NovelToon NovelToon
Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:51.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yoyota

Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.

Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.

Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?

Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - ASI Tidak Keluar (2)

Richard mendekat ke box bayi anaknya. Elnan menatap Richard dengan lekat. Bayi mungil itu kemudian tertawa tanpa suara. Sepertinya bayi itu rindu dengan Richard.

"Kau senang ya papa ada disini menemanimu? Apa kau rindu papa sayang? Kau ingin bermain sama papa?" tanya Richard sambil mencolek pipi kanan Elnan.

Lagi-lagi Elnan tertawa. Bayi itu seperti mengiyakan ucapan Richard. Betapa senangnya hati Richard. Meskipun Elnan bukanlah darah dagingnya sendiri, Richard sudah menganggap Elnan seperti anak kandungnya. Darah yang mengalir di tubuh Elnan adalah darah yang sama dengan Richard yaitu darah dari keluarga Kavindra.

Tak lama kemudian, Naya datang dengan membawa satu botol ASI yang sudah dihangatkan.

"Kau, kenapa kau memberikan ASI pada Elnan menggunakan botol? Apa tidak bisa langsung darimu?" tanya Richard.

"Hm, begini Tuan, sebenarnya sejak pagi tadi ASI saya tiba-tiba saja tidak keluar, tapi untungnya saya pernah memompa ASI saya dan menyimpannya di kulkas. Jadi, untuk sementara, Elnan akan minum ASI itu dulu sampai ASI saya keluar kembali," jelas Naya. Richard hanya mengangguk-angguk saja asalkan Elnan tidak meminum susu formula.

"Ya sudah kalau begitu, semoga besok ASI-mu sudah keluar."

Setelah mengucapkan itu, Richard keluar dari kamar Elnan. Biasanya ia akan menggoda Naya sebelum keluar, tapi hari ini tidak sama sekali. Naya merasa aneh pada dirinya. Ia merasa diabaikan.

"Hus, apa yang kau pikirkan Naya!? Jangan memikirkannya, tentang sikapnya yang berubah itu! Pikirkan dirimu sendiri dan Elnan saja!"

Naya kembali berpikir waras. Ia kemudian memberikan susu dalam botol tersebut pada Elnan. Elnan menyedot susu itu dengan lahapnya.

***

Keesokan harinya, Naya bangun pagi seperti biasanya. Ia menyiapkan segala keperluan Richard sebelum Richard berangkat bekerja. Untungnya, Elnan masih tidur nyenyak. Hal itu membuat Naya lebih mudah menjalankan tugasnya.

Di meja makan, Naya menemani Richard sarapan seperti biasanya. Mungkin jika ada orang lain yang datang, mereka akan mengira bahwa Naya dan Richard adalah pasangan suami dan istri. Padahal kenyataannya hanyalah sebatas majikan dan tuannya.

"Aku sudah selesai sarapan, kau boleh kembali ke kamar. Takutnya Elnan terbangun dan menangis." Naya mengangguk. Biasanya jika bersama Elnan, Naya akan mengantar Richard sampai ke depan rumah karena Richard selalu berpamitan pada Elnan. Namun, sekarang situasinya berbeda.

Richard keluar dari rumahnya, ia meminta Pak Budi, supir pribadi mamanya untuk mengendarai mobilnya. Entah kenapa hari ini, Richard begitu malas membawa mobilnya sendiri.

Sesampainya di kantor, Richard meminta Pak Budi untuk membawa mobilnya pulang.

"Pak Budi, nanti akan saya telpon jika sudah waktunya pulang kerja. Sekarang bapak kembali ke rumah."

"Baik, Tuan."

Richard memasuki perusahaan miliknya dengan raut wajah yang bisa dikatakan tidak secerah biasanya. Banyak hal yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Terutama wanita yang bernama Naya itu.

"Selamat pagi Tuan Richard," sapa Leon ketika Richard akan masuk ke dalam ruangannya.

"Hm," jawab Richard sambil membuka pintu ruangannya.

"Aneh, biasanya Tuan Richard akan bersikap ramah dan menyapaku kembali. Apa dia sedang ada masalah?" gumam Leon penasaran.

***

Sementara di kediaman Kavindra ...

Naya sedang memandikan Elnan di bak mandinya. Bayi itu senang sekali jika bermain air. Selesai mandi, Naya mengenakan pakaian ke Elnan.

"Kalau pakai baju, tangan kanan dulu lalu tangan kiri sayang."

Naya mengajarkan Elnan memakai baju, meskipun Elnan belum mengerti apa yang diucapkan Naya, setidaknya bayi itu akan paham dengan sendirinya jika sudah bertambah usianya.

Selesai mengenakan pakaiannya, Naya membawa Elnan turun ke lantai bawah. Ia duduk lesehan di ruang keluarga. Elnan ia taruh di kasur kecil ruangan tersebut, agar Elnan bisa belajar merangkak.

Di sela-sela itu, Naya merasa kesakitan di kedua dadanya. Ia merasa seperti akan mengeluarkan ASI nya.

Naya membawa Elnan untuk menyusu padanya. Namun yang terjadi adalah dadanya terasa perih dan bengkak. Hal itu juga membuat Elnan terus menangis. Tangisan Elnan begitu kencang hingga Nani pun datang ke ruang keluarga tersebut.

