NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu lagi

Malam semakin larut. Namun, rumah Nita masih sangat ramai, tak hanya dari dalam rumah yang terdengar gemuruh, di luar pun para penjaga masih beroperasi. Mirza turun dari mobil. Berjalan mengendap-endap mendekati gerbang. Mencari jalan yang aman untuk dirinya bisa masuk. 

"Ngapain kita harus sembunyi, kayak maling saja," ucap Aslan berbisik. Berjongkok di samping Mirza yang sibuk mengetik sesuatu di layar ponsel. 

"Kamu tahu sendiri kan, Kak Nita itu seperti psikopat. Aku nggak mau di cincang. Kalau melanggar peraturannya, dia pasti akan mengusirku."

Aslan berdecak. Menepuk nyamuk yang ada di dahi Mirza. 

"Kamu kan berkuasa. Kenapa harus takut dengan kak Nita?" 

Mirza menoyor pelipis Aslan, kesal dengan pria itu yang terus bertanya. "Ini bukan masalah berkuasa, tapi kak Nita itu kakakku. Dia yang membesarkan aku, aku gak mau melawan dia," jelas Mirza bersamaan dengan dering ponsel yang menggema. 

"Siapa itu?" teriak penjaga dari arah pos. 

 

Mirza dan Aslan langsung berlari sedikit menjauh. Mencari tempat yang lebih aman untuk menghindari mereka. 

Aslan menyandarkan punggungnya di pohon beringin yang ada di tepi jalan. Mengatur napasnya yang memburu. 

"Kalau tahu akan seperti ini, aku gak mau ikut, Za," keluh Aslan. 

"Halo, Tuan. Di belakang juga tidak ada jalan masuk. Kak Nita menutup semua akses pintu, termasuk dari arah dapur dan gudang."

Mirza langsung menutup sambungannya. Menatap kesal rumah mewah yang berdiri kokoh tak jauh dari tempatnya berdiri. 

Mirza kembali menghubungi Haira, hanya wanita itu harapan satu-satunya supaya dirinya bisa masuk. 

"Halo, Sayang. Aku ada di depan, kamu di mana?" tanya Mirza dengan suara berat.  Dadanya sudah ingin meledak menahan amarah karena sikap Nita yang keterlaluan padanya. 

"Aku ada di kamar, lagi main dengan Kemal dan Fajar. Kamu di sebelah mana?"

Haira membuka tirai jendela. Matanya mengelilingi area jalan di sekitar rumah. 

Setelah beberapa menit kemudian, Haira menangkap tangan yang melambai ke arahnya. 

"Aku sudah melihat kamu," ucap Mirza tersenyum. 

"Tunggu ya, aku akan keluar," ucap Haira. 

Menutup jendela menghampiri Fajar dan Kemal. 

"Sayang, Kalian main dulu ya, mommy mau keluar sebentar." 

Kemal dan Fajar menjawab dengan anggukan. 

Haira keluar dari kamar. Matanya menyusuri setiap sudut ruangan yang lumayan sepi. Melepas sandalnya lalu berlari ke arah pintu depan. 

"Nona mau ke mana?" tanya penjaga yang berdiri tepat di depan pintu 

Pria yang berambut keriting dengan perut yang sedikit membuncit itu menatap Haira curiga. 

Haira tersenyum tipis. 

"Di depan ada Mirza," jawab Haira jujur. 

Cegeluk 

Pria itu menelan ludahnya dengan susah  payah mendengar nama yang mengerikan itu. Seolah-olah dewa kematian memang sudah mengintai. 

"Tapi nyonya Nita melarang untuk  menerima tamu, siapapun itu." Pria itu menegaskan, Meskipun dalam hatinya gelisah, tetap saja ia harus patuh dengan perintah majikannya. 

"Ayolah, Kasihan Mirza. Pasti dia kedinginan."

Tak ada jalan lain selain merayu penjaga itu. 

Suara siulan dari depan membuat Haira menoleh ke arah sumber suara. 

"Itu Mirza." Haira berlari menghampiri Mirza yang berada di antara kegelapan. 

Beberapa penjaga yang melihat sosok tak asing itu berlari. Ada yang memilih berjaga di tempat lain, dan ada pula yang membeku di tempat. 

"Kamu gak papa?" tanya Haira khawatir. Mengusap pipi Mirza yang dipenuhi bintik merah. 

"Demi kamu aku rela jadi santapan nyamuk," ucap Mirza.

"Cepetan buka gerbangnya!" pinta Mirza. 

"Aku gak bawa kunci." 

Mirza tersenyum saat menangkap penjaga yang hampir berlari ke arah samping. 

"Badruuusss…" teriak Mirza sekencang-kencangnya. Dan itu sukses menghentikan langkah seorang pria yang memunggunginya. 

Seketika  tubuh pria itu terasa membeku dan tak  mampu untuk bergerak. Keringat dingin bercucuran menembus pori-pori. Seakan suara itu adalah malaikat pencabut nyawa. 

"Kamu buka gerbangnya atau aku sembelih sekarang juga," imbuh Mirza mengancam. 

