NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Istri Miliarder

Mendadak Jadi Istri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:73.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Moms TZ

Anaya tak pernah menyangka hidupnya sebagai seorang gadis yatim bisa berubah drastis dalam satu malam. Tanpa pilihan, ia harus menikah dengan pria yang bahkan tak pernah terlintas di pikirannya.

Akmal, CEO muda yang tampan dan bergelimang harta, harus menelan pahitnya pengkhianatan saat calon istrinya membatalkan pernikahan mereka secara sepihak.

Takdir mempertemukan keduanya dalam ikatan yang awalnya hampa, hingga perlahan benih cinta mulai tumbuh. Namun, ketika kebahagiaan baru saja menyapa, bayang-bayang masa lalu datang mengancam, membawa badai yang bisa meruntuhkan rumah tangga mereka.

Mampukah Anaya mempertahankan cintanya? Ataukah masa lalu akan menghancurkan segalanya?


Baca kisahnya hanya di "Mendadak Jadi Istri Miliarder"

Yuk ikuti kisah mereka...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

°

°

°

Akmal semakin mengeratkan pelukannya untuk memberikan ketenangkan pada istrinya. "Maafkan aku yang tidak peka ini, Nay! Marah lah padaku, luapkan emosimu. Tapi kumohon, bantulah aku untuk melupakannya."

Keduanya larut dalam perasaan yang emosional, hingga bunyi bel rumahnya membuyarkan moment kedekatan mereka.

Akmal dan Anaya terkejut melihat siapa yang datang. Gadis cantik tersenyum menawan dengan rambut tergerai indah menenteng koper di tangannya.

"Hai, Kak Akmal, Kak Anaya!" ujarnya tersenyum ramah.

"Kamu... datang sama siapa?" Akmal bertanya kaget, saat melihat sosok di balik pintu.

Anaya terkejut dan bergumam, "Khanza?"

"Sendirian. Budhe yang menyarankan agar aku datang ke sini berkenalan dengan istri Kakak," jawabnya dengan senyum ceria.

Perasaan Anaya campur aduk. Apakah Khanza datang untuk memperburuk keadaan? "Ya Allah, semoga dia tidak lama berada di sini, aamiin," doanya dalam hati.

Akmal membuka pintu lebih lebar lalu mempersilakan tamunya masuk. "Masuklah, Za!"

Khanza melangkah masuk dan memandang seluruh ruangan. "Rumahnya bagus sekali, Kak."

Anaya memaksakan senyum. "Terima kasih. Silakan duduk!"

Khanza duduk di sofa, menatap Anaya. "Kak Anaya, kamu ternyata sangat cantik."

Akmal memperhatikan reaksi Anaya, khawatir akan terjadi kesalahpahaman.

Anaya tersenyum kaku, merasa tidak nyaman. "Terima kasih, Khanza. Kamu juga cantik."

Khanza menatap Akmal. "Kak Akmal, aku minta izin tinggal beberapa hari di sini, ya. Mumpung aku sedang libur."

Akmal terlihat ragu, kemudian menatap Anaya sebelum menjawab, "Boleh. Kamu boleh tinggal di sini sesuka hati. Oh ya, apa kamu sudah makan malam? Kami baru saja selesai."

"Belum, Kak. Apa Kakak Ipar mau memasakkannya untukku?" ucap Khanza dengan manja.

Dengan berat hati, Anaya memenuhi permintaan adik sepupu suaminya itu. Berhubung sudah malam, maka Anaya pun memasak yang simpel, lalu menyajikannya di meja.

Saat ingin memanggil Khanza untuk makan, Anaya harus menyaksikan pemandangan yang menurutnya tidak pantas dilakukan oleh seorang adik sepupu.

"Makanannya sudah siap." Anaya berkata dengan datar.

Khanza berdiri diikuti oleh Akmal, sementara Anaya diam memperhatikan keduanya.

"Lah, kok ayam goreng lagi, aku sudah bosan makan ayam goreng, Kak. Aku mau nasi goreng saja yang special pakai telur ceplok," protes Khanza.

Dengan perasaan mendongkol, Anaya memasak nasi goreng lengkap dengan toping. Kemudian menyajikannya di atas meja tanpa kata.

Dengan antusias, Khanza duduk di kursi makan, dan menyantap nasi goreng. Namun baru satu suapan, ia langsung memuntahkan nasi yang baru saja dimakannya. "Huh.. hah... pedas...pedas banget! Kak Naya sengaja mau membuat perut aku sakit, ya?"

"Maaf, tapi ini resep dari Bunda, kalau kamu bilang tidak enak berarti kamu menghina masakan Bunda! Mau kamu sebenarnya apa? Mau mengerjai aku, kan?" Anaya berusaha menekan emosinya. Lantas Anaya mengambil piring yang berisi nasi goreng dan tanpa ragu membuangnya ke tempat sampah, kemudian dengan kasar meletakkan piring tersebut ke wastafel.

