Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.34
Lagi lagi,Tio melewatkan sarapannya saat melihat Zoana sudah menempati salah satu kursi dimeja makan.
Tio akan memilih sarapan dikantor dan siangnya akan meminta sang istri datang untuk mengantarkan nya makan siang agar mereka masih tetap bisa melakukan makan bersama tanpa adanya pengganggu.
Tiga hari sudah Zoana ada dirumah itu.Dan selama dia ada disana Zoana hampir tidak pernah melihat Tio karena Tio benar benar mengurung diri didalam kamar setelah dia pulang dari bekerja.
Helaan nafas berat dan panjang kembali dilakukan Zoana saat melihay Tio hanya melewatinya begitu saja tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya.
Berbagai cara dan alasan dilakuka Zoana agar bisa bertemu dan berbicara dengan pria yang masih dia dia cintai itu namun hasilnya tetap sama.
Tio menolak mentah mentah niat Zoana.Bahkan kini bujuk rayu sang istripun sudah tidak mempan lagi untuk membujuknya.
"Ingat sayang,aku mengijinkan nya tinggal disini untuk sementara dengan syarat dia tidak mengganggu waktuku.Jika ada yang ingin dia sampaikan kamu bisa menjadi wakilku untuk mendengarkan apa yang akan dibicarakan padaku lalu menyampaikan nya padaku.Aku tidak bisa dan tidak mau berinteraksi dalam bentuk apapun dengan nya,mengerti"
Itulah jawaban terakhir yang Tio berikan saat lagi lagi Zalina membujuknya untuk menemui Zoana.Bahkan kali ini Tio tidak bisa menahan emosinya saat terus menerus didesak untuk bertemu dan bicara dengan si pembuat luka dihidupnya.
Dan dari situ Zalina pun kini menyerah dan tidak lagi mau ikut campur urusan sang Mamah dengan suaminya.
Zalina sangat paham dengan Tio yang begitu enggan bertemu apalagi berbicara dengan Zoana.Namun Zalina pun merasa lelah kala sang Mamah tidak pernah berhenti meminta bantuan nya untuk bertemu dengan Tio.
*
*
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikum'salam,tuan sudah pulang?"
"Iya Bi,istri saya dimana Bi?"
"Dikamar tuan,katanya kurang enak badan jadi belum keluar kamar lagi setelah pulang dari kampus"
"Istriku sakit?"
"Sepertinya begitu tuan,mukanya pucat tuan"
"Baik Bi,saya naik dulu ya"
"Baik tuan"
Tio segera berlari ke lantai dua dimana kamarnya berada.Rasa cemas jelas langsung menghinggapinya saat mendengar jika sang istri sakit.
Cklek...
Suara pintu yang Tio buka nyatanya tak membuat tidur Zalina terganggun.Tio berjalan mendekati sang istri yang nampak begitu lelap dalam tidurnya.
Tio membelai surai hitam sang istri yang nampak acak acakan karena tidurnya.Tangan Tio pun turun dari rambut Zalina ke kening lalu ke pipi mulus gadis yang sudah membuat dunianya begitu indah dan berwarna.
"Mas,sudah pulang?"tanya Zalina yang akhirnya terusik oleh belaian sayang yang Tio lakukan padanya.
"Kata Bi Nani kamu sakit?apa perlu kita pergi kedokter?"
"Tidak perlu,aku cuma kurang enak badan saja kok.Habis istirahat pasti membaik"
"Baiklah,istirahatlah.Mas mandi dulu ya"
"Iya,maaf tidak bisa menyiapkan air hangatnya"
"Tidak apa apa,istirahatlah.Biar Mas lakukan sendiri"
Tio pun segera bangkit dan berlalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah sebelumnya mendaratkan satu kecupan sayang dikening sang istri.
30 menit berselang Tio pun telah menyelesaikan acara bersih bersihnya.Saat keluar dari kamar mandi,Tio melihat Zalina yang kembali terlelap dengan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut.
Kali ini Tio menyiapkan segala keperluan nya seorang diri.Terasa aneh memang setelah sekian lama dibantu oleh Zalina kini Tio kembali melakukan nya sendiri karena Zalina tengah kurang sehat dan butuh istirahat.
Setelah berpakaian ala rumah,Tio keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju kearah dapur.
"Bi bikin makan apa?"tanya Tio saat sudah tiba didapur dan melihat kalau Bi Nani tengah menata menu makan malam diatas meja makan.
"Ini saya bikin bubur ayam pesanan Nyonya Zalina Tuan dan kalau Tuan kurang berkenan saya bikin ayam panggang serat untuk sayurnya saya biki capcay Tuan"jelas Bi Nani.
"Zalina pesan bubur ayam?"
"Iya Tuan,katanya lagi pengen makan bubur tapi tidak mau beli"
"Oh begitu,baiklah.Tolong siapkan dinampan ya,biar saya bawa kekamar.Kami akan makan malam dikamar saja"
"Baik Tuan,tunggu sebentar".
.
🌸🌸🌸