NovelToon NovelToon
Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Kisah ini bermula ketika JAPRI (Jaka dan Supri) sedang mencari rumput untuk pakan ternak mereka di area hutan pinus. Sewaktu kedua bocah laki-laki itu sedang menyabit rumput, beberapa kali telinga Supri mendengar suara minta tolong, yang ternyata berasal dari arwah seorang perempuan yang jasadnya dikubur di hutan tersebut. Ketika jasad perempuan itu ditemukan, kondisinya sangat mengenaskan karena hampir seluruh tubuhnya hangus terbakar.

Siapakah perempuan itu? Apa yang terjadi padanya? dan siapakah pembunuhnya?
Ikuti kisahnya di sini...

Ingat ya, cerita ini hanya fiktif belaka, mohon bijak dalam berkomentar... 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 Siapakah Pacar Murni?

Keluarga Pak Bedjo dan Pak Rahmat merasa lega, karena menurut penuturan Pak Ustadz Somad, Jaka dan Supri dalam kondisi aman. Justru Pak Ustadz itu mengatakan jika kedua bocah tersebut beruntung karena bertemu sosok gaib yang baik hati.

"Nah, bener kan Pak kalau Mbah Wongso itu makhluk yang baik," celetuk Supri.

"Setidaknya dengan bantuan Pak Ustadz, kita jadi yakin kalian baik-baik saja, Le," kata Pak Bedjo.

"Dulu saya pernah mendengar sedikit cerita dari kakek saya tentang Mbah Wongso. Jadi beliau itu dulunya adalah sesepuh sebuah desa yang sangat disegani oleh warganya. Dengan kemampuan supranatural yang dimilikinya, dia banyak membantu orang, seperti mengobati orang kesurupan, diguna-guna, atau lainnya. Dan katanya Mbah Wongso ini punya khodam seekor harimau. Di masa tuanya, beliau memutuskan untuk bertapa di hutan dan ingin menyatu dengan alam," ucap Pak Ustadz.

"Bertapa sampai meninggal begitu Pak maksudnya?" tanya Jaka ingin tahu.

"Saya dengar juga begitu. Dan sampai sekarang jasadnya belum diketemukan," sahut Pak Somad.

"Berarti Mbah Wongso orang hebat dong, Pak?" sela si gembul.

"Bisa dikatakan seperti itu."

*

"Murni punya pacar? Kok saya dan Damar tidak tahu ya, Pak," Bu Patmi terlihat kebingungan.

"Mungkin Mbak Murni sengaja tidak cerita tentang pacarnya kepada Ibu dan Damar karena suatu alasan," terka Pak Bambang.

"Pak Polisi tahu darimana kalau Murni punya pacar?" tanya wanita paruh baya itu penasaran.

"Dari Adik Supri ini, Bu. Dari awal sebelum jasad ditemukan hingga sekarang, Adik Supri ini lah yang sering diajak komunikasi oleh arwahnya Mbak Murni," jelas polisi tersebut seraya menunjuk pada Supri.

Bu Patmi seketika terperangah, karena selama ini pihak kepolisian memang belum pernah cerita kalau arwah anaknya berkomunikasi dengan Supri.

"Kamu beneran bisa berkomunikasi dengan arwah anak saya, Le?" wanita paruh baya itu bertanya untuk meyakinkan dirinya.

"Inggih, Bu. Arwah Mbak Murni lah yang memberi saya petunjuk dimana jasadnya dikuburkan, termasuk kopernya Mbak Murni," terang si gembul.

"Kalau soal pacarnya Mbak Murni, sebelum saya sempat tanya siapa namanya dan tinggal dimana, arwahnya Mbak Murni sudah keburu menghilang duluan," tambah anaknya Pak Bedjo.

Untuk sesaat ruang tamu Bu Patmi terasa hening karena wanita paruh baya tersebut sedang merenungkan kejadian mistis yang diceritakan oleh Supri.

"Anak saya crita apa saja ke kamu, Le?" lanjut Bu Patmi ingin tahu.

"Jadi intinya Bu, Mbak Murni itu pulang ke Indonesia mengabari pacarnya. Saat di Bandara Juanda dia merasa seperti orang linglung dan tiba-tiba dia sudah disekap dan ditutup matanya. Kata Mbak Murni dia disiksa, dirudapaksa dan dibunuh oleh pelaku yang jumlahnya lebih dari 1 orang," jelas bocah bertubuh gemuk itu.

Untuk kesekian kalinya hati wanita paruh baya tersebut merasa pedih dan akhirnya Bu Patmi tak bisa membendung air matanya. Pak Bambang, Pak Satria dan Supri memberi waktu wanita paruh baya itu hingga tenang kembali.

"Oalah Gustiii, mereka kok kejam sekali dengan anak saya... Apa salah anak saya sampai dibuat seperti itu...," kata Bu Patmi dengan masih terisak.

