Kehidupan Sederhana yang dijalani Putri Ayaxana Gledia yang tadinya berjalan sempurna, hancur begitu saja setelah dia diterima di universitas bergensi di Jakarta.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan seorang most wanted sekaligus putra tunggal pemilik kampus tersebut yang bernama Pangeran Zaiver Zyain.
Zaiver begitu terobsesi dengan ayaxana saat pertama kali dia melihatnya dan diam-diam memperhatikan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh gadis cantik
tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Di kantin, terlihat ayaxana dan Rina tengah menikmati
makanan yang mereka pesan, tetapi ayaxana tidak
sepenuhnya menikmati makanannya dikarenakan dia masih memikirkan soal kejadian tadi. Ayaxana mencoba untuk tidak memikirkan kejadian tersebut tetapi tidak bisa karena menurutnya ini sangat aneh.
Saat ayaxana dan Rina sedang asik menikmati
makanannya, Rina dikagetkan dengan teriakan gadis-gadis yang berada di kantin tersebut. Itu dikarenakan karena kedatangan most wanted kampus yang tidak lain adalah kak zaiver dan ketiga temannya sedang berjalan ke arah mereka.
Sedangkan ayaxana yang sibuk dengan pikirannya tidak mendengar teriakkan gadis-gadis tersebut bukan hanya itu ayaxana juga tidak menyadari kedatangan zaiver dan ketiga temannya.
"'Sayang.." Panggil zaiver dengan suara lembut, tetapi
tidak mendapat respon dari ayaxana, karena ayaxana masih larut dalam pikirannya.
"Sayang.." Panggil zaiver sedikit meninggikan suaranya.
"Ehh... Kak zaiver bikin kaget saja." Jawab ayaxana
terkejut.
"Apa yang kamu pikirkan sayang, sampai-sampai kamu tidak menyadari kedatangan ku." Ucap Zaiver.
"Itu.." Jawab ayaxana terpotong karena rina.
"Itu kak, ayaxana masih memikirkan kedua gadis yang hilang itu." Sambung rina.
"Kenapa kamu memikirkan kedua gadis yang sudah
mengurung kamu di gudang sayang." Ucap zaiver menatap ayaxana sambil mengelus kepala gadis tersebut.
"Aku merasa aneh aja kak, karena kedua gadis itu hilang sehari setelah mereka mengurung aku di gudang." jawab ayaxana mengangkat kepalanya keatas dan membalas menatap zaiver.
"Apa kamu berpikir kedua gadis yang hilang itu ada
sangkut pautnya dengan kamu." Ucap zaiver.
"Bisa jadi kan kak. kedua gadis menghilang itu ada
kaitannya dengan aku." Jawab ayaxana.
"Sayang... Kejadian itu tidak ada kaitannya dengan kamu, itu hanya kebetulan." Ucap zaiver menyakinkan ayaxana.
"Menghilangnya kedua gadis itu ada kaitannya dengan kamu sayang, mereka telah menganggu kamu dan siapapun yang menganggu kamu itu artinya mereka men cari masalah dengan aku sayang. Maafkan kak karena menyembunyikan ini dan menyembunyikan siapa sebenarnya kakak, kakak tidak mau kalau kamu tau aku mafia dan aku dalang dari menghilangnya kedua gadis itu." Sambung zaiver dalam hati.
"Betul yang dikatakan kak zaiver aya, itu hanya
kebetulan dan kamu tidak usah mikirin mereka lagipula meraka sudah jahat sama kamu kan." Ucap rina.
"lya..." Jawab ayaxana.
Sedangkan ketiga teman zaiver hanya memperhatikan
dan mendengar mereka, karena mereka sudah mengetahui siapa dalang dari semua kejadian ini.
"Kakak-kakak ini enggak pesan." Ucap ayaxana.
"Enggak. Kakak kesini ingin ketemu kamu, ada yang
ingin kakak beritahu." Jawab zaiver.
"Beritahu. Apa kak." Ucap ayaxana.
"Kamu libur kampus selama seminggu kan." Jawab
zaiver.
"iya kak, terus, kakak kesini cuman ingin
memberitahukan ini." Ucap ayaxana.
"Enggak, kakak ingin kamu ikut kakak pergi liburan."
Jawab zaiver.
"Liburan, kemana?" Ucap ayaxana terkejut.
"Swiss." Jawab zaiver.
"Hah.. Swiss." Ucap ayaxana semakin terkejut.
"Iya swiss, kenapa." Jawab zaiver terkejut dengan
respon ayaxana.
"Kamu bisa ajak rina juga." Sambung zaiver.
"Tapi kak... bagaimana dengan pekerjaan aku disini."
Ucap ayaxana.
"Kamu tenang saja, biar kakak yang urus masalah itu
dan semua keperluan kalian biar kakak yang sediakan kamu dan teman kamy tinggal ikut saja." Jawab Zaiver.
"Tapi kak.." Ucap ayaxana terpotong. "Beneran kak, apa
aku boleh ikut liburan bareng kalian." Ucap rina kegirangan.
"Tapi aku enggak ingin pergi, kakak aja yang pergi
liburan yah." Ucap ayaxana.
"Kenapa kamu enggak mau ikut aya, ini kesempatan
bagus loh, sekali-kali kamu juga harus pergi liburan, bukan hanya bekerja terus." Jawab rina berusaha membujuk ayaxana agar penerima ajakan dari zaiver.
"Bener kata rina sayang dan kamu tau kan aku enggak
suka di tolak." Balas zaiver.
