pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 : Pencarian Hari Ketiga
“Bogel, bogel” teriak team satu sambil menyusuri hutan lumut yang radiusnya sudah ditentukan
“Bogel, Rini” ucap balon
“Bogel, bogel, bogel dimana kau dik” ucap ticong
sementara di dunia lain bogel mendengar suara orang-orang memanggil dia dan rini,
“Rini, sabar ya, kamu duduk disini dulu biar aku mengejar suara yang memanggil kita”
“iya tapi jangan lama-lama”
“iya Rin”
bogel berlari mendekati suara yang dia dengan, akhirnya bogel melihat kakaknya dan para team pencari
‘kak bogel disini’
‘kak ticong, begel disini’
ticong berhenti sejenak melihat ke arah hutan lumut yang lebat di bawah jurang
“Kenapa Cong” ucap bang soram
“gak bang, Ticong rasa seperti ada orang di bawah sana”
“sudah Cong, jangan terlalu dibawa bahaya Cong”
“iya bang” ucap ticong
ticong mulai berjalan kembali meninggalkan tempat dia berhenti tadi
‘kak jangan pergi kak, ticong’
‘kak ini bogel kak, jangan pergi kak’ ucap bogel dari dunia lain
bogel kembali ke tempat Rini yang di tinggal tadi, kembali ke team pencari.
Ticong mulai berlari menuju barisan depan mendekati balon, sambil berjalan “Lon tadi aku sempat berhenti di bawah jurang hutan lumut, aku merasa seperti ada orang yang memanggil-manggil kita” ucap ticong
“sudah nanti kita bicarakan lagi saat kita istirahat di puncak, gak baik kalau kita bicara saat pencarian”
“baik Lon”
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat tiga puluh menit, bang soram memberi instruksi untuk kembali ketitik awal untuk beristirahat dan makan siang, lalu melanjutkan pencarian mengarah puncak
bang soram berhenti dan memberikan instruksi “waktunya kita kembali ke titik awal untuk istirahat” ucap bang soram
“baik bang” ucap para team serentak
team satu mulai kembali ketitik awal sedang kam team dua juga mulai kembali ke titik awal, sesampainya di titik awal, seluruh team beristirahat sejenak untuk makan, mereka makan makanan yang sudah di buatkan oleh team logistik tadi pagi, di sela-sela mereka istirahat ticong berbicara dengan balon permasalahan yang tadi
“Loan aku mau bahas yang tadi” ucap ticong
“iya aku tahu, bukan kamu saja yang merasakan aku dan bang soram juga merasakan, tapi itu semua diluar kuasa kita Cong”
“terus bagaimana Lon?” tanya ticong
“kalau masalah itu aku juga belum terlalu mengerti Cong, tapi dengar kabar bahwa tokoh kampung juga berusaha mencari lewat spiritual”
“kok kamu tahu Lon, kamu dapat kabar dari mana?”
“bang Soram yang bilang sama aku, sewaktu aku di panggil ke pos registrasi waktu kita masih di bawa Cong”
“kenapa dia gak bilang sama aku Lon”
“ini rahasia Cong, kata bang soran jangan bilang-bilang ke siapa-siapa, tapi kamu jangan bilang bang soram ya”
“iya Lon, terus gimana kelanjutannya”
“kata bang Soram, mereka masih berusaha Cong, kamu harus tenang Cong,”
“maksud kamu tenang?”
“iya kamu harus tenang, kali ini kita berurusan dengan makhluk lain, ini firasat aku”
sambil menelan nafas “hmmm, apa harapannya kecil Lon,” ucap ticong
sambil menundukkan kepalanya “kecil tapi bisa, aku janji akan aku selamatkan adik kamu”
“kenapa gitu kamu ngomongnya, seperti takut Lon”
“tidak apa-apa Cong, nanti kamu tahu sendiri, masalah ini tidak boleh diungkap luas-luas, kamu mengerti kan”
“hmmm, iya Lon aku ngerti kok”
“tapi kali ini berjanji aku akan menemukan adik kamu”
“sudah lah Lon, kamu jangan terlalu, kalau memang takdir adik ku, aku terima kok” ucap ticong yang mulai ikhlas, karena dia tahu sudah tiga hari, kalau dengan keadaan seperti ini cukup sulit untuk selamat dengan hutan yang seperti ini
‘aku akan kembalikan adik kamu Cong, walaupun aku jadi penggantinya’ ucap balon dalam hati.
