NovelToon NovelToon
Tsania Laura

Tsania Laura

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Konflik etika / Romansa / Pihak Ketiga / PSK
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tsania Zoun adalah anak yang terlahir dari rahim seorang wanita penghibur bernama Laura Zoun.

Lahir dengan status tidak memiliki sosok ayah, Tsania selalu tersisihkan, ia sering diberi julukan sebagai anak haram.

Ibunya, Laura Zoun juga selalu diterpa cercaan karena pekerjaannya yang menjadi wanita malam. Kehidupan sulit keduanya lalui hanya berdua hingga saat Tsania dewasa.

Tsania yang memiliki tekad untuk membahagiakan ibunnya memilih untuk menempuh pendidikan tinggi di kota. Akan tetapi di sana lah identitas aslinya mulai terkuak.

Penasaran bagaimana kisah hidup Tsania dan ibunya; Laura? Ayo! Langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tsania Laura 14.

Di kota, Tsania yang pagi ini berangkat ke kampus dengan berjalan kaki itu mulai menyusuri jalanan kecil meninggalkan tempat kost yang lokasinya tidaklah begitu jauh dari area kampus.

Hatinya merasa lega setelah menghubungi sang ibu dan mendapatkan maaf dari wanita terhebatnya itu. Tsania memainkan ponselnya, mengetik beberapa barisan kata dan mengirimkannya pada seseorang.

Mama sudah mau mengangkat panggilan telepon ku, Om. Terimakasih atas bantuannya.

Setelah memastikan pesan itu terkirim, Tsania kembali memasukkan ponsel ke dalam ransel kecil yang ia kenakan. Semua Tsania lakukan dengan tetap berjalan, hingga fokusnya terhadap sekitar sedikit lengah.

"Aahhh..."

Tsania terkesiap ketika kini tubuhnya sudah tersudutkan dengan tiba-tiba di tepi dinding pagar beton. Jalanan sempit yang ia lalui, kiri dan kanannya diapit oleh dinding-dinding berbeda warna yang merupakan pembatas kediaman warga di sekitar tempat kostnya.

"Apa yang kamu lakukan!" Tsania dengan kuat mendorong tubuh Teo. Ia menatap tajam dengan napas yang memburu pada pemuda tampan yang dengan tiba-tiba menyentak dan menyudutkan dirinya.

Pagi Tsania seketika berubah menjadi buruk. Wajah cantik itu terlihat sangat kesal.

"Kamu hampir saja disambar oleh pemotor tadi." Tsania mengikuti arah pandang Teo. Memperhatikan salah satu warga yang menaiki kendaraan roda dua dengan kecepatan yang terbilang tinggi karena mengingat lokasi jalanan yang sempit serta memiliki banyak tikungan.

Tsania mendengus mendengar apa yang Teo katakan. Pemuda itu ternyata berusaha menyelamatkan dirinya. Jika seperti ini, wajah Tsania begitu mirip dengan Laura.

"Terimakasih," kata Tsania singkat. Ia berniat melanjutkan langkah namun lebih dulu ditahan oleh Teo.

"Kamu ingin pergi ke kampus? Kita bisa pergi bersama. Motorku..." Teo menunjuk ke arah yang berlawanan dengan pandangan Tsania. "Aku letakkan di sana," lanjut Teo memberi tahu.

"Apa yang kamu lakukan di sini, Daka?"

"Daka?" ulang Teo dan langsung mendapati anggukan dari Tsania.

"Itu namamu, kan?" Masih dengan wajah tercengang Teo dengan polosnya mengangguk. "Apa yang kau lakukan di sini? Kamu membuntuti ku?"

Seketika Teo gelagapan atas pertanyaan Tsania. Ia memutar otak, mencoba mencari jawaban apa yang akan ia katakan pada Tsania.

"Tidak." Tsania mengangguk saja, ia terlihat tidak terlalu perduli dengan jawaban apa yang Teo berikan. Mau pemuda tampan itu mengatakan tidak ataupun iya, Tsania tetap berpikir jika Teo sengaja datang kelokasi tempat kostnya. Sama sekali bukanlah kebetulan.

"Kalau begitu selesaikan lah urusan mu di sini. Terimakasih atas bantuannya."

