Judul : Jantung kita yang ajaib
Kisah perjalanan hidup sepasang insan yang kehilangan keluarganya. Sang pria memiliki jantung lemah, sementara sang wanita mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawa nya di tambah dia tidak memiliki kaki sejak lahir.
Keduanya menjalani operasi transplantasi jantung. Pendonor jantung mereka adalah sepasang suami istri yang misterius dan meninggalkan memori penyesalan suami istri itu di dalam nya, jantung mereka mendorong mereka untuk mencari satu sama lain kemudian menyatukan mereka.
Inilah kisah perjuangan dua insan yang menjadi yatim piatu karena keadaan, mereka hanya saling memiliki satu sama lain dan keajaiban jantung mereka yang terus menolong hidup mereka melewati suka dan duka bersama sama. Baik di dunia nyata maupun di dunia lain
Remake total dari karya teman saya code name the heart
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14
Setelah tenang kembali, Elsa menyentuh kakinya sekali lagi, rasanya seperti menyentuh gel yang kenyal dan membal. Dia juga tidak merasakan apa apa di kedua kaki barunya itu,
“Hm...ga rasa apa apa ya, coba di gerakan deh,” ujar Elsa.
Pergelangan kaki Elsa mulai bergerak dan ibu jarinya bergerak gerak, kemudian dia mencoba menggerakkan kakinya turun naik ke atas dan menekuk,
“Aku bisa gerakkannya tapi kaki ini tidak bisa merasakan apa apa, sekarang...coba jalan,” ujar Elsa.
Dengan berpegangan, Elsa berdiri tapi “blugh,” dia langsung jatuh lagi ketika ingin berdiri dengan dua kakinya. Tidak putus asa, Elsa mencoba sekali lagi dan jatuh lagi, akhirnya dia merangkak keluar dari ruangan kemudian memanjat ranjangnya, dia duduk di tepi dengan kakinya berada di bawah. Dia mencoba berdiri dengan berpegangan pada kursi rodanya, Elsa berhasil berdiri tapi ketika dia mengayunkan kakinya dia terjatuh ke belakang tepat di atas ranjang.
“Ok aku harus belajar jalan hehehe....ayo semangat Elsa, akhirnya kamu punya kaki, tapi...mandi dulu deh, keringatan,” ujar Elsa.
Dia bangun dan melepaskan jam tangannya, begitu jam tangan terlepas, kedua kakinya kembali menjadi cairan dan masuk ke dalam jam tangan, Elsa terkejut dan kaget bercampur dengan sedikit rasa kecewa, dia menatap jamnya, kemudian mencobanya memakainya sekali lagi, cairan itu muncul lagi dan kakinya terbentuk lagi seperti sebelumnya,
“Oh...jadi kalau pakai jam tangan ini baru bisa punya kaki....iya juga sih ya, mana ada yang pemanen hehe...sedikit kecewa tapi ga apa apa, tetap bersyukur, iya kan nek,” ujar Elsa dalam hatinya.
Setelah berpindah ke kursi rodanya, Elsa kembali mengayuh kursi rodanya keluar dari kamar dan masuk ke kamar mandi.
*******
Sementara di sebelah, Adrian duduk di dalam ruang rahasia sambil menatap deretan senjata yang tergantung di dinding, dia berdiri dan mengambil sebuah senapan buru m16, “tong,” senapan itu jatuh karena terlalu berat baginya, dengan susah payah dia menaruhnya kembali di dinding.
“Berat gila,” ujar Adrian.
Dia menoleh melihat kotak kaca berisi jam tangan kemudian menghampirinya, dia mengambil kembali jam tangannya dan memakainya, kemudian dia menatap jam di pergelangan lengannya sambil duduk,
“Ini tombol tombol buat apa sih,” ujar Adrian.
Dia menekan tombol di atas, namun tidak ada yang terjadi, kemudian dia menekan tombol di bawahnya dan hasilnya sama,
“Ga ada buku petunjuk atau tutorial nya sih ya,” ujar Adrian mengamati jam nya lagi.
Akhirnya dia menekan tombol di sebelah kanan paling bawah, “bwuung,” laser dalam jumlah banyak keluar dari jam tangan dan membentuk sebuah layar hologram yang melayang di atas jam tangan.
“Wow keren,” ujar Adrian.
Dia membaca isi tulisannya, ternyata semua di tulis menggunakan bahasa inggris, sesuai keinginan Adrian, isinya adalah tutorial bagaimana cara penggunaan jam. Dia membacanya dengan serius dan jarinya bergerak gerak menggeser layar hologram agar tulisan nya naik atau turun seperti menggunakan smartphone. Setelah hampir dua jam membaca, Adrian berdiri dan mematikan tutorialnya.
Dia menekan tombol paling atas dan kedua di kanan secara bersamaan, sebuah laser keluar memindai seluruh tubuh Adrian,
“Body check completed, repair body mass,”
Cairan hitam pekat yang kental seperti slime muncul dari bawah jam tangan menutupi seluruh tubuh Adrian yang tidak kaget karena sudah membaca tutorial sampai sebatas leher. Tiba tiba seluruh cairan mengeras dan membentuk otot otot sintetis sehingga Adrian memiliki tubuh sedikit lebih besar, kekar dan nampak kuat berwarna hitam pekat. Warnanya perlahan lahan berubah seperti tubuh asli Adrian.
