NovelToon NovelToon
Bawa Aku Pulang

Bawa Aku Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Slice of Life
Popularitas:155.6k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Hidup Nicho Javariel benar-benar berubah dalam sekejap. Ketenaran dan kekayaan yang dia dapatkan selama berkarir lenyap seketika akibat kecanduan obat-obatan terlarang. Satu per satu orang terdekatnya langsung berpaling darinya. Bukannya bertobat selepas dari rehabilitas, dia malah kecanduan berjudi hingga uangnya habis tak tersisa. Dia yang dulunya tinggal Apartemen mewah, kini terpaksa tinggal di rumah susun lengkap dengan segala problematika bertetangga. Di rumah susun itu juga, ia mencoba menarik perhatian dari seorang perempuan tanpa garis senyum yang pernah menjadi butler-nya. Dapatkah ia menemukan tempat pulang yang tepat?

"Naklukin kamu itu bangganya kek abis jinakin bom."

Novel dengan alur santai, penuh komedi sehari-hari yang bakal bikin ketawa-ketawa gak jelas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Udah, Bang. Entar gua beli lagi." Ucup menenangkan Nicho yang tampak emosi di kala lapar.

"Gak usah. Ayo cepet jalan. Gua mau buru-buru istirahat."

Nicho dan Ucup mulai memasuki rusun berlantai sepuluh yang berdiri kokoh layaknya sebuah apartemen. Bangunan itu didominasi cat hijau yang mulai terkikis cuaca hingga kehilangan warna aslinya. Di depannya, ada jajaran gubug-gubug kecil yang difungsikan sebagai warung. Terdapat juga lapangan kecil dan area bermain anak

Mereka pun mulai menaiki tangga demi tangga yang penuh sampah, jejak sepatu berlumpur, vandalisme¹ bermuatan mesum, hingga bau pesing.

"Ini apa gak ada lift gitu?" protes Nicho yang merasa jijik memijaki sepatu mahalnya di tiap anak tangga.

"Ada sih, Bang. Cuma sering macet. Akhirnya gak kepake."

Saat menuju tangga berikutnya, ia hampir saja terkena tutup panci yang melayang jika tak segera minggir. Ternyata di atas sana, ada sepasang suami istri yang tengah bertengkar.

"Lu sendiri, kan, yang minta diratukan. Kalo Lo jadi ratu, berarti gua jadi raja. Lah, di mana-mana ada raja, ada ratu, pasti juga ada selir. Salah gua di mana kalo sekarang gua nyariin selir?" cetus sang suami yang berjalan mundur hingga hampir menabrak Nicho.

"Ingat, ya, raja kagak ada yang tinggal di rumah susun. Ratu juga kagak ada yang urusin dapur. Lagak Lo pengen jadi raja, bangun istana aja kagak bisa!" balas sang istri tak kalah menohok.

Melihat sang isteri tengah memegang piring yang siap untuk dilemparkan ke suaminya, membuat Ucup dan Nicho bergegas menuju lantai berikutnya. Setelah menghindari pasangan suami istri yang tengah ribut, kini mereka bertemu dengan waria bertubuh sekurus kabel dengan sepasang alis yang selurus jalan.

"Hai, Bang Ucup, baru pulang kerja, ya?" sapa waria itu sambil menengok ke arah Nicho. "Dia sapose, Bang? Kok harum banget! Kan rahim eyke jadi bergejolak buat dihamili," tanyanya sambil melirik genit ke arah Nicho. Waria itu bahkan tak sungkan mencolek dagu Nicho hingga membuatnya tersudut di sisi tangga. "Ayo, Bang! Rampas kesucian adek, Bang!" serunya sambil memanyun-manyunkan bibirnya ke wajah Nicho.

Keagresifan waria itu membuat Nicho ketakutan. Ia bahkan sampai naik ke pegangan tangga. "Cup, tolongin gua Cup!" teriaknya.

Untung saja Ucup segera menariknya menuju tangga berikutnya.

"Penghuni rusun lo kok pada random gini? Tuh orang mau dijadiin tumbal pesugihan pun pasti iblis pada nolak," ucap Nicho sambil bergidik.

