"MAU MAIN PETAK UMPET NGGAK!!?"
"Dia bukan adikmu, Zoya. Dia itu Khhhkkk!!!"
Zoya merasa adiknya yang bernama Mia menjadi seperti orang lain, keanehan dan kejanggalan sering terjadi. Adiknya seperti memiliki dua kepribadian tanpa dirinya tau.
SEHARUSNYA Mia ikut mati terbunuh saat seluruh keluarga nya di bantai, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat dan malah hidup dengan keluarga Zoya.
Kejadian aneh sering Zoya alami, sampai dia curiga dan merasa bahwa tubuh adiknya bukan adik nya saja yang mengendalikan. Lalu siapa yang mengendalikan MIA?? Rahasia atau misteri apa yang tidak Zoya ketahui??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 14. Mia di sembunyikan
Dan ternyata Mia tidak di temukan di manapun, akhirnya Zoya dan ayah nya pulang ke rumah dan betapa terkejut nya mereka saat melihat Mia sudah duduk di rumah, di meja makan.
"Dek! Lu kemana aja.." Ujar Zoya, dia langsung menghampiri Mia dan memeluk nya.
"Aku nggak kemana - mana, aku dari tadi di rumah." Sahut Mia.
Saat Zoya memeluk Mia, Mia keheranan karena tumben - tumben nya Zoya memeluk sambil menangis karena khawatir pada Mia.
"Lu pulang dari tadi?" Tanya Zoya dan Mia mengangguk.
Ayah nya yang lelah mencari Mia kesana kemari akhir nya duduk di meja makan juga sambil minum air putih.
"Kok kamu nggak bisa di telepon sih, dek? Kak Yaya sama ayah nyariin kamu muter - muter, tadi juga ayah sempet pulang ke rumah dan nggak liat kamu di rumah, kamu dari mana?" Tanya ayah nya.
Mendengar pertanyaan ayah nya, Mia terdiam bingung..
"Tadi.." Mia menggantung.
"Tadi apa? Lu ke rumah sakit nggak?" Tanya Zoya dan Mia menggeleng.
"Aku nggak inget apa - apa, kak." Ujar Mia, Zoya dan ayah nya tertegun dan saling pandang.
"Nggak inget gimana, kan kakak yang pesenin lu ojek online tadi siang waktu ada temen - temen kakak dateng." Ujar Zoya.
"Aku nggak inget, aku tadi tiba - tiba udah ada di kuburan." Ujar Mia, Zoya dan ayah nya lagi - lagi tertegun.
"Kuburan??" Gumam Zoya.
"Iya, aku nggak tau apa yang terjadi.. tiba - tiba ada bapak - bapak nepuk pundak aku dan aku baru sadar aku di kuburan, aku nggak inget aku ngapain, aku takut banget, kak.." Ujar Mia lalu dia menangis di pelukan Zoya.
"Apa aku kerasukan lagi, kak? Aku nggak inget apa - apa." Imbuh Mia dengan terisak - isak.
Zoya kembali teringat dengan sikap Mia siang tadi saat ada Gani di rumah, siang tadi Mia memang terlihat aneh dan bersikap dingin, apa saat itu Mia sudah kerasukan pikir nya. Zoya akhir nya mengusap - usap pundak Mia agar Mia bisa lebih tenang dari kepanikan nya.
Ayah nya yang mendengar itu juga menjadi khawatir dengan putri bungsu nya yang sering mengalami kerasukan tiba - tiba, ayah nya tiba - tiba memikirkan sebuah cara dan tiba - tiba dia bangun dari duduk nya.
"Yaya, kamu jaga adik kamu ya. Ayah mau pergi dulu, kalo bisa kamu tidur sama Yaya aja di kamar bawah, kamar ayah." Ujar ayah nya tiba - tiba.
"Tapi ayah mau kemana?? Mia lagi ketakutan, yah.." Ujar Zoya.
"Udah pokok nya kalian di rumah aja, jangan tinggal Mia sendirian.'' Ujar ayah nya, lalu pergi.
Zoya di tinggal hanya berdua dengan Mia yang bahkan masih menangis karena ketakutan, Zoya sampai tidak tahu lagi harus berbuat apa karena sejujurnya dia juga masih ngeri dengan kejadian kerasukan Mia yang waktu itu.
"Dek, pindah ke kamar ayah yuk." Ujar Zoya dan Mia mengangguk.
Dua kakak beradik itu naik ke ranjang dan Zoya berusaha menenangkan adik nya yang masih ketakutan, Zoya tak melepas tangan Mia sedikitpun dan bahkan jika dia hendak mengambil minum sekalipun Zoya akan mengajak Mia keluar bersama nya.
Ayah nya tak kunjung pulang padahal hari sudah mulai makin larut, Zoya masih terjaga sementara Mia sudah tidur di sebelah nya. Zoya sama sekali tidak bisa tidur dan terus saja menatap langit - langit kamar nya sambil dia berusaha membaca ayat - ayat pendek yang bisa dia baca. Tiba - tiba saja Mia yang semula tidur itu duduk, Zoya yang melihat itu pun langsung ikut bangun dan menegur Mia.
"Mau kemana lu, dek?" Tanya Zoya.
"WC." Sahut Mia singkat lalu dia bangun dan berjalan keluar dari kamar.
