NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir / Tamat
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback : Sepenting Itukah Sebuah Status?

Prangg ....

Suara pecahan kaca terdengar di area ruang makan. Para pelayan mulai berlarian untuk membersihkan kekacauan, namun segera terhenti kala melihat pemandangan yang menyedihkan.

Ada Mita yang menjadi sumber keributan tersebut. Wanita itu dengan sengaja menjatuhkan gelas ditangannya hingga kepingan kristal dari kaca itu berhamburan mengotori lantai.

Mita berdiri dengan angkuh, menatap remeh pada seorang gadis yang tengah berlutut membersihkan lantai. Dian mengabaikan luka di kakinya akibat perbuatan ibu mertuanya. Seolah terbiasa, Dian sudah mati rasa oleh perbuatannya.

"See? Ini baru posisi yang benar untuk gadis sepertimu, berada di bawah kami!" sinisnya meremehkan. Dian hanya diam saja. Tak ada gunanya melawan, toh Mita selalu ingin menang.

Para pelayan melihat Dian dengan sendu. Betapa menyedihkannya posisi gadis itu. Seorang menantu, tapi diperlakukan layaknya pembantu. Dian gadis baik, siapapun diantara mereka tahu itu.

"Nyonya ... biar kami saja yang membersihkannya–"

"Diam! Jangan coba-coba membantunya," ancam Mita, membuat pelayan-pelayan itu mundur.

Dian menoleh sedikit. " Kerjakan saja pekerjaan kalian, aku bisa melakukannya sendiri."

"Ya! Pekerjaan ini memang pantas untukmu," sarkas Mita lagi. Ia menendang salah satu kepingan kaca hingga benda itu menabrak tangan Dian yang sedang memungut kaca lainnya. Refleks Dian menarik tangannya yang kembali terluka.

Gadis itu menggenggam tangannya yang terluka seraya menatap Mita. "Apa! Kau ingin marah?" Mita tersebut remeh, lalu beranjak pergi dari sana.

Melihat kepergian Mita, para pelayan kembali mendekat dan merebut pekerjaan Dian.

"Nona, biar saya obati luka anda." Dian tidak berbicara saat salah satu pelayan menariknya duduk untuk diobati.

"Terima kasih," ucap Dian pelan. Meski Mita tidak menyukainya, para pelayan ini masih menghormatinya.

"Apa Nyonya Mita selalu seperti ini?" tanya Dian disela-sela ringisannya.

Para pelayan saling menatap, antara ragu dan tidak inginnya bicara. Dian mengerti. Ia tersenyum lembut pada mereka. "Tak apa, katakan saja."

"Maaf Nona. Keluarga ini begitu menjunjung tinggi martabat dan status mereka. Nyonya Mita ingin menantu seperti nona Melly, ia seorang artis papan atas. Elegan dan berkelas, sangat cocok dengan tipenya." Pelayan yang berbicara sedikit gugup, takut menyinggung Dian dan melukai hati gadis muda ini.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mau terbuka."

Bukankah Mita begitu mirip denganmu, ma? Kalian lebih mementingkan status daripada kebahagiaan kami, batin Dian miris.

-

-

-

Dian mengaduk kopinya di dapur. Sejak menikah dengan Nico, ia mulai belajar menjadi istri yang bertanggung jawab. Sedikit demi sedikit, ia mulai mengetahui banyak hal tentang suaminya. Dari hal-hal yang dibenci hingga yang disukai.

Dian meletakkan kopi yang dibuatnya di atas meja ketika mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Ia pergi ke ruang ganti untuk menyiapkan pakaian suaminya, lalu meletakkannya di meja yang ada disana.

Ceklek. Nico keluar dengan handuk yang masih melilit di pinggang. Ia tersenyum menatap Dian yang mendekat. Diraihnya kepala sang istri dan dikecupnya puncak kepalan Dian.

"Bagaimana harimu?" tanyanya, seraya meminum kopi yang dibuat Dian untuknya. Gadis ini selalu tahu apa yang disukainya.

"Baik," jawab Dian, menyembunyikan tangannya yang di perban.

