Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Bal tanda jam Istirahat telah berbunyi ,Raka langsung mengambil ponsel dari tas nya dan mulai mengirim pesan kepada Wilona ,mengatakan bahwa Raka sudah merindukan Wilona , Wilona langsung membalasnya dan juga mengatakan bahwa Wilona merindukan Raka juga, hal itu membuat Raka tersenyum dan mulai terlarut dalam ke bucinan nya dengan Wilona ,tanpa Raka pikirkan Perut nya yang mulai lapar.
Semua murid keluar dari kelas untuk mencari makanan atau pun untuk bermain menikmati jam Istirahat mereka, Wica menghampiri Raka yang sedang asyik dengan ponsel nya itu.
"Lu gak mau minta maaf gitu? lu gak ngerasa bersalah?" ucap Wica .
Sayang nya Raka tak menanggapi keluhan Wica , ia malah tersenyum dan terlihat sangat sibuk dengan ponsel nya.
Prakkkk !
Wica menggebrak meja Raka , hal ini membuat beberapa murid yang ada di luar kelas tertarik dan masuk untuk menonton adegan itu.
"lu gak mau minta maaf?" untuk kedua kali nya Wica bertanya kepada Raka.
Raka yang merasa terganggu dengan sikap Wica ini terpaksa menghentikan sejenak kebucinan nya dengan Wilona dan langsung merespon Wica.
"gue salah apa sih sampai harus minta maaf? Kasar banget sih jadi cewek, gak bisa pelan - pelan apa ? Suka banget bikin keributan " jawab Raka dengan ketus.
"lu ninggalin gue gitu aja ,dan lu gak merasa bersalah? Sedikit pun? Lu gak peduli? Ini kali pertama nya gue telat masuk kelas dan itu gara - gara lu ninggalin gue, apa susah nya sih nunggu " Nada bicara Wica meninggi ,Raka semakin merasa risih apalagi beberapa teman nya memperhatikan mereka.
Raka bangkit dari posisi duduk nya ,lalu mendekatkan diri nya dengan Wica ,ia berbisik di telinga Wica.
"hey sadar dong , lu telat masuk kelas bukan salah gue, itu salah lu sendiri yang repot - repot mampir ke rumah gue dan bukan nya langsung pergi ke sekolah" bisik Raka ,dan dengan cuek nya Raka pergi meninggalkan kelas tak menghiraukan tatapan teman - teman sekelas nya yang beranggapan bahwa Raka telah menyia - nyiakan siswi populer seperti Wica ,beberapa dari mereka mulai bergosip tentang Raka dan juga Wica.
Raka masuk ke dalam perpustakaan yang tak jauh dari kelas nya ,lalu melanjutkan kebucinan nya dengan Wilona ,tak akan ada yang mengganggu di tempat ini.
"lu kenapa deketin dia sih wi?" tanya Raya ,salah satu teman sekelas yang dekat dengan Wica .
"lu kan tau sendiri Wica ,Raka itu orang nya dingin banget ,iya gue tau di ganteng,keren tapi dia orang nya gak suka di ganggu , lihat aja kelakuan nya yang cuek itu" tambah Raya mencoba menenangkan dan menyadarkan Wica agar berhenti mengganggu Raka , Raya tak ingin sahabat nya ini patah hati karena Raka yang enggan merespon nya.
"gue tau Raya, gue udah merhatiin dia sejak lama ,gue benar - benar kepincut sama dia , gue pengen banget lebih dekat sama dia , udah banyak yang gue lakuin , gue bahkan nekad datengin rumah nya dan udah akrab sama mama nya ,tapi tetep aja Raka tak berubah" Wica akhirnya mencurahkan isi hati nya kepada Raya, Wica sudah lama mengagumi Raka.
"sejauh itu Wi?" ucap Raya Iba mendengar curahan hati Wica.
