S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Mungkin!
"Aku tidak suka sesuatu yang lamban!" Erlan langsung mengayunkan senjata dan menyerang sosok yang datang dengan putrinya itu.
Tentu saja dengan kesadaran penuh, Zain langsung menghindar dan tangannya mengambil tongkat kayu itu. Erlan kembali melayangkan serangan dan Zain menahan dan menepisnya.
Sedangkan Leo dan Nevan tentu memandangi gerakan Daddy nya yang memberikan pelajaran pada pria tidak tau siapa itu. "Lumayan!"
Suara dentingan pedang beradu dengan tongkat kayu menciptakan suaranya sendiri. Perbedaan kentara senjata itu, tidak membuat Zain merasa tersudut.
"Kak, dia lihai juga." Tutur Nevan yang memperhatikan adu senjata itu.
"Kita lihat saja sampai akhir." Leo tidak memalingkan wajahnya dari adu senjata itu. Beberapa kali terlihat serangan yang diluncurkan oleh Zain pada Daddy nya.
Erlan yang sudah bergelut dengan itu, tentu saja tidak mudah digoyahkan. Namun, Zain yang berasal dari keturunan biru di masa lalu juga tidak bisa dianggap remeh. Bahkan, pertarungan mereka tampak lebih sengit.
Tongkat kayu itu terlempar cukup jauh, membuat Zain menggunakan anggota tubuhnya untuk segera menyingkirkan pedang Erlan yang masih di tangannya.
************
"Daddy!" Suara Nessa menggema di kamarnya, tangannya mencoba membuka pintu kamarnya yang terkunci itu.
"Mommy! Daddy! Buka! Buka pintunya!" Nessa sejak tadi berusaha membuka pintu kamar nya, baru saja nyawanya terkumpul, gadis itu teringat akan kekasih nya. Dia langsung overthinking dengan apa yang akan terjadi nantinya, terlebih kedua saudaranya yang juga ikut bersama dengan Daddy nya.
"Nessa..." Suara Shera membuat Nessa kembali berteriak.
"Mommy, buka pintunya! Kenapa dikunci, aku mau bertemu dengan Zain mommy."
"Tidak ada yang mengunci pintu nya Nessa..."
"Sungguh mommy! Aku tidak bisa keluar, mommy... Tolong..."
"Bagaimana mau terbuka, pintunya kau kunci sendiri dari dalam Nessa. Kau lupa sudah mengganti kata sandi nya?" Ucapan Shera membuat anak gadisnya itu tersadar, dia kembali memasukkan kata sandi nya dan pintu itu langsung terbuka.
"Mommy...." Shera memeluk tubuh putrinya yang terlihat khawatir itu.
"Ini masih pagi, ada ada dengan mu? Hmmmm?"
"Aku pikir....."
"Pergi beberapa waktu ke China membuat kemampuan mu menurun Nessa, kau lupa dengan kamar mu sendiri."
"Aku ingin bertemu dengan Zain...." Shera menghela napasnya melihat putrinya yang menuruni tangga menuju kamar bawah.
"Zain! Zain!" Panggil Nessa yang membuat beberapa pelayan yang sudah beraktivitas menoleh pada Nona muda mereka.
"Selamat pagi Nona muda."
"Dimana Zain? Dia sudah bangun?" Tanya Nessa cepat.
"Itu nona, dia bersama tuan besar dan tuan Nevan serta tuan Leo....."
"Kemana?"
"Ruang latihan!" Bukan pelayan yang menjawab, tapi Shera. Nessa tanpa pikir panjang langsung berlari, kediaman nya yang besar membuat langkah kaki itu tidak surut untuk mengitari kediamannya mencapai ruang latihan.
"Nessa seperti magnet dengan pria itu. Ada apa dengan putriku? Apa dia sungguh jatuh cinta pada pria itu?"
"Daddy!" Pekik Nessa dibalik pintu kaca itu. Terlihat penjaga yang berdiri di sana tidak melakukan apapun meskipun Nona muda mereka sudah meronta-ronta sambil memaksa membuka pintu nya.
"Daddy, apa yang Daddy lakukan. Zain tidak bisa Daddy.... Daddy.... kakak! Nevan! Aku tidak akan memaafkan mu! Buka pintunya! Daddy!" Leo dan Nevan melirik sekilas saudari mereka yang berada di balik pintu kaca itu.
"Kau tidak akan berlindung di balik putriku bukan?" Tanya Erlan sembari meregangkan otot-otot nya.
"Seorang pria sejati tidak menggunakan wanitanya untuk meminta perlindungan, tapi dia tidak melindunginya."
"Jika kau bisa membuat ku menyentuh tanah. Kita akhiri..... Sesi pertama ini..." Zain menoleh pada Nessa yang berada di balik pintu kaca itu.
"Zain jangan...." Pinta Nessa.
"Daddy! Berhenti!" Pekik Nessa semakin menjadi-jadi. Tentu saja pikiran buruk langsung menghantui pikiran nya, Daddy nya begitu mahir dalam bersenjata apalagi dengan tangan kosong.
"Buka pintunya cepat! Penjaga botak! Apa kalian tuli!" Nessa menyalurkan amarahnya pada kedua penjaga itu.
"Maaf nona, tuan besar tidak mengizinkannya."
Manik Nessa melihat adu ketangkasan keduanya, dia sangat berharap ini cepat berakhir. Seharusnya dia tidak langsung percaya dengan kemurahan hati Daddy nya menyambut seseorang, terlebih itu adalah kekasih putrinya.
"Tidak-tidak, Zain bisa terluka...." Nessa gemas melihat gerakan khusus Daddy nya.
"Daddy!" Nessa membuka matanya ketika mendengar suara kedua saudaranya. Sang Daddy terbaring di antara rumput hijau itu dengan Zain yang berdiri mengulurkan tangannya.
'Tidak mungkin.... Bagaimana bisa pria ini tau gerakan itu...' Erlan menatap lekat sosok pria di hadapannya dan yang mengulurkan tangan untuk nya.
Bersambung.......
Setelah melihat komenan dari reader, author putuskan untuk mengganti nama Zain kembali...
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/