Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33
Belum selesai acara ulang tahun permaisuri, Pangeran ketiga berpamitan untuk mengundurkan diri. Karena dia merasa kurang enak badan.
Kaisar mengizinkan dia kembali. Gu Yenrou tetap mendampingi Pangeran ketiga menuju istana Selatan.
Tetapi, di tengah perjalanan, tiba-tiba pembunuh bayaran menghadang mereka dengan sigap Gu Yenrou menangkis serangan tersebut.
Pangeran ketiga yang melihat pergerakan Gu Yenrou sedikit tercengang, karena dia baru melihat gaya bertarung seperti itu.
'Bukankah Yenrou keturunan mendiang Jenderal Gu? Mengapa gaya berkelahi berbeda? Aku sama sekali belum pernah melihat gaya berkelahi seperti ini.' Ucap Zhong Rei Yu dalam hati.
Jiwa Yenrou yang berasal dari anggota intelijen zaman modern. Yang biasa melatih dirinya dengan bela diri Jiu jitsu, Krav Manga dan Muay Thai.
Dia menggabungkan ilmu beladiri itu, dengan ditambah ilmu pedang yang telah dipelajari oleh pemilik tubuh ini.
'Di mana gadis ini mempelajari gaya berkelahi seperti itu?' gumam Pangeran ketiga.
Terlihat gerakannya sangat indah, tapi mematikan.
Mungkin karena Yenrou seorang wanita, sehingga Pangeran ketiga mengatakan gerakan bela diri itu indah.
Padahal di zaman modern ketika bela diri ini di gunakan pasti sangat mematikan, dan orang-orang akan menjauh.
Dan bukan hanya pangeran ke tiga yang terkesima. Pelayan pribadinya, Lei Tung juga merasakan hal yang sama. Dia juga ahli beladiri, bekas prajurit terlatih.
Dengan cepat pembunuh bayaran yang telah disewa seseorang untuk menghilangkan nyawa Pangeran ketiga telah tergeletak tidak bernyawa oleh Gu Yenrou.
Mereka tidak peduli dengan mayat-mayat itu. Dengan santai mereka bertiga meninggalkan tempat itu, dan kembali menuju istana Selatan.
"Tuan, Apakah kita tidak menguburkan mayat-mayat itu?" Tanya pelayan pribadi Pangeran ketiga.
"Tidak perlu, karena seseorang sebentar lagi akan datang membersihkan itu."
"Apakah anda menyuruh seseorang?" Tanya Lei Tung.
"Tidak, tentu saja yang menyewa mereka yang akan membersihkannya. Jika mayat-mayat itu terlihat sampai keesokan harinya, bukankah Kaisar akan mencari tahu siapa mereka? Tentu saja orang yang di belakang itu tidak ingin terjadi seperti itu. Mereka akan membersihkan mayat-mayat itu dengan sendirinya." Zhong Rei Yu menjelaskan.
Pelayan pribadi Pangeran ketiga hanya mengangguk, sambil mendorong kursi roda yang diduduki oleh pangeran ketiga.
Sedangkan Gu Yenrou hanya diam, mengikuti mereka dari samping. Nafasnya sudah normal, seperti tidak pernah terjadi perkelahian, dan seperti dia tidak pernah membunuh orang barusan.
Pangeran ketiga yang melihatnya sedikit merasa ciut, karena dia berpikir bahwa selama ini dia adalah orang yang terkejam yang pernah ada. Karena dia telah membunuh banyak tentara musuh di medan perang.
Tapi ketika melihat Yenrou yang selesai membunuh orang barusan. Dan dengan cepat raut wajahnya kembali tanpa ekspresi. Seolah-olah dia tidak pernah melakukan pembunuhan. 'Bukankah dia lebih mengerikan?' Gumamnya. Karena dia tahu, orang seperti itu tidak memiliki hati.
Walaupun sebenarnya di kehidupan sebelumnya, dia telah membunuh banyak musuh secara sembunyi ataupun terang-terangan. Sikapnya yang dingin ini telah terlatih puluhan tahun di zaman modern. Sehingga itu terbawa sampai ke zaman kuno ini.
Tapi, entah mengapa dia menganggap orang-orang ini, hanya seperti sebuah mainan. Karena dia merasa, dia sedang bermain peran, bukan seperti dia hidup di dunia nyata.
Dan hatinya yang dingin ini, sebenarnya perpaduan hati pemilik tubuh asli dan juga dia yang dari zaman modern. Yang hidupnya menyendiri, dan tidak suka bergaul dengan orang lain.
Memang sedari kecil dia sudah dilatih untuk berhati dingin. Apalagi si pemilik tubuh ini yang telah lama di siksa oleh keluarganya membuat hatinya juga menjadi beku.
Jiwanya yang dulu juga tidak pernah merasakan kasih sayang. Karena dia berasal dari panti asuhan. Dan diambil oleh agensi.
Dari kecil dia dilatih untuk menjadi pembunuh berdarah dingin. Dan ditambah dengan pemilik tubuh ini, juga tidak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Karena waktu kecil dia ditinggalkan untuk berperang, ketika bertemu hanya melihat mayat orang tuanya saja.
Kakeknya tidak tinggal bersamanya, tetapi beliau tinggal di perbatasan dan mengurus Pangeran ketiga sampai kakeknya tersebut meninggal.
Sedangkan dia tinggal bersama neneknya. Walaupun itu nenek kandungnya, tetapi dia sama sekali tidak mendapatkan kasih sayang dari neneknya tersebut.
Begitu juga dengan paman dan bibinya, tidak pernah memberikan perhatian kepadanya sehingga terbentuklah hatinya yang dingin.
Setelah Gu Yenrou mengantarkan Pangeran ke tiga ke kamarnya, dia permisi untuk mengundurkan diri dan beristirahat ke kamarnya. Pangeran mengizinkan dia untuk pergi beristirahat.
Tetapi setelah itu, dia bukan pergi ke kamarnya, melainkan ke tempat perkelahian tadi. Dia ingin melihat siapa sebenarnya dalang dibalik pembunuh bayaran itu.
Dan memang benar sekali dugaan Pangeran ketiga. Ada beberapa orang yang datang untuk membersihkan mayat itu.
Dan sepertinya ada sebagian dari pelayan di istana kekaisaran ini, hanya saja Yenrou tidak tahu pelayan itu berasal dari pavilion mana.
Tapi dia mencoba untuk mengingat wajah mereka. Karena, jika dia bertemu mereka suatu waktu, dia bisa melihat mereka berasal dari paviliun mana.
Setelah selesai dia mengingat wajah mereka satu persatu, dengan cepat dia pergi kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
Sedangkan Pangeran ketiga di kamarnya sedang berendam untuk membersihkan diri.
Di dalam air dia mulai mengingat-ingat gerakan Yenrou tadi. Dia mencoba mempraktekkan gerakan tersebut. Tetapi hanya tangannya saja yang dia gerakkan, karena kakinya masih belum bisa dia gerakkan.
Sehingga di dalam air setengah badannya terendam dan tangannya yang di atas mencoba meniru gerakan tangan Yenrou.
"Gerakan itu sangat baru, entahlah.. aku juga kurang tahu, apakah di benua lain ada gerakan seperti itu?" Ucapnya pelan
Karena, selama di perbatasan dia hanya melihat dan berlatih dengan gerakan yang diajarkan oleh kakek Jenderal tua. dan juga ayah Yenrou yaitu Jenderal Gu.
Tapi yang dia lakukan hanya pergerakan tangan saja, dia belum bisa merasakan kekuatan internal yang keluar dari gerakan itu.