NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahimu

Terpaksa Menikahimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

Hangga menatap gadis kecil di hadapannya,
" bunda sedang tidak ada dirumah om.. ada pesan? nanti Tiara sampaikan.." ujar gadis kecil itu polos,
Hangga menatapnya tidak seperti biasanya, perasaan sedih dan bersalah menyeruak begitu saja, mendesak desak di dalam dadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan Genta

Setelah perbincangan hari itu entah kenapa sikap Hangga semakin kaku saja, ia memang jarang bicara, tapi sikapnya seperti sedang kesal pada seseorang.

Hingga suatu hari, hal yang tidak menyenangkan terjadi.

Hangga baru saja pulang dari tempat kerjanya, ia bahkan baru saja melepas sepatunya saat mobil Genta tiba tiba saja berhenti di depan pagar rumahnya.

" Ada apa mas?" tanya Hangga berusaha biasa saja meski hatinya tidak begitu senang melihat kakak kandungnya itu.

" Ijinkan aku bicara dengan Kirani, kalau tidak sekarang, entah kapan aku akan mendapat kesempatan untuk meminta maaf.." ujar Genta dengan wajah serius.

Hangga terdiam cukup lama, entah apa yang ia pikirkan, namun karena tidak ada pilihan, dan ia harus bersikap bijaksana sebagai adik, ia menyuruh Genta masuk ke dalam rumahnya.

Hangga berjalan ke kamar Rani, membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu.

Disana Rani sedang merapikan baju bajunya di lemari.

" Kenapa mas? Mau makanannya di hangatkan? Biar aku yang hangatkan, soalnya mbak Nur ijin pulang cepat tadi.." ujar Rani buru buru menutup Pintu lemarinya.

" Keluarlah," suara Hangga terdengar serius,

" ada tamu untukmu," imbuhnya.

" Siapa?? Mas Yudi dan mbak Rinta?" tanya Rani, karena hanya Yudi dan Rinta lah yang langganan menjenguknya.

" Bukan, itu mas Genta,"

Langkah Rani terhenti, ia mematung di tempatnya.

Melihat itu Hangga mendekat,

" Aku sendiri sesungguhnya tidak nyaman dengan kehadirannya, meski aku adik kandungnya, tapi apa yang sudah dia lakukan tidak bisa ku tolelir.

Tapi sampai kapan masalah ini berakhir jika kau terus menghindar?

Selesaikanlah." Raut Hangga serius.

" Dia sudah ada di ruang tamu, buatkan dia minum, aku akan mandi sebentar lalu menemanimu." Hangga berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Rani yang masih mematung.

Lima belas menit berlalu, Hangga yang baru saja selesai mandi dengan buru buru memakai kaos dan celana santainya.

Setelah menyisir rambutnya ia segera berjalan keluar kamar, niat hati ingin menemani istrinya, entah hanya untuk duduk disampingnya atau apa.

Namun langkahnya dari ruang tengah tiba tiba terhenti,

" Maafkan aku Ran.. Aku menyesali apa yang ku perbuat kepadamu, andai saja saat itu aku jujur.. Jauh di dalam lubuk hatiku masih ada dirimu meski aku sudah bersama perempuan lain.."

Apa yang Genta lakukan sekarang sungguh melukai perasaan Hangga sebagai seorang laki laki dan seorang suami,

Bagaimana bisa kakak kandungnya itu memeluk istrinya sembari merengek begitu,

Di dalam rumahnya.

" Mas!!" suara lantang Hangga pada kakaknya di sertai langkahnya yang cepat.

Melihat Hangga mendekat Genta dengan segera melepaskan pelukannya. Namun Hangga yang biasanya acuh itu kini sudah terlanjur tersinggung dengan sikap kakaknya,

Di hantamnya wajah Genta sekali hingga Genta terjatuh di atas sofa.

" Apa apaan kau Ngga?!" Genta bangkit dan memegang wajahnya yang sakit.

" Kau yang apa apaan?! Kau tidak memandangku?! wanita siapa yang kau peluk dan rayu?!" Hangga di kuasai ketersinggungan, ia merasa di remehkan.

