Berawal dari seorang gadis yang bernama Axela Orlin, seorang mahasiswi di salah satu kampus ternama di kota x. Ia mempunyai seorang kekasih bernama Arga Gladwyn. Arga merupakan seorang karayawan di salah satu perusahaan besar di kota y. Hubungan mereka sudah memasuki usia ke 3 tahun. Apakah hubungan mereka romantis dan seperti yang didambakan oleh pasangan pasangan lainnya, Tidak.. Alexa seolah dijadikan budak cinta oleh Arga. Ia selalu mendapat perlakuan yang tidak baik dari Arga, bahkan sesekali ia mendapat kekerasan dari Arga..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Jam sudah menunjukkan pukul 05.30 sore.. Sudah waktunya jam pulang kerja alexa.. Alexa merapikan barang barang nya, lalu turun ke bawah menunggu taksi. tiba tiba sebuah mobil berhenti di depan alexa, lalu kaca mobil tersebut turun..
"alexa...!! " panggil barra dari dalam mobil.
Alexa sedikit menundukkan kepala nya melihat barra yang berad di dalam mobil.
"kamu lagi nunggu siapa?? " tanya barra.
"aku lagi nunggu taksi nih, tapi belum juga datang.. " jawab alexa ramah.
"yasudah, ayo naik, aku antar.. " ucap barra mengajukan diri.
"hmm.. Nggak usah barra.. Nanti merepotkan kamu.. " tolak alexa halus.
"tak apa.. Kamu tinggal di apartemen sebelah minimarket waktu itu kan?? Yasudah, ayo bareng aja.. Kita searah kok.. " ujar barra.. Alexa terlihat sedikit berpikir sebelum akhirnya ia menyetujui untuk menerima tawaran barra.
"maaf merepotkan ya.. " ucap alexa saat mobil barra meninggalkan halaman perusahaan..
"enggak kok.. Santai aja.. " ucap barra tersenyum manis dengan kacamata yang bertengger di atas hidungnya.
"emm ngomong ngomong, kamu disini tinggal sendiri?? " tanya barra membuka topik pembicaraan.
"hemm.. Enggak sih.. Aku tinggal sama sepupu aku.. Cuma kita beda unit aja, ngomong ngomong dia juga kerja di perusahaan tempat kita kerja juga loh.. " jelas alexa.
"oh ya?? Siapa?? " tanya barra penasaran.
"namanya kevin adelio.. Tapi sekarang dia udah dipindahin ke perusahaan cabang" jelas alexa.. Barra yang mendengarkan mengangguk mengerti..
"oh iya, kalo kamu sendiri gimana? " tanya alexa..
"emm.. aku tinggal bersama kakek aku.. " jawab barra membuat alexa mengangguk paham..
Tak lama kemudian, mereka sampai di depan gedung apartemen alexa.
"thanks ya barra.. Maaf udah ngerepotin.. " ucap alexa hendak turun dari mobil barra
"sama sama.. "
***
Pagi pagi seperti biasa, alexa pergi ke kantor diantar oleh kevin.. Saat hendak masuk ke dalam kantor, alexa bertemu dengan karmila yang juga bekerja di perusahaan tersebut..
"kamu sekretaris baru itu ya?? " ucap karmila pada alexa.
"iya mbak.. Saya alexa.. " jawab alexa ramah..
"aku kira kamu bisa jadi sekretaris dirut karena kemampuan kamu, ternyata ada orang dalam ya.. " ucap karmila meledek alexa.
"maaf mbak.. Maksud nya apa ya?? " tanya alexa..
"halahh... Jangan sok sok nggak ngerti deh.. " ucap karmila lalu pergi menyelonong begitu saja. membuat alexa mengerutkan keningnya heran.. Pasalnya sudah beberapa hari ia bekerja disana, baru kali ini ada orang yang bicara seperti itu padanya..
"heh... Kenapa ngelamun!! " ucap kinara mengejutkan alexa..
"eeeh.. Enggak kok kin.. " jawab alexa mengalihkan pandangannya pada kinara.
"yaudah ayo.. " ajaknya..
jam sudah menunjukkan pukul 11.00 siang.. Sampai saat ini direktur utama yang baru di perusahaan tersebut belum juga datang, padahal alexa sudah beberapa hari bekerja di sana.. Jadi selama beberapa hari ini alexa hanya melakukan pekerjaan yang sebisanya ia lakukan, karena tugas utama alexa adalah dengan direktur utamanya.
"heh.. Anak baru.. Tolong kamu kerjain laporan ini ya.. siapkan hari ini juga, jangan lupa setelah itu kamu minta tanda tangan direktur.. " ucap karmila yang tiba tiba datang melempar sebuah map ke atas meja alexa, membuat alexa sedikit terkejut.