"Kalau menurut Supri, mereka itu mengincar uangnya Mbak Murni, Bu. Karena takut Mbak Murni lapor ke polisi, akhirnya pelakunya membungkam Mbak Murni untuk selamanya," prediksi Supri mirip dengan analisis pihak kepolisian.

"Sayang sekali, sejak saya ketemu arwah Mbak Murni di hutan beberapa hari yang lalu hingga sekarang arwahnya belum muncul lagi. Dia sempat ngomong kalau kekuatannya menipis setelah membantu saya dan Jaka dari kejaran para pembunuh," lanjut si gembul yang langsung membuat terkejut Pak Bambang, Pak Satria, terlebih Bu Patmi.

"Maksudnya apa, Le?" kali ini ganti Pak Satria yang bertanya.

"Jadi begini, Pak. Saya dan Jaka bisa lolos dari kejaran para pembunuh karena Mbak Murni menggunakan kekuatannya untuk membuat pandangan ilusi. Pandangan ilusi ini lah yang membuat para pembunuh secara tiba-tiba tidak melihat sosok kami berdua, padahal jarak kita lumayan dekat. Kalau tidak dibantu Mbak Murni, kita pasti ketangkep, Pak," terang Supri.

"O, jadi begitu," ujar Pak Satria.

"Jangan-jangan para pembunuh yang mengejar Adik Supri dan Adik Jaka itu ada kaitannya dengan kematian anak saya, Pak?" terka Bu Patmi.

"Kami juga menduga seperti itu, Bu. Makanya kami datang kemari untuk mendapatkan informasi tentang pacarnya Mbak Murni. Tapi ternyata malah Bu Patmi juga tidak tahu siapa pacarnya Mbak Murni," kata Pak Bambang.

"Kami sudah meminta bantuan pada pihak kepolisian Surabaya untuk memeriksa CCTV Bandara Juanda. Sekarang kita hanya perlu menunggu jawaban mereka," imbuh polisi itu.

"Mudah-mudahan pelakunya cepet ketemu, Pak. Saya pingin tahu bagaimana wajah orang yang sudah membunuh anak saya dengan sekeji itu," ujar wanita paruh baya itu penuh harap.

"Iya Bu, kami dari pihak kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin. Kami harap Bu Patmi sabar menunggu perkembangan selanjutnya."

*

2 hari kemudian datanglah kabar dari pihak kepolisian Surabaya, yang memberitahu bahwa berdasarkan pemeriksaan CCTV, saat di Bandara Juanda, Murni tampak bersama dengan seorang pemuda yang belum diketahui identitasnya.

Segera saja pihak kepolisian memburu pemuda tersebut. Namun hingga 1 minggu perburuan, pemuda itu belum berhasil diketemukan.

Sementara itu, setelah 2 minggunan tidak muncul, arwah Murni akhirnya menampakkan diri lagi di sudut kelas V. Tak ingin kehilangan kesempatan, Supri pun segera menanyakan identitas pacar Murni.

Setelah berkomunikasi, anaknya Pak Bedjo pun akhirnya mengantongi sedikit informasi tentang identitas pacar Murni. Jadi pacar Murni bernama Wahyu, dan pemuda itu tinggal di Dukuh Karas Desa Suka Maju.

Murni memang belum memberitahu Emak dan Adiknya jika dia sudah punya pacar dikarenakan Murni dan Wahyu pacarannya baru 1 tahunan, itu pun lewat instagram. Jadi selama berpacaran, Murni dan Wahyu hanya LDR an saja.

Begitu mendapatkan informasi tersebut, Supri segera memberitahu bapaknya lalu Pak Bedjo meneruskannya pada Aiptu Bambang.

Tanpa menunggu lama, pihak kepolisian setempat pun segera mencari keberadaan Wahyu di Dukuh Karas Desa Suka Maju. Namun anehnya, setelah polisi melakukan pencarian di daerah itu, di dukuh tersebut tidak ada pemuda yang namanya Wahyu.

Menghadapi kenyataan yang demikian, tentu saja pihak kepolisian bertanya-tanya dan akhirnya mengambil kesimpulan jika akun instagram Wahyu adalah akun fake.

Hasil pencarian yang mengecewakan itu dikabarkan pihak kepolisian kepada Pak Bedjo yang juga membuat anggota keluarganya menyimpan tanda tanya.

Akhirnya, di pertemuan selanjutnya dengan arwah Mbak Murni, Supri pun bertanya lagi tentang identitas Wahyu, yang kali ini bocah laki-laki itu mengharuskan membawa HP untuk membuka akun instragram Wahyu.

1
Yurika23
seru Thor...penulisannya juga enak dibaca...ringan, padat gak berbelit2...tercaba situasinya saat itu...
Kezia Suhartini: makasih kakaak.. 🙏
total 1 replies
Yurika23
mampir ya Thor....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!