Setelah menjadi lulusan terbaik di universitas terkenal, Aira Alisya Alendra diterima menjadi sekertaris di Perusahaan ternama. Aira sangat bahagia ketika diterima di perusahaan itu.
Namun, kebahagiaan itu luntur ketika mengetahui bahwa Ceo baru perusahaan itu adalah Refaldo Galaksi, musuh bebuyutannya sejak SMA.
Tidak disangka, mereka malah terlibat dalam pernikahan yang harus mereka terima karena alasan tersendiri dari masing-masing pihak.
Pernikahan mereka seiring waktu berjalan dengan baik, sampai dimana masalalu Aldo datang...
yuk ikuti cerita mereka👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiela Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Starting to fall in love
-5 sebelum hari H. Aira tetap bekerja seperti biasa.
Aira baru saja habis berganti pakaian, dan berniat untuk mengikat dan merapihkan rambutnya.
Ting! [Notif whatsApp]
✉️Aldo: Aira aku di depan.
Setelah melihat pesan itu Aira langsung mengintip ke luar dari balik jendela kamarnya. Ya, Terlihat mobil putih terparkir di depan rumahnya.
Aira heran. berapa banyak mobil yang dimiliki Aldo? Kenapa setiap hari Aldo menggonta ganti mobilnya.
Orang kaya mah bebas ya...
Aira pun langsung mengikat asal rambutnya dan keluar menghampiri Aldo.
Aldo membuka kaca mobilnya. "Kenapa kamu datang kemari? Bukannya ke kantor malah kesini." Omel Aira.
"Gaboleh jemput pacar sendiri?" Ucap Aldo sambil tersenyum.
"Aku kan bisa naik bis."
"Untuk apa naik bis? Kan pacar kamu punya mobil. Ayo naik." Aira kemudian menaiki mobil Aldo.
Aira memasang sabuk pengamannya. "Udah?" Tanya Aldo.
"hmm." Aldo pun menjalankan mobilnya menuju kantor.
Aira menatap Aldo, Aira merasa sedikit aneh meilihat perubahan sikap Aldo. Sifat Aldo yang sangat menyebalkan bagaimana bisa berubah menjadi manis seperti ini?
Tetapi Aldo terlihat cukup tampan? Atau saat ini penglihatan Aira sedang buruk?
Aldo melihat dari ujung matanya, bisa dilihat dengan jelas bahwa dari tadi Aira sedang menatap Aldo. "Ekhm. I know I'm handsome, tapi biasa aja ngeliatinnya." Ujar Aldo.
Aira langsung membuang pandangannya ke depan. "Gausah kegeeran." Ucap Aira.
...----------------...
Rasanya saat ini kepala Aira ingin pecah, pekerjaan Aira saat ini sangat banyak. jam 12.00 Aira sekarang sama sekali belum makan.
Tumben sekali, Biasanya Aldo menyuruh Aira mengambilkan ini mengambilkan itu. Namun, kali ini Aira bekerja sangat tenang karena Aldo tidak menyuruhnya sama sekali.
Aira turun ke bawah untuk makan siang, sekalian mengambil kopi agar tidak mengantuk.
Aira pun makan di meja yang kosong. Ketika sementara menikmati makanannya, Aira sedikit menguping pembicaraan beberapa karyawan yang bersebelahan dengan meja Aira.
"Pak Daniel tadi beneran dateng?"
"Iya gue liat sendiri,"
"Tumben ya, padahal Pak daniel sama Pak Aldo ga akur."
"Iya, paling nanyain tentang perusahaan."
"Iya sih."
...----------------...
Daniel memukul meja di depan Aldo. "Ayah sudah mengingatkanmu untuk mencari calon istri yang sederajat dengan keluarga kita." Bentak Daniel.
"Memengnya kenapa? Dia baik." Tanya Aldo dengan santai. Aldo tidak terintimidasi sama sekali dengan Ayahnya.
"Awalnya saja yang baik, kamu belum melihat sifat aslinya."
"Saya mengenalinya dari SMA, dan dari dulu dia memang sangat baik."
"Saya tidak sudi mendapatkan mantu seorang anak penjual kue."
"Kakek saja setuju, Selama kakek setuju saya akan melakukannya. kakek juga sangat menyukai Aira."
"Kamu mulai berani kepada Ayah? Saya bisa mencabut semua jabatan kamu saat ini." Ancam Daniel.
"Baiklah kalau begitu, kalau ayah ingin saya membatalkan pernikahan ini akan saya batalkan. Tetapi, saya tidak akan menikah dengan siapapun walaupun jabatan saya di cabut sekalipun." Aldo kembali mengancam Daniel.
Aldo tau bahwa Daniel takut kepada Kakeknya.
Daniel memijat pelipisnya. "Kamu boleh menikahinya asalkan pernikahan ini harus dirahasiakan." Tawar Daniel.
"Tidak."
"Saya akan membatalkan pernikahan ini kalau kamu tidak mau merahasiakannya, Walaupun kakekmu melarangnya sekalipun." Ucap Daniel dengan tegas.
Apakah Aldo pikir ia takut dengan kakeknya? Tidak sama sekali. Karena beberapa perusahaan sudah diatasnamakan Daniel.
Aldo melihat Ayahnya, sepertinya perkataan Ayahnya cukup serius. Aldo juga tidak dapat membatalkan rencana pernikahan ini secara tiba-tiba. Aldo tidak mau membuat Aira sakit hati, dan tidak mau membuat Kakeknya kecewa.
"Baiklah saya ingin meminta pendapat Aira terlebih dahulu."
"Bagus, saya akan mempersiapkan pernikahanmu dengan hanya menggundang keluarga kita saja." Ucap Daniel kemudian Daniel langsung beranjak pergi dari ruangan itu.
...----------------...
Aira sudah menghabiskan makan siangnya, Aira pun berjalan menuju mesin kopi dan pergi ke menuju lift.
Aira menunggu lift itu terbuka. Ketika lift itu terbuka Aira melihat Daniel Atau calon ayah mertuanya dengan wajah datar muncul dihadapannya.
Aira beserta karyawan lainnya yang didepan lift membungkuk di hadapan Daniel. Daniel pun keluar dan tidak menghiraukan para karyawan yang menyapanya.
Aira sedikit sakit hati, bagaimana bisa calon mantunya sendiri tidak di sapa?
Aira pun masuk kedalam lift.
...----------------...
Aira pun melanjutkan pekerjaannya. Tiba-tiba Aldo menghampiri Aira.
"Kamu udah sarapan?" Tanya Aldo.
"sudah." Jawab Aira yang masih fokus ke layar laptop.
"Oh, padahal aku ingin ajak kamu makan siang bersama."
"Aku baru saja selesai makan siang." Jawab Aira lagi.
Aldo masih berdiri di depan Meja Aira. "Kenapa kamu masih disini? Sana makan." Tanya Aira.
"Ayo, temani aku makan siang." Ucap Aldo
"Aku baru selesai makan Aldo.."
"Cukup temani aku saja."
"Baiklah kalau itu maumu." Jawab Aira. Lebih baik Aira mengikuti Aldo saja, daripada Aldo terus disini sambil memandanginya.
"Gitu dong, kamu jangan terlalu banyak kerja nanti stres."
"Makanya jangan memberikan pekerjaan terlalu banyak." Sindir Aira kepada Aldo.
"Maaf ya, nanti saya berikan bonus deh."
"Terserah kamu saja."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...