Sorang pemuda dari keluarga besar yang di usir karna di jebak oleh anggota keluarganya dia di tuduh telah mencuri pusaka keluarga.
lalu pemuda itu terbawa pusaran air yang membuatnya berteleportasi ke dunia kultivasi.
500 tahun kemudian pemuda itu kembali ke dunia nya dan memulai misi balas dendam.
bagaimana kelanjutannya nantikan terus ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARIYANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebenaran kematian orang tua TangYan
Setelah kelompok orang itu pergi, TangYan memandang kearah gadis itu.
"tuan terimakasih kau sudah menyelamatkan ku,atau orang-orang itu akan membawa ku dan akan mengancam ayahku." gadis itu membungkuk kan badannya dan mengucapkan terimakasih.
"tidak masalah.nona sekarang waktunya pergi ke bank dan menarik uang" TangYan tidak peduli dengan ucapan terimakasih itu dan hanya menginginkan uangnya.
"tuan namaku Gu Ling'er" gadis itu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri.
"oh baiklah,ayo kita pergi ke bank." TangYan menjabat tangan Gu Ling'er dan berkata tidak sabar.
"tuan sebagai tanda terimakasih aku akan"
"baiklah kita akan membicarakan hal lain nanti setelah mendapatkan uang." sebelum Gu Ling'er menyelesaikan kata-katanya ia di sela oleh TangYan.
"oh baiklah."
Gu Ling'er cemberut tidak senang,tapi dia masih mengangguk setuju.
"apakah penampilan ku seburuk itu,bahkan tidak semenarik dibandingkan uang 6 juta.?"
Gu Ling'er meragukan penampilannya dan bergumam di dalam hati.
setelah mereka berdua keluar dari gang, terlihat sebuah mobil Panamera berwarna merah muda di tempat yang sedikit gelap di bawah pohon.
"tuan ayo kita naik mobil ku" Gu Ling'er menghentikan langkah TangYan dan menunjuk kearah mobil berwarna merah muda itu.
"oh baiklah"
Lalu mereka berdua berjalan ke arah mobil dan pergi dari tempat itu.
Setelah lima menit perjalanan mereka tiba di bank terdekat. Gu Ling'er pergi menarik uang sedangkan TangYan menunggu di luar.
beberapa saat kemudian Gu Ling'er berjalan keluar dengan dua tas berisi uang tunai,ia terlihat tertatih-tatih keberatan membawa kedua tas itu.
melihat Gu Ling'er keluar, TangYan menghampiri nya dan mengambil kedua tas itu sambil bertanya."apakah ini uangku.?"
"iya" Gu Ling'er mengangguk sambil mengusap keringat di dahinya.
"oh baiklah terimakasih nona" setelah mengatakan itu, TangYan berbalik dan bersiap untuk pergi.
"tuan tunggu."
Namun sebelum melangkah pergi,ia di hentikan Gu Ling'er.ia lalu berbalik dengan wajah bingung.
"nona apakah ada hal lain.?"
"tuan aku ingin mengundangmu makan malam sebagai ucapan terimakasih."
TangYan baru teringat,ia keluar dari hotel ingin pergi mencari makanan.sekarang sangat baik karna ada yang mengundangnya makan malam,tentu saja ia tidak akan menolak.
"baik" TangYan mengangguk, lalu mereka masuk ke mobil.
Meskipun dihotel menyediakan makanan dan minuman,tapi TangYan lebih suka makan makanan di pinggir jalan.menurutnya makanan jalanan lebih enak daripada yang di sediakan di hotel, terlebih lagi harganya jauh lebih murah.
"tuan,apa yang ingin kau makan" di dalam mobil,Gu Ling'er mencoba memulai obrolan karna TangYan hanya diam seperti patung dan tidak berniat berbicara.
"nona,kau bisa berjalan lurus,lima ratus meter didepan kau belok ke kanan." TangYan menjawabnya dengan memberi arah.
Setelah mereka berbelok ke kanan,di situ ada banyak kios yang menjual berbagai makanan.
mereka berhenti dan memarkirkan mobilnya di tepi jalan.lalu mereka berdua turun dan berjalan jalan menyusuri jalan sambil melihat lihat makanan di pinggir jalan, dengan TangYan yang berjalan di depan dan Gu Ling'er di belakang.
"tuan apakah kita akan makan di tempat seperti ini.?" Gu Ling'er bertanya dengan aneh.dia adalah putri dari keluarga bangsawan di ibukota,tentu dia tidak pernah makan makanan di tempat seperti ini.
"iya" TangYan menganggukkan kepalanya dan terus berjalan, setelah berjalan beberapa saat ia melihat kios yang menjual bebek panggang.TangYan tersenyum dan berjalan mendekat.
"paman berikan kami tujuh bebek panggang dan dua cangkir teh" TangYan tidak bertanya pada Gu Ling'er,dan langsung memesan.
"baiklah kalian bisa duduk dan menunggu" penjual itu menjawab dan meminta mereka berdua duduk di kursi yang di sediakan.
Ketika mereka duduk sambil menunggu makanan mereka datang, Gu Ling'er bertanya pada TangYan.
