Aku takkan pernah mengantarmu
pamit pada bait-bait puisi terakhirku ~
Hanya saja bila di batas kejenuhan
ini datang kembali,....
Tolong carikan aku secarik lirik
yang bisa membuatku bertahan
dengan keresahanmu ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miphz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#14 Janur Kuning
"Masyaallah cantik sekaliiiii adekku ini..." celetuk Rini yang sedang memandangi adeknya yang masih belum selesai dengan riasan diwajahnya.
Rani yang masih dengan keadaan merem karena bagian mata yang sedang dirias hanya tersenyum mendengar celetukan kakaknya..
"Gak boleh grogi,harus santai,Bismillah ya dek semoga lancar." kali ini ucapan Rini serius sembari mendekatkan ke telinga Rani,..
Rani yang masih merem mengangkat tangan berusaha meraba pipi kakaknya itu.
"Terima kasih kak." jawab Rani dengan rasa bahagia dan haru.
Dilain tempat Vino yang sedang memakai baju harus segera selesai,.sebab Penghulu sebentar lagi sampai.
Sangat Wajar jika muka Vino tegang,.Zahra yang sempat menangis membayangkan kakaknya yang nanti tak seperhatian lagi,.karna digantikan oleh Kak Rani,.antara sedih dan ikut bahagia.
Zahra sangat manja kepada Vino,pantas saja jika dirinya berpikir akan tergantikan.
Vino yang melihat Zahra dibalik pintu mendekati lalu mengusap air matanya,.
"Kamu terharu lihat kakakmu jadi lebih ganteng ya,..?" ledek si Vino.
kali ini Zahra tak menjawab,hanya pelukan erat yang mendarat ke tubuh Vino.
"Kakak jahat,pasti setelah ini kakak gak sayang lagi sama Zahra"..tutur Zahra yang membuat Vino sedikit merasakan sesak.
"Mana mungkin,kamu adekku yang paling ku sayang,meskipun kakak sudah berkeluarga kamu tetap adikku,.jangan cengeng.!!!,malu dilihatin orang" kata Vino sembari mengoyak rambut Zahra,.
Zahra yang menangis kini berubah menjadi teriak karena rambut yang sudah rapi kini acak acakan,.
Mendengar teriakan Zahra Vino menyumpal mulut Zahra dengan blangkon yang dipakainya,.Semua orang yang melihatnya pun tertawa dengan tingkah mereka.
Disisi lain suara Bu Anis memanggil Vino untuk lekas keluar karna Penghulu sudah tiba.
Vino mengambil nafas panjang guna menghilangkan rasa grogi nya itu.
"huuuuffffff Bismillaah,.doakan kakak ya." kata Vino sembari melangkah melewati Zahra yang masih manyun.
Vino yang mengunakan adat jawa itu melangkah pelan..sambil digandeng Bu Anis dan Pak Hadi.
"Sudah siap nak Vino.?" Tanya pak penghulu sambil menyodorkan Tangan.
"Insyaallah siap pak".jawab Vino mantap
Sedangkan Rani yang masih ditempat Rias sudah selesai dengan baju yang menjuntai dilantai,bak Ratu yang sedang memandangi pangerannya,.
Dibalik jendela yang diintip,ada rasa was was ketika melihat Vino,.
Sedangkan suara Bu Mona membangunkan kegelisahan Rani..
"Ayo nak turun sama ibu dan bapakmu." suara Bu Mona..
"Baik Bu." Rani melangkah pelan dibarengi Rani yang menuntunnya keluar.
Kini mereka duduk bersanding,.
Dipojok mereka akad nikah, Andi yang merasakan sesak harus memaksakan hatinya ikut bahagia,.
"Tolong jangan biarkan hatiku mempunyai rasa pendendam dan iri hati.
