NovelToon NovelToon
Jerat Pesona Duda Beranak 1

Jerat Pesona Duda Beranak 1

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Romansa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Melissa Permata Sari, gadis muda yang nekat menjual keperawanannya demi melunasi utang keluarganya sebesar 150 juta. Di hotel tempat "transaksi" berlangsung, ia justru bertemu Adrian Sutil, pria tampan dan kaya yang bukan mencari kesenangan, melainkan seorang pengasuh untuk putrinya yang berusia tiga bulan.

Adrian memberikan penawaran tak biasa: jika Melissa berhasil membuat putrinya nyaman, separuh utang keluarganya akan lunas. Namun, ada satu masalah—Melissa belum bisa memberikan ASI karena ia masih perawan. Meski sempat ragu, Adrian akhirnya menerima Melissa sebagai pengasuh, dengan satu syarat tambahan yang mengubah segalanya: jika ingin melunasi seluruh utang, Melissa harus menjadi lebih dari sekadar pengasuh.

Bagaimana Melissa menghadapi dilema ini? Akankah ia menyerahkan harga dirinya demi keluarga, atau justru menemukan jalan lain untuk bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Sssst, Pelankan Suaramu..

Sudah tiga hari berlalu.

Terlihat sesosok laki-laki tengah menarik resletingnya setelah pergulatan panas pagi ini. Sementara, seorang perempuan teronggok di dalam selimut dengan rambut menjuntai ke bawah seperti mayat. Mati belum waktunya, tetapi hidup pun seakan segan. Ya, itulah sebagai deskripsi kondisinya Melissa saat ini.

Gadis yang kita kenal sangat konyol dan ceria, tak lupa dengan kegilaannya, sekarang hal-hal tersebut sudah tak nampak lagi.

Yang terlihat saat ini adalah perempuan yang mengenaskan.

Selama tiga hari juga, Melissa berturut-turut melayani nafsu bejat majikannya itu. Ia, bahkan menganggap dirinya sebagai kotoran yang menjijikkan, tak lebih dari sampah. Entah sampai kapan penderitaannya berakhir, ia sangat berharap dapat kabur dari kandang Adrian .

"Selama aku tidak ada di rumah untuk satu bulanan, jangan mencoba-coba berniat kabur. Segala resiko yang akan kamu tanggung berat nanti, dan itu berimbas pada keluargamu!" tegas Adrian .

Pria itu keluar setelah mendapatkan kepuasan, Melissa tidak lagi memperdulikannya, bahkan ucapan yang dikeluarkannya seakan menjadi angin lewat yang tak terdengar. Ia tetap berada di posisi yang sama, tidak bergerak sama sekali, sampai tatapannya pun tidak berubah.

Tak berselang lama setelah kepergian duda itu. Tiba-tiba, Melissa merasakan sesuatu menyentuh kepalanya. Ia mendongak dan betapa terkejutnya kala melihat sesosok pria yang sangat ia rindukan hadir di depan mata.

"Kak Andres!"

"Sussst, pelankan suaramu.

Nanti ketahuan!"

Melissa segera membenahi kondisinya yang berantakan. Namun, ia hanya terdiam. Meski sangat senang, tetapi Melissa tidak berani memeluk pria yang menjadi kekasihnya. Namun, saat itu Andres justru berusaha untuk memeluknya.

"Jangan peluk aku Kak, aku kotor!"

"Apa yang terjadi Melissa ?"

Melissa tidak menjawab, ia sibuk menutupi tubuhnya yang polos dengan selimut. Andres seakan mengerti, tetapi ia tampak murka.

"Apa yang dilakukan pria itu, Melissa ?"

Kekasihnya menangis, tangannya terkunci rapat seolah ia adalah manusia paling hina yang tidak layak disentuh. "Maafin aku Kak, sebaiknya kita putus aja. Aku sudah kotor, kamu layak dapat yang lebih dari aku!"

Andres mengepalkan tangannya dengan kuat, berusaha menahan amarahnya. Namun, akhirnya ia tetap memaksa Melissa yang tidak mau dipeluk untuk masuk ke dalam dekapannya.

"Saat aku memutuskan untuk menjadikanmu kekasih, saat itu aku sudah siap dengan segala hal yang akan terjadi. Aku bisa memperbaikimu Melissa , aku mencintaimu selamanya!" ungkap Andres.

Melissa terisak di dalam dada pria gagah itu. Ia menumpahkan semua perasaan resah yang terus menghujam hatinya. Noda dan luka yang diciptakan oleh Adrian membuat ia merasa tak pantas lagi untuk seorang Andres.

"Ayo kita pergi, aku akan kembalikan kamu dengan keluargamu. Kasihan mereka!"

"Bagaimana caranya? Aku mau bebas dari sini. Ayo bawa aku pergi, Kak!"

"Cepat, rapihkan kondisimu, kita keluar dari sini!"

"Kamu yakin aman?"

"Tenang saja!"

Keduanya tiba-tiba bersemangat. Melissa pun bersiap untuk memperbaiki kondisinya. Namun, di kala itu tetiba Melissa salah fokus melihat wajah kekasihnya. Ia pun baru menyadari sekarang.

"Wajah Kakak kenapa?" tanya Melissa , meraba-raba wajah Andres.

"Ini perbuatan Laksa, Melissa . Dia licik, dia juga yang mengadukan hubungan kita, dia salah satu bodyguard yang memakai topeng!"

Luka lebam dan bekas memar, membuat Melissa ngilu saat menyentuhnya, terlebih ada sepucuk perban yang mangkrak di dahinya.

"Topeng?"

"Aku tidak bisa menjelaskan, yang jelas dia berbahaya. Sudah, lebih baik kamu cepat-cepat bersiap sebelum pekerja di sini berkunjung ke kamar!"

