NovelToon NovelToon
Hadiah Jodoh

Hadiah Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Slice of Life
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: PERMATABERLIAN

Bagaimana jadinya saat tiba - tiba ibumu menanyakan saat ini berapa umurmu dan menawari hadiah ulang tahunmu yang ke 21 dengan hadiah jodoh?.

"Nis, Nisa sekarang umurmu berapa?." Tanya Dewi tiba-tiba saat masuk kamar putrinya. Nisa yang ditanya sang ibu pun langsung menjawab tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun karena memang sang ibu terkadang sangat random. " Dua puluh tahun sebelas bulan ".

" Berarti sudah boleh menikah, hadiah ulang tahunnya jodoh mau? "Jawab sang ibu yang membuat Nisa kaget dan langsung tertawa.
Nisa yang sudah hafal betul tentang kerandoman ibunya pun berniat meladeni pembicaraan ini yang dia kira adalah candaan seperti yang sudah sudah.

" Boleh... Asal syarat dan ketentuan berlaku, yang pertama seiman, yang kedu-".Belum selesai Nisa bicara dia mendengar ibunya sudah tertawa lepas yang membuat Nisa juga ikut tertawa dan langsung pergi dari kamar putrinya.

Tanpa Nisa ketahui bahwa yang ia anggap candaan itu adalah sesuatu yang serius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PERMATABERLIAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15.

Nisa sedang merapikan kamarnya bersama Bagas saat untuk kesekian kalinya ia mendengar suara keributan dari kamar sebelah.

Ya kamar sebelah adalah kamar Yuda dan istrinya Rita. Kakak dari Bagas itu terdengar sedang adu mulut dengan istrinya, Nisa juga kurang tahu pasti hal apa yang sedang diperselisihkan keduanya.

Tapi dua hal yang Nisa tahu bahwa memang kakak iparnya itu belum dikaruniai seorang anak hingga kini usia pernikahan yang sudah menginjak lima tahun, sehingga dapat Nisa spekulasi kan bahwa mungkin hal itu sebagai penyebab sering ributnya mereka berdua.

Nisa juga tahu bahkan hafal betul bahwa setelah ini pasti Rita, istri dari Yuda itu akan pergi ke rumah orang tuanya dan tidak akan pulang sebelum dijemput oleh suaminya.

Dari sini Nisa jadi tahu alasan kenapa ibu mertuanya kurang akur dengan Rita.Sudah jelas alasannya karena setiap ada masalah dalam hubungannya dengan Yuda, Rita selalu memilih untuk pulang kerumah orang tuanya dari pada menyelesaikannya.

Ini yang membuat Suci, ibu mertua dari Nisa geram dengan menantu pertamanya. Menurutnya sikap Rita terlalu kekanak-kanakan dan tidak cukup dewasa.

"Kamu mau kemana?, kita belum selesai bicara." Yuda menahan pergerakan istrinya dengan mencekal pergelangan tangannya yang sudah siap pergi meninggalkan dirinya ditengah pembicaraan.

"Aku mau pulang kerumah orang tuaku." terdengar Rita menjawab pertanyaan Yuda dan menyentakkan tangannya sehingga cekalan Yuda ditangannya terlepas.

"Kalo ada masalah itu diselesaikan, bukan malah kabur-kaburan seperti ini."Yuda terlihat mulai frustasi menghadapi sikap istrinya selama ini.

" Aku capek Mas ... aku capek ditanya kapan punya anak. Teman-teman aku udah pada punya anak semua, aku malu ditanya terus kenapa belum hamil juga!"terdengar nada bicara Rita mulai meninggi.

"Lalu kenapa kalo kita belum punya anak?"

"Kamu masih tanya kenapa Mas?!" Rita menggelengkan kepalanya merasa tidak habis pikir dengan pemikiran Yuda.

"Pernikahan itu tidak melulu tentang anak asal kamu tahu, jangan terlalu memikirkan pendapat dan pemikiran orang lain."

"Aku juga ingin punya anak Mas, aku ingin ngerasain gimana rasanya hamil! "

"Aku tahu, tapi kita harus sabar mungkin belum waktunya kita dikaruniai anak sayang." Yuda menurunkan nada bicaranya, dengan harapan istrinya mau mengerti dan luluh.

"Berapa lama aku harus bersabar Mas aku tanya, apa lima tahun sabarku kurang?!"setelah mengatakan hal itu Rita langsung pergi meninggalkan Yuda.

Yuda masih berusaha mengejar istrinya yang saat itu baru sampai didepan kamar Bagas.

"Ayolah sayang mau sampai kapan kita seperti ini, bahagia itu kita yang membuatnya sendiri."ujar Yuda setelah berhasil menghentikan istrinya.

"Udahlah Mas beri aku waktu sendiri dulu, aku capek ngomong sama kamu."

Yuda hanya bisa memandangi kepergian istrinya yang katanya membutuhkan waktu sendiri dulu itu tanpa bisa mencegahnya lagi.

"Asal kamu tahu ... Mas juga ingin punya anak."ucap Yuda lirih saat punggung istrinya benar-benar sudah tidak terlihat lagi dari pandangannya.

*

*

Dirasa telah aman bagi Nisa untuk keluar kamar, setelah sebelumnya mengurungkan niat untuk tidak keluar dulu sebab tidak ingin melihat dan terlibat dalam keributan rumah tangga kakak iparnya karena keduanya berdebat tepat didepan pintunya.

Akhirnya Nisa memutuskan untuk keluar setelah memastikan bahwa tidak mendengar keributan lagi.

Ceklek

Nisa membuka pintu kamarnya dan terkejut ternyata Yuda, kakak dari Bagas itu masih berdiri didepan kamarnya dan menoleh kearahnya saat mendengar pintu terbuka.

Karena Nisa terkejut ternyata Yuda masih berdiri disana dan merasa sungkan kepada kakak iparnya itu, sebab belum terlalu mengenal kepribadiannya selama tiga hari tinggal di rumah ini.

Sehingga Nisa hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum sebagai bentuk sapaan kepada kakak iparnya itu sebelum ia melanjutkan untuk pergi ke lantai bawah.

"Kamu beruntung Bagas"

Bersambung

like dan komennya jangan lupa

1
ZUNAYIRA
lumayan seru lanjut baca
ZUNAYIRA
aku suka
ZUNAYIRA
aku suka nopel inih bagus
EelisazasileE
cocok untuk yang suka konflik-konflik ringan
Berlian
cerita dengan konflik-konflik ringan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!