Berada di dua posisi yang sama-sama sulit. Ia harus setia pada Wanita  yang menjadi majikannya, namun perintah Mirza tak bisa diabaikan begitu saja jika ingin hidup dengan tenang. 

"Cepat!" teriak Mirza. 

Ingat Badrus, nyawamu hanya ada satu, cepat buka pintunya atau kamu akan pulang jadi mayat. 

Badrus membalikkan tubuhnya. Berjalan ragu ke arah Haira. 

"Ternyata kamu yang menjaga rumah ini?" ucap Mirza geregetan. Menatap kesal pada perut Badrus yang hampir mirip wanita hamil sembilan bulan. 

"Cepat buka gerbangnya, atau aku __" 

Ucapan Mirza terpotong saat Haira menutup bibirnya dengan telapak tangan. 

"Jangan suka mengancam, atau kamu tidak akan lagi bisa bertemu denganku." 

Haira meraih kunci yang ada di tangan Badrus, lalu membukanya. 

Seketika itu juga Mirza memeluk Haira dengan erat. Mengurai rasa rindu yang terasa memecahkan kepalanya. 

"Jangan pergi lagi, aku takut." 

Haira membalas pelukan Mirza. Mengusap lembut punggung pria itu. 

"Aku tidak akan pergi lagi. Kita hanya berpisah untuk sementara waktu saja." 

Dari jauh, sepasang mata melihat pertemuan antara Haira dan Mirza. Ikut terharu dengan keduanya. 

"Semoga Mirza benar-benar berubah, Kasihan Haira dan Kemal." 

Setelah puas berpelukan, Mirza menatap Badrus dengan tatapan tajam lalu menendang perut pria itu dengan kakinya hingga jatuh tersungkur. 

"Gara-gara kamu aku jadi hidangan nyamuk."

Haira menarik Mirza. Keduanya meninggalkan Badrus yang masih memegang perutnya. 

Setelah punggung Mirza dan Haira menghilang di balik pintu. Semua penjaga berhamburan menolong Badrus. Begitu juga dengan Aslan dan Erkan yang memilih pulang.

"Apes banget ketemu dengan Tuan Mirza, kalau tahu begini, lebih baik aku yang jaga di belakang." Menggerutu, berjalan tertatih-tatih mencari tempat duduk. 

"Sabar, ini ujian," timpal yang lainnya. 

"Gimana kalau ada kak Nita?" tanya Mirza berbisik. 

Haira tersenyum. Meraih tangan Mirza yang terasa dingin. 

"Biar aku yang bicara. Kamu tenang saja." 

Mirza mengikuti langkah Haira. Mereka langsung berjalan ke kamar. 

Mirza mengelus dadanya, bernapas lega. Urusan kak Nita belakangan, yang penting saat ini bisa bertemu dengan istrinya. 

"Kemal di mana?" tanya Mirza pada Haira yang merapikan sprei. 

"Di kamar sebelah, katanya mau tidur dengan Fajar dan Hasan. 

Tu kan bohong lagi, katanya mereka nggak ikut, Ternyata ada di sini. 

Mirza langsung mengunci pintu kamarnya dan menghampiri Haira. Memeluk tubuh wanita itu dari belakang. Menghujani dengan ciuman lembut di bagian leher. 

Untuk yang kesekian kali. Haira belum bisa melupakan kejadian waktu itu hingga ia mencengkal tangan Mirza yang  melingkar di perutnya. 

"Maaf, aku tidak bisa," ucap Haira dengan bibir bergetar. Luka itu seakan terus menancap di dadanya hingga setiap Mirza menginginkan ia terus mengingatnya. 

"Gak papa, Sayang. Aku hanya ingin mengajakmu tidur."

Mirza membaringkan tubuh Haira di atas ranjang lalu menyelimutinya. 

Aku akan menyembuhkan lukamu. Hanya ada kebahagiaan untuk keluarga kita. 

Mirza mencium kening Haira dan ikut berbaring di samping nya. 

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚊𝚓𝚊 𝚍𝚎𝚑 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚞𝚜
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚗𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚕𝚘 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚊𝚖𝚒 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚝𝚞
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Haira kenapa 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊
Khanza Safira
cocok Momy kok kan meskipun dari kampung haira udh jadi istri orang kaya jadi cocok banget
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
𝐝𝐞𝐰𝐢: 𝐛𝐞𝐭𝐮𝐥 𝐤𝐚𝐤.... 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠

𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐮𝐡, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐲𝐚 🤣🤣🤣🤣𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚
annethewie: mungkin adik blm pernah mengalami beratnya hidup sampai bertanya kenapa pinjam rentenir...adik tahu saudara atau tetangga juga teman itu bisa lebih jahat dari siapapun dan memandang kita begitu hina kalau tidak punya uang...entah kenapa manusia kdg lebih jahat dr binatang...yg aneh negara ini mayo muslim yg diajarannya harusnya membuat tidak mungkin org bisa demikian miskin tapi inilah dunia inilah Konoha inilah dunia...
total 2 replies
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!