan dengan tepung terigu.
Tok!! tok!! tok!! terdengar ketukan pintu.
"Assalamualaikum." ucap seseorang dari depan.
"Walaikumsalam." galih berjalan ke depan membukakan pintu.
Astagfirullah bu nok fauziah dan bela kaget karena melihat muka galih
"Hahahaha." Tiba tiba bela tertawa
Kok mukanya bisa begitu mas tanya bu nok
Galih lupa bahwa mukanya masih ada tepung terigunya, galih melirik anjas yang sudah menghilang entah kemana.
"Ayo silahkan masuk." ucap galih Mereka bertiga masuk. Sedangkan Galih langsung ke kamar mandi, mencuci muka lalu membuatkan minum untuk ketiga tamunya.
Tak lama kemudian galih, dan anjas datang dengan membawa minuman dan cemilan.
"Ada apa kesini bu?" tanya galih.
"Ga ada apa apa mas, pengin silahturami aja mas galih kan tetangga baru." ucap bu nok
"Ganteng banget mbak." bisik bela pada fauziah. Fauziah menyenggol lengan bela kode untuk diam.
"Oh yah bu nok, apa tau yang jual anak kambing di desa ini?" tanya galih. Nampak bu nok sedikit berfikir.
"Oh ada, itu juragan Jamal jual kambing mas mungkin bisa dibeli anak anak kambingnya." ucap bu nok
"Emangnya rumahnya di mana?" bu tanya galih
"Rumahnya lumayan jauh dari sini mas, minta antar aja sama fauziah, dia tau." ucap bu nok sambil melirik fauziah.
"Emmm an..anjas juga tau, minta antar aja sama anjas." ucap fauziah.
"Saya lupa jalannya, takut nyasar." ucap anjas sambil nyengir.
"Udah sama fauziah aja, anjas juga udah lupa sama jalannya, iya kan jas." ucap bu nok.
"Iya bu."
"Gimana zah, kamu mau nganterin saya, kalo ga mau ga masalah, saya bisa tanya tanya sama warga." ucap galih.
"Bi..bisa." ucap fauziah.
"Terus warung kamu ga buka." tanya galih
"Halah fauziah bisa ke warung kapan aja, ada karyawanya di sana. Tenang aja." ucap bu nok.
"Mau kesana kapan mas." tanya fauziah.
"Mungkin jam delapanan." jawab galih
Obrolan mereka terus berlanjut, dengan obrolan obrolan ringan, hingga jam sembilan lebih lima belas ketiga tamu galih pulang.
***
Sementara itu di ruangan yang gelap dan sempit entah di mana. Nampak seseorang berhadap hadapan dengan makhluk aneh bungkuk yang menyerupai babi, di tengah tengah orang itu, dan makhluk itu nampak tampah berisi sesajen. sajen tersebut di makan oleh makhluk aneh tersebut.
"Bagaiamana wenggoro, apa teror kemarin berhasil?" tanya orang yang di hadapan makhluk aneh tersebut.
"Sebagain besar warga berhasil di takut takuti, tetapi ada sebagian juga yang tidak berhasil." ucap makhluk aneh yang di ketahui namanya wenggoro.
"Maksudmu?"
"Pasukanku menyamar menjadi pocong hitam, dan menakut nakuti warga sebagian besar berhasil ada yang takut, dan ada juga yang biasa saja, dan yang paling aneh aku mengirim panglimaku untuk membunuh manusia yang bernama jihan sesuai permintaanmu, tetapi aku kehilangan kontak dengan panglimaku."
"Apa!!, kenapa kau bisa gagal membunuh jihan aku Sudah memberimu banyak sajen."
"Aku tidak tau, panglimaku menghilang entah kemana. lupakan orang yang bernama jihan itu kau harus hati hati."
"Maksudmu."
"Ada orang yang membangkitkan jin qorin diajeng." ucap wenggoro
"Lalu kenapa?"
