NovelToon NovelToon
Idolaku

Idolaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Showbiz / Slice of Life
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: aisetsuna

mengagumi Idola, hingga jatuh cinta dan ternyata gayung itu bersambut.
bagaimana rasanya.???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisetsuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Undangan

Mendengar lelaki itu masih sibuk ngomel, Yuan hanya menarik nafas dan menganggukkan kepalanya. Begitu juga dengan Jimi yang ada di belakang Jeano, melihat kakak tertuanya ngomel seperti bapak bapak yang tidak bisa di bantah Jimi hanya melongo.

Tidak mau ribut berkepanjangan dengan tuan muda yang satu ini, Yuan segera mengakhiri panggilan itu.

“baiklah aku akan pulang setengah jam lagi, jadi sekarang aku akan kembali ke teman temanku.”

“humb baiklah, aku akan minta Merlin menjemputmu sekarang. Kabari jika kau sudah di rumah, Bye.” kemudian sambungan itu terputus.

Yuan kembali berkumpul dengan teman temannya, dua puluh menit kemudian dia pamit kepada mereka karna tidak ingin Merli menunggu terlalu lama.

Setelah berpamitan Yuan segera turun ke arah Loby mall dan melihat mobilnya sudah ada di depan pintu masuk, segera Yuan masuk di bangku penumpang belakang karna di depan ada pacar Merli.

“dimana mobilmu.?” tanya Merli saat Yuan sudah berada di dalam mobil.

“di parkiran bawah, nih kuncinya.” ucap Yuan sambil menyerahkan kunci motor kepada laki laki yang duduk di samping Merli.

“maaf aku mengganggu waktu kencan kalian, padahal naik motor juga gak ada masalah. Dasar Jeano aja yang lebaiy.” ucap Yuan ngedumel.

“karna dia benar benar khawatir padamu.” ucap laki laki di samping Merli.

“ini terlalu over protective sih, tak bisa ku bayangkan jika nanti kalau kau mempunyai pacar. Pasti kasihan pacarmu, hahaha.” ucap Merli melajukan mobilnya menuju parkiran motor.

Selama perjalanan kembali ke rumah orang tua Yuan, Merli dan Yuan saling bertukar cerita tentang pengalaman dan perjalanan mereka sebelum masuk ke agensi yang saat ini menaungi mereka, bercerita tentang pekerjaan, pasangan/pacar, keluarga dan teman teman mereka.

Saat mereka tiba ditempat tinggal orang tua Yuan, pacar Merli sudah menunggu didepan pagar. Setelah memarkirkan mobilnya mereka berdua segera berpamitan.

“looh kalian gak bawa pulang motor aku aja.?” tanya Yuan.

“kan kita mo melanjutkan acara jalan jalan kita.” ucap Merli.

“haah, serius kalian mau jalan kaki.? jarak kembali ke gedung agensi lumayan jauh loooh.” tanya Yuan dengan wajah serius.

“iyalah,,, jarang banget kita punya waktu berduaan, jadi ini kesempatan kita berdua sambil menikmati udara malam mumpung lagi sejuk dan juga mumpung gak di kasih kerjaan sama tuan muda yang ada di sana. Hahahaha.” canda Merli.

Yang di katakan Merli ada benarnya, mereka berdua tinggal di gedung yang sama tapi sangat jarang bisa berduaan karna memang pekerjaan mereka yang padat dan menyita waktu.

“baiklah kalau begitu, aku akan menghubungi tuan muda kalian nanti agak malam saja biar kalian mempunyai waktu berduaan agak lama. Hati hati ya.” ucap Yuan.

Masuk ke dalam rumah, di lihatnya orang tua dan adiknya sudah tertidur di kamar mereka masing masing. Yuan kemudian segera membersihkan diri dan berbaring santai di sofa, memutar lagu lagu terbaru yang mungkin dia tidak terlalu update akhir akhir ini.

Saat sedang asyik menghafal lagu, Yuan menerima pesan dari kakak Rio yang memberinya kabar bahwa besok dia meminta tolong kepada Yuan untuk mengisi di acara pertunangan saudara dari calon pacar kak Rio.

Yuan segera membalas pesan dan mengatakan bahwa dia bisa.

Kak Rio dekat dengan salah seorang teman sewaktu kuliah dulu, mereka sudah lama dekat tapi sama sama malu untuk mengungkapkan perasaannya. Hingga beberapa waktu berlalu hubungan mereka seperti jemuran yang hanya menggantung.