"tuan siapa namamu"
"TangYan," TangYan yang sedang berpikir tiba-tiba terbangun karena mendengar pertanyaan Gu Ling'er,lalu menjawabnya dengan singkat.
mendengar jawaban TangYan Gu Ling'er merasa aneh, tiba-tiba dia memikirkan seseorang di benaknya.
"tidak,tidak mungkin orang itu,pria ini jelas terlihat berusia dua puluh empat atau tiga tahun.dan anak itu seharusnya masih berumur tujuh belas tahun, tahun ini."
TangYan melihat Gu Ling'er menatapnya dengan linglung dia merasa canggung.dia mengusap hidungnya dan bertanya.
"nona Gu kenapa kau menatapku seperti itu"
"ahh,tidak,aku hanya sedang memikirkan seseorang dengan nama yang sama dengan tuan,tapi itu tidak mungkin karena orang itu seharusnya masih berusia tujuh belas tahun sekarang." Gu Ling'er kembali ke kenyataan dan menjawab pertanyaan TangYan.
"oh seseorang dengan nama yang sama denganku, bisakah nona Gu menceritakan tentang orang itu.?" TangYan penasaran dengan orang yang di maksud Gu Ling'er dan bertanya.
"tuan Tang kau bisa memanggilku Ling'er."
"baiklah" TangYan mengangguk dan masih menatap Gu Ling'er,menunggunya menceritakan orang dengan nama yang sama dengannya.TangYan memiliki tebakan di benaknya tapi dia masih tidak yakin.
Gu Ling'er tersenyum lalu mulai bercerita.
"orang yang ku maksud adalah anak dari keluarga Tang di ibukota,saat itu dia berusia dua belas tahun dan di usir dari keluarga Tang karena mencuri pusaka keluarga.setelah diusir, orang itu pergi tanpa meninggalkan jejak,bahkan setelah keluarga tang mencarinya di seluruh negeri."
"mengapa keluarga Tang mencari anak itu, apakah mereka ingin melenyapkan anak itu.?"
TangYan bertanya penasaran,tanpa di sadari Gu Ling'er bahwa ada tatapan dingin di mata TangYan,tapi itu hanya sesaat sehingga tidak ada yang menyadarinya.
"tidak,dua tahun lalu, kepala keluarga Tang mengetahui bahwa kematian putra tertuanya Tang Ming Lu di sebabkan oleh putra keduanya Tang Ming Hui.setelah mengetahui hal itu, kepala keluarga Tang sangat marah dan hampir membunuh putra keduanya.tetapi di hentikan oleh anggota keluarga lainnya,ia juga mengetahui bahwa cucunya TangYan tidak mencuri pusaka keluarga dan itu semua hanya rencana putra keduanya untuk menyingkirkan garis keturunan Tang Ming Lu dari keluarga.
pada akhirnya Tang Ming Hui di jebloskan ke penjara,insiden itu akhirnya menyebar luas di kalangan kelas atas di ibukota.setelah itu keluarga tang juga menyebarkan berita orang hilang di seluruh negeri,tapi tetap saja TangYan itu tidak kembali atau di temukan hingga saat ini." Gu Ling'er akhirnya menyelesaikan ceritanya.
TangYan yang berada di samping hanya mengangguk anggukkan kepalanya.namun niat membunuh yang sangat besar sudah menyebar di seluruh tubuhnya yang berusaha ia tekan.jika aura pembunuh itu menyebar keluar pasti akan berakibat buruk bagi orang orang biasa di sekitarnya, yang akan membuat mereka menjadi gila atau bahkan kehilangan nyawa.
tepat setelah Gu Ling'er selesai bercerita, makanan yang di pesan TangYan sudah tiba.
ada tujuh piring besar dengan bebek panggang diatasnya, Gu Ling'er melihat hidangan itu dan menelan ludahnya.
"Ling'er aku melihatmu tidak terbiasa makan makanan seperti ini,tapi cobalah dan kau akan mengerti apa itu makanan enak yang sesungguhnya." setelah mengatakan itu TangYan langsung mengambil paha bebek dan memakannya dengan lahap.
Gu Ling'er yang berada di samping, melihat TangYan yang makan begitu lahap, akhirnya ia tidak tahan dan mulai ikut makan.setelah merasakan satu gigitan,dia tiba-tiba membuka matanya.
"ahh,ini sungguh enak"setelah mengatakan itu Gu Ling'er tidak lagi memperhatikan citranya dan mulai makan dengan lahap.
tidak Butuh waktu lama,semua makanan diatas meja habis dan hanya tersisa tulang.
"ah makanan ini sungguh enak,aku tidak menyangka makanan yang di jual di pinggir jalan akan memiliki rasa yang luar biasa." Gu Ling'er memuji makanan itu sambil menjilati jari-jarinya.
"Ling'er apakah kau tahu dimana Tang Ming Hui di tahan" tiba-tiba TangYan mengajukan pertanyaan yang mengejutkan Gu Ling'er.
"tuan Tang mengapa kau menanyakan hal itu?"
"ohh,aku hanya penasaran."TangYan menjawabnya dengan santai seolah-olah itu hal yang wajar.