"Apa kau lupa, kau dan istrimu pernah menghina anaknya diajeng, jin qorin itu bangkit dengan kebencian yang sangat kuat, jin qorin itu itu akan membalaskan dendam dendamnya di masa lalu."
"Lalu apa kau takut melawannya?"
"Bukanya aku takut, akan sangat merepotkan jika melawan jin qorin itu, apalagi kau tahu sendiri ilmu kanuragan diajeng waktu masih hidup sangat tinggi, dan kini dia di bangkitkan dengan kebencian yang sangat besar, di tambah lagi orang yang di belakangnya orang yang membangkitkan diajeng dia sangat kuat bahkan aku tidak bisa menerawangnya ."
Nampak orang tersebut berfikir sejenak, mendengar ucapan makhluk di depannya.
"Lalu bagaimana dengan sosok berkohodam harimau putih itu, apa dia juga ancaman." tanya orang yang di depan makhluk tersebut.
"Hemmm, lebih baik kau tidak perlu mengusiknya."
****
Malam semakin larut, saat ini tepat tengah malam.
Duarghh!!.
bunyi ledakan di salah satu rumah yang cukup besar.
Bang!.... Bang!..... Bang!.... Adu pukulan terjadi antara tiga pria melawan jin qorin diajeng.
"Ka..Kau, siapa yang membangkitkanmu." tanya salah satu pria paruh baya dengan jenggot lebat.
"Tidak perlu memikirkanya kita hanya perlu membunuhnya sekali lagi, dan mencari tahu siapa yang membangkitkanya, lalu membunuhnya juga."
"Ketiga pria tersebut membaca mantra aneh, tiba tiba dari belakang ketiga pria tersebut keluar tiga anjing hitam yang terlihat sama persis."
"Whusss!!! diajeng melesat dari tangan kananya menggenggam pedang hitam legam.
Diajeng menebas salah satu pria di depanya
Dentang!!! pria itu menangkis dengan keris miliknya.
Whusss!!! dari samping kanan dan kiri melesat mencoba mencakar diajeng.
Pertarungan terus terjadi, ledakan ledakan terus terjadi di rumah itu, tetapi tidak ada satupun warga yang menyadari mereka takut keluar karena teror pocong hitam juga masib menghantui.
Crasss!! diajeng berhasil menebas salah satu pria, dada pria tersebut menganga lebar dan Mati.Satu anjing hitam menghilang.
Dua pria, dan dua anjing hitam kembali melesat. diajeng sudah menduga diajeng memukul mukul udara, puluhan siluet tangan mengepal hitam menghujam mereka ber empat.
Dengan sigap kedua pria tersebut menghindar, tapi kedua anjing hitam mereka terkena dan tewas.Diajeng dan dua pria yang tersisa bertatap tatapan.
"Apa hanya segini kemampuan kalian? jika tanpa pemimpin kalian?" tanya diajeng
Whusss!! diajeng tiba tiba sampai di belakang pria yang berada di kanan, dan langsung memegal kepalanya.
Pria satunya mundur, tetapi dari atas nampak tangan hitam raksasa turun dari langit seperti meteor.
Duargghhhhhh!!! ledakan hebat terjadi, rumah besar itu ambruk puing puing rumah mengubur pria tersebut.
Hihihihihihihi!!!
Diajeng melayang dari atas, dan tertawa meleking tawa tersebut terdengar hingga sampai beberapa rumah warga.
Para warga yang mendengar tawa diajeng memeluk keluarganya masing masing, karena tawa diajeng benar benar memekikan telinga.
Duargghhhh!!! dari tengah tengah puing rumah yang hancur, keluar salah satu pria di belakangnya juga nampak anjing raksasa dengan tiga kepala, kali ini anjing tersebut berbeda dari yang tadi anjing hitam tersebut jauh lebih besar, dengan tiga kepala, dan yang lebih mengesankan anjing yang kepalanya di tengah memiliki tanduk tajam yang menjuntai tinggi.
"Pertarungan baru saja di mulai. diajeng aku akan membalaskan kematian saudara saudaraku." ucap pria tersebut