Zoya pun ikut bangun dan ikut berjalan keluar dari kamar ayah nya dan melihat Mia yang masuk kedalam kamar mandi. Karena Zoya khawatir, dia pun akhir nya duduk di kursi meja makan yang kebetulan tepat berada tak jauh dari pintu masuk wc.
Tiba - tiba.. Zoya merasakan kantuk yang sangat luar biasa, dia menguap dan terus menguap padahal saat di kamar dia tidak merasakan ngantuk sama sekali. Akhir nya sambil menunggu Mia yang sedang berada di dalam kamar mandi, Zoya merebahkan kepalanya di meja makan dan perlahan memejamkan matanya sambil menatap pintu wc.
Zoya pikir dia pasti akan bangun saat mendengar pintu kamar mandi terbuka, tapi ternyata dia tidak bangun dan malah dia di kejutkan oleh ayah nya yang baru saja datang membawa satu teman nya.
"Yaya! Ya, bangun nak.. Mana adikmu?" Tanya ayah nya, Zoya seperti orang yang linglung di bangunkan tiba - tiba.
"Hm, Mia tadi di kamar mandi." Ujar Zoya, ayah nya pun bergegas menghampiri kamar mandi.
"Mia! Mia kamu di dalam, nak?" Tanya ayah nya.
Tidak ada sautan sama sekali dari dalam sana, Mia tidak bersuara. Curiga dan takut terjadi sesuatu pada Mia, akhir nya ayah nya pun memutuskan untuk mendobrak pintu kamar mandi itu dan.. ternyata Mia tidak ada di dalam.
"Mia hilang!" Ujar ayah Zoya.
"Hah! Tapi Mia tadi masuk ke kamar mandi yah.. Aku nggak denger Mia keluar sama sekali." Ujar Zoya.
"Cepat cari!" Ujar teman ayah nya Zoya.
Di malam yang sangat larut itu mereka mencari Mia, mereka mencari di sekitar rumah lebih dulu, bahkan Zoya naik ke atas dan mengcek kamar Mia dan kamar nya sendiri barang kali Mia naik keatas dan tidur di sana, tapi ternyata tidak ada. Mereka lalu menyisiri rumah dan mulai mencari ke jalan - jalan dan menanyai setiap orang yang kebetulan lewat.
"Pak Bonar, bapak nyari Mia??" Tanya salah seorang warga kampung.
"Iya pak, liat Mia nggak?" Tanya Ayah Zoya.
"Tadi saya ketemu Mia, dia di tanyain diem aja terus abis itu melirik saya, matanya serem banget." Ujar bapak itu.
"Mia nya kemana, pak?" Tanya Zoya.
"Ke sana." Bapak itu menunjuk ke arah gang buntu, bukan gang buntu sebenar nya, tapi itu gang menuju ke pintu masuk kuburan.
"Kuburan, Yah." Ujar Zoya pada ayah nya dengan panik.
"Ayo!"
Mereka pun dengan cepat berjalan menuju ke kuburan, bapak yang tadi melihat Mia jiga jadi ikut karena dia penasaran. Teman ayah nya Zoya yang berpenampilan seperti paranormal itu pun mulai membaca entah apa, ketika dia memasuki area kuburan.
"Mia!" Panggil Zoya.
"Mia, kamu dimana??!" Teriak ayah nya.
"Dia di umpetin!" Ujar teman ayah nya Zoya, seketika semua yang mendengar nya pun tertegun.
"Di umpetin gimana, mang!?" Tanya ayah Zoya.
"Dia nggak di sini, ayo kita pulang." Ujar teman ayah Zoya yang merupakan paranormal.
"Tapi tadi aku liat Mia lewat ke sini, kok." Ujar bapak yang melihat Mia.
"Ya, tapi dia nggak di sini.. dia lagi di sembunyikan di alam ghoib!" Ujar teman ayah Zoya, seketika Zoya dan yang lain tertegun.
"Ayo pulang, aku akan mencoba mencari Mia dengan masuk ke alam sana." Ujar teman ayah Zoya, dan akhir nya semua orang pun pergi dari sana.
Zoya sudah menangis merasa bersalah, jika saja dia tidak ketiduran, pasti Mia tidak akan hilang. Kini mereka duduk di ruang tamu, ayah Zoya menyiapkan sesajen yang di butuhkan oleh paranormal itu yang akan di jadikan sarana pemanggilan.
"Aku pinjam kamar Mia, jangan ada yang masuk kedalam. Aku akan melakukan doa di sana dan jika sampai subuh aku belum keluar, dobrak pintu nya dan bangunkan aku dengan paksa." Ujar teman ayah Zoya.
"Kamu yakin aman, mang?" Tanya ayah Zoya.
"Ini satu - satunya cara." Ujar si paranormal itu, ayah Zoya lantas mengangguk.
Paranormal itu kemudian masuk kedalam kamar Mia sambil membawa sesajen yang sudah di siapkan, lalu pria itu mengunci pintu nya dari dalam.
"Mia.." Gumam Zoya..
"Mia pasti baik - baik aja." Ujar ayah nya.
BERSAMBUNG..
apa kah ....?
lanjut Thor
semoga aja ayahnya Zoya mau jujur dan cerita yg sebenarnya
semoga dgn di kunci nya kamar Mia, nggak ada lagi gangguan dari makhluk2 astral
semoga di tahun 2025 semakin sukses karya2 nya Thor.