Zhang Xuanye, seorang pemuda desa, mendapatkan penunjuk takdir yang menghubungkannya dengan tahta Kaisar Giok, penguasa langit. Dalam perjalanannya untuk mengklaim kekuasaan tersebut, ia menghadapi berbagai ancaman dan mengungkap rahasia kelam. Dengan bantuan teman dan kekuatan baru, Zhang Xuanye berjuang untuk menyatukan dunia manusia dan ilahi.
Saya usahakan double up tiap weekend bilamana ada waktu lebih. Sekian, terima kasih🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seorang Wanita Menyelamatkan Pria
Malam telah tiba. Zhang Xuanye menyaksikan kemeriahan di pinggiran Sungai Ratu, tempat anak-anak membawa lampion berbentuk bunga yang beragam. Pasangan-pasangan memenuhi jembatan kayu, memandangi sungai yang memantulkan cahaya lampu-lampu hias di sepanjang tepinya. Suasana terasa begitu romantis, melihat para kekasih menyatakan cintanya di atas Sungai Ratu Surgawi.
Wushhh...!
Hembusan angin lembut membuat Zhang Xuanye waspada. Dia menoleh, melihat sekeliling dan menemukan beberapa orang berpakaian hitam bersembunyi di antara kerumunan.
"Tuan Muda," suara Xian Yi terdengar, diikuti dengan sentuhan lembut di pundak Zhang Xuanye yang membuatnya tersentak.
"Ikutlah denganku, ini akan lebih aman," lanjutnya, sambil menggenggam lengan Zhang Xuanye, membawanya terbang. Orang-orang berpakaian hitam bergerak cepat, mengangkat busur mereka. Namun, dengan gerakan halus tangan Xian Yi, mereka tiba-tiba terjatuh, teracuni tanpa mereka sadari.
Zhang Xuanye memandang dengan ngeri saat menyadari hal itu.
Mereka masuk ke dalam sebuah bangunan megah melalui jendela tanpa kesulitan. Zhang Xuanye segera melepaskan tangannya dari genggaman Xian Yi, namun ia dicegah.
"Tuan Muda, seharusnya Anda berterima kasih karena aku telah menyelamatkanmu. Bukankah dramatis dan romantis, seorang wanita menyelamatkan pria?" ucap Xian Yi, mendekatkan tubuhnya ke dada Zhang Xuanye, menatap lembut wajahnya yang tampan.
"Pergi!" bentak Zhang Xuanye, auranya meledak, membuat Xian Yi mundur.
"Jadi, kau membawaku ke Gedung Kebahagiaan dan Melodi. Apa kau ingin memuaskanku?" ucapnya tegas, nadanya disertai kemarahan yang tersirat. Aura qi mengalir dari tubuhnya seperti api yang berkobar, menyelimuti dirinya.
"Tuan Muda benar-benar agresif. Aku hanya ingin menyelamatkanmu, dan aku tidak akan keberatan jika kau ingin melakukannya," balas Xian Yi sambil tertawa kecil, menutup payungnya, lalu berjalan menuju meja kecil tempat guqin miliknya. Dia duduk, menyentuh senar guqin dan mengalirkan qi di setiap senarnya. Satu petikan menciptakan gelombang spiritual kuat yang mengguncang jiwa.
Zhang Xuanye mengetahui bahwa beberapa orang mendekati gedung, namun seketika mereka tak berdaya akibat serangan jiwa dari suara guqin.
"Apa yang terjadi pada Pangeran?" tanya Zhang Xuanye bingung, penasaran dengan perubahan yang ia dengar.
"Dulunya, dia hanyalah pangeran cacat, namun semuanya berubah dalam semalam hingga Kaisar begitu memihak kepadanya. Dia memburumu karena Mantra Giok Kaisar, yang merupakan kunci dari pembaptisan Kaisar umat manusia. Semua ini hanyalah permainan bangsawan Qingyuan," jawab Xian Yi sambil menghela napas panjang.
"Bagaimana Kaisar mengetahui bahwa Mantra Giok Kaisar adalah kunci dari pembaptisan? Dan dari mana bangsawan Qingyuan mendapatkannya?" tanya Zhang Xuanye dengan tergesa-gesa, hingga membuat Xian Yi tertawa kecil. Dia berdiri, menghampiri Zhang Xuanye, dan keduanya saling berhadapan sejenak.
"Aku tidak mengetahuinya. Namun, yang pasti, seseorang sedang memainkan permainan besar, dan aku yakin dia adalah dewa," balas Xian Yi, lalu keluar dari ruangan melalui jendela, berdiri di atap, dan membuka payungnya dengan anggun, mirip seorang pendekar wanita yang elegan.
Seseorang berpakaian hitam berdiri di ujung atap, di bawah cahaya bulan. Xian Yi mendengus dingin melihat belati yang tergantung di tubuh sosok itu.
"Pengawal pribadi Pangeran, Ling Yuehai. Orang yang kau inginkan adalah milikku, dan aku tak akan membiarkanmu membawanya dengan mudah," ucapnya, sambil menjilat jarinya dengan senyuman menggoda.
"Perintah Pangeran adalah mutlak. Hidup atau mati, aku harus membawanya," balas Ling Yuehai, melesat maju dengan kecepatan seperti kilat, tiba-tiba berada di hadapan Xian Yi sambil mengayunkan belati kembarnya.
Sringg...!
Xian Yi mundur sekejap sebelum belati itu menyerangnya. Dia melayang di udara, menjentikkan jarinya, dan membuat kelopak bunga muncul, mengelilinginya dan menyebar, membuat Ling Yuehai berhenti sejenak untuk melihat kelopak-kelopak itu.