Akmal terkejut melihat reaksi Anaya, tapi tidak melakukan apapun. Ia masih diam mengawasi istrinya dan menunggu hal apa yang akan dilakukannya.

"Kamu pikir dirimu siapa? Baru datang membuat ulah di rumah orang. Aku bukan perempuan pengangguran yang hanya menikmati kerja keras suami. Jadi kalau mau makan, ya usaha sendiri. Jangan sok jadi bos di rumah orang!" Anaya berkata dengan penuh penekanan, merasa lega telah mengeluarkan uneg-unegnya, setelahnya ia langsung pergi ke kamarnya.

Khanza merasa sedih, dengan airmata berurai di wajahnya. Akmal mendekat dan berusaha menenangkan. "Maaf ya, Za. Mungkin Kak Naya, lagi PMS, ditambah lagi dia juga capek setelah seharian bekerja, jadi tolong dimaklumi, ya," tutur Akmal lembut, lalu bergegas menyusul Anaya ke kamar.

Sedangkan Khanza tersenyum culas, sembari mengusap airmata buayanya. "Sempurna, sebentar lagi badai akan datang, dan mereka pasti akan bertengkar hebat. Hehhh, kamu memang cerdas Khanza."

°

Di dalam kamar Anaya baru saja keluar dari kamar mandi. Dia memalingkan wajahnya kala bertatap mata dengan suaminya.

Anaya menuju meja rias untuk melakukan rutinitas malamnya. Akmal menghampirinya dan memeluknya dari belakang.

"Nay, maaf. Aku tidak bermaksud membela siapapun, tapi apa reaksimu tadi tidak terlalu keras? Khanza tamu di rumah kita," ucap Akmal hati-hati.

"Justru karena dia tamu harusnya tahu diri. Aku bukan wanita yang tidak peka dengan kedatangan wanita lain, yang berusaha menghancurkan hubungan kita. Aku sangat-sangat paham ciri-ciri pelakor!"

Akmal menyangkal, "Khanza tidak mungkin seperti itu, Nay! Aku menyayanginya seperti adikku sendiri."

Anaya melakukan pembelaan diri untuk mempertahankan asumsinya. "Mungkin Mas Akmal memang menganggapnya seperti itu, lalu apakah dia juga beranggapan yang sama? Di mana kepekaanmu Mas? Apa kamu tidak lihat bagaimana matanya menatapmu begitu memuja?"

Akmal terpaku beberapa saat untuk menggali memorinya. Bagaimana saat kanak-kanak dulu, Khanza yang selalu berusaha mencuri perhatian padanya.

Dalam ingatannya, Akmal melihat Khanza sebagai anak kecil yang manis dan polos. Dia ingat saat Khanza selalu mengikuti dia ke mana pun, dan saat Khanza selalu tersenyum ketika Akmal membacakan cerita untuknya.

Akmal tidak bisa membayangkan bahwa Khanza yang manis itu bisa berubah menjadi seseorang yang berbuat jahat. Dia tidak bisa membayangkan bahwa Khanza yang dulu selalu meminta pelukan darinya sekarang bisa memiliki niat jahat terhadapnya.

"Khanza, apa yang terjadi denganmu? Benarkah apa yang dikatakan Anaya?" Akmal bertanya dalam hati, merasa sedih dan kehilangan. Akmal menggelengkan kepalanya, mencoba menolak kenyataan yang ada.

"Mas Akmal itu selalu peka pada Kak Arbi, bahkan wanita seperti apa yang mendekatinya selalu bisa menebak. Lalu, kenapa justru tidak bisa membentengi diri sendiri?" Anaya terus menyerocos mengeluarkan argumennya.

"Haruskah aku menarik ucapanku untuk percaya pada Mas Akmal? Terus terang aku lebih suka Kak Akmal yang tengil dan selengean daripada yang sekarang. Sok berwibawa tapi tidak peka!"

"Dan satu lagi, aku bukan Risna yang lemah lembut dan anggun, tapi aku Anaya Putri, yang dijuluki si ibu tiri Adzana. Kemarin saja aku lagi sial sampai kalah sama mereka!"

Usai mengeluarkan semua kekesalan hatinya Anaya langsung pergi ke tempat tidur, membelakangi Akmal yang seolah mati gaya, tidak berkutik menghadapi istrinya.

Akmal mengacak rambutnya kasar, dia tidak menyangka Anaya akan sekeras itu. "Apa benar yang dikatakan Naya, kenapa aku begitu bodoh tidak menyadarinya?"

