NovelToon NovelToon
What Dorm Is This | NCT DREAM

What Dorm Is This | NCT DREAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Persahabatan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:363
Nilai: 5
Nama Author: raaquenzyy

7 Jiwa yang dipertemukan dan bahkan tinggal di satu atap yang sama, Asrama Dreamer.
Namun, siapa sangka jika pertemuan itu justru membuat mereka mengetahui fakta yang tak pernah ketujuhnya sangka sebelumnya?.
hal apa itu? ikuti cerita mereka di What Dorm Is This

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raaquenzyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14 (0407)

Setelah pulang sekolah, Hanif meminta Noah dan Reihan untuk berkumpul di kamarnya dan Nando. Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh kedua oknum itu, termasuk Nando.

"Kenapa sih? Kalau mau diskusi masalah pulang dari sini mending di ruang tengah aja, sekalian sama yang lain." sewot Reihan.

"Dengerin dulu njir. waktu gue ke toilet tadi ketemu anak seangkatan namanya Andra, dia tuh aneh banget. Terakhir kali sebelum gue keluar dia ngomong kalau mau tau sesuatu tentang asrama dan sekolah ini 10 tahun lalu. Dia udah kasih tau tempat tinggalnya sebelumnya, asrama lantai 4 kamar 0407 kita kesana?" jelas Hanif, tentu kalimat itu membuat ketiga temannya kebingungan.

"Jadi maksudnya, kejadian yang sampe buat kita bertujuh diganggu makhluk itu tragedi 10 tahun lalu? Kok dia bisa tahu kita lagi cari informasi tentang itu?" tanya Nando beruntun.

"Gue juga nggak tau, dia tiba tiba aja ngomong begitu. Gue juga kaget, tapi, gue juga mau tau tentang kejadian ini. Siapa tahu kita bisa lebih cepet keluar." jawab Hanif.

Hening, setelahnya tak ada yang berbicara. Seperti ada sesuatu yang membuat mereka bingung untuk bertindak. Pikiran mereka terus berputar, antara benarkah jika 'Andra' mengetahui kejadian 10 tahun lalu atau hanya kejahilan remaja karena ia tahu jika anak-anak asrama lantai 13 tengah mencari informasi mengenai tragedi tersebut.

"Kita kesana, cuma itu yang bisa kita lakuin buat cek apa bener dia tau kejadian 10 tahun lalu." celetuk Noah, sontak membuat ketiga temannya menoleh kearahnya.

"Jujur gue takut kalau langkah yang kita ambil salah, soalnya tanpa minta pendapat ke bang Marv. Maksud gue, selama ini dia yang kasih keputusan, jadi, gue cuma ngerasa takut aja. Tapi kalau kita cuma mengandalkan bang Marv juga pasti nggak akan cepet selesai, kita mending ikutin Noah." saran Reihan.

"Kita, bakal aman kan? tau sendiri selama di sini, tatapan banyak orang aneh banget ke kita." Kini mereka menoleh ke arah Nando. Noah mendekat, berusaha meyakinkan jika semuanya akan baik-baik saja.

"Tenang aja, gue bakal tanggung jawab. Sekarang mending kita keluar dari kamar, pelan-pelan aja, ntar kalau misal kita ketemu sama bang Marv, Cakra ataupun Aji, bilang aja mau cari koneksi." tutur Noah.

Langkah mereka perlahan keluar dari kamar. Berjalan perlahan menuju pintu utama dan langsung menuruni tangga menuju lantai empat dengan harapan dapat kembali berbekal pengetahuan tentang kejadian 10 tahun lalu.

Kini biarkan percikan harapan tumbuh dalam diri mereka, biarkan mereka meminta pada semesta untuk berpihak pada keempatnya untuk kali ini saja.

Mereka berempat sudah berdiri tepat di depan pintu bertuliskan 0407, tak ada yang berani mengetuk, mereka saling memandang. Degupan jantung terasa cepat seolah ingin keluar dari tempatnya.

Noah perlahan melangkah mendekati pintu, mengetuk sebanyak tiga kali.

Hening.

Tak ada respon sama sekali, sampai akhirnya di ketukan ketujuh, pintu terbuka. Sesuatu yang menyapa atensi keempatnya pertama kali adalah gelapnya ruangan. Tak ada satu orang pun di sana. Tangan mereka bergetar, napas mereka tercekat. Situasi mencekam seolah menghampiri membuat keempatnya diam tak berkutik di tempat.