"Kau sangat unggul di malam hari dengan kecepatanmu dan belati Cahaya Malam yang selalu membunuh musuh-musuh Pangeran. Keterampilan Bulan Gelap milikmu benar-benar merepotkan," ucap Xian Yi sambil tertawa ringan, menonjolkan pesonanya sebagai seorang wanita.
"Benar-benar banyak bicara," balas Ling Yuehai, maju menyerang. Keduanya saling berkejaran, adu kecepatan, hingga kembali ke tempat semula.
Ling Yuehai menghentakkan kakinya, menciptakan bayangan tubuh hitam pekat yang mengepung Xian Yi tanpa suara.
Takk!
Xian Yi menjentikkan jarinya, membuat kelopak bunga melesat ke langit dan turun seperti hujan. Setiap kelopaknya berubah menjadi pisau tajam. Namun, Ling Yuehai tidak gentar, bergerak ke sana-kemari menyerang, memaksa Xian Yi mengeluarkan pedang tersembunyi di gagang payungnya. Dentingan senjata terdengar di tengah hujan pisau, keduanya benar-benar beradu teknik kecepatan dan keakuratan.
Suara suling tiba-tiba terdengar, melodi panjang yang merdu menyebar dan membuat air sungai bergejolak. Waktu seolah-olah terhenti oleh keindahan alunan melodi tersebut. Xian Yi mundur, begitu juga Ling Yuehai, menyimpan kembali belatinya. Seorang pria berwajah dingin datang dengan mengenakan jubah ungu.
"Pangeran Tianshen Yufeng, Anda benar-benar datang," ucap Xian Yi sambil tertawa kecil.
Pangeran Tianshen Yufeng mengabaikan ucapannya dan menoleh ke arah bangunan di seberang sungai, jendela mengarah tepat ke posisinya.
"Aku menginginkan Mantra Giok Kaisar yang dia bawa. Ini adalah perintah Kaisar. Jika kau menolak, Gedung Kebahagiaan dan Melodi ini akan rata dengan tanah," ucap Tianshen Yufeng tegas.
"Sepertinya Pangeran perlu bertanya pada pemiliknya terlebih dahulu," balas Qingyuan Liang, pewaris keluarga Qingyuan yang berkuasa atas perdagangan dunia.
Alunan suling kembali terdengar, menyayat hati siapapun yang mendengarnya.
"Ah, nada bulan di atas ombak. Aku merasa seluruh indraku tak berfungsi, dan keinginan untuk tidur di permukaan air sambil melihat indahnya bulan," ucap Qingyuan Liang, berbalik memandang bangunan di seberang sungai sambil tersenyum.
Zhang Xuanye keluar, berdiri di salah satu sisi atap, melihat semua yang hadir.
"Kau bukan Pangeran Tianshen Yufeng," ucap Zhang Xuanye, membuat semua orang tersentak.
"Aku adalah Tianshen Yufeng. Siapa kau berani menuduhku sembarangan?" balasnya, meledakkan auranya. Seketika, naga mengelilingi tubuhnya, meraung ke langit. Orang-orang segera berlari ketakutan.
"Naga Langit Suci dengan darah keturunan kekaisaran," gumam Xian Yi, menutup mulutnya terkejut.
Zhang Xuanye mengerutkan keningnya saat melihat Tianshen Yufeng.
"Taiqing!" pekik Qian Mu dengan nada murka. Zhang Xuanye menghunus pedangnya, Pedang Asal Mula Langit, dan menggenggamnya erat.
"Hari ini, aku akan pergi dengan kakiku sendiri," ucapnya tegas.
Tiba-tiba, suara pekikan burung nyaring terdengar. Seorang wanita dengan gaun berhiaskan nyala api datang dari langit di bawah sinar bulan, memanggil phoenix-nya yang meraung ke angkasa. Phoenix, Raja dari segala burung, dengan mahkota api abadi di kepalanya.
"Kakak, aku menjamin keselamatannya. Hari ini, dia harus pergi dengan aman," ucap Xiaolun Ruixiang tegas.
"Phoenix Kaisar Bersayap Langit. Darah kekaisaran yang benar-benar murni," gumam Xian Yi sambil tertawa kecil, melihat pemandangan yang menarik di depannya.
"Tak ada seorang pun yang dapat menghalangi perintahku," ucap Tianshen Yufeng lantang, meledakkan auranya hingga menyebabkan langit bergemuruh hebat.
"Baiklah! Aku berhak mempertahankan milikku," balas Zhang Xuanye sambil melayang di udara.
Yuan Jingtian muncul dan melihat Ling Yuehai dari kejauhan. Keduanya saling bertukar tatapan tajam sebelum melesat, memulai pertarungan sengit.
"Kau tidak akan bisa menang melawannya. Dia adalah salah satu avatar Taiqing, tercipta dari energi langit dan bumi, yang merasuk ke dalam tubuh pangeran itu," ucap Qian Mu.
"Lalu, apakah ada cara lain? Jika aku mundur sekarang, mungkin aku tak akan pernah punya kesempatan untuk kembali ke ibu kota," balas Zhang Xuanye, penuh keraguan.
"Lawanlah sekuatmu, lalu pergilah. Mantra giok kaisar itu bukan tujuan yang disengaja—itu hanya sebuah keberuntungan," jawab Qian Mu.
"Baiklah. Aku akan berjuang dengan segenap kemampuanku," ucap Zhang Xuanye dengan tekad bulat, menatap tajam ke arah Tianshen Yufeng.