"kalau gitu ,gue bakal kasih saran,terserah lu mau lu pake atau enggak , dari pada lu ber tele - tele kayak gini, lu sekalian aja kasih tahu perasaan lu sama Raka " Raya memberikan saran nya kepada Wica.
"gak bisa gitu Ray , itu terlalu cepat ,semisal Raka nolak gue? gue bahkan gak bakal punya kesempatan lagi" Wica tak setuju dengan Raya , ia baru beberapa hari memberanikan diri mendekati Raka.
"tapi Wi, dilihat dari situasi nya, Raka bakal sulit buat lu gapai" ucap Raya.
"gak ada yang gak mungkin di dunia ini, gue bakal deketin Raka pake cara gue sendiri" Wica tak gentar , Raya menghela nafasnya dan hanya bisa menyemangati kisah cinta Wica.
..
"Jans ,maafin kakak yah"
Sejak Jansen keluar kelas, Wilona terus - terusan meminta maaf ,membuat anak laki - laki tampan itu bosan mendengar nya.
"udah deh kak " ucap Jansen dengan nada kesal nya yang menggemaskan.
"eh iya jans ,maaf yah" Wilona masih terus meminta maaf ,Jansen menepuk jidat nya jengah dengan ucapan maaf itu.
"gini deh Jansen maafin tapi ada satu syarat" akhir nya Jansen memiliki ide, Wilona mengangguk setuju "Apa syarat nya tuan muda ku?" tanya Wilona antusias.
"mulai hari ini aku bakal melindungi kakak dari siapapun dan hari ini kakak harus nemenin Jansen kemanapun" ucap Jansen ,Wilona tak menyangka dengan apa yang di ucapkan Jansen ia mengira Jansen akan meminta di buatkan puding kesukaan nya atau meminta dibelikan mainan.
Wilona memeluk Jansen ,lalu menggendong anak itu menaiki mobil ,Wilona sangat menyayangi Jansen ia selalu menganggap Jansen sebagai adik kandung nya sendiri ,begitupun dengan Jansen yang sangat menyayangi Wilona , bahkan Jansen kecil sudah bisa membela Wilona dihadapan mama nya.
Mereka berdua pun pulang dari sekolah Jansen dan siap berpetualang di ruang main Jansen.
..
"hey Raka"
Raka yang sedang membereskan alat tulis nya karena jam sekolah telah usai hanya menoleh melihat Wica kembali menghampiri nya.
"apa ? Masih mau nyalahin gue?" jawab Raka .
"enggak kok ,hari ini gak latihan dance dulu yah besok aja " ucap Wica .
"loh kenapa? Lu nanti lupa lagi gerakan nya terus harus ngulang dari awal" Raka kesal dengan Wica yang selalu semaunya.
"hahaha masih peduli ternyata sama gue, Arka kan ulang tahun nih di resto jepang sore nanti , nyokap lu baru aja ngirim pesan undangan ke gue" Ucap Wica ,Raka berteriak dalam hatinya karena ia melupakan ulang tahun adik kesayangan nya, ia juga sedikit kesal dengan orang tuanya yang tak memberi Raka kabar ,justru Wica yang tahu lebih dulu tempat ulang tahun Arka.
"oh yaudah ,lu di undang ternyata" Raka berpura - pura sudah tahu lalu pergi meninggalkan kelas dengan cuek seperti biasanya.
"Sampai jumpa di pesta ulang tahun Arka sore nanti" Wica berteriak dan melambaikan tangan nya , Raka tak merespon itu beberapa teman nya di kelas mendengar itu dan menggoda Wica ,mereka menyangka Wica dan Raka sedang pendekatan.
Setelah sedikit jauh dari kelas nya Raka segera berlari menuju motor nya di parkiran.
Raka ingin segera mencari hadiah ulang tahun untuk Arka ,untung saja uang jajan nya masih tersisa cukup untuk membeli sebuah mainan.
Raka langsung tancap gas mencari toko mainan terdekat ,ia juga sedang memikirkan hadiah apa yang cocok untuk Arka.