"iya aya.." Ucap rina memasang wajah memohon.
"iya... aku akan ikut." Jawab ayaxana terpaksa, jauh di
dalam hatinya ayaxana sebenarnya tidak ingin ikut karena zaiver yang akan membiayai semua kebutuhan mereka disana, ayaxana tidak mau di cat sebagai cewek matre,berpacaran dengan zaiver karena uangnya.
"yeyy..." Teriak rina kesenangan membuat orang-orang
yang berada di kampus menatap kearah mereka.
"Rina kamu berisik sekali, lihat orang-orang menatap
kita kan jadinya." Ucap ayaxana ikut terkejut karena teriakan dari sahabatnya itu.
"yah... Maaf habisnya aku senang karena kita akan ke
swiss untuk liburan dan itu kan negara impian kamu aya."Jawab rina.
"kak... kapan kita berangkatnya." Ucap ayaxana.
"Kita berangkat jam 16.00 sore." Jawab zaiver.
"Hah... Jam 16.00 sore, kenapa cepat banget kak, aku
belum ada persiapan." Ucap ayaxana terkejut.
"Kamu enggak usah mempersiapkan apa-apa sayang,
kakak sudah mempersiapkan semuanya untuk kamu."
Jawab zaiver.
"Aku sudah menyuruh bibi untuk menyiapkan kebutuhan aku." Ucap rina.
"Kalau begitu pulang dari kampus kita ketemu di
parkiran yah." Ucap zaiver.
"lya kak." Jawab ayaxana.
"Kalau begitu kakak ke kelas yah sayang." Ucap zaiver.
iva kak." Jawab ayaxana
Zaiver dan ketiga temannya berjalan keluar kantin
menuju ke kelas meraka.
"Rina...kita ke kelas juga, bentar lagi kita masuk." Ucap
ayaxana.
"iya... tapi kita bayar dulu makanan kita." Jawab rina
dibalas anggukan oleh ayaxana.Ayaxana dan rina berjalan ke arah kasir untuk membayar makanan mereka.
"Semuanya berapa Bu." Ucap rina
"Pesanan nona-nona sudah di bayar semua." Ucap ibu
kasir tersebut membuat rina dan ayaxana terkejut.
"Sudah di bayar semua, siapa yang membayar pesanan kita Bu." Jawab rina.
"Tuan muda zaiver non dan juga setiap kali kalian makan di sini kalian enggak usah bayar" ucap ibu kasir tersebut.
"Tapi kenapa Bu." Jawab rina tambah terkejut dengan
apa yang dikatakan ibu kasir barusan.
"Karena tuan muda zaiver telah memberi kami
pemberitahuan bahwa nona ayaxana dan orang yang
bersama dia kekantin tidak akan membayar." Ucap ibu kasir.
"Hmm... kalau begitu terima kasih atas makanannya Bu."Ucap ayaxana berjalan meninggalkan kantin dikuti oleh rina.
Jam menunjukkan pukul 15.30 pertanda jam
perkuliahan telah usai. Semua mahasiswa yang berada di dalam kelas berhamburan keluar tidak terkecuali ayaxana dan rina.
"Aya, temani aku ke mobil aku dulu yah, untuk
mengambil barang-barang yang telah di siapkan bibi untuk ke swiss, baru kita ke kak zaiver." Ucap rina dibalas anggukan oleh ayaxana yang artinya dia mau, merekapun berjalan kearah parkiran mobil rina.
Setelah rina dan ayaxana mengambil barang, mereka
berjalan ke parkiran tempat mobil zaiver berada, di sana sudah ada zaiver beserta ketiga temannya sedang berdiri menunggu mereka.
Zaiver dan ketiga temannya melihat kedatangan
ayaxana dan rina yang tengah membawah 1 koper dan 1 tas bag berukuran sedang berwarna pink senada dengan warna kopernya. Dan salah satu teman zaiver yang bernama azkaya berlari kearah mereka, ternyata azkaya ingin membantu rina membawakan barang-barangnya.
"Sini biar aku bawakan." Ucap azkaya mengambil koper dari tangan rina sebelum rina memberikan jawabannya dan memasukkannya kedalam begasi mobilnya.
"Sudah semua, Kalau begitu kita ke bandara sekarang."
Ucap zaiver membukakan pintu mobil untuk ayaxana.
"Rina kamu ikut ke mobil azkaya." Sambung zaiver.
"lya kak." Jawab rina
"Ayo sayang." Ucap zaiver menarik ayaxana untuk
masuk ke dalam mobilnya dan di balas anggukan kepala oleh ayaxana di susul rina masuk kedalam mobil azkaya.
Mobil zaiver dan mobil ketiga temannya melaju
membela jalan untuk menuju ke bandara. Selang beberapa menit kemudian mobil yang dikendarai zaiver telah sampai di bandara dan diikuti oleh ketiga temannya. Zaiver turun dari mobil lebih dulu untuk membuka pintu mobil untuk ayaxana dan ayaxana keluar dari mobil.
"'Ayo kita masuk." Ucap zaiver memegang tangan
ayaxana sambil menariknya masuk kedalam Jet pribadi zaiver dan dikuti oleh ketiga temannya beserta rina.
Sepanjang jalan memasuki jet pribadi tersebut, ayaxana begitu kagum dengan suasana dan interior jet tersebut yang begitu mewah. Kini mereka semua telah berada di dalam jet tersebut dan siap untuk terbang ke swiss.
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