Tsania pergi meninggalkan Teo yang sesaat sempat terpaku. Namun setelahnya ia sedikit berlari untuk mengejar Tsania.

"Kita bisa pergi bersama. Aku akan mengambil motorku. Tunggu lah di sini!"

"Tidak perlu, aku terbiasa berjalan kaki."

Susah sekali mendekati gadis ini. Teo melirik motornya yang kini semakin jauh ia tinggalkan seraya terus mengiringi langkah Tsania. Rasanya sudah tidak mungkin untuk ia kembali mengambil kendaraannya itu. Hingga Teo memutuskan pergi ke kampus dengan berjalan kaki.

Sepanjang jalan Teo hanya diam. Begitu juga Tsania. Gadis cantik itu seperti tidak menganggap keberadaan Teo di sekitarnya dan pemuda itu seakan tak keberatan dengan cara Tsania memperlakukannya.

Keluar dari jalanan sempit, berganti menyusuri jalanan raya bahkan menyebrangi lampu merah pun Teo terus mengiringi langkah Tsania. Pemuda itu seperti penguntit, bedanya Teo dengan terang-terangan mengikuti Tsania, ia bahkan hanya menyisakan jarak satu hingga dua meter saja dari gadis itu.

"Mereka datang bersama," kata Nauren. Ia dan teman-temannya kini tengah berdiri tidak jauh dari area parkir kampus. Di sana ada Sita, Celin serta Anggita yang wajahnya sudah memerah. Putri Abraham itu seakan bisa mengeluarkan api dari kepalanya saat baru saja tiba di kampus malah mendapatkan tontonan yang berhasil menguji kesabarannya.

"Mereka tidak pacaran, kan?" Pertanyaan dari Celin itu semakin membuat Anggita berang. Ia dengan cepat menatap tajam pada temannya.

"Jangan bicara sembarangan, Celin!" hardik Anggita yang membuat Celin menelan pelan salivanya. Ia sudah salah bicara. "Teo tidak mungkin mau bersama perempuan murahan itu! Dia Sugar Baby! Ingat itu!"

Celin memberikan anggukan. Sedangkan Anggita dengan cepat kembali memperhatikan Tsania dan Teo. Pemuda yang ia taksir itu masih saja terlihat terus berjalan di belakang Tsania. Rasanya Anggita ingin berteriak melihat itu semua, tangannya mengepal erat.

Bukan adegan mesra serta pernyataan cinta yang Teo berikan. Tapi sikapnyanya yang terang-terangan mendekati Tsania dan terus mengikuti gadis cantik itu, sudah cukup membuat semua penghuni kampus menilai jika Teo memiliki ketertarikan terhadap Tsania.

Ting!

Terdengar denting pesan secara bersamaan di ponsel mereka. Nauren, Sita serta Celin membukanya. Netra mereka fokus membaca pesan singkat yang ternyata dikirim ke grup chat kampus.

Sebuah artikel pendek berjudul; Sugar Baby itu Anak Haram. Semua mahasiswa maupun mahasiswi kini membacanya dan secepat kilat menjadi perbincangan hangat.

"Anggi, lihat ini!" Nauren maju dan memperlihatkan ponselnya pada Anggita. "Tentang Tsania."

Anggita sekilas melirik benda pipih itu, dan tak lama senyum smirk terbit di wajah Anggita. Inilah hal yang ia tunggu. Setelah masalah yang sempat melibatkan dirinya dengan Tsania berakhir damai, Anggita langsung memikirkan cara bagaimana membalas Tsania.

Dengan sedikit mengandalkan kartu sakti yang ia miliki, Anggita membayar teman satu kampusnya untuk meretas data diri Tsania yang terdaftar di kampus. Anggita berhasil mendapatkannya. Ternyata perempuan yang selalu ia sebut sebagai sugar baby itu tidak memiliki identitas seorang ayah. Semua surat keterangan data diri Tsania hanya memuat nama ibunya.

"Jangan terkejut. Aku sudah lebih dulu menduga jika dia sebenarnya bukanlah perempuan yang berasal dari keluarga baik-baik." Anggita terus memandang ke arah di mana Tsania dan Teo yang kini menjadi perhatian utama kampus, Anggita merasa puas, terlebih saat ia melihat orang-orang yang mulai berbisik satu sama lain. Inilah yang Anggita inginkan.

