Kayla selalu gagal dalam membina hubungan dengan pria. Ia selalu saja di tinggal menikah.
Sebenarnya Kayla menerima takdir jika ia di tinggalkan kekasihnya menikah dengan orang lain, tapi ia tidak terima jika di tuduhkan menjadi penghalang mantan kekasihnya memiliki keturunan dengan istrinya.
Mampukah Kayla melawan tudingan itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Kehidupan terus berjalan. Kayla telah melupakan permasalahannya baik dengan Adit maupun dengan Alex.
Ia merasa hidupnya aman saja seperti kokohnya tembok di hatinya yang tetap enggan berurusan dengan laki-laki.
Namun sepertinya kenyamanan Kayla akan terusik. Siang itu, Kayla harus bertemu dengan Kenan untuk mengantarkan dokumen kerjasama perusahaan.
" Tolong antarkan ya, kamu sudah kenal kan. Saya harus menemani istri menjenguk saudaranya. " pinta atasan Kayla.
" Baik pak. " hanya itu yang mampu Kayla ucapkan.
Kayla pun pergi ke restoran tempat yang telah di sepakati untuk pertemuan itu. Sebelum turun dari mobil, Kayla menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan.
Ia ragu bertemu dengan Kenan bukan karna masih menyimpan perasaan tapi ia tak mau pertemuan mereka menimbulkan masalah.
Kayla masuk ke ruang VIP dan di sana nampak Kenan seorang. Melihat Kayla yang datang, Kenan terkejut. Ia tak menyangka akan bertemu kembali dengan orang yang pernah ia sakiti.
" Selamat siang pak Kenan. " sapa Kayla. Ia berusaha profesional, mengesampingkan perasaannya.
" Selamat siang Kayla, silahkan duduk. " ucap Kenan.
Tak ingin berlama di sana, Kayla langsung menyerahkan dokumen yang ia bawa.
" Ini dokumen kerjasamanya. Silahkan di pelajari. " ucap Kayla sambil menyerahkan dokumen itu.
Kenan pun menerimanya tanpa membukanya. Melihat Kenan sudah menerima dokumen itu, Kayla bangkit dari duduknya.
" Saya rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, saya permisi dulu. " ucap Kayla sambil menggeser kursi.
" Tunggu... " ucap Kenan.
" Ya, apa ada yang kurang? " tanya Kayla.
Kenan bangkit dari duduknya.
" Boleh kita bicara sebentar? " ujar Kenan.
" Jika masalah pekerjaan, nanti atasan kita yang akan mengurusnya, tapi jika masalah pribadi, saya rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. " ucap Kayla.
" Boleh aku minta waktumu sebentar, aku mohon Kayla. " pinta Kenan seperti memelas.
Kayla sebenarnya enggan memenuhi permintaan Kenan tapi ia tak ingin ada masalah lagi, jadi akhirnya ia duduk kembali.
" Baik, ada apa? " ucap Kayla.
" Kamu apa kabar? " tanya Kenan. Ia tak menjawab pertanyaan Kayla.
" Aku baik-baik saja. Langsung saja ada apa? " tanya Kayla.
" Aku minta maaf atas perbuatanku yang telah menyakiti hatimu. " ucap Kenan.
" Aku sudah memaafkan pak Kenan. Sekarang biar kita jalani hidup kita masing-masing. "
" Sekarang aku telah menerima akibat karna dulu menyakitimu. " ucap Kenan lirih dengan mata berkaca.
" Aku rasa apapun yang pak Kenan alami, itu sudah tidak ada lagi sangkut pautnya denganku. "
" Istriku sulit hamil karna terlalu banyak mengkonsumsi obat diet demi menjaga penampilannya sehingga sampai sekarang kami belum memperoleh keturunan. " curhat Kenan.
" Lagi-lagi masalah keturunan. " gumam Kayla dalam hati.
" Saya rasa dengan kecanggihan teknologi kedokteran sekarang, bapak dan istri bisa konsultasi ke dokter agar menemukan solusinya, selain berserah pada Tuhan. " jelas Kayla.
" Kamu benar, Kayla. Mungkin karna aku merasa putus asa sehingga tidak terpikirkan hal itu. "
" Semoga segera menemukan yang terbaik, pak. "
" Terima kasih Kayla atas sarannya. "
" Sama-sama pak. Kalo begitu saya pamit dulu, permisi. " ucap Kayla lalu bangkit dan pergi meninggalkan Kenan.
" Dia memang wanita yang luar biasa. Walau sudah disakiti tapi masih memberi solusi. Semoga kamu mendapatkan laki-laki yang tepat, Kayla." ucap Kenan dalam hati sambil memandang Kayla hingga tak terlihat.