Setelah istirahat semua team bergerak kembali untuk melanjutkan pencarian yang mengarah ke puncak, sedangkan team Logistik dan dan beberapa team peralatan sudah mau sampai di puncak,
“sebelum kita mulai pencarian sebaiknya kita berdo’a menurut kepercayaan kita masing-masing” ucap bang soram sambil memimpin do’a
seluruh team diam menunduk untuk berdo’a dengan hikmah sesuai kepercayaan mereka,
“do’a selesai” ucap bang soram
“ayo kita mulai pencarian kembali”
“siap bang” ucap semua team
seluruh team mulai bergerak menuju puncak sekalian melakukan pencarian,
“Bogel, Rini” ucap gembong salah satu anggota dari team dua
“Rini, Bogel” ucap balon
kali ini pencarian di kerjain oleh bang soram, bang soram yang membawa jalan
“Bogel, Rini” ucap bang soram
sementara bogel dan rini udah putus asa karena para team meninggalkan mereka
‘gimana Yang’ tanya rini yang berada didunia lain
sambil menunduk ‘maaf Sayang ini salah aku, team penci sudah meninggalkan kita’ ucap bogel yang pasrah
‘terus gimana ini Yang, aku mau pulang’ ucap rini sambil menangis
‘sabar ya Sayang, aku yakin kita bisa pulang’
‘apa dari semalam kamu terus bilang seperti itu’ ucap rini yang mulai kesal
‘tahu gitu aku gak mau ikut sama kamu, mending aku ikut apa kata taurus’
‘maafkan aku Sayang,’
‘terus bagaimana ini?’
‘iya sudah kita jalan saja dulu, kita cari tempat teduh untuk malam ini’
‘terserah kamu saja’ ucap rini yang sudah malas.
Sedangkan team satu dan dua yang masih melakukan pencarian menuju puncak terus meneriaki nama bogel dan rini, team tanpa lelah meneriaki nama bogel dan rini,
“Bogel, Rini” ucap bang bolang
“Bogel, Bogel, dimana kau dik” ucap ticong
sedangkan team logistik dan team peralatan sudah sampai di puncak, team logistik sudah mulai bersiap-siap untuk memasak sedangkan team peralatan mulai memasang tenda yang mereka bawa.
Team pencari terus berjalan sambil meneriaki para korban,
‘cukup aneh cuaca kali ini, biasanya ini hutan terus hujan terapi kali ini setetes air tidak turun’ ucap balon dalam hati
“Lon gunung ini mulai aneh, aku teringat waktu kamu hilang, suasananya hampir sama”
“husss, kamu diam. Jangan buat panik team”
“iya-iya”
“kali ini mulut kamu harus dijaga, jangan sembarangan lagi Lem”
“iya Lon, aku tahu kok”
“kita harus fokus dan serius jangan ada lagi yang menung-menung”
aura yang aneh mulai terasa sama team pencari, semua merasakan tetapi mereka hanya diam tidak mau satupun berbicara, keanehan mulai berlanjut yang tadinya semua pepohonan cadas tidak bergerak sama sekali, tiba-tiba angin kencang menerpa mereka.
“Bang Soram angin mulai kencang, sepertinya sudah tidak beres ini” ucap bang bolang
“iya Lang, kita harus tenang”
“semua team harus tenang, jangan ada yang panik” teriak bang soram
“siap bang” ucap salah satu team
‘sepertinya sudah mulai aneh, aku harus mengambil keputusan’ ucap bang soram dalam hati
angin terus bertiup semakin kencang membuat jalan team semakin lambat, bang sorang langsung mengambil keputusan
“semua tiap tetap fokus, kita harus segera cepat ke puncak, lagian waktu sudah mulai gelap, jadi kita hentikan pencarian, kita segera kepuncak” ucap bang soram dengan tegas mengambil keputusan
“Siap bang” ucap seluruh team
“Lang, kau mundur kebelakang jaga belakang”
“siap bang” bang bolang langsung mundur kebelakang
“Lon kemari” panggil bang soram
balon langsung bergerak mendekati bang soram “ada apa bang?”
“kau sudah tahu kondisi, kamu ke tengah jawa Ticong, tempel dia terus, kau sudah paham kan”
“iya bang”
balon langsung ke tengah, mendekati ticong
“kenapa Lon” ucap ticong
“sudah fokus jalan saja Cong, nanti aku jelaskan kalau sudah di puncak”
“oke”
semua team fokus dengan jalan, mereka tidak meneriaki bogel dan rini lagi, mereka fokus untuk menuju puncak jangan sampai terbenam matahari, akhirnya sebelum gelap semua team sudah sampai di puncak.