Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Setelah sampai di tempat itu, Haris mengajak istrinya untuk segera turun dari mobil.
Yuana melihat rumah yang sangat sederhana dimana tidak ada tetangga sama sekali.
"Mas ini dimana? Kenapa kita disini?" tanya Yuana.
"Ayo sayang kita masuk, nanti kamu akan tahu sendiri." jawab Haris
Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan Haris langsung menguncinya dari dalam.
Haris menggandeng tangan istrinya dan memintanya untuk duduk di atas tempat tidur.
"M-mas kenapa banyak rantai disini?" Yuana bergidik merinding saat melihat banyak sekali rantai dan benda-benda lainnya yang menyeramkan.
Haris tersenyum dan ia mengambil salah satu rantai untuk ia ikatkan kepada kaki istrinya.
"M-mas, kamu kenapa?" Yuana semakin ketakutan saat suaminya juga mengikat tangannya.
"Aku kenapa? Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kenapa kamu membohongiku seperti ini? Apakah kamu mencintai Divan?" tanya Haris sambil mengeluarkan beberapa foto dimana Yuana sedang berada di rumah sakit.
Yuana langsung terdiam saat melihat foto-fotonya bersama Divan
"Mas aku bisa menjelaskan semuanya, ini tidak seperti apa yang kamu lihat." Yuana meminta maaf karena sudah tidak memberitahukan Haris jika dia berada di rumah sakit.
Ia melakukan hal itu karena tidak ingin membuat Haris khawatir.
"Tidak ingin aku khawatir atau kamu ingin bersenang-senang dengan Divan!" Haris tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Istrinya itu.
Ia langsung mengambil cambuk untuk memberikan hukuman kepada istrinya.
"Berapa kali kamu membohongiku?" tanya Haris sambil melayangkan sabetannya ke arah tubuh Yuana
"M-maafkan aku Mas, a-aku janji tidak akan membohongimu lagi" jawab Yuana sambil menangis kesakitan.
Melihat istrinya yang sudah menangis seperti itu bukannya berhenti Haris malah melanjutkan sabetannya sampai membuat tubuh Yuana berdarah.
"A-ampun Mas, a-aku janji tidak akan membohongimu lagi" ucap Yuana.
"Mendiang kakakmu dulu juga pernah berkata seperti itu tetapi dia malah tetap berselingkuh dengan lelaki lain" ucap Haris.
Yuana yang mendengar perkataan Haris langsung diam dan ia tidak menyangka jika mendiang kakaknya akan berbuat seperti itu
"H-hentikan Mas, aku tidak kuat lagi" Yuana langsung jatuh pingsan karena sudah tidak tahan dengan siksaan yang dilakukan oleh suaminya.
Haris yang terkenal ramah dan sopan kepada semua orang ternyata memiliki sisi yang sangat menakutkan
Melihat istrinya yang sudah pingsan, Haris langsung keluar dan menguncinya dari luar.
Haris meninggalkan Yuana sendirian disana dan ia langsung pulang ke Semarang.
Sementara itu Divan sudah sampai di rumahnya dan masuk kedalam kamarnya.
Ia pun langsung memejamkan matanya karena kelelahan.
Keesokan paginya Divan sudah sampai di perusahaan dan ia melihat kakaknya yang sudah ada di ruangan kerjanya.
Divan tidak melihat keberadaan Yuana yang biasanya sudah duduk di ruangannya.
"Kak Haris nggak jadi bulan madu? Lalu dimana Mbak Yuana?" tanya Divan dengan penuh tanda tanya.
Haris bangkit dari duduknya dan ia mengajak adiknya untuk ikut meeting bersama karyawan lainnnya. Ia juga mengatakan kalau mengirim istrinya untuk keluar negeri karena ada pekerjaan disana.
Divan menatap wajah kakaknya yang sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu.
Mereka berdua masuk ke ruang meeting dimana semua karyawan sudah berkumpul di sana.
Sementara itu Yuana baru saja membuka matanya dan merasakan tubuhnya yang sakit semua.
Yuana melihat pintu kamar yang masih dikunci oleh suaminya dan ia mencoba untuk melepaskan rantai yang masih ada di tangan dan kedua kakinya.
"M-mas tolong buka ikatanku" ucap Yuana yang tidak tahu jika suaminya sudah pulang ke Semarang dan meninggalkannya sendirian.
Yuana menangis kembali sambil berteriak meminta tolong.
"T-tolong...." Yuana yang lemas hanya bisa meneteskan air matanya dan berharap ada seseorang yang menolongnya.