Jika bukan karena tak memiliki arah dan tujuan, jangan harap dia sudi menginap di tempat seperti ini. Untungnya, tangga berikutnya cukup aman karena hanya ada emak-emak yang tengah mencari kutu di kepala anaknya.

Begitu sampai di lantai tempat huniannya, Nicho langsung menjadi pusat perhatian orang-orang sana. Postur tubuhnya yang tinggi tegap didukung dengan fashion yang tepat seolah menjadi daya tarik kuat meskipun tak menampakkan wajah. Sekumpulan ibu-ibu yang tengah bergosip pun langsung terpaku ke arahnya.

Ucup mengambil kunci dari dalam tas selempang yang dibawanya. Ketika sedang membuka pintu, mereka dihampiri seorang bapak berkaus singlet yang dipadu dengan sarung kotak-kotak.

"Cup, lo bawa orang baru, yak?" tegurnya sambil menggaruk-garuk ketiak yang bulunya selebat akar pohon beringin. Dia adalah pak Ngadimin, ketua RT di sini.

"Eh, Pak RT. Kenalin ini sepupu saya, Nic—"

belum genap Ucup menyebut namanya, Nicho langsung menginjak kaki mantan asistennya itu, seolah meminta untuk tak memberitahukan identitasnya.

"Namanya Jaka!" bersit Ucup seketika.

Namanya diganti begitu saja, Nicho lantas segera melarikan pandangan ke arah Ucup. "Nama samaran gua gak ada yang kerenan dikit apa?" bisik Nicho sambil merapatkan gigi-giginya.

"Kan biar gak ada yang ngeh, Bang! Siapa tahu aja entar di sini Abang ketemu bidadari dari Kayangan kek di dongeng-dongeng itu loh," balas Ucup.

"Kalian bener-bener sepupuan? Kok lebih pantas bilangnya dia anak majikan lo?" tanya pak Ngadimin sambil menunjuk ke arah Nicho. "soalnya dia ada aroma bau-bau duit baru, sementara Lo sendiri bau-bau kemiskinan," imbuhnya sambil mengendus tubuh Nicho.

"Ah, Pak RT ini tahu aja kalo saya calon penerima bansos. Jangan lupa catat nama saya, ya, Pak," balas Ucup sambil mengangkat kening.

Setelah berbasa-basi dengan pak RT, Ucup langsung mengajak Nicho masuk ke rumahnya. Mata Nicho berkeliling, melihat seisi ruangan. Rumah tipe kecil itu hanya terdapat satu kamar yang menjadi tempat tidur Ucup.

"Gua kira waktu itu elo dah gak balik ke Jakarta lagi setelah pulang kampung, habis lama bener nungguin elo sampai setahun. Mana gak bisa dihubungi!" cetus Nicho sembari melihat tiap ruangan.

"Maklum Bang, gua sibuk ngurusin ini itu pasca meninggalnya bokap nyokap."

"Wuih, urus warisan, ya? Dapat sawah apa dapat rumah nih?" tanya Nicho kepo.

"Dapat hikmahnya, Bang!" celetuk Ucup, "Lagian kagak semua keluarga bakal ngewarisin harta, Bang. Lebih banyak yang warisin utang sama trauma."

"Terus kenapa lo gak balik kerja sama gua?"

"Gak enak, Bang. Udah terlalu lama gak balik-balik. Lagian waktu itu Abang juga dah punya asisten baru, kan?"

Ucup menuju dapur lalu menyalakan kompor seakan bersiap-siap memasak sesuatu. Sementara Nicho yang merasa tenggorokannya kering, lantas izin untuk mengambil air.

"Kalo mau minum ambil di kulkas aja, Bang!"

Nicho membuka kulkas yang berada tepat di sampingnya. Namun, ia malah tersentak ketika pintu kulkas itu copot dari bodinya dan hampir jatuh ke lantai jika tak segera ditahannya.

"Cup, kulkas lu kenapa copot gini pintunya?" tanya Nicho panik.

Sambil terkekeh santai, "Maklum, Bang, kulkas tua."