" Di bukan lagi kekasihmu mas! Dia istriku!" tentu saja Hangga sakit hati, ia selama ini sangat berhati hati, menyentuh tangan Rani pun tidak demi menjaga perasaan Rani, tapi kenapa..

Genta, ia yang sudah sejahat itu pada Rani, berani beraninya menyentuh Rani.

" Aku tau! Tapi kalian menikah karena terpaksa? Jangan sok perduli Ngga?!

Saat aku masih berpacaran dengannya kau perduli pun tidak, menyapa pun tidak,

Lalu kenapa sekarang kau berpura pura menjadi suami yang amat mencintainya?" balas Genta membuat Hangga semakin geram.

" Brengsek memang kau ini!" Hangga mendekat, tangannya terkepal sekali lagi, namun Rani memegangi tangan itu,

" Jangan mas?? Kumohon jangan??" pinta Rani dengan pandangan memohon.

" Kalian?!!" geram Hangga sembari menatap istri dan kakaknya bergantian.

" Pergi mas! Pergi dari rumahku sebelum aku memukulmu lagi!" tegas Hangga, kemarahannya pada Genta tidak main main.

Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam, namun Rani masih belum bisa memejamkan matanya.

Ia membolak balikkan tubuhnya, ia takut..

takut dengan kemarahan Hangga, selama enam bulan mereka menikah, tak pernah sekalipun ia melihat kemarahan Hangga.

Selain takut, ia juga merasa bersalah, ia bodoh karena membiarkan Genta memeluk dirinya.

Tapi apalah daya, dirinya yang dihinggapi rasa kecewa dan sedih itu tiba tiba saja di peluk dengan erat,

tidak ada kesempatan baginya untuk menghindar, dan saat ia ingin mendorong Genta menjauh, tau tau Hangga berteriak keras dan langsung memukul kakaknya itu.

Rani sungguh takut, dan bingung ia ingin menjelaskan pada Hangga, tapi ia tidak tau harus bicara mulai dari mana.

Rani bangkit, berjalan keluar kamarnya dan menuju ke dapur.

Mengambil segelas air dingin dan meminumnya sampai habis, ia berharap kegelisahannya segera hilang.

Namun saat Rani akan kembali ke kamarnya, ia melihat Hangga sedang duduk di tengah cahaya remang di ruang tengah.

Rani yang bimbang memberanikan diri, ia berjalan mendekati Hangga.

" Mas.. Belum tidur mas..?"

Panggilnya pada laki laki yang usianya lebih tua empat tahun itu darinya.

Hangga tak menjawab, namun ia menoleh kearah Rani, tatapannya ganjil, tak seperti biasanya.

" aku, aku mau minta maaf.." ujar Rani,

Tapi bukan mendapat jawaban, Hangga malah berdiri dan mendekat.

Sikap yang tidak biasanya menurut Rani begitu juga dengan tatapan nya yang seakan ingin menelan Kirani hidup hidup.

" Mas?" panggil Rani lagi, namun lagi lagi bukan menjawab, Hangga malah mengangkat tubuh Rani,

" Mas?! Ada apa ini?!" tanya kirani cemas dan bingung karena tubuhnya tiba tiba saja di gendong di pundak.

Hangga tidak menjawab, namun langkahnya cepat menuju kamarnya.

Setelah sampai di kamar, di lemparnya Rani ke atas tempat tidur.

Melihat perlakuan Hangga Rani memberingsut, ia menjauh ke bagian lain dari tempat tidur.

Namun Hangga menarik kaki Rani dengan cepat sehingga perempuan ini kembali di bawah kendalinya.

" Apa maksudnya semua ini? Mari kita bicara baik baik?!" pinta Rani,

" Apa yang perlu di bicarakan? Kau istriku, aku berhak atas dirimu.." desis Hangga,

" Aku selama ini menahan diriku, karena aku tidak mau melukai perasaanmu, tapi apa yang kau lakukan?

Kau biarkan dirimu di sentuh laki laki lain seenaknya..!" tegas Hangga lalu menyergap bibir Rani.