“Wow mantap,” ujar Adrian sambil melihat lengannya yang sekarang kekar.
Dia keluar dari ruang rahasia dan berkaca di meja rias, dia melihat tubuhnya menjadi kekar dan mulai bergaya seperti binaragawan, tapi ketika melihat ke bagian bawah tubuhnya,
“Loh hilang...waaa hilang....oh iya, ini baju hahahaha....bikin parno aja, coba, mungkin sekarang udah kuat angkat senapan itu,” ujar Adrian.
Adrian masuk kembali dan mengambil senapan buru yang tergantung di dinding, dengan mudah dia mengangkatnya bahkan dia melempar lemparnya kemudian menangkapnya seperti mainan. Setelah dia menaruh kembali senapannya, dia mengambil pedang eropa kuno yang besar dan panjang, dengan mudahnya dia mengayunkannya.
“Haha aku jadi manusia super nih, kereeeen, mantap emang om Jimmy,” ujar Adrian.
Tapi walau begitu, dia tahu kalau semua itu hanyalah pakaian belaka, jadi seandainya jam tangan di lepas, tubuhnya akan kembali seperti semula yaitu kurus walau sedikit berotot. Setelah itu dia mencoba fungsi lainnya seperti menembakkan semacam sinar laser, mengeluarkan gas, menembakkan pengait dan mengubah bentuk pakaian nya menjadi sesuai keinginannya.
Selesai bermain main, Adrian melepas jam tangannya dan menaruhnya kembali di dalam box, dia keluar dari ruang rahasia dan menutup kembali, ketika dia keluar kamar, “gedubrak,” terdengar bunyi kencang dari sebelah dan tidak hanya sekali.
“Ngapain ya si tetangga ?” tanya Adrian dalam hati.
Dia berjalan ke sofa dan duduk dengan tenang sambil menonton televisi, tapi dia sempat menoleh melihat pintu,
“Sudah jelas pernah ada yang masuk ke sini, kalau tetangga sebelah masuk ke sini pakai cara tadi sih ga masalah, tapi ngeri juga kalau orang lain, sekolah kan dua hari lagi nih, berarti selama dua hari ini aku di rumah dan jangan kemana mana,” ujar Adrian.
“Gedubrak,” Adrian langsung menoleh ke dinding sebab sepertinya tetangganya jatuh menghantam dinding. Adrian mengingat ingat tutorial yang baru saja di bacanya dan mencoba mengacuhkan sang tetangga yang terus berisik,
“Hmm maksudnya opening portal to another world apa ya, hanya itu yang belum aku coba sebab jam tangannya harus sepasang, tapi jam itu punya tetangga ku....bentar, dua ruang rahasia yang sama, dua jam serupa, dua apartemen, jangan jangan,”
Adrian menoleh kemudian berdiri memandangi dinding yang terus berbunyi karena terhantam sesuatu dengan keras. Adrian mendekat ke dinding dan menempelkan telinganya,
“Aduuuh,” ujar seorang gadis di sebelah.
“Oh bener juga, tadi ada baju sma ya, mana mungkin tante masih sma, tapi apartemennya pasti punya tante juga...dan gadis itu penerima donor....hah ?” tanya Adrian dalam hati sambil menempelkan kedua telapaknya di dinding.
“Dling,” sebuah pesan masuk ke smartphone Adrian yang di letakkan di meja, dia langsung melompati sofa dan duduk, kemudian mengambil smartphonenya, ternyata yang mengirim pesan adalah Kelvin, isinya mengatakan kalau unit apartemen milik istri Jimmy tepat berada di sebelahnya dan nama istri nya adalah Irene. Adrian langsung menelpon Kelvin,
“Halo Adrian ?” tanya Kelvin.
“Dok, penerima donornya gadis sma bukan ?” tanya Adrian langsung.
“Um...iya sekarang dia sudah sma,” jawab Kelvin.
“Berarti dia tinggal di sebelah ku ?” tanya Adrian.
“Iya, benar,” jawab Kelvin.
“Namanya siapa ?” tanya Adrian.
“Namanya Elsa Widiastuti,” jawab Kelvin.
“Elsa Widiastuti ya,” balas Adrian termenung.
“Maaf Adrian, aku ada pasien, nanti lagi ya,” ujar Kelvin.
Setelah menutup teleponnya, Adrian kembali menoleh ke arah dinding, dia langsung berniat menemui Elsa, dia berjalan ke pintu tapi ketika memegang gagang pintu,
“Trus ntar kalo ketemu ngomong apa, hai jantung ku adalah suami jantung mu loh, gitu ? kalo salah kan tengsin banget ya, trus gimana ? bilang gini, halo jantung ku titip pesan nih, pesan nya maaf udah mencerai kan jantung mu, lebih lebay lagi, jah malah jadi bingung, gimana sih. kenapa bukan laki aja yang terima donornya jadi gampangan ?” tanya Adrian.