"Benda fosil kek gini masih lu pertahanin?" Nicho berdecak heran sambil menggeleng-geleng.

"Selagi masih dingin, ya sayang kan kalo dibuang."

Saat Nicho hendak mengambil gelas dari hadiah deterjen, Ucup langsung berkata, "Jangan ambil yang itu, Bang. Gelasnya dah retak, bawahnya."

"Udah tahu gitu, napa tetap lu pajang?" ketus Nicho sambil mengambil gelas berikutnya.

"Kalo yang itu, retak bagian atasnya, Bang. Entar bibir Abang bisa luka."

"Hadeh, gua pengen istirahat aja deh."

"Ke kamar aja, Bang!"

Begitu masuk ke kamar, Nicho sempat terdiam sesaat. Tentu saja kamar Ucup bagaikan langit dan bumi dengan kamar hotel tempatnya menginap. Hanya ada spring bed berukuran kecil yang dialas dengan sprei motif bola yang warnanya sudah memudar. Tak ada AC, yang ada hanyalah kipas angin yang kerangka depannya sudah hilang. Karena pinggangnya sudah sangat encok, Nicho langsung menjatuhkan tubuhnya di atas spring bed mungil itu.

"Aauuufftt!" Nicho menjerit seketika saat tubuhnya terbaring di atas spring bed itu. Pasalnya, ternyata punggungnya tertusuk kawat spring bed yang mencuat keluar.

"Sorry, Bang. Spring bed gua dah jebol," kata Ucup sambil menyengir.

"Ini rumah apa museum artefak kuno sih, Cup?!" keluh Nicho yang langsung terduduk sambil mengelus punggungnya yang kesakitan.

.

.

Jejak kaki:

Vandalisme: kegiatan merusak fasilitas umum atau menghancurkan karya seni yang sudah ada. Yang paling umum adalah aksi mencoret-coret dinding bangunan.

Like dan komeng

1
sakura🇵🇸
bintang 5 dulu soalnya novel yang lain selalu bagus,review menyusul😍 semoga kapal nicho sama sera berlayar dengan happy ending ya🤭
eko arief nugroho
Emang harus kuat mental tinggal dirusun penuh dengan orang2 random
eko arief nugroho
Pelan2, mulai kebuka jg identitas Sera
eko arief nugroho
Duuuh gmn itu rasanya ya, Sera yg diajakin tapi dia juga yg bayar
kim y/n
Luar biasa
𝐀⃝🥀senjaᴳ𝐑᭄Ꮶ͢ᮉ᳟🤎⒋ⷨ͢⚤🍉
🤣🤣🤣 betul betul betul.... buang aja kelaut jauh2 mending sendiri daripada tiap hari makan hatii 😌
𝐀⃝🥀senjaᴳ𝐑᭄Ꮶ͢ᮉ᳟🤎⒋ⷨ͢⚤🍉
ucuuup kamu kalo ngomong suka bener deeh,setujaa kalo ini🤣🤣🤣
Zayyin Arini Riza
Terus semangat berjuang menaklukkan hati Sera, Nicko...
🍓 ʙ ͨᴀ ͧʙ ͭY🐰
baru tau aku ada org bengek kambuhnya kayak cegukan🤣
itu mah gagap kali
🍓 ʙ ͨᴀ ͧʙ ͭY🐰
ngakak terus weh🤣
setidaknya kali ini Sera nanya keadaan Nicho, berarti Nicho terlihat dimatanya🤭
Irma
waahhh.. buket yg dari Nico yaa
Irma
🤣🤣🤣🤣😂
Irma
🤣🤣🤣🤣🤣
Irma
ucuuuuupppp 🤣🤣🤣🤣
Irma
setuju pak 👍
Rinisa
Next...🤗
Irma
Astaghfirullah.. tuh buk, laki ibu yg kegatelan.. makanya klo malem garukin buk biar ga kegatelan lakinya 😅
Irma
🤭🤭🤭
Irma
mulutmu harimaumu.. mulutmu sumber dosamu..
Irma
wkwkwkwkwk... adonan bantat donk 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!