Brondong Manisku

Malam hari saat semua orang tertidur, Yudi merenung sendirian dikamar. Entah kenapa hatinya seperti tak terima dengan apa yang dilakukan tere.

Bahkan telah mengajukan cerai yang diam - diam telah sampai ke pengadilan agama. Hatinya panas . Entah dia mulai menyukai tere atau hanya perasaan tak suka saat apa yang dimiliki tiba - menjadi milik orang lain.

Yudi dengan kesadaran penuh menghampiri kamar tere. Dia yang tak pernah masuk ke kamar istrinya entah kenapa malam ini memiliki hasrat untuk kesana. Lampu dikamar itu masih mati yang artinya tere belum pulang.

Dia diam di ruangan itu. Berharap tere pulang tak seperti kemaren yang tak pulang selama 2 hari.

Cekleeeek...

Suara gagang pintu kamar terbuka. Tepat pukul 23.00 tere pulang dan langsung memutuskan masuk kekamar. Dia ingin istirahat karna badannya kelelahan akibat kegiatan di kafenya yang sangat ramai mengingat malam ini adalah malam minggu. Sehingga banyak muda - mudi memutuskan datang kekafe entah kencan atau nongkrong dengan teman - teman atau juga hanya sekedar cuci mata untuk menghilangkan penat.

Tangan tere langsung terulur ke tembok kamarnya . Meraba saklar yang ada disana. Dan saat lampu menyala betapa terkejutnya melihat sosok yudi yang sedang berdiri di hadapannya. Senyum smirk terpancar jelas dari wajah yudi. Seperti sangat menyukai keterkejutan di wajah Tere.

Tere yang tak siap dengan keadaan hanya terpaku diam. Badannya gemetar. Kakinya terasa lemah seperti jelly tak bisa bergerak sedikitpun . Matanya membola karena terkejut. Dan situasi ini langsung dimanfaatkan oleh Yudi.

Dengan cepat Yudi langsung menubruk badan Tere hingga ke dinding. Kedua tangan Tere dipegang dan diangkat di atas kepala Tere. Yudi dengan kasar mendongakkan kelapa tere agar sejajar denganya. Dengan nafas memburu dia mencoba meraup bibir tere.

Tere menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri agar Yudi tak bisa melakukan apa yang diinginkannya.

Namun hal itu justru memicu emosi Yudi. Yudi merasa terhina dengan penolakan Tere. Dia mencengkram Tere kuat-kuat sehingga Tere tak bisa menggerakkan kepalanya .

Detik itu juga Yudi akhirnya mencium tere dengan brutal. Cukup lama hal itu terjadi. Air mata tere dengan sendirinya keluar dari pipinya. Tak mampu dibendungnya lagi . Dia merasa terhina dengan perlakuan calon mantan suaminya itu.

Yudi tak perduli dengan tangisan tere. Dia telah dikuasai amarah dan emosi. Setelah menikmati bibir tere yang manis dan menjadi candu. Yudi akhirnya melempar tere ke tempat tidur dengan keras dan kasar. Bahkan kasur pun bergoyang dan kepala tere terasa sakit.

Yudi dengan gerakan cepat melepaskan kancing kemejanya satu persatu dan melemparnya asal. Dan setelah itu, dia melepas gesper yang ada di pinggangnya. Dia memukul badan Tere yang memberontak.

Seketika tubuh Tere yang putih dan mulus itu terkenal pukulan gesper Yudi yang sangat keras. Kulit di kakinya sebagian mengelupas menyisakan r rasa perih yang amat sangat.

Setelah Tere dirasa tenang Yudi menegakkan tubuhnya. Dia melepas celana panjangnya dan tak lupa melepas boxer dan terakhir celan* dal*mnya. Terpampang lah tonjolan yang cukup kentara disana.

Sepertinya nafsu Yudi telah berada dipuncak. Dengan tanpa permisi Yudi merobek baju Tere kuat. Sehingga pelindung gundukan di d*d* wanita itu terlihat. Mata Yudi berbinar karna sebentar lagi akan melihat pemandangan yang sangan indah disana. Bahkan bagian bawah tubuhnya telah berdenyut tanda intinya telah berdiri tegak dengan sempurna.

Perlahan Yudi menurunkan tadi br* milik tere. Mengamati setiap inci disana. Air liurnya bahkan seperti akan menetes.

" Mungkin ini adalah Yang Pertama Dan Terakhir untuk kita berdua tapi setidaknya aku telah mencicipimu sebelum bercerai. Sangat rugi membiarkanmu tetap perawan". Ejek yudi

Tere hanya diam mengamati tingkah yudi. Dia saat ini tak mampu melawan . Tanpa disadari Yudi tubuh Tere mulai bergeser ke dekat nakas tempat tidurnya. Saat Yudi mulai mencicipi dan mulai menyus* seperti bayi dengan cepat tangan kirinya mengambil vas bunga yang ada di atas nakas . Sekuat tenaga memukul Yudi dengan vas itu seketika Yudi terjatuh ke sisi kiri dan hal itu dimanfaatkan Tere untuk kabur dari Yudi .

Tere langsung berdiri dan menyambar jaket yang ada digantungan pintu. Mengambil tas kecilnya. Tangannya bergetar . Kakinya lemas . Namun dia harus cepat sebelum yudi sadar dan malah semakin menyiksanya.

Meski dengan tangan yang terus gemetaran saat memegang handphone, Dia mencoba menelpon seseorang meminta bantuan.

Tut.. Tut.. Tut..

Tak berapa lama telepon itu terjawab

" Halo". Ucao seseorang diujung sana.

"Jemput Aku". Ucapnya dengan suara bergetar.

" Tunggu disana. Jangan kemana - mana. Aku akan menjemputmu cepat". Ucap orang tersebut dengan tak sabaran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dan di sinilah Tere sekarang di rumah Aldi. Dan juga sedang memakai baju Aldi. Tadi memang yang dihubungi tere adalah Aldi dia tak berani menghubungi kedua orang tuanya karena takut membuat mereka khawatir.

Saat bertemu Aldi tadi Tere benar-benar berpenampilan buruk rambut acak-acakan ,mata bengkak , ingusan, jalannya juga pincang.

Aldi sangat sedih dengan keadaan Tere yang berantakan. Aldi tak bertanya apa yang terjadi kepada tere. Dia hanya diam - diam mengepalkan tangannya berniat membalas perilaku orang itu.

Tere adalah dunianya. Jika terluka itu berarti dunianya sedang tidak baik - baik saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aldi meminjamkan kaos nya agar tere dapat tidur nyaman . Aldi yang badannya besar meminjamkan baju kepada Tere yang berbadan kecil sehingga kaos Aldi terlihat seperti daster saat dipakai .

Maaf telat pos tadi daerah ku mati lampu lama. Sehingga aku yang cuma modal wifi tetangga gak bisa up tepat waktu. tapi aku usahakan selalu update tiap hari. Yang selalu penasarn dengan kisah aldi dan tere mana nih..