Tolong biarkan hatiku tetap mempunyai hati yang bijaksana untuk sebuah pendiriannya
Karena satu-satunya tujuanku
Tetep selalu membuat dia tertawa bahagia saat bersamaku,meskipun sekedar bertemu lalu bersapa untuk segera pergi melangkah,biarkan aku saja yang merasakan debaran di jantung ini,meskipun sakit,setidaknya kamu tetap bahagia"
Batin Andi yang semakin sesak lalu mencoba membalikkan badan untuk segera pergi,namun dia malah bertemu Reva teman Rani,.
Dia tidak mau terlihat sedang menahan sakit hatinya,dia mencairkan suasana dengan mengajak Reva menikmati hidangan yang kali ini ada menu GETHUK,.makanan khas Magelang,.karna sebenarnya keluarga Rani berasal dari Jawa Tengah yaitu Magelang,.tak heran jika Bu Mona dan pak Slamet selalu berpenampilan sederhana,bahkan suka berkebun karna dari dulu kerjaan Pak Slamet hanya berkebun menanam sayuran,,dengan tanah dikota Magelang yang sangat cocok untuk tanaman sayuran,.
Selama ini hanya di pernikahan Vino dan Rani ada menu Gethuk,.mereka yang belum pernah mencicipi dan heran pun berbondong bondong pada makanan ini,.
Apa lagi dengan tampilan dan variasi yang berbeda,Gethuk yang dibuat seperti bakpia dengan Varian isi seperti keju,coklat,kacang,dan lainnya.
Mereka begitu tampak menikmati hidangan yang asing itu.
Vino yang menyelesaikan akadnya dengan lancar dan hanya sekali ucap dibarengi tangis Rani yang tak terbendung,.Rani yang mencoba menyalami tangan Vino dibuat gemetar serasa ingin pingsan,.
Namun dia berasa Bu Mona menguatkan dirinya dengan mengelus punggungnya pelan.
Suasana sakral yang penuh dengan haru itu awal Rani menjalani hidup barunya.
Rani yang begitu bahagia masih asyik dengan imajinasinya menjadi seorang istri,.sedangkan Vino masih berpikir untuk harus tetap kerja,menyadari pekerjaan Vino yang mulai meredup.yang biasanya harus menyelesaikan banyak pola desain nya,.kini hanya beberapa,.belum tuntutan ibunya yang harus membiayai Zahra sampai selesai kuliah.
Senyum mereka ditempat pelaminan membuat semua tamu undangan tertuju pada mereka..mereka mengagumi Rani dan Vino yang serasi,.Rani yang memang gadis lemah lembut dibuat semakin anggun dengan Riasan adat Jawanya itu,.
Zahra dibuat cemburu dengan suasana pernikahan kakaknya itu,.sedangkan Bu Anis yang melihat Zahra mencoba mendekatinya.
"kak Vino tetap tinggal dirumah kita,kamu gak perlu khawatir,ibu tetap akan menuntut kakakmu untuk membiayai semua keperluan sekolahmu." Bisik Bu Anis ditelinga Zahra
Sedangkan Zahra hanya diam sambil menatap ibunya itu,berbeda dengan pemikiran Zahra yang takut tidak disayangi lagi sama kakaknya itu,bukan perkara duit yang ia pikirkan.
Bu Anis yang pergi melangkah mendekati Bu Mona.
Mereka saling berbincang dengan harmonis,.
Sedangkan Pak Samsul sendiri sibuk ngobrol dengan teman lamanya,.
"Kak,kesini sebentar,.!!!,mari kita ngobrol sama besan saya Pak Slamet dan Bu Mona." Ajak Bu Anis sambil melambaikan tangan.
Pak Samsul yang melangkah pun menyodorkan tangan seraya sambil berkenalan dengan Pak Slamet dan Bu Mona,.
"Itu siapa Pak,kok mukanya mirip Rani,." Tanya Pak Samsul tanpa rasa sungkan.