Setelah menjawab pesan dari kak Rio, Yuan menghubungi Meri.

“ya sayan, kau sudah di rumah.?” ucap suara dari seberang.

“sibuk banget kau ya, tumben gak ngerecokin aku seharian ini.” tanya Yuan.

“enggak sibuk sibuk banget kok, cuma mami aja minta anterin jalan jalan dan ketemu sama temen temen arisannya. Jadinya gitu deh, tau kan kalau udah ketemu sama teman teman mami gimana.” jawab Meri.

“hahahaha, gak papalah lagian kamu juga udah lama gak ketemu tante kan. Jangan durhaka kamu jadi anak.” canda Yuan.

“kagak durhaka, cuma males aja kalau diajak ketemuan sama temen arisannya. Masak aku di jodoh jodohin sama anak temennya yang usianya Lima taon lebih tua dari aku, yang bener aja. Ketuwaan banget.” ucap Meri sewot.

“kamu bilang ketuaan, emang udah ketemu sama orangnya.?” tanya Yuan kemudian.

“gak perlu ketemu deh, udah jelas jelas pasti ketuaan. Bayangin aja udah beda umur Lima taon di atas aku, gak mungkin masih imut imut kan.” jawab Meri sewot.

“kan kamu belum ketemu, jangan asal menilai orang kalau kamu belum ketemu ntar kuwalat loh.” sindir Yuan.

“udah ah, jangan di bahas lagi masih sebel akunya di jodoh jodohin. Emang ada apa tiba tiba telepon, jangan bilang kamu rindu.?”

“iiih,,, najis banget rindu sama kamu. Kayak gak ada yang lain aja yang di kangenin. Eh Mer, kak Rio barusan kirim pesan, besok minta tolong buat ngisi acara.”

“yaah, gimana dong, aku udah terlanjur bikin janji sama temen temen mo Reuni SMA. Masak aku batalin, hari ini udah aku batalin karna nemenin mami.” jawab Meri dengan nada bingung.

“gak usah kamu batalin, lanjutin aja meet up sama temen-temenmu. Aku bisa berangkat sendiri kok, lagian nanti di sana juga ada kak Rio.”

“beneran nih gak papa.? yaa udah kalau gitu ntar kelar acara aku samperin.”

“ya udah kalo gitu, aku mo lanjut tidur kamu lanjutin aja sibuk dulu. Byee.” ucap Yuan mematikan panggilan tanpa menunggu jawaban Meri.

“astaga,, hampir aja lupa. Aku belum menghubungi para tuan muda itu, bisa ribut sampe mencak mencak ntar mereka.” Yuan yang tadinya sudah memejamkan matanya, tiba tiba terbangun karna teringat belum memberi kabar kepada Jeano kalau dia sudah di rumah.

Meraih ponsel di atas nakas dan menekan tombol video setelah mencari salah satu nama tuan muda.

“haiy,,, kok udah ganti kostum.?” tanya suara dari seberang ketika layar ponsel menunjukan wajah seseorang.

“baru sampai Lima belas menit yang lalu, entah nih wajahku gatal sekali jadi sampai rumah langsung bersihin muka.” jelas Yuan sambil menunjukan beberapa bintik kemerahan di wajahnya.

“apakah kau habis makan sesuatu yang membuat alergimu kambuh.?” tanya Jeano khawatir.

“entahlah, bisa jadi.”

“hmm,, pergilah ke klinik besok pagi. Jangan sampai wajahmu kenapa napa atau kau akan mendapat omelan dari Giyo jika dia melihat wajahmu yang seperti itu.”

“tidak jangan. Jangan bilang apa yang terjadi dengan wajahku padanya, aku tidak mau mendengar omelannya di malam hari. Bisa bisa aku mimpi buruk dan tidak bisa tidur malam ini, dia pasti menuduhku malas membersihkan wajah dan bla bla bla.” Yuan memperingatkan.

“istirahatlah, pastikan wajahmu sudah membaik ketika kau datang kemari.”

“humb, selamat malam.” ucap Yuan mengakhiri panggilan.

Karna matanya sudah terasa berat Yuan memejamkan matanya, dan kurang dari semenit dia sudah tertidur pulas.

1
Astiteti Mawati
yg pemeran utama laki² dan perempuan ny siapa?
Graziela Lima
Membuat mata berkaca-kaca. 🥺
Phedra
Pengen langsung baca lagi!
Beatrix
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!