NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Sore pun tiba, semua orang baru saja pulang dari kantor mendapati Karin dan Wita sedang memasak di dapur, kebetulan sekali mereka pulang serentak dan merebahkan diri di atas sofa di ruang tamu, Edgar yang juga baru saja duduk di sofa kini memijat pangkal hidungnya mengingat kejadian yang baru saja terjadi antara ia dan Laura.

Siang saat Edgar tengah sibuk dengan pekerjaannya di kantor, Laura datang lalu menanyakan hal yang membuat Edgar benar benar pusing menjawabnya, harus kah ia jujur atau terus menghindar? Tapi sampai kapan ia harus menghindar dari pertanyaan Laura yang merasa jika Edgar menyembunyikan sesuatu darinya?

“Kau kenapa Edgar? Apa di kantor terjadi masalah?”

Tanya Bambang pada putranya membuat Edgar menoleh, Edgar menggelengkan kepalanya mana mungkin ia memberitahu sang papa apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, Bambang masih menatap tajam Edgar merasa ada yang tidak beres dengan putranya itu, tiba tiba pria itu teringat dengan kekasih Edgar, apa kabarnya dengan wanita itu? Apa Edgar masih berhubungan dengannya?

“Edgar, bagaimana dengan kekasihmu itu? kalian masih berhubungan?”

Deg!

Edgar menoleh ke sang papa, lalu beralih menatap kakak dan kakak iparnya yang juga ikut menunggu jawaban keluar dari mulutnya, Edgar benar benar dibuat gugup, namun beruntung mamanya meminta semua orang untuk datang ke meja makan disaat yang tepat membuat Edgar terselamatkan saat itu, Edgar dengan cepat melangkah menuju meja makan dan duduk disana.

Semua orang menatap meja makan yang sudah dipenuhi oleh berbagai jenis makanan, tapi sayang nya tak ada satupun makanan yang membuat Edgar tertarik untuk mencicipinya, itu semua makanan kampung dan Edgar yakin lidahnya tidak akan cocok dengan makanan itu, Edgar menoleh pada gadis yang ia nikahi itu, sudah dapat dipastikan jika gadis itu yang memasak semuanya.

“Banyak sekali makanannya ma?”

Tanya Bambang pada istrinya.

“Iya, ini semua masakan Karin, ayo kalian cicipi rasanya benar benar enak!”

Ucap Wita pada anak dan menantunya, semua nya segera mencicipi makanan yang Karin masak dan semuanya benar benar memuji keterampilan memasak Karin yang benar benar tidak usah diragukan, namun Edgar memilih untuk tidak memakannya lantaran ia benar benar tidak tertarik sedikitpun meskipun semua orang memujinya tapi Edgar tidak akan mencicipinya.

“Edgar, ayo coba masakan istrimu.”

Ucap Erika pada adiknya itu, Edgar hanya menatap sekilas makanan itu lalu memilih untuk masuk kedalam kamarnya dengan alasan sedang lelah, Hal itu tentu membuat Bambang dan Wita merasa kesal sekaligus merasa malu pada Karin yang sudah repot repot menyiapkan semuanya tapi Edgar malah pergi begitu saja.

“Karin, ayo makan sayang, Edgar mungkin sedang tidak enak badan.”

Ucap Wita pada menantu nya itu, Karin menganggukkan kepalanya lalu segera duduk disana, Ia tahu jika Edgar sengaja tidak makan karena tidak tertarik dengan makanan yang ia masak, wajar saja karena pria itu sudah terbiasa dengan makanan kota dari pada makanan kampung seperti yang Karin masak.

“Karin, kau memang benar benar pintar memasak, Kakak saja tidak bisa memasak selain memasak masakan instan.”

Ucap Erika tak hentinya memuji Karin, Karin hanya tersenyum lalu kembali melanjutkan makan nya, sedangkan Edgar di dalam kamarnya kini tengah menatap layar ponselnya, Laura tak kunjung menghubungi atau mengirim pesan padanya setelah Edgar memintanya untuk pulang tanpa menjawab pertanyaan dari wanita itu.

“Apa yang harus ku lakukan sekarang?”