Disisi lain dimana Haris sudah selesai meeting dan ia kembali masuk ke ruangannya.
"Sebenarnya kemana Mbak Yuana? Dan kenapa Mas Haris tidak seperti biasanya?" Divan yang penasaran akhirnya mencari tahu dan ia berpura-pura meminjam mobil Haris dengan beralasan ingin mencari makan siang.
Haris yang tidak curiga langsung memberikan kunci mobilnya kepada Divan.
Divan segera menuju ke parkiran dan memeriksa Dashcam milik kakaknya.
Ia melihat rekaman itu dimana mobilnya hanya berhenti di sebuah tempat yang ada di Bandung dan setelah itu mobil ini menunjukkan perjalanan menuju ke Semarang.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Dimana Mbak Yuana?" gumam Divan sambil mengirim titik terakhir lokasi dimana mobil Haris berhenti.
Setelah itu ia kembali ke ruangan Haris dan memberikan kunci mobilnya.
"Tidak jadi beli makan?" tanya Haris.
Divan menggelengkan kepalanya dan ia meminta ijin kepada Haris untuk pulang karena tidak enak badan.
"Istirahatlah dulu, jangan lupa ke dokter." ucap Haris.
Divan masuk keruangan kerjanya dan mengambil tasnya. Setelah itu ia lekas pulang untuk mengambil mobilnya.
"Mbak sebenarnya kamu dimana?" gumam Divan yang perasaannya tiba-tiba tidak tenang.
Sesampainya di rumah, Divan berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke dokter. Ia terpaksa berbohong agar tidak ada yang curiga jika ia mencari keberadaan Yuana.
Divan segera melajukan mobilnya menuju ke Bandung untuk mencari keberadaan Yuana. Ia membuka maps dan melihat lokasi yang telah ia tulis tadi.
"Kenapa Kak Haris berhenti di hutan? Ada apa sebenarnya ini?" Divan mempercepat laju mobilnya agar lekas sampai di tempat itu.
Malam harinya dimana jam menunjukkan pukul sembilan malam.
Yuana sudah membuka matanya kembali dan ia hanya bisa diam karena sudah tidak ada tenaga lagi untuk berteriak.
Divan juga sudah berada di tempat itu dan ia melihat rumah yang gelap tidak berpenghuni.
"Apa ada orang disini?" Divan mengambil senter dan mencoba mencari keberadaan kakak iparnya.
Yuana yang mendengar suara Divan mencoba untuk berteriak tetapi dengan tenaganya yang lemas dan suaranya yang telah habis.
"D-divan...."
Divan mengelilingi rumah tersebut dan tidak menemukan keberadaan Yuana. Ia memutuskan untuk berjalan menuju ke arah mobilnya.
Yuana membunyikan rantai yang ada di tangannya agar suaranya terdengar oleh Divan.
Divan yang akan masuk kedalam mobil langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar suara itu.
Yuana tak henti-hentinya membunyikan rantai yang ada dikakinya dan berharap Divan masuk dan menolongnya.
BRAKKKKK!
Suara pintu yang didobrak oleh Divan dan ia mencari asal suara itu.
Divan kembali mendobrak pintu dan melihat kakak iparnya ada disana dengan keadaan yang mengenaskan.
"Astaghfirullah mbak! Apa yang terjadi sama kamu?" Divan menghampiri Yuana yang tergeletak lemas dan ia mencari cara agar bisa melepaskan rantai itu.
Ia mencari sesuatu yang bisa membuka rantai itu dan ia pun melihat ada linggis yang ada kamar tersebut.
Divan langsung mengayunkan linggis itu ke rantai yang ada di tangan dan kaki Yuana.
Setelah berhasil membuka rantai itu, Divan langsung membopong dan membawanya ke dalam mobil.
"A-air putih, a-aku haus" pinta Yuana.
Divan membuka botol air minum dan membantunya untuk bisa minum.
"Siapa yang melakukannya Mbak? Apakah Kak Haris?" tanya Divan.
Yuana menganggukkan kepalanya dan ia meminta agar Divan membawanya pergi jauh.
"T-tolong aku...." ucap Yuana yang kemudian kembali pingsan.
Divan yang ketakutan langsung segera membawa Yuana untuk ke rumah sakit sebelum dia nanti akan membawanya pindah ke negara lain.
Untuk menghilangkan jejak, Divan menyiramkan
bensin dan segera membakar rumah itu agar Haris menganggap kalau istrinya sudah meninggal dunia.
Ia tidak mau jika Haris akan mencari keberadaan Yuana yang akan ia sembunyikan.
Setelah itu ia melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