"Apa ASI mu masih belum mau keluar juga Nay?" Naya mengangguk lalu menutup dadanya.

"Dadaku malah jadi perih dan terasa bengkak kak. Bagaimana ini? Apa ASI itu tidak akan keluar lagi?" tanya Naya sedikit panik.

Bagaimana tidak panik, Naya baru pertama kalinya mengalami hal ini. Ia juga belum terlalu paham tentang ibu menyusui dan drama-drama yang terjadi saat menyusui.

"Aku telepon Tuan Richard ya, biar dia mengantarmu ke dokter," saran Nani.

"Jangan!" larang Naya. Ia tidak mau merepotkan Richard yang sedang bekerja.

"Lalu kau mau bagaimana Nay? Solusi satu-satunya adalah pergi ke dokter dan menanyakan penyebabnya. Setelah itu, barulah kau bisa menemukan jawabannya. ASI yang ada di kulkas juga sudah tidak bisa lagi kau berikan pada Elnan. Tadi aku sudah mengeceknya dan ternyata sudah basi."

"Apa tidak bisa kalau bersama kakak saja?" pinta Naya.

"Tidak bisa Nay. Hari ini aku izin pulang ke rumah. Aku sudah bilang tadi pagi pada Tuan Richard. Ini juga aku sebenarnya sedang buru-buru."

Naya pun menghela napasnya kasar. Ia terus menatap Elnan yang terus menangis di gendongannya.

"Aku telepon Tuan Richard sekarang ya."

Naya tak bisa lagi menolak ucapan Nani. Ia hanya bisa menunggu Richard datang dan setelah itu segera pergi menemui dokter.

"Halo Tuan Richard," ucap Nani saat panggilannya sudah tersambung dengan Richard.

"Ada apa Nani? Sepertinya terjadi sesuatu di rumah? Apa ini genting? Kenapa Elnan terus menangis kencang?" tanya Richard sedikit khawatir.

"Iya Tuan, ini soal Naya. ASI nya tidak mau keluar. Sementara persediaan ASI yang ada di kulkas sudah basi lalu baby Elnan juga terus menangis. Tuan juga bisa mendengar tangisannya bukan? Saya tidak bisa mengantarnya ke rumah sakit. Karena saya sedang buru-buru pulang Tuan."

"Baiklah, suruh Naya untuk menunggu saya pulang. Saya akan datang sebentar lagi. Minta Pak Budi untuk menyiapkan mobil."

"Baik Tuan. Kalau begitu saya tutup teleponnya."

Panggilan telepon pun berakhir. Nani bernapas lega. Lalu ia pergi meninggalkan Naya dan Elnan.

Naya menunggu Richard datang di depan rumah. Dadanya masih terasa sakit dan perih. Elnan masih berada di gendongan Naya. Ia sudah berhenti menangis dan malah tertidur.

Richard pun akhirnya tiba di gerbang rumahnya. Ia membayar taksi terlebih dahulu kemudian memasuki rumahnya. Ia melihat Naya yang menggendong Elnan dan juga mobil yang sudah siap dikemudikan di halaman rumahnya.

"Ayo pergi!" ajak Richard yang sudah ada di hadapan Naya.

"Baik Tuan," jawab Naya.

"Jangan bawa Elnan! Biarkan dia tidur, biar Bi Ani yang menjaganya di rumah," pinta Richard kemudian memanggil Bi Ani dan menyuruh Bi Ani menjaga Elnan.

Richard dan Naya pun memasuki mobil. Mereka duduk bersebelahan di kursi kedua di belakang supir.

***

Hai semuanya,

Salam hangat dariku ya.

Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai di bab ini. Semoga kalian menyukainya.

Jangan lupa berikan like dan vote nya teman-teman.

Kalian bisa juga memberikan dukungan untuk yoyo dengan menonton iklan yang ada di kolom pemberian hadiah.

1
Phine Femelia
hai kak, aku mampir☺️
jangan lupa mampir juga di karyaku ya,🙏🏻
Muliyati Annisa
saya suka jalur ceritanya...k mbangka. lagi
aryuu
kamarnya pake triplek kali sampe desahan kedengaran 🤭
Warung Tari
Luar biasa
aryuu
bikin deg degan /Tongue/
Bundane Ayah Nova
Luar biasa
ayudesy subardo
berharap suatu hari ini Nicholas yg berlutut mohon Denada kembali ke dia
ayudesy subardo
ngebayangin mama Helen lagi meluk Naya, trus tangannya ditarik disuruh udahan /Facepalm/
icad icad..
ayudesy subardo
lucu banget 2 makhluk ini 🤭😂
Fitri Sari
Luar biasa
Andre Herman1984
Buruk
Katherina Ajawaila
kasihan juga Naya, 🤭
Ipah Syarifah
lanjut
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dulu kaya pernah baca ini novel tapi lupa... ya udah deh... dibaca lagi abisnya seru sih.... paling suka novel kalo ada debaynya 😅😅😅
Banu Tyroni
konyol... konyol...
Banu Tyroni
ini mah sdh keterlaluan pisan...
Banu Tyroni
... ini mah gejala ibu hamil
Banu Tyroni
itu si Richard memang luar biasa...
Banu Tyroni
cinta lama telah usang...
Banu Tyroni
... gas pol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!