Putri Abraham itu menganggap jika artikel yang ia sebarkan akan membuat Tsania tidak memiliki muka lagi untuk berada di kampus, sekaligus membuat Teo berpikir dua kali jika terus ingin mendekati perempuan murahan itu.

Sedangkan Tsania yang tahu kini dirinya menjadi pusat perhatian hanya bersikap biasa saja. Ia terus berjalan, namun langkahnya terhenti karena melihat Junot dan Ronald yang tiba-tiba muncul dan berdiri di hadapannya.

"Selamat pagi, Tsania." Junot sedikit tersenyum menyapa gadis cantik itu seraya melirik Teo yang menatapnya dengan tatapan yang dingin. "Kamu sudah melihat berita terbaru?"

Tsania mengangkat alisnya, belum mengerti dengan pertanyaan Junot. Hingga ia memutuskan untuk sedikit bergeser, membuat Teo lah yang kini berhadapan dengan Junot.

"Berita apa?" Seakan menyambut apa yang Tsania lakukan dengan cepat Teo bertanya pada temannya itu.

Junot melirik Teo dan Tsania secara bergantian. Dan setelahnya segera memberikan ponsel pada Teo.

Bisa Tsania perhatikan perubahan raut wajah Teo saat pemuda itu memperhatikan dengan seksama ponsel yang Junot serahkan. Tsania hanya diam sampai ia menerima tatapan berbeda dari Teo.

"Kamu mengetahuinya?"

"Apa?"

"Yang ada di group chat kampus?"

"Aku hanya bergabung dengan group chat jurusan."

Teo terdiam mendengar jawaban Tsania. Ia mengembalikan ponsel Junot dan memperhatikan sekitar. Bisa Teo lihat semua orang kini mulai berbisik.

"Sepertinya sudah terjadi sesuatu."

"Tidak usah dipikirkan, sebaiknya kita masuk ke kelas."

Teo meminta Tsania melanjutkan langkah. Perempuan itu juga terlihat acuh dan segera beranjak.

"Hey! Anak haram!" Tsania berhenti, ia menatap pada salah satu mahasiswi yang kini berteriak ke arahnya. "Menjauhlah dari Teo! Kamu itu tidak pantas dekat-dekat dengannya!"

"Hentikan omong kosong mu!" Teo terlihat marah dengan salah satu mahasiswi yang dengan berani berteriak hingga semakin memancing perhatian sekitar.

"Benar! Anak haram seperti kamu tidak pantas jika bersama dengan idola kampus!" Kini mahasiswi yang lain ikut menimpali secara bersamaan. Keadaan menjadi riuh karena suara-suara sumbang yang mulai terdengar.

"Lantas siapa yang pantas?" tanya Tsania langsung. Ia juga menepis pelan tangan Teo yang sudah ingin mengajaknya pergi. Tsania menatap semua orang yang tadi dengan lantang menggaungkan jika dirinya adalah anak haram.

"Aku!"

Satu suara menyeruak, hingga perhatian semua kini beralih pada sosoknya

Anggita berdiri dengan tiga teman yang berada di sisi kiri-kanannya. Melipat tangan di dada Anggita tersenyum sinis pada Tsania.

1
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
nah lohhh di tantang makin anuu/Facepalm/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
/Curse//Curse//Curse//Curse/ nganan/Sweat/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
meledakkk/Scare//Scare/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
sentuhan/Awkward/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
uhukkk
dihhh spek buaya berkelas/Joyful/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
aku juga mau di miliki Ardi Lim/Awkward/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
ibu bodoh anda/Sweat/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih playing victim
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
bingung sih kalau jd galang
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
yg ada sekar yg di kick
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ suka bgt sama gays Laura
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑: gayaaaa haisss tyop
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih km yg sudah menggantikan tempat ku/Curse//Curse//Curse/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
panaaaasssss, mana apar mana🙃🙃🙃
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
gue gk nanya/Joyful//Joyful//Joyful/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
jangan khilaf oyyy... nanti tiba² cup🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
tersumbat, kaya batuk 😮‍💨😮‍💨😮‍💨
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih sok jadi bapak yg anuu 😮‍💨
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
Teo Daka 🙃
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
lahhh mampuussss/Joyful/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
wooyyy itu anak nya, dudul /Curse//Curse//Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!