Gumam Edgar, pria itu benar benar tidak bisa memikirkan apapun lagi saat ini, kenapa juga dia harus menerima pernikahan ini jika saja ia tahu ternyata pria yang ia lihat bersama Laura adalah sepupu kekasihnya itu, dan gadis itu juga tidak menolak sama sekali, ah bodoh! Tentu saja tidak menolak, kenapa harus menolak dijodohkan dengan pria sempurna seperti nya?

Tak lama kemudian pintu kamar Edgar dibuka membuat pria itu sedikit terkejut lalu segera menutup ponselnya, Edgar menghela nafas panjang begitu melihat sosok yang tak ingin ia lihat masuk ke dalam kamarnya, Karin juga merasa bingung begitu melihat Edgar berbaring diatas ranjang, apa yang harus ia lakukan sekarang? Apa dia harus ikut berbaring atau apa?

“Kamu mau kemana?”

Tanya Edgar melihat Karin yang berjalan menuju ranjang nya.

“Karin ingin tidur kak.”

Ucap Karin singkat.

“Kamu tidur di sofa, ambil bantal dan selimut dari dalam lemari.”

Ucap Edgar dingin, Karin terdiam sejenak lalu menatap sofa yang Edgar maksud, seketika gadis itu teringat saat ia terbangun tadi pagi dan melihat Edgar tertidur diatas sofa, sudah dapat dipastikan jika pria itu juga belum menerima pernikahan ini sama seperti nya.

“Tunggu apa lagi? Kamu berharap saya akan mengambil kan bantal dan selimut untukmu? atau kamu berharap saya menyuruhmu tidur diatas ranjang? Begitu?”

Ucap Edgar sontak saja dijawab gelengan kepala oleh Karin, padahal ia hanya sedang melamun tapi kenapa pria itu sudah menuduhnya yang tidak tidak? Karin lalu segera berjalan menuju lemari lalu mengambil bantal dan selimut yang Edgar maksud dan membawanya keatas sofa.

Edgar yang melihat itu pun beranjak dari atas ranjang lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya, setelah cukup lama berendam, Edgar pun keluar dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggang, pria itu membuka lemari pakaiannya, sontak matanya membulat begitu melihat lemari nya tak hanya di penuhi dengan pakaian nya tapi juga pakaian gadis itu.

Edgar sontak saja menoleh ke sofa hendak memarahi gadis itu namun pria itu mengurung kan niatnya begitu melihat gadis itu yang sudah terlelap dengan begitu pulas, Edgar hanya bisa menggertakkan giginya menahan kesal, tidak masalah, masih ada hari esok untuknya memarahi gadis itu, untuk saat ini ia cukup beristirahat.

“Awas kau besok gadis kampung!”

Ucap Edgar menatap tajam Karin.

Keesokan paginya Edgar terbangun, kali ini pria itu terbangun lebih cepat begitu melihat Karin yang masih tertidur di sofa, pria itu tersenyum miring melihat Karin yang sepertinya tidur tidak pulas Edgar pun segera masuk kedalam kamar mandi, tak lama ia pun keluar namun keningnya berkerut begitu melihat pakaian untuk ke kantor nya sudah terletak diatas ranjang.

Pria itu menatap ke sofa, tak ada Karin disana, apa gadis itu yang menyiapkan pakaiannya? Ck! Apa dia sedang mencoba untuk menjadi istri yang baik untuknya? Atau dia sedang ingin merebut hatinya? Edgar memutar bola matanya malas memikirkan hal itu, Tak lama kemudian Karin masuk kedalam kamar, namun seketika raut wajah Karin berubah sedih begitu melihat pakaian yang ia siapkan untuk Edgar justru tidak di pakai Edgar.

“Kak Edgar.”

Ucap Karin membuat Edgar yang sedang berdiri di depan kaca menoleh menatap gadis itu.

“Tante bilang, Karin harus membantu kak Edgar bersiap.”

Ucap Karin membuat Edgar mengerutkan keningnya.

“Tidak perlu! Dan ya kamu juga tidak perlu menyiapkan pakaian untuk saya, tidak usah berlagak menjadi istri yang baik, sampai kapan pun saya tidak suka! Dan ya! Warna kemeja dan dasi yang kau pilih sangat norak!”

Jelas Edgar membuat Karin benar benar tersinggung, gadis itu diam menunduk lalu tak lama ia menatap Edgar yang masih fokus memasang dasinya.

“Tapi mama kak Edgar yang memilihkan warna itu untuk kak Edgar.”

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!