"maaf mbak.. Ini laporan apa ya??" tanya alexa dengan sopan.
"nggak usah banyak tanya, kamu kerjakan saja!! Nanti saya tunggu!! " ucap karmila dengan songongnya.
"maaf mbak.. Tapi ini bukan pekerjaan saya.. " ucap alexa.
"kamu menolak perintah saya ha?? " ucap karmila dengan nada yang mulai tinggi.
"ada apa ini? " tanya barra yang datang mendekat.
"kamu satu lagi, jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh.. " ucap karmila meledek.
"saya bukan pahlawan kesiangan.. Saya hanya bertanya, lagian itu kan memang bukan tugas alexa" ucap barra membela alexa.
"bukan urusan saya.. Yang penting kerjain tuh laporan, kalo perlu sekalian kamu juga ngerjain nya!! " ucap karmila meremehkan.
barra yang tak terima, ingin kembali menjawab ucapan karmila, namun dihentikan oleh alexa.
"udah barra.. malu diliatin sama yang lain.. " ucap alexa pelan.
karmila pergi begitu saja meninggalkan alexa dan barra.
"kamu kenapa bela dia?? " tanya barra menatap alexa.
"aku nggak bela dia, cuma malu aja diliatin sama yang lain.. " jelas alexa..
Akhirnya dengan terpaksa alexa mengerjakan laporan yang disuruh oleh karmila. Barra juga membantu alexa mengerjakan laporan tersebut setelah semua pekerjaan nya beres.
Karmila merupakan karyawan yang telah beberapa tahun bekerja di perusahaan tersebut. karena sifatnya yang sombong dan suka semena mena terhadap karyawan lain, apalagi terhadap karyawan baru, membuat ia tak disukai banyak orang. Hanya ada beberapa orang yang mau berteman dengan nya.
"elden... Besok kamu harus sudah menjabat jadi direktur utama di perusahaan kita..!! " ucap pak rajendra bagaskara kepada cucunya.
"tapi kek... "
"udah.. Nggak ada tapi tapian lagi.. sampai kapan kamu akan membiarkan posisi direktur utama kosong.. Kakek sudah memberi kamu waktu satu bulan.. Sekarang sudah saatnya kamu kembali ke posisi kamu..!! " ucap pak rajendra tegas.
"kek.. Kasih elden waktu lagi.. " rengek nya.
"tidak..!! Jika kamu masih bersikukuh menolak untuk kembali ke kantor, maka jangan salahkan kakek jika semua aset kamu kakek sita..! " ucap pak rajendra dengan sedikit mengancam elden. membuat elden tak mampu berkata kata lagi.
"baiklah.. Aku akan ke kantor besok" ucap elden pasrah.
Pagi pagi suasana di kantor sudah sangat sibuk.. Mereka mendapat kabar bahwa hari ini direktur utama yang baru akan masuk ke kantor. Para staf dan karyawan begitu sibuk dengan pekerjaan nya masing masing..
"si barra nggak masuk ya ta? " tanya alexa pada dita yang satu difisi dengan barra.
"enggak tau xa..dia nggak ada kasih kabar sih.. bisa dapat masalah besar dia jika sampai nanti direktur utama datang dianya malah telat.. " ujar dita..
"coba aku hubungi dulu deh.. Kasian kalo dia sampai kena marah nanti.. " ucap alexa mengambil ponselnya mencoba menghubungi barra.
Tut... Tut... Tut...
Panggilan alexa tak dijawab, ia terus mencoba nya beberapa kali, namun hasilnya masih sama.
"gimana xa?? Nggak diangkat?? " tanya dita.
"enggak ta.. " ucap alexa sambil menggeleng kan kepalanya..
"Yasudah biarkan saja, kita siap siap aja dulu.. Pak elden sebentar lagi akan datang..
Tap.. Tap.. Tap..
Bunyi suara telapak sepatu memecah kesunyian di kantor tersebut.. Seorang pria berbadan tegap, putih, kulit yang putih dan bersih, dengan rambut hitam yang rapi. ia memakai setelan jas yang begitu cocok dengan tubuhnya.
"selamat datang pak elden..mari saya antar.." sapa pak haris menyambut kedatangan beliau selaku manager. Elden hanya mengangguk lalu melanjutkan jalannya menuju ruangannya..
"kamu sekretaris saya??! " tanya elden saat melewati meja alexa.. Alexa yang dari menunduk tak berani mengangkat kepalanya.
"ii.. Iya pak.. " jawab alexa sedikit gugup namun masih menunduk.
"saya tunggu diruangan saya 5 menit lagi..! " ucap elden datar..
HAPPY READING♥
Jangan lupa LIKE, KOMEN, SUBSCRIBE SAYANGKU♥