Rani yang kalah besar tentu saja tidak bisa lepas, meski dirinya mendorong tubuh Hangga dengan sekuat tenaga.

Malam itu, Hangga berhasil menguasai tubuh Rani sebagai seorang laki laki, sebagai seorang suami, yang sakit hati.

Ia tidak perduli, meski Rani menangis di bawah tubuhnya,

Yang ia tau hanyalah dirinya lebih berhak menyentuh Rani dari pada pria manapun.

Entah berapa kali Hangga melampiaskan nafsu yang berbaur dengan emosi itu, yang jelas ia baru saja terlelap sampai menjelang subuh.

Bahu yang lebar dan tangan yang kuat itu tetap merengkuh Rani dalam tidur, seakan dalam tidurpun Rani tidak boleh lepas dalam dirinya.

Rani berusaha melepaskan diri, tapi semaki berusaha Rani lepas, rengkuhan itu semakin erat.

1
Suriyanti Jamaluddin
Luar biasa
Julia Juliawati
dasar haha kirain bener di grebek ternyata eh ternyata ulah padud🤣🤣
Jana
ndelok boso e othor Iki asli malang kyk e, vila Hangga Iki daerah Karangploso cedek 2 mbatu yoh 🤭😁 mek nebak seh hehe
Julia Juliawati
sy malah udh hampir 14 thn menjanda suami meninggal. smpe skrg sendiri besarin anak 3
Julia Juliawati
hrsnya hangga sadar diri knpa rani sembunyikan tiara? gmn g sakit hati di cerai tiba-tiba tnpa alasan. ya wajarlah klo dia sembunyikan kehamilannya
Julia Juliawati
meooong
Julia Juliawati
Luar biasa
Pu£!
ceritanya bagus tidak bertele-tele, konfliknya juga tidak terlalu berat jadi enak dibacanya. yg penting happy ending. Terus berkarya ya Author.
Ismalinda
Luar biasa
Henrita Henrita
Rani hrs belajar menerima keberadaan ayahnya Tiara. di sepakati cara membagi waktu, sdh kepalang Hangga kembali datar ya wes cuekin jg. suami boleh mantan kalau anak tdk ada mantan. siapa yg blingsatan nanti kalau mantan istrinya sdh ada yg serius mendekatinya. termehek mehek dech 😭😭
Isna Wati
Buruk
Isna Wati
lanjut thor extra psrtnya bagus ceritanya
Yeni Fitriani
dasar genta si eror pasti dihati genta tu penginnya meski sdh menikah dgn santi tp kirani jg tetap bisa dia jadikan istrinya juga...
Yeni Fitriani
byk laki2 sperti genta itu...lki2 tdk tahu diri dan serakah
Yeni Fitriani
hangga keterlaluan segitu marahnya sm rani tanpa berpikir bagaimana dgn perasaan dan harga diri rani di saat diceraikan olehnya.
Murni Zain
baca ulang... lg engga mood.
Yeni Fitriani
hangga ya udh segitu byknya org ksh clue ttg tiara dan hangga ko yo otaknya msh sj terus berpikir klo tiara bukan anak kandung rani....udh usia 35 msh sj berpikir klo cm satu malam HB gak akan bikin hamil pdhl dlm satu malam dia HB sm Rani dia ngulangnya sampai berkali kali banguntidur pagi hari pun rani di celupin lg koq yo msh yakin gak akan bikin hamil.
Yeni Fitriani
hangga aneh banget masa dia gak ada feeling sama sekali klo tiara darah dagingnya...
Yeni Fitriani
genta menjijikan sok2an ngaku kakak yg perduli pdhl asli hanya bikin runyam org seisi rumah sj kerjanya.... untung dulu kirani gak jd nikah sm genta....laki2 plinplan dan tukang selingkuh
Yeni Fitriani
baru inget sdh pernah baca novel ini....nanti hangga sm rani ketemunlg dan hangga sdh tdk kaku dan pendiam lg.....hangga jd agresif dan mengejar rani....akhirnya mereka menikah kembali dan hidup bahagia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!