"Kau ingin makan sesuatu?" tawarnya.

Nico tersenyum menyeringai. "Aku ingin makan kau saja." Langsung bergerak cepat hendak menangkap Dian, namun gadis itu lebih dulu berlari menghindar.

Brak. Dian menutup ruang ganti, lalu menguncinya dengan cepat. Ia mengelus dadanya yang sempat terkejut akibat ulah Nico. Diluar, Nico tertawa dengan senangnya. Ia berhasil mengerjai Dian lagi. Gadis itu sangat polos, sehingga membuatnya sering terhibur.

"Nico!" pekik Dian dari dalam.

"Ya? Kau berubah pikiran, aku masih menunggu," goda Nico lagi diluar pintu.

"Hentikan! Pakai bajumu cepat!"

"Aku mau, tapi bajuku di dalam sana," jawabnya sok polos.

Benar juga. Bukankah Dian bersembunyi di ruang ganti?

Mau tidak mau, Dian keluar dari sana. Ia menatap tajam Nico yang tersenyum menggoda dirinya.

Keduanya sepakat berteman dan saling menghormati sebagai suami istri lainnya. Mereka tak ingin tertekan dengan pernikahan yang tak pernah mereka harapkan, jadi mencoba menerima sampai waktunya tiba untuk menuju jalan masing-masing.

Namun, tidak ada yang tahu pasal hati. Keduanya tanpa sadar nyaman dengan perlakuan masing-masing. Hingga hanya satu dari mereka yang menyadari perasaan itu dan yang lain hanya mampu menyesal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Lisa Icha
gimana rasanya ditolak memanggilmu Oma seperti kamu menolak menantumu ketika kamu dipanggil mama
Nurma Zahra
🥺🥺aku loh melu nyesek seko bab awal.. dodoku melu loro 😭😭😭😭
Siti Nurbaidah
Luar biasa
Dessy Rinda
ceritanya bgs bngt kena di hati bikin nyes😭
Dessy Rinda: siiiaaappp
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 2 replies
Dessy Rinda
aq setuju kak dian👍
Umi Syafaah
Luar biasa
Kasmawati S. Smaroni
beberapa episd menguras air mata
Kasmawati S. Smaroni
seperti barang yg di tuker,padahal ga gampang kali mengangkat anak orang harus lewat jalur pengadilan
Adi Sudiro
udah bunting masa dibilang gadis
Fitry Yanti Siregar
Luar biasa
Satriah Taufik
tisu mana tisu,sedih bacanya
ceritanya bagus,berhasil membuatku berlinang air mata
Esther Lestari
Ayah Nico masih hidup ?
Esther Lestari
Lily....awas mama Dian marah ya pergi tanpa pamit dan bolos sekolah
Esther Lestari
Melly gk jadi nikah sama.Nico ? koq skrg jadi miskin gitu.
enak sekali menyerahkan anak begitu saja
Esther Lestari
ibu nya Dian dan ibu nya Nico sikap nya sama, mengagungkan harta
Heryta Herman
terima lasih atas karyamu yg bagus ini thor...
semangat
Heryta Herman
wanita iblis yg sesungguhnya adalah melly..
dan bisa" nya menuduh sian sprti dirinya...
ternyata ouh ternyata..anak dian kembar 3..
thor..karyamu bagus...
ayo semangat thor...
Heryta Herman
hidup dian sdh menyakitkan dari awal kehidupan di tmbh bersuamiyg tdk pekq dan egois...makin menambqh truma yg sungguh dasyat..hanya kehadiran anak" lah penyemangat hidupnya...dan trauma ini tdk akan sembuh sepenuhnya..
sngguh mengerikan jln hidup dian..
semoga ada keajaiban pada hidup dian di kemudian hari../Cry/
Widiyani
bagus banget kak
Heryta Herman
hahaha...rasakan akibat ulahmu sendiri nico..kaupantas mendapatkan perlakuan tdk menyenangkan dari dian..kau yg dulu menolaknya dan skrng bucin parah pada dian..
bnykkan stok kesabaran mu nico...hahaha...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!