" Huh..mengapa semua masalahnya sama? Apa ini hanya kebetulan? " tanya Kayla dalam hati.
Sepanjang perjalanan, ia tak habis pikir, mengapa para mantannya sulit mendapatkan keturunan dalam rumah tangga mereka.
Waktu terus berjalan. Kayla menikmati hidup dengan kesibukan bekerja dan mengajar di akhir pekan. Ia tak lagi berniat membuka hati untuk laki-laki.
Ia merasa masalahnya dengan Adit, Alex dan Kenan sudah selesai. Sejak pertemuan terakhir, mereka tidak pernah lagi bertemu dan komunikasi pun terputus sudah. Ia tidak mau di anggap mencampuri urusan rumah tangga para mantan dan dapat membuat salah paham bagi para istri mereka.
Sore itu, setelah mengajar untuk anak kurang mampu, Kayla mampir di taman bermain. Di sana ia melihat anak-anak yang bermain atau pun muda mudi yang sedang bersama pasangannya.
Saat sedang mengamati apa yang ada di taman itu, tiba-tiba ia mendengar suara tangisan anak kecil. Kayla mencari sumber suara itu dan menemukan seorang anak laki-laki yang sedang terjatuh.
Kayla pun menghampirinya.
" Adek kenapa? " tanya Kayla lembut.
" Kakiku terluka. " ucap sang anak sambil menunjuk luka di lututnya.
Kayla pun segera menolong anak itu. Ia menggendongnya dan mendudukkannya di bangku taman. Kemudian ia mengobati luka itu walau hanya untuk sementara. Ia membersihkan dan menutupnya dengan plester luka.
" Nah, sudah sembuhkan. Nanti hati-hati ya, jangan berlari. " ucap Kayla sambil mengusap kepala sang anak.
" Terima kasih tante. " ucap sang anak.
Saat akan menanyakan nama sang anak , tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara seorang wanita.
" Aduh, mama mencarimu, ternyata kamu di sini. Ini kenapa? " tanya wanita itu saat melihat luka di lutut sang anak.
" Tadi Marvin lari-lari kejar balon yang terbang tapi malah jatuh dan di tolong tante ini. " cerita sang anak yang bernama Marvin.
" Lain kali jangan di ulangi lagi ya. " ucap wanita itu.
" Iya mama. "
" Oh ya, terima kasih sudah menolong anak saya. Perkenalkan saya Gretta, mamanya Marvin. " ucap Gretta sambil mengulurkan tangannya.
" Saya Kayla. Tidak perlu terlalu berlebihan, saya hanya menolong sebisa saya. Mungkin nanti bisa di bersihkan lebih lanjut agar lukanya cepat sembuh. " ucap Kayla sambil menerima uluran tangan Gretta.
Saat bersalaman, Gretta sesaat terdiam, ia merasa seperti pernah melihat Kayla tapi ia lupa di mana. Gretta nampak berpikir dan akhirnya ia teringat kejadian menolong wanita yang diselamatkan oleh abangnya, Gerrard.
Tentu saja Kayla tidak mengenal Gretta. Ia di tolong dalam keadaan tidak sadar dan Gretta sudah pergi saat Kayla sudah sadar.
" Ternyata wanita ini orang yang baik hati. " ucap Gretta dalam hati.
Setelah berbincang sejenak, akhirnya mereka berpisah.
" Ah, sekali-kali nikmati hidup. " ucap Kayla sambil melangkah memasuki kafe dekat kantornya.
Kayla duduk di pojok agar tidak begitu terlihat orang dalam kafe itu. Ia tidak terpengaruh melihat banyak yang berpasangan datang.
Saat ini ia berprinsip untuk apa menjalin hubungan jika akhirnya tersakiti. Nampaknya Kayla agak trauma dengan apa yang terjadi dengannya. Sudah di tinggal menikah tapi malah di tuduh penyebab mantannya belum mempunyai keturunan setelah sekian lama menikah.
Sambil menikmati hidangan yang ia pesan, Kayla memainkan ponselnya untuk melhat sosial medianya. Karna asyik dengan ponselnya, ia tidak menyadari ada orang yang menghampirinya.
" Ehem... " suara laki-laki yang kini ada di depan Kayla.
Mendengar ada suara berdehem, Kayla mengalihkan pandangannya pada laki-laki itu. Sontak Kayla terkejut, ternyata Alvin lah yang kini di hadapannya, laki-laki yang hampir merusak masa depannya.