"ooooh itu memang kakaknya Rani." jawab Pak Slamet
Bu Anis dan Pak Hadi yang melihat wajah Pak Samsul dibuat penasaran dengan ekspresinya,seperti sedang jatuh cinta pandangan pertama.
Bu Anis dan Pak Hadi hanya saling balas menatap seakan mereka sedang bertanya maksud Pak Samsul.
"Maaf pak buk,sudah berkeluarga kah Rini,?" Tanya lagi Pak Samsul,kali ini dengan muka yang sedikit memerah,.
"emmmmmm..bagaimana saya mau jawab ya Pak,.sebenarnya Rini sedang proses perceraian." Jawab Bu Mona kaku,sedangkan Pak Slamet hanya tersenyum gak enak.
"lhooo kenapa bisa bercerai Buk,selama ini bukannya baik baik saja ya,??" Tanya Bu Anis dengan kagetnya.
Pak Hadi yang menyenggol Bu Anis memberi kode untuk tidak melanjutkan lagi untuk bertanya,.sebab itu akan jadi hal yang sangat tidak mudah untuk dijelaskan..
"Maaf Pak Buk,bukannya saya lancang"..sambung Bu Anis lagi.
Pak Slamet dan Bu Mona tak menjawabnya hanya tersenyum dengan rasa yang tak bisa dijabarkan,mereka pun bingung harus menjelaskan nya,bagaimana mungkin mereka akan bercerita sedetail itu tentang aib anaknya.
Rani dan Vino kini sedang berada disesi foto bersama,keluarga Vino dan Rani bergantian foto bersama,.
Kali ini kedatangan Andi menjadi pusat perhatian Vino,Vino melihat Andi seakan memperhatikan Rani terus menerus.
Hal itu membuat Vino tidak nyaman,.
Vino yang turun dari pelaminan mencoba mendekati Andi untuk ikut serta bersama teman temanya untuk foto,.sedangkan Reva yang bersama nya sudah nangkring bersama teman Rani lainnya,.
Andi yang menolak ajakan Vino melontarkan kata maaf dan segera pamit,.dan dia meminta tolong dengan sebuah bingkisan kecil berbentuk kotak itu untuk diberikan kepada Rani,.Vino yang menerima kotak itu pun mengangguk dan mengucapkan terima kasih,Vino yang tidak polos mengetahui apa yang dirasa Andi namun dia masih ragu dengan fillingnya itu,.
Tak Lama Vino naik lagi,.namun tidak segera memberikan bingkisan itu,dia malah memberikannya kepada Zahra dan meminta tolong untuk disimpan terlebih dahulu,.
Rani yang melihatnya dibuat penasaran,namun Rani tak berkesempatan untuk bertanya,sebab ia juga harus meladeni teman temannya yang sedang riuh untuk foto bersama.
"alhamdulillah semua berjalan lancar." kata Pak Slamet sembari menatap hari kedua mempelai pengantin.
"Anak bontot kita sudah dewasa ya Buk eee" sambung Pak Slamet lagi.
Tak ada jawaban Bu Mona,namun dengan hangat Bu Mona menyenderkan kepalanya di bahu Pak Slamet sembari tatapannya masih tertuju pada Rani dan Vino.
Perasaan haru Bu Mona membuatnya meneteskan air mata,.Bu Mona sangat berharap dalam rumah tangga Rani dan Vino segera dihadirkan malaikat kecil.
Karena begitu manis cara Tuhan mempertemukan kita,
Menyatukan setiap keping hati
Tak bersuara,
Tak terlihat ,
Hanya terasa
Hanyalah serupa hati menemui hati
Jangan pernah pergi,
Hati yang meninggalkan itu lebih melukai
Mungkin aku akan berbalik hingga kita saling menunggui
Tapi hatiku, tidak.Ia selalu bertahan..
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
Mampir juga di novel ku ya kak/Rose/
selisih 12 tahun, yayaya
kalau selisih 16 tahun cocok ga ya?🤔🤔🤔
😆😆😆😂😂😂😂