Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Benarkah? Jadi Justiv sudah mencabut laporannya terhadapku?" Rena memastikan apa yang baru saja didengarnya dari sang pengacara adalah benar.
"Benar nona, tuan Justiv sendiri yang menghubungi saya." Jawab sang pengacara melalui sambungan telepon.
"Bahkan tuan Justiv menyampaikan permohonan maafnya terhadap anda atas insiden di club malam tempo hari." lanjut sang pengacara bernaman lengkap Arman Farris itu. Dad Albian memaksa Justiv untuk meminta maaf pada Rena, sebelum ia kembali ke ibu kota. Karna tak ingin bermasalah dengan omnya sendiri, Justiv terpaksa menuruti permintaan dad Albian.
"Ck. Dasar pengecut! Kenapa dia tidak meminta maaf secara langsung padaku?" tanya Rena dengan nada meledek.
"Maaf, kalau untuk itu saya tidak tahu nona. Tapi mungkin saja tuan Justiv merasa malu untuk meminta maaf secara langsung terhadap anda." balas sang pengacara.
"Mana mungkin pria seperti Justiv punya rasa malu." cibir Rena dengan bibirnya yang mencebik. Arman tidak menanggapi ucapan Rena lagi, karna ia sendiri tidak tahu harus menjawab apa.
"Terimakasih atas bantuan anda tuan Arman. Aku akan menghubungi anda lagi jika aku butuh bantuanmu." pamit Rena sebelum menutup teleponnya dengan sang pengacara.
"Baik nona." jawab Arman. Setelah itu panggilan telepon terputus.
***
***
Setelah kasusnya dengan Justiv berakhir damai. Rena belum bisa kembali bernapas lega, karna wanita cantik itu harus bekerja keras untuk memulihkan nama baiknya sebagai seorang model.
Namun hingga satu bulan berlalu, tidak ada satupun brand yang menawarkan kerja sama dengan Rena, bahkan dari brand kecil sekalipun tidak ada. Nama baik Rena di dunia modeling sepertinya benar-benar tercoreng karna kasus hukum yang menjeratnya kemari.
"Gawat! Kalau seperti ini terus aku tidak bisa mengirim uang untuk papa Nicko dan Dilon." pekik Rena saat melihat isi saldo di ATMnya hanya tersisa 50 ribu saja. Semua uang tabungan Rena sudah di kirim pada papa Nicko karna mama Risa mendadak jatuh sakit setelah pulang dari Bali.
"Sepertinya aku harus mencari pekerjaan baru. Tapi apa ya?" Rena tampak berpikir keras.
"Aha, aku tahu. Aku minta pekerjaan pada dad Albian saja. Perusahaan dad Albian kan sangat besar, aku bisa jadi manager atau sekretaris di sana." ucap Rena antusias. Pekerjaan apapun akan Rena lakukan asalkan Rena bisa menafkahi keluarganya.
Tak ingin membuang waktu, hari itu juga Rena langsung menuju perusahaan dad Albian untuk meminta pekerjaan dari sang ayah angkat.
"Maaf Rena, bukannya dad tidak mau memberikan pekerjaan untukmu. Tapi untuk saat ini tidak ada posisi yang kosong di perusahaan dad." dusta dad Albian yang tidak ingin Rena bergabung dengan perusahaannya.
Entah masalah apa yang akan wanita itu buat setelah menjadi bagian dari PT. Nusantara, yang telah dad Albian kembangkan dengan susah payah hingga jadi sebesar sekarang.
"Yah, masa dad tidak bisa membantuku? Jadi wakil CEO, manager atau sekretaris juga tidak papa kok dad." mohon Rena dengan wajah memelas.
"Maaf sayang, tapi dad benar-benar tidak bisa membantumu. Lebih baik kau di rumah saja menemani mommu arisan atau shoping dengan teman sosialitanya." saran dad Albian.
"Tidak mau dad, teman mom Khanza sudah tua semua. Aku tidak mungkin bergabung dengan mereka." tepis Rena. Lagipula untuk arisan dan shoping, pastinya membutuhkan banyak uang. Sedangkan saat ini Rena tidak memiliki uang sepeserpun.
"Kalau begitu kau membantu Anzela menjaga Adrian dan Britany saja." saran dad Albian lagi.
Rena tidak punya tanggungan apapun, jadi tidak bekerja juga tidak masalah. Lagi pula selama jadi model, Rena masih suka meminta uang saku pada dad Albian. Entah kemana perginya semua uang penghasilan Rena selama menjadi model yang jumlahnya fantastis itu. "Pasti dipakai untuk foya-foya bersama teman-temannya." pikir dad Albian.
"Tidak mau ah, aku mau pekerjaan yang menghasilkan banyak uang. Kalau membantu kak Anzela saja, aku hanya mendapat ucapan terima kasih." balas Rena dengan bibir mencebik.
"Kalau begitu kau minta pekerjaan pada Kenzo saja." dad Albian menyarankan.
"Iya juga ya, kenapa aku tidak kepikiran untuk meminta pekerjaan pada kak Kenzo?" Rena menepuk kepalanya sendiri.
"Aku pergi dulu ya dad, terima kasih sarannya." pamit Rena.
"Ya, hati-hati di jalan sayang." dad Albian melambaikan tangannya ke arah Rena.
"Huhf, akhirnya dia pergi juga." pria paruh baya itu menghembuskan napas lega setelah Rena luput dari pandangannya.
***
Sesuai saran dari dad Albian, bergegas Rena menuju perusahaan Bagaskara group untuk meminta pekerjaan pada kakak iparnya.
Namun penolakan kembali Rena dapatkan dari sang kakak ipar, bahkan penolakan Kenzo terdengar begitu menyakitkan dari ucapan dad Albian.
"Kau itu tidak punya pengalaman bekerja di perusahaan. Kerjamu juga hanya berfoya-foya dan cari masalah saja selama ini. Kakak tidak bisa mengambil resiko dengan mempekerjakan orang sepertimu di perusahaan." ucapan kak Kenzo tanpa basa-basi.
Kata-kata kak Kenzo terus terngiang-ngiang di kepala Rena, meskipun saat ini Rena sudah tidak berada di perusahaan Bagaskara group lagi.
Rena tidak kuat berlama-lama di sana, karna tak ingin mendengar ucapan kak Kenzo lagi yang pastinya akan melukai hatinya.
Rena butuh menenangkan diri atas ucapan kasar kak Kenzo, karna itu Rena tidak langsung pulang ke rumah dan lebih memilih untuk menenangkan diri di taman kota.
"Kak Kenzo itu kejam sekali, aku heran kenapa pria kejam seperti dia bisa menjadi kakak iparku!" kesal Rena sembari menendang-nendang batu kerikil di hadapannya. Seakan batu kerikil itu adalah wajah sang kakak ipar.
"Baiklah, aku akan mencari pekerjaan sendiri. Aku akan buktikan pada semua orang kalau aku bisa berdiri di atas kakiku sendiri." ucap Rena dengan semangatnya yang membara.
Pluk!
Namun semangat itu redup saat seekor burung menjatuhkan pupnya tepat di atas kepala Rena.
"Akkkkk! Kenapa hari ini sangat menyebalkan!" teriak Rena keras sekali, membuat semua orang di taman tersebut menatap heran ke arah dirinya.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???