Melissa meninggalkan kekasihnya untuk bersiap. Setelah rapi dan kondisinya sudah lebih baik, perempuan itu dengan semangat melancarkan rencananya.

"Kak, aku bisa sendiri!" Melissa terkejut saat Andres menggendongnya.

"Kondisimu sedang tidak baik-baik saja, Melissa !"

Akhirnya Melissa tidak bisa menolak, menurutnya dalam gendongan pria itu ia merasa terlindungi.

Melalui jendela kamar, di sana lah tempat mereka keluar dari sarang yang dianggap neraka oleh Melissa . Karena kamar Adrian berada di lantai satu, jadi memudahkan mereka karena tidak harus lompat dari balkon ke balkon. Itu pun alasan mengapa Andres bisa menyusup ke kamarnya.

"Kamu siap?"

"Siap Kak!"

"Kita perjuangkan bersama ya!"

Saat Andres mengucapkan itu, Melissa mengeratkan pegangannya di punggung leher sang kekasih.

Sementara itu ....

Sasa yang dijadwalkan mengantarkan sarapan, tiba-tiba terkejut saat tidak mendapati keberadaan nonanya.

"Astaga!" Ia syok melihat kamar kosong.

"Oh astaga!" Sasa lebih terkejut saat melihat jendela terbobol.

Dengan berlari pembantu itu memberitahu ketuanya. Yani, pun kalang kabut.

"Oh ya ampun, mati kita Sa. Gimana ini!"

Mereka sama-sama menghampiri kamar kembali, bahkan Yani sampai keluar ke jendela untuk memastikan.

Namun, nahasnya jejak mereka sudah tak tertinggal.

"Mbak, gawat, Mbak!" Sasa ketakutan.

"Kamu kenapa baru kasih dia sarapan? Jadi, begini, 'kan!"

"Mbak, pak Adrian aja baru berangkat ke bandara, gimana jadinya aku masuk ke kamar pas lagi ada dia?!" sergah Sasa.

"Ya sudah, cepat kita hampiri Laksa aja. Kita salahin dia!"

Ya, demi meringankan masalah. Mereka akan meminta pertanggungjawaban para bodyguard yang menjaga benteng di luar.

"Astaga, Mbak!" Sasa berteriak saat melihat kegaduhan di luar. Terlebih Yani, sebagai ketua dia sangat takut, wajahnya pun tampak tegang.

Melihat mantan bodyguard yang sedang dipukuli oleh Laksa dan yang lain, membuat mereka cemas. Ya, bukan khawatir bagaimana keadaan Andres, mereka takut karena di sana ada Melissa yang berusaha melindungi kekasihnya.

"Stop! Pukuli saja aku, jangan dia! Kalian tega, ini teman kalian!" Melissa meraung, tak terima kekasih hatinya dianiaya.

"Melissa , kembalilah ke kamarmu. Besok akanku usahakan lagi!" seru Andres.

"Gak mau Kak, aku cuma mau sama Kakak. Aku gak mau jadi babu pemuas pria itu!"

Satu hantaman lagi didapat oleh, Andres. Semakin Melissa mendekati semakin gencar mereka memukuli. Melissa hanya ingin menyeka dar*h yang mengaliri pelipisnya, tampak perban laki-laki itu pun terbuka akibat ulah mereka.

"Melissa , cepat menjauh dariku!"

Andres sudah memberikan aba-aba, tetapi Melissa keras kepala, sampai di saat Laksa ingin menghajarnya lagi, tiba-tiba Melissa menghalangi dan nahas perempuan itu berakhir jatuh pingsan di samping kekasihnya.

"NONA!" teriakan itu terdengar dari Yani dan Sasa.

"Sialan kau Laksa, berani-beraninya kau menyentuh wanitaku!" teriak Andres murka. Ia berdiri, berniat membalaskan apa yang pria itu lakukan pada wanitanya. Namun karena Andres hanya seorang diri sementara mereka berkelompok, tentu sudah tahu siapa yang tumbang duluan.

"Cepat lari di sini sebelum tubuhmu berakhir di dalam peti!" tekan Laksa. Mereka sama-sama melihat pria itu berjalan lunglai dengan kondisi badan terluka di mana-mana.

Kini, Laksa beranjak mengangkat tubuh Melissa yang sedang dikerubungi oleh Sasa dan Yani. Mereka membawa perempuan itu masuk ke dalam kamar tuannya.

"Mati kau Laksa, kalau tuan tau habis kau!" cecar Sasa.

"Kau yang mati di tanganku kalau sampai mengadukan ini dengan tuan!" tegas Laksa. Benar-benar pria kejam, pikir Sasa. "Andai dia tidak melindungi pria itu, mungkin aku tidak akan menyakitinya. Lagipula kalian pun lalai, kenapa bisa nona ini lepas dari kamarnya?"

"Lalu kenapa bisa Andres masuk ke kamar? Kau dan yang lain ngapain aja?" sergah Yani.

Bersambung ~

1
Sarita
sabar Adrian nanti juga lama" bucin tuh si melisa
S.gultom
karya yang bagus🙏
codefive_
Teruskaaaan👍🏻
codefive_
Semangat ya kak utk novelnya, lanjutkaan👍🏻
codefive_
Saran ya kak, untuk koma jangan ditengah. Bisa spt ini “tenang melissa, ngangkang dikit abis itu kabur!”
codefive_: Samasama, yuk gantian support karya terbaru ku🥰
S.gultom: makasih sarannya kak 🙏
total 2 replies
Little Sister
ceritanya seruuu, semangat yaaa/Determined/
♐EP𒈑⃟⃞𐦉CintaAfya𒈑⃟⃞🦅💞
kk mampir di sini dan simpan di favorite nnti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!