Akmal membuka ponselnya dan menghubungi Bunda Marini.

"Hallo, assalamualaikum, Nak. Tumben malam-malam telepon, tidak ada masalah dengan istrimu, kan?"

"Waalaikumsalam, Bun. Aku cuma mau tanya, benarkah Bunda yang menyuruh Khanza datang ke rumahku?"

"Iya, Bunda yang menyuruhnya datang. Apa dia membuat masalah?"

"Nah itu dia, Bund. Khanza membuat Anaya kesal dan marah." Lalu Akmal menceritakan kejadian di meja makan pada bundanya.

"Pasti ada alasannya kenapa dia marah, perempuan itu sangat peka, Nak. Mungkin dia menangkap sesuatu dari sikap Khanza yang tidak kamu sadari."

"Baiklah, Bun. Selamat malam, maaf sudah mengganggu waktu Bunda, wassalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam, kalau ada apa-apa jangan sungkan kasih tahu Bunda ya, Nak."

"Baik, Bun. Terimakasih" Akmal memutus sambungan telepon.

Ia bergegas turun ke bawah, menemui Khanza. Melihat Akmal turun, Khanza memasang senyum terindahnya.

"Maafkan, aku ya, Kak. Aku tidak bermaksud membuat Kak Naya marah," ucap Khanza memelas.

"Sudahlah, lebih baik kamu masuk kamar dan istirahat. Sekarang sudah malam, kakak juga ingin cepat beristirahat," sahut Akmal.

"Sialan itu perempuan udik! Awas saja, aku pasti akan membalasmu!"" marah Khanza dalam hati.

°

°

°

°

°

1
Nar Sih
terima nasib mu aja kanza ,lgian gk mungkin akmal suka sama kmu naya lebih semua nya di banding dgn mu
〈⎳ Moms TZ: hooh...
total 1 replies
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kontrol ucapanmu ya alfa. bini bosmu tuh
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
senengnya punya bos begini ya. sering²lah hamil Anaya, biar tiap tahun gaji karyawan naik🤭🤭🤭
〈⎳ Moms TZ: /CoolGuy//Speechless//Speechless//Speechless//Speechless/
total 1 replies
Kamiem sag
terbuat dari apaaaalah hati Hanza itu apa mungkin dari tanah sengketa yg dicampur dgn darah srigala gila??
〈⎳ Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Kamiem sag
betul bu Atun laki- laki gak cuma Akmak yg lebih baik juga banyak tapi mungkin gak mau sama Khanza🤭
yustina arie
Luar biasa
ora
Jangan terpengaruh Akmal. Sia-sia seorang Khanza dikasihani. Yang ada tambah ngelunjak nanti ....
〈⎳ Moms TZ: lha iyo
total 1 replies
ora
Ikhlasin sih Khanza. Hidupmu nggak bakal jadi seperti ini🥲🤧
〈⎳ Moms TZ: heemmm
total 1 replies
ora
Kamu siapa sampai merasa nggak adil. Keluarganya Akmal aja nggak ada yang bersikap begitu karena Akmal nikah/Facepalm/
〈⎳ Moms TZ: betul...
total 1 replies
Marya Dina
udh akhmal usir saja.. jangan kasian2.
nanti jadi bumerang.
〈⎳ Moms TZ: betul...
total 1 replies
Nar Sih
moga khanza sgra pergi drin rmh anaya dan akmal ,biar ngk ada mslh
Nur Adam
lnjut
ora
Pakai cakep segala🤭
〈⎳ Moms TZ: ibu sering nonton acara lapor pak, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ora
Lah itu tahu. Tapi kenapa nggak bisa nerapin ke diri sendiri 😔
〈⎳ Moms TZ: begitulahhh
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
si kokom ini. jelas banget dr kebenciannya. hadeeeeh gk sadar² juga😏
〈⎳ Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): si kikan 🤭
total 3 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
he eh, yg lain cuma ngontrak ya😄😄
Batsa Pamungkas Surya
mak jleeeeeb

jawaban yg tepat
〈⎳ Moms TZ: heemmm
total 1 replies
💗 AR Althafunisa 💗
Sadarlah Khanza, beruntung kamu selamat dari kecelakaan. Kalau kamu masih aja kaya gitu ga berubah-ubah, hanya akan ada penyesalan di akhir dengan keadaan yang ga bisa diperbaiki lagi 🥺
💗 AR Althafunisa 💗: Aamiin...
〈⎳ Moms TZ: semoga bisa berubah dan menyadari kesalahannya
total 2 replies
Nar Sih
seperti nya si kanza udah setres nih ,grgr iri dengki nya sama naya yg lgi mesra,,sama aklmal🤣
〈⎳ Moms TZ: dia masih labil, ky cuaca saat ini, panas tiba² hujan /Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!