Seorang pria yang baru saja ditemui oleh Hanif di toilet sekolah muncul di ambang pintu, membuat mereka bernapas dengan lega. Sembari mengatur napas, Hanif memberikan kalimat sapaan pada pria bernama Andra itu.

"Kamu yang tadi di toilet sekolah, kan?" tebak Andra, Hanif mengangguk canggung.

"Ini temen-temen gue, ini namanya Noah, yang ini Reihan, terus terakhir Nando." jawab Hanif sembari mulai memperkenalkan nama temannya satu persatu.

"Hai, salam kenal" Nando tersenyum kikuk setelah mengucapkan kata sapaan. Ia masih merasa ada yang aneh dengan Andra.

Keempatnya di persilahkan masuk, mata mereka bergulir, menelusuri tempat ini yang berbeda sangat jauh seperti kamar asrama mereka. Di sini, sangat kotor. Jujur saja. Padahal gedung mereka sama, namun perbedaannya sangat jauh.

Tembok yang awalnya berwarna putih sudah berubah kekuningan, bahkan beberapa bercak berwarna abu-abu juga turut menghiasi beberapa tembok. Namun, ternyata ada yang lebih parah. Beberapa tembok ternyata rembes dan terlihat sudah sangat parah.

"Kenapa kalian datang kesini?" tanya Andra.

"Kita mau nanya tentang apa yang lo omongin ke gue di akhir pembicaraan kita, apa maksudnya?" Mendengar pertanyaan Hanif, Andra hanya tersenyum tipis.

"Kalian lihat-lihat aja dulu, ya? Aku belikan minuman sebentar." Andra berdiri dari duduknya. "Nggak usah repot-repot, kita cuma mau nanyain itu kok. Setelah dapat jawaban, kita pergi." cegah Reihan.

"Nggak pa-pa, aku beli di depan kok. Lagian kalian pasti capek turun dari lantai 13, kalian tunggu sebentar, ya." Karena tak bisa mencegah Andra, keempatnya hanya diam, tak melakukan apapun. Merasa tidak enak jika harus berkeliling di asrama seseorang, maka keempatnya hanya duduk di tempat.

Satu foto berhasil menarik atensi Nando, membuat ia beranjak untuk mengambil figura tersebut. "Do, jangan pegang-pegang. Punya orang itu." sungut Reihan, namun tak digubris sama sekali oleh Nando.

"Lihat deh, tahun di fotonya aneh tau." Mendengar ucapan Nando sontak membuat ketiganya beranjak untuk melihat figura berisikan foto yang dipegang oleh Nando.

"Ini kayak foto satu angkatan, tapi kenapa tahunnya 2014 - 2015? Aneh banget." ujar Noah sembari kembali memperhatikan foto tersebut.

"Salah ketik atau salah nulis paling." Jawab Reihan berusaha berpikir positif.

"Nggak mungkin deh, Rei. Masa kalau salah ketik sampai dua kali? Tapi kalau emang nggak salah ketik, berarti fotonya beneran di tahun 2014 - 2015? Apa bukan sih, No?" Noah menggelengkan kepalanya, ia juga bingung.

"Lah ini si Andra, kalau begitu bukan di tahun 2015 dong? Orang dia aja masih sekolah, coba bantu gue keluarin foto di dalemnya dong siapa tahu ada keterangannya." Pinta Nando.

"Tulisannya gini 'foto satu angkatan pada tanggal 07 Januari 2015' berarti beneran di tahun 2015 dong?" Di sini, keempatnya kebingungan, bahkan sangat bingung dengan semua yang terjadi.

"Coba cari yang lain, siapa tahu kita bisa dapet beberapa informasi. Ntar kalo Andra nanya kita ngapain bilang aja lagi bebenah." perintah Reihan yang langsung dilakukan oleh teman-temannya.

Mereka terus berusaha mencari beberapa informasi, dari foto maupun lembar kertas yang ada di dalam laci.

Hingga akhirnya....

1
saijou
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
raaquenzyy: halooo🙌🏻 semoga teruss sukaa samaa alur nya yaaa
total 1 replies
Cesar Cesar
Cerita ini mengajak saya untuk merenung tentang hidup. 🤔
raaquenzyy: haloo🙌🏻 sayaa selaku author mengucapkan terima kasih karena mau membaca cerita saya, semogaa selalu sukaa yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!