"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6
Zahra berlalu pergi begitu saja meninggalkan Xavier yang terlihat masih berusaha mencerna semuanya. Ia bahkan tidak tau harus menjelaskan apa.
"Kira kira Zahra bakalan mikir apa tentang aku"batin Xavier menatap kepergian Zahra yang mulai menjauh
Di ujung sana terdapat seorang pemuda menatap kejadian yang baru saja terjadi.
"Mas Avi kenal Zahra."batinnya. Sosok itu bukan lain adalah Zayn
Malam hari kemudian
Zahra terlihat merenung di dalam kamar fikirannya berkecamuk mengingat kejadian yang baru saja terjadi sore tadi.
"Dia udah sefaham itu. Tapi kok-"Zahra menggantungkan kalimatnya
"Kira kira cewek tadi siapa yah. Maybe Adiknya, atau mungkin lagi emang kekasihnya"lanjut Zahra
Ting
Ting
Suara notifikasi masuk tanda jika seseorang mengirimi Zahra pesan. Gadis itu mulai menggapai ponselnya
Assalamualaikum mba Zahra_Mas Zayn
Zahra terdiam membaca pesan itu apakah Zayn akan kembali mempertanyakan jawaban nya dengan pelan Zahra mulai membalasnya
^^^Waalaikumsalam_Me^^^
Pengen nanya aja kamu kenal mas Avi_Mas Zayn
Zahra terdiam ia hanya menatap pesan itu tanpa mau membalas ia merasa aneh tiba tiba Zayn menanyakan hal itu
Kok di read doang_Mas Zayn
Aku khawatir kamu emang kenal dia_Mas Zayn
^^^Kenapa tiba tiba kamu nanya gitu_Me^^^
Trus mau nanyain apa mba, kalau mas tanya soal jawaban sampeyan. Sampeyan bisa jawab ndak_Mas Zayn
^^^Aku emang kenal mas Avi, tapi itu dulu_Me^^^
Apa orang yang sempat kamu nanyain saat kajian di beberapa minggu yang lalu itu tentang mas Avi_Mas Zayn
Zahra terbelalak sebelum membalas ia menyimpan ponselnya dan menutup wajahnya dengan selimut tebal
Ting
Di read lagi haha. Mas yakin emang dia kan yang kamu maksud_Mas Zayn
Dia dulu emang belum masuk islam. Tapi kamu liat sosok dia sekarang?bahkan sekarang dia bisa melampaui mas Zayn. Dia bahkan sudah hampir setara dengan ulama ulama besar di luar sana_Mas Zayn
Aku ingat betul kamu bilang sama mas Zayn kalau dia pergi katanya mau ubah diri dan gak pernah muncul lagi_Mas Zayn
"Mungkin alasan kamu belum jawab pertanyaan mas emang karena kamu lagi nungguin dia_Mas Zayn
Apapun itu kalau memang semua tebakan mas benar. Mas pengen bersaing secara sehat sekalipun mas harus bersaing sama mas Avi_Mas Zayn
Satupun Zahra tidak membalas pesan Zayn. Gadis itu mulai berkeringat dingin apa apaan semua ini.
Keesokan harinya
Kembali Zahra harus mengikuti kajian saat pembukaan sangat jelas Zahra melihat bagaimana tatapan Zayn padanya bahkan Xavier juga memandangnya namun hanya sekali.
Tatapan yang meski hanya sekali itu meninggalkan kesan yang seolah olah Xavier ingin mengatakan sesuatu.
"Pada cuci mata makanya senang bangat"ujar pak Syukur
"Cuci mata liat apaan kalau boleh tau pak ee?"tanya Zayn
"Cuci mata liat dua oppa di atas panggung"balas Pak Marhaban membuat suara tawa pecah di ruangan tertutup itu
"Hati hati Oppa nya gigit kalau di tatap lama lama"
balas Xavier
"Amal sholeh Pandangan nya di jaga yah"Pinta Xavier pada perkumpulan perempuan itu
"Nggeh mas!"
"Rasulullah bersusah payah menaikkan derajat seorang perempuan baiknya kita hargai dan jaga semua itu. Tatapan terlalu lama pada seorang lelaki itu sudah termasuk dosa yah"senyum Xavier fokus menatap beberapa lembar yang ada di tangannya
"Semua yang ada dalam diri seorang perempuan adalah apa? Adalah amal sholeh jawab"
"AURAT!"
"Benar sekali, apapun yang terkait dengan perempuan adalah aurat. Gerak dikit jadi perhatian, ngomong dikit juga jadi perhatian bahkan ketawa pun adalah aurat"
"Mas Avi minta tolong sama mbak mbak cantik buat jaga semua aurat itu. Ketawa boleh tapi jangan apa?"
"JANGAN BERLEBIHAN!!"
"Masya allah. Alhamdulillah"senyum Xavier mulai duduk dan membiarkan Zayn mengambil alih panggung.
***
***
"Ehh jangan!mas Zayn udah punya calon mungkin iya toh mas?"tanya Pak Marhaban
"Ahaha kebetulan pak ngomongin calon. Sekarang saya mau tanya sama mas Avi"
"okey silahkan."
"Aku ini punya cewe idaman trus bahkan aku udah kerumah buat ngelamar tapi-"
"BENERAN MAS!!"Tanya beberapa orang
"yo iyya toh hehe, doain yang terbaik nggeh"
"ummm"
"Wes wes, nangis berjamaah tuh Mas"ujar pak Syukur
"Hahaha, jadi aku mau tanya sama Mas Avi gimana kalau ceweknya sampe sekarang belum jawab apa apa?"tanya Zayn tanpa sadar tatapannya mengarah pada Zahra
Mendengar itu Zahra mendongak dan menatap Zayn seolah dengan tatapan tak habis fikir akan pertanyaan pemuda itu
Xavier mengikuti arah tatapan Zayn. Pemuda itu seolah tertegun fikirannya berkecamuk saat melihat Zayn menatap Zahra dengan tatapan seperti itu.
"Jadi gimana Mas?"
"Zahra"jawab Xavier spontan membuat semua orang terbelalak bahkan semua pengurus yang mendengar itu ikut terkejut
